Вы находитесь на странице: 1из 3

Ismu Nilam Devi

14/367867/KT/07843

Apakah degradasi tanah terjadi di Indonesia?

Dari waktu ke waktu, seiring dengan pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan
industri, serta pergeseran budaya, jumlah kebutuhan akan tanahterus meningkat. Pergeseran
budaya misalnya, telah merubah corak negara Indonesia yang dulu agraris menjadi negara yang
secara perlahan mengarah padanegara Industri. Tanah yang dulu menjadi sumber mata
pencaharian utama sebagian besar rakyat khususnya di bidang pertanian, kini pemanfaatannya
bergeser sebagai lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan, industri dan perdagangan. Selain
beralih fungsi, tanah juga mengalami degradasi.
Degradasi lahan adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan
tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Degradasi Tanah adalah antara lain, faktor alami dan faktor manusia. Faktor
alami mencakup areal berlereng curam, tanah mudah rusak, erosi, kebakaran hutan, curah hujan
yang intensif. Sedangkan faktor manusia yaitu perubahan populasi, marjinalisasi penduduk,
kemiskinan penduduk, masalah kepemilikan lahan, ketidakstabilan politik dan kesalahan
pengelolaan, kondisi sosial dan ekonomi, deforestrasi dan pengembangan pertanian yang tidak
tepat.
Ancaman Degradasi lahan yang lain adalah Erosi. Erosi tanah merupakan penyebab
kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS bagian hulu dan kualitas lahan kritis semakin
meluas. Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan
perbaikan kondisi lahan sering menyebabkan degradasi lahan. Misalnya lahan didaerah hulu
dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi menjadi
lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor.

Erosi tanah oleh air di Indonesia ( daerah tropis), merupakan bentuk degradasi lahan yang sangat
dominan.
Problem degradasi tanah dan lingkungan umumnya lebih parah di daerah-daerah tropis
daripada daerah temperate, di daerah kering daripada daerah basah, di daerah iklim panas
daripada daerah dingin. Diperkirakan diseluruh dunia tanah terdegradasi sekitar 2 milyar hektar
dan 75% berada di daerah tropis. Degradasi tanah dapat disebabkan oleh banyak proses,
termasuk erosi tanah yang dipercepat, salinasi, kerusakan karena pertambangan dan aktivitas
perkotan, serta pengembalaan berlebih dan komtaminasi dari polutn industri.
Degdarasi lahan berkaitan dengan degradasi tanah untuk memproduksi biomassa yang
disebabkan oleh tindakan pengelolaan tanah yang semena-mena, penggunaan pupuk kima yang
berlebihan, dan penggunaan pestisida dan herbisida yang terus-menerus dengan dosis yang
melebihi takaran.
Lima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi, yaitu:
menurunnya bahan kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan
pemadatan tanah, erosi tanah, deplesi dan pencucian unsur hara. Khusus untuk tanah-tanah
tropika basa terdapat tiga proses penting yang menyebabkan terjadinya degradasi tanah, yaitu: 1)
degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu
pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat, 2) degradasi kimia yang
berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur-unsur lainnya, dan 3) degradasi
biologi yang berhubungan dengan menurunya kualitas dan kuantitas bahan organik tanah,
aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang juga menurun ikut menurun.
Diantara penggunaan untuk pertanian dan kehutanan, tanah merupakan komponen
paling penting. Intensitas dan meningkatnya tekanan pada lahan menyebabkan efek degradasi
dan polusi, yang mana akan mengakibatkan hilang secar keseluruhan maupun sebagian kapasitas
produksi. Degradasi Lahan/Tanah dapat didefinisikan sebagai proses yang mana satu atau lebih
dari fungsi potensial ekologi dari tanah rusak.
Untuk pengelolaan tanah, tiga strategi dasar yang perlu untuk disarankan adalah (1)
eliminasi pengkerakan tanah atas melalui pengolahan dalam secara berkala, (2) meningkatan
kandungan bahan organik tanah melalui peningkatan jumlah masukan seresah yang bervariasi

kualitasnya, dengan cara menanam tanaman penutup tanah atau menanam berbagai jenis pohon,
dan (3) peningkatan diversitasi tanaman pohon dalam rangka meningkatkan jumlah dan
penyebaran sistem perakaran (Suprayogo et al., 2001).
Sehingga dapat disimpukan bahwa faktor degradasi tanah dapat terjadi secara alami dan
dipercepat akibat aktivitas manusia seperti deporestasi, kebakaran hutan, tambang, dan
perladangan berpindah. Degradasi tanah menurunkan sifat-sifat tanah dan produktivitas tanah,
oleh karena itu diperlukan treatment-treatment khusus untuk menjaga dan memulihkan tanah
yang terdegradasi.

Вам также может понравиться