Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Preseptor:
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
No CM
: 890950
Tanggal
: 1 November 2016
Nama
: Tn. Ijon
Umur
: 76 tahun
Alamat
: Samarang
Pekerjaan
: Tukang Becak
ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 2 November
2016 di Ruang Topas RSU dr.Slamet Garut
Keluhan Utama
: Bulu mata kanan terasa masuk ke bola mata sejak 3 bulan SMRS.
Anamnesa Khusus
kanan terasa masuk kebola mata sejak 3 bulan SMRS. Disertai dengan rasa gatal dan perih
pada mata kanan. Kemerahan pada mata juga dirasakan oleh pasien. Mata juga terasa sering
berair. Pasien merasa kelopak mata kanan bagian atas sulit diangkat ke atas untuk membuka
mata. Pasien juga meraskan bahwa penglihatannya semakin lama semakin buram sejak dua
tahun terakhir terutama pada mata kanan.
Anamnesa Keluarga
Pasien pernah melakukan operasi katarak pada tahun 2011 di Rumah Sakit Mata Cicendo
Bandung Jawa Barat
0
0
Visus
OD
SC
1/
CC
STN
Koreksi
ADD
Ortotropia
Ortotropia
tak
terhingga
dengan 3/60
0
0
00
OS
00
PEMERIKSAAN EKSTERNAL
OD
OD
OS
OS
Palpebra superior
Palpebra inferior
Margo Palpebra
Silia
(+)
Tenang
TAK
Tumbuh
teratur
Tenang
Tenang
, Tumbuh
teratur,
(+)
T.A.K (refluks -)
Hiperpigmentasi,
T.A.K (refluks -)
Tenang
superior
Tenang
Tenang
Hiperemis, Injeksi Siliar Tenang
(+)
Edema (+), Sikatrikal (+)
Kesan Sedang
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Jernih
Sedang
Bulat, ditengah
3 mm
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
+
+
Coklat, kripti (+), Sinekia
Sulit dinilai
(-)
Jernih
Silia
OD
Tidak dilakukan
OS
OS
Tidak dilakukan
Konjungtiva
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kornea
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
COA
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Pupil
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Iris
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Lensa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tonometri schiots
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Palpasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FUNDUSCOPY
OD
OS
Tidak dilakukan
Lensa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Vitreus
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Fundus
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Papil
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
CDR
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Retina
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Makula
Tidak dilakukan
RESUME
Pasien laik-laki berusia 76 tahun datang dengan keluhan bulu mata pada kelopak kanan atas
masuk kedalam mata. Disertai dengan rasa gatal, perih dan mata menjadi merah. Disertai
dengan mata sering berair. Pasien merasakan bahwa kelopak mata atas sulit untuk diangkat
saat membuka mata. Peglihatan pasien semakin lama semakin menurun sejak 2 tahun yang
lalu.
Status Oftalmologis :
Oculus Dexter
Oculus Sinister
teratur
VISUS
3/60
PALPEBRA SUPERIOR
Tenang
Cilia
madarosis (-), Trikiasis (+)
Hiperemis, Injeksi Siliar KONJUNGTIVA
(+)
TARSALIS SUPERIOR
Hiperemis, Injeksi Siliar KONJUNGTIVA BULBI
(+)
Edema (+), Sikatrikal (+)
KORNEA
DIAGNOSIS KERJA
Entropion sikatrik OD & Keratopati OD.
DIAGNOSIS BANDING
RENCANA PEMERIKSAAN
RENCANA TERAPI
Tenang
Tenang
Tenang
Tenang
Medikamentosa
C-Mycos 3x OD
C-Lyteen 6 x OD
Pro/ Blefaroplasty OD
Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan mata yang sakit dengan membersihkan cairan/sekret yang keluar
menggunakan tisu/sapu tangan yang bersih
PROGNOSIS
-
Quo ed vitam
: Ad bonam
Quo ed functionam
: Dubia ad Malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. ENTROPION
1.1. Anatomi Palpebra
Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar Moll, kelenjar Zeis pada pangkal rambut
dan kelenjar meibom pada tarsus
Di dalam palpebra terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di
dalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra
Septum orbita merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan
pembatas isi orbita dengan kelopak depan
Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N.V sedangkan
kelopak bawah oleh cabang II saraf V.
Konjungtiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan
melakukan eversi kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks mentup bulus okuli.
Konjungtiva merupakan membran mukosa yang mempunyai sel goblet yang
menghasilkan musin.
1.2. Definisi Entropion
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo
palpebra kearah dalam. Hal ini menyebabkan 'trichiasis' dimana bulu mata yang biasanya
mengarah keluar kini menggosok pada permukaan mata. Hal ini dapat menyebabkan beberapa
masalah.
Entropion bisa ditemukan pada semua lapisan umur namun entropion khususnya
entropion involusional lebih sering ditemukan pada orangtua. Entropion lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pria. Hal ini mungkin disebabkan lempeng tarsal pada wanita ratarata lebih kecil dibandingkan pada pria. Entropion involusional biasanya ditemukan lebih
sering pada palpebra inferior sedangkan entropion sikatrik lebih sering pada palpebra superior
dan paling sering didahului oleh trakhoma.
Gambar 2. Entropion 5
1.3. Klasifikasi Entropion
Entropion berdasakan penyebab dibagi atas :
-
Involusi
Paling sering terjadi sebagai akibat dari proses penuaan. Seiring dengan meningkatnya
usia maka terjadi degenerasi progresif jaringan fibrous dan elastik kelopak mata
bawah. Gangguan ini paling sering ditemukan pada kelopak bawah dan merupakan
akibat gabungan kelumpuhan otot-otot retraktor kelopak bawah, migrasi ke atas
muskulus orbikularis preseptal, dan melipatnya tepi tarsus atas.
Entropion involusi pada kelopak mata atas juga dapat terjadi. Penelitian Jorge GC et al
disimpulkan bahwa karakteristik anatomi yang khas kelopak mata atas pada populasi.
Kelemahan horizontal dari kelopak mata dapat diketahui dengan kekuatan kelopak
mata yang lemah dan menurunnya kemampuan menarik kelopak mata lebih dari 6
mm. Asia merupakan predisposisi entropion involusi kelopak mata atas.
-
Sikatrik
Dapat mengenai kelopak mata atas atau bawah dan disebabkan oleh jaringan parut di
konjungtiva atau tarsus. Patologi dasarnya yaitu memendeknya lamella posterior
akibat berbagai sebab. Gangguan ini paling sering ditemukan pada penyakit-penyakit
radang kronik seperti trakoma. Berbagai kondisi lain
Kongenital
Entropion kongenital merupakan anomali yang jarang ditemukan. Entropion
kongenital dapat menyebabkan erosi kornea kronik dan blefarospasm. Dapat terjadi
trauma pada kornea yang menyebabkan terbentuknya ulkus pada bayi. Pada entropion
kongenital, tepi kelopak mata memutar kearah kornea, sementara pada epiblefaron
kulit dan otot pratarsalnya menyebabkan bulu mata memutari tepi tarsus. Entropion
kongenital sering sering juga terdapat kelainan pada system kardiovaskular,
musculoskeletal, dan system saraf pusat. Entropion kongenital berbeda dengan
entropion didapat. Entropion didapat terjadi pada usia remaja dan diturunkan secara
autosomal dominan.
-
menyebabkan pembuluh darah untuk tumbuh di kornea normal jelas, dan ini dapat
menyebabkan jaringan parut, yang mengganggu penglihatan.
Keluhan yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman seperti adanya sensasi benda
asing, mata berair, mata merah, gatal, mata kabur dan fotofobia . Entropion kronis dapat
menyebabkan sensitifitas terhadap cahaya dan angin, dapat menyebabkan infeksi mata, abrasi
kornea atau ulkus kornea.
Dari pemeriksaan fisik akan tampak berupa :
1. Kerusakan pada epitel konjungtiva atau kornea akibat trauma.
2. Hiperemia pada konjungtiva yang terlokalisasi.
3. Kelemahan kelopak mata (involusional entropion).
4. Jaringan parut pada konjungtiva (sikatrik entropion).
5. Pertumbuhan kelopak mata bawah yang abnormal (kongenital entropion).
1.5. Diagnosis
Sebagian besar pasien dengan entropion bermasalah dengan air mata yang terus
mengalir, iritasi, terasa ada benda asing di dalam mata dan mata merah yang persisten.
Dengan menggunakan slitlamp kadang-kadang dapat mengidentifikasi lipatan pinggir kelopak
mata, kelemahan kelopak yang horizontal, melingkarnya perseptal orbikularis, enophtalmus,
injeksi konjungtiva, trikiasis, dan entropion yang memanjang, keratitis punctata superfisial
yang dapat menjadi ulkus dan formasi panus. Pasien dengan entropion sikatrik mungkin
terdapat keratinisasi pada tepi kelopak mata dan simblefaron.
Pemeriksaan fisik pada kelopak mata meliputi test snapback yaitu dengan cara
menarik kelopak mata dengan hati-hati ke arah luar lalu dilihat apakah kelopak mata dapat
kembali ke posisi semula, dan biasanya tes ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dari tes ini dapat
dilihat kelemahan pada tonus kelopak mata yang horizontal. Pada pinggir kelopak mata bawah
selalu ditemukan kelengkungan ke arah limbus setelah entropion terbentuk. Forniks inferior
tidak selalu kelihatan dalam dan kelopak mata mungkin dapay mudah dikeluarkan. Tanda
klinis lainnya meliputi gambaran garis putih dalam ukuran milimeter di bawah tarsal inferior
akibat dari pergeseran dari retraktor kelopak mata dan pergerakan yang sedikit atau tidak ada
sama seklai dari kelopak bawah saat melihat ke bawah. Pindahnya bagian superior dari
orbikularis superior dapat dideteksi dengan melakukan observasi yaitu menutup mata yang
memerah setelah kelipak entropion kembali normal (tes kelengkungan orbikularis).
Suatu keadaan degeneratif, timbul lebih awal, dan menunjukkan gambaran yang
longgar dengan penonjolan dan kulit kelopak yang banyak. Perubahan arah bulu mata
pada kelopak atas menyerupai entropion
5. Epiblefaron
Kelainan kongenital yang tampak berupa pelipatan kulit kelopak dan ketegangan otot
horizontal yang menyilang ke pinggir kelopak menyebabkan bulu mata masuk ke
dalam. Orientasi dari tarsal plate normal selalu asimptomatik dan berkaitan dengan
pertambahan umur.
1.7. Pengobatan
Terapi nonfarmakologis dengan menarik kulit palpebra ke arah pipi sehingga menjauh
dari bola mata dapat mengurangi gejala sementara terutama untuk involusi atau spastik
entropion. Pencukuran bulu mata bisa dilakukan di tempat lokasi trichiasis. Terapi kontak
lensa (hidrogel, hidrogel silikon, yang memiliki diameter lebih besar dari kornea atau sklera)
untuk melindungi kornea.
Pengobatan entropion terbaik adalah operasi plastik atau suatu tindakan tarsotomi pada
entropion akibat trakoma. Pembedahan untuk memutar keluar kelopak mata efektif pada
semua jenis entropion. Sebuah tindakan sementara yang bermanfaat pada entropion
evolusional adalah dengan menarik kelopak mata bawah dan menempelkannya dengan tape
ke pipi; tegangannya mengarah ke temporal dan inferior . Operasi entropion transkonjungtiva
merupakan prosedur yang aman dan lebih efisien pada entropion involusi
Pemilihan prosedur pembedahan tergantung pada penyebab yang mendasari.
Intervensi bedah diindikasikan jika salah satu dari berikut muncul persisten: iritasi okular
berulang, konjungtivitis bakteri, refleks hipersekresi air mata, superfisial keratopathy, risiko
ulserasi dan keratitis mikroba.
Beberapa tindakan operasi yang dapat dilakukan
1. Entropion kongenital.
Entropion kongenital dapat diperbaiki dengan pemasangan kembali fasia kapsulopalpebra.
Prosedur ini akan diuraikan pada bagian entropion involusional, dan dilakukan untuk
mengencangkan kelopak mata anak-anak yang horizontal secara tidak serentak. Perbaikan
epiblefaron diperlukan jika ada bukti keratopati atau jika gejalanya simptomatik.
2. Entropion akut spastik
Suntikan toksin botulinum selalu efektif untuk paralisi orbikularis. Efek toksin botulinum
bertahan hanya sekitar 3 bulan, tetapi entropion tidak akan terulang walaupun efeknya
menghilang.
3. Entropion involusional.
a. Perbaikan fasia kapsulopalpebra
Metode perbaikan entropion ini berdasarkan jenis dan tingkatan masalah. Salah satu
perbaikan fasia kapsulopalpebra dapat menggunakan teknik inferior refraktorplication.
Setelah anestesi lokal, suatu goresan subsiliar dibuat 2 mm di bawah luka dari bawah
punctum menuju cabang cantal. Penutup kulit yang kecil disayat ke bawah di atas tarsus,
dan potongan otot orbikularis pretarsal disayat sampai batas tarsus. Septum orbita digores
dan dibuka, sehingga tepi fasia kapsulopalpebra yang tipis dapat terlihat. Dengan adanya
bantalan inferior orbita, yang kondisinya sama dengan keadaan kelopak mata bawah
terhadap levator, dapat ditutup dengan empat jahitan sesuai dengan struktur mata. Suatu
potongan tarsal yang mengarah ke samping menunjukkan kelemahan kelopk mata bawah
dan potongan tersebut sesuai dengan banyaknya ketegangan kelopak. Tiga jahitan dengan
silk 6.0 digunakan untuk menyambung kembali fasia kapsulopalpebra bawah dengan
perbatasan tarsal. Kelopak mata tidak harus selalu dikoreksi dan banyaknya jumlah fasia
kapsulopalpebral dapat dikonfirmasi dengan melakukan follow up pasien. Kulit muka
yang ditutup dengan jahitan 6.0 biasa, dan jumlah tepi fasia kapsulopalpebral harus
disatukan dengan tiga jahitan pusat untuk mencegahnya otot orbikularis.
Gambar 6. Teknik 3 jahitan pada lateral, tengah dan medial kelopak mata.
4. Entropion sikatrik.
Prosedur Weis. Jika entropionnya asli sikatrik, blefarotomi dan rotasi merginal (prosedur
Weis) efektif untuk memperbaiki kelopak mata atas atau bawah. Anestesi lokal diberikan
pada kelopak mata dan insisi horizontal dibuat 4 mm dari kelopak sampai kulit dan
orbikularis. Dibuat atap marginal yang berada 2-4 mm dari garis tepi kelopak mata.
Kelopak kemudian diangkat, dan dalam hitungan detik dibuat insisi sampai konjungtiva
dan tarsus. Gunting Westcott atau Tenotomi digunakan untuk memperluas blefarotomi ke
medial dan lateral melewati tarsus. Lalu dijahit tiga double-armed dengan silk 6-0 sampai
tarsus, ke atas tarsus yang kemudian keluar melalui kulit dekat bulu mata. Jahitan diikat di
atas kapas untuk melindungi pemasangan kawat. Lalu dkoreksi untuk pastinya. Kulit
yang diinsisi ditutup dengan jahitan 6-0 biasa. Jahitan dan kasa penutup harus diangkat
10-14 hari.
1. Konjungtivitis
Peradangan pada konjungtiva. Akan terlihat lapisan putih yang transparan pada mata
dan garis pada kelopaknya. Entropion dapat menyebabkan konjungtiva menjadi merah
dan meradang, dan menimbulkan infeksi.
2. Keratitis
Suatu kondisi dimaan kornea meradang. Masuknya bulu mata dan tepi kelopak ke
kornea dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit. Jaringan parut akan terbentuk dan
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
3. Ulkus kornea
Ulkus kornea adalah ulkus yang terbentuk di kornea, dan biasanya disebabkan oleh
keratitis. Kondisi ini sangat serius karena dapt menyebabkan kehilangan penglihatan.
Sangat penting utnuk segera berobat ke dokter jika mata menjadi maerah, mata terasa
sakit atau seperti ada yang mengganjal di dalam mata.
4. Komplikasi bedah termasuk perdarahan, hematoma, infeksi, rasa sakit, dan posisi
tarsal yang buruk.
1.8. Prognosis
Entropion pada umumnya memiliki prognosis yang baik. Keefektifan pengobatan
entropion tergantung pada penyebab utama dan tingkat keparahan penyakitnya.
KeratopatiBulosaAfakik:jikalensaalamitelahdiangkatdantidakdigantidengan
lensabuatan
Keratopati Bulos Pseudofakik: jika lensa alami telah diganti oleh lensa buatan.
KeratopatiBulosaPseudofakik
KeratopatiBulosaAfakik
2.2.Etiologi
Kesehatan kornea berhubungan erat dengan jumlah sel endotelial. Sel endotelial
adalahselselyangterletakdikorneabagianbelakangdanberfungsimemompacairandari
kornea sehinggakornea relatiftetapkeringdanbersih.Sejalan denganbertambahnya usia,
terjadipengikisanselselendotelyangterjadisecarabertahap.Kecepatanhilangnyaselendotel
iniberbedapadasetiaporang.Setiappembedahanmata(termasukoperasikatarakdenganatau
tanpapencangkokanlensabuatan),bisamenyebabkanberkurangnyajumlahselendotel.Jika
cukup banyak sel endotel yang hilang, maka kornea bisa membengkak.Peradangan
intraokuler (uveitis) dan trauma pada mata juga bisa menyebabkanhilangnya sel endotel
sehinggameningkatkanresikoterjadinyakeratopatibulosa.
2.3.GejalaKlinik
Penglihatanpenderitamenjadikabur,yangpalingburukdirasakanpadapagiharitetapi
akanmembaikpadasianghari.Ketikatidurkeduamataterpejamsehinggacairantertimbundi
bawahkelopakmatadankorneamenjadilebihbasah.Jikamatadibuka,cairanberlebihanini
akanmenguapbersamaandenganairmata.Padastadiumlanjutakanterbentuklepuhanberisi
cairan(bula)padapermukaankornea.Jikabulainipecah,akantimbulnyeriyanghebatdanhal
inimeningkatkanresikoterjadinyainfeksikornea(ulserasi).
2.4.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.
Denganslit lamp bisa diketahui adanya lepuhan, pembengkakan dan pembuluh darah di
dalamstroma.Untukmenghitungjumlahselendotelbisadilakukanpemeriksaanmikroskopi
spekuler.
2.5.Pengobatan
Tujuanpengobatanadalahmengurangipembengkakankornea.Karenaituditeteskan
larutan garam (natrium klorida5%) untuk membantu menarik cairan dari kornea.
Jikatekanandidalammatameningkat,diberikanobatglaukomauntukmengurangitekanan
yangjugaberfungsimeminimalkanpembengkakankornea.
Jika bula pecah, diberikan obat anti peradangan, larutan natrium klorida 5%,
salep/tetesmataantibiotik,zatpelebarpupildanlensakontakyangdiperban;gunamembantu
penyembuhan
permukaan
mata
dan
mengurangi
nyeri.
Jika penyakitnya berat dan tidak dapat diatasi dengan tindakan di atas, mungkin perlu
dipertimbangkanuntukmenjalanipencangkokankornea.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Mengapa pada pasien ini di diagnosa sebagai pasien Entropion Sikatrik OD&
Keratopati OD ?
Anamnesis :
Pasien laik-laki berusia 76 tahun datang dengan keluhan bulu mata pada kelopak kanan atas
masuk kedalam mata. Disertai dengan rasa gatal, perih dan mata menjadi merah. Disertai
dengan mata sering berair. Pasien merasakan bahwa kelopak mata atas sulit untuk diangkat
saat membuka mata. Peglihatan pasien semakin lama semakin menurun sejak 2 tahun yang
lalu.
Status Oftalmologis :
Oculus Dexter
Oculus Sinister
teratur
VISUS
3/60
PALPEBRA SUPERIOR
Tenang
Cilia
madarosis (-), Trikiasis (+)
Hiperemis, Injeksi Siliar KONJUNGTIVA
(+)
TARSALIS SUPERIOR
Tenang
Tenang
Tenang
(+)
Edema (+), Sikatrikal (+)
Tenang
KORNEA
C-Mycos 3 x OD
Komposisi: Tiap ml mengandung hydrocortisone acetate 0,5% dan chloramphenicol
0,2 %.
-
Indikasi
Digunakan untuk mengobati konjungtivitis yang tidak disertai nanah, inflmasi segmen
anterior yang disertai infeksi termasuk akibat pembedahan
Cara pakai: oleskan salep pada mata 3-4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.
-
Cendo Lyteers 6 x OD
Komposisi : Ion Natrium dan Kalium dengan Benzalkonium Cl
Indikasi: sebagai emolien/ pelembut dan pengganti air mata .
Cara Pakai: teteskan 1 atau 2 tetes pada masing-masing mata, 3-4 kali sehari atau
sesuai kebutuhan.
-
Blefaroplasty OD
Merupakan prosedur bedah yang dilakukan pada kelopak mata untuk memperbaiki
penampilan kelopak mata. Prinsip operasi meliputi pengurangan dan reposisi jaringan
lemak dibalik kulit kelopak mata, menarik otot jaringan bawah kulit dan membuang
kelebihan kulit.
b. Non-medikamentosa
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, H. Sidarta. 2009. Ilmu Penyakit Mata, Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2. Anonymous. Entropion-eyelids that turn it. American asociaty of Ophthalmic and
Reconstruction of Surger7, 2005.
3. Anonymous. Eye anatomy (online) available at www.medicinestuffs.blogspot.com
4. Anonymous. Entropion. Crescent Veterinary Clinic, tanpa tahun.
5. Prabowo
D.
Entropion.
Healt
Care,
2011.
http://diemazcaeem.blogspot.com/2011/05/entropion.html
(online)
Availabe
at
11. Park MS, Chi MJ, Baek SH. Clinical study of single-suture inferior retractor repair for
involutional entropion. Ophthalmologica 2006; 220: 327-31.
12. Boboridis K, Bunce C. Interventions for involutional lower lid entropion. Cochrane
Batabase for Systematic Review, 2002.
13. Woo KI, Yi K, Kim YD. Surgical correction for lower lid epiblepharon in Asians. Br J
Ophthalmol 2000;84:14071410.
14. Shorr N et al. Three-suture technique addresses involutional entropion in the office.
Ocular Surgery News, 2004