Вы находитесь на странице: 1из 35

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

S G I P 00000
UK 38 MINGGU DI BPS Ny. DWI MARDIYANTI
PLOSO JOMBANG

Oleh :
IKA RACHMAWATY
NIM : 03.134

AKADEMI KEBIDANAN HUSADA


JOMBANG
2005

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
serta hidarah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny.
S GIP00000 UK 38 Minggu di BPS Ny. Dwi Mardiyanti Ploso.
Pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Soelijah Hadi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
2. Ibu Kharisma K, S.Si.T, selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan
Husada Jombang.
3. Ibu Dwi Mardiyanti, selaku pembimbing di BPS.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penulis membuka diri untuk menerima kritik
dan saran demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan ini.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Husada Jombang.

Jombang, Oktober 2005


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka kematian ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan
kesehatan ibu di suatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan
kesehatan ibu belum baik. Sebaliknya bila AKI rendah berarti pelayanan
kesehatan ibu sudah baik. Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup
tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, yaitu 373 untuk
setiap 100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1995).
Angka kematian ibu di Indonesia bervariasi dari yang paling rendah,
yaitu 130 per 100.000 kelahiran hidup di Yogyakarta, 490 per 100.000
kelahiran hidup di Jawa Barat, sampai paling tinggi, yaitu 1.340 per 100.000
kelahiran hidup di Nusa Tenggara Barat. Variasi ini antara lain disebabkan
oleh perbedaan infrastruktur yang ada. Suatu hal penting lainnya, adalah
perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan.
Pelayanan kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan AKI
sampai 20 % namun dengan sistem rujukan efektif, AKI dapat ditekan sampai
80 %. Menurut UNICEF, 80 % kematian ibu dan perinatal terjadi di rumah
sakit rujukan. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor, namun kemampuan tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dokter spesialis) merupakan salah satu faktor utama.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan
pelayanan kesehatan maternal yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas
dan komplikasi sehingga angka kematian dan kesakitan dapat dikurangi. Pada
masa kehamilan, seorang ibu harus lebih memperhatikan keadaannya dan
bayi yang dikandungnya. Karena kehamilan merupakan salah satu penyebab
kematian ibu.
Oleh karena itu ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan asuhan antenatal. Bidan sebagai salah satu ujung tombak

pemberian pelayanan kesehatan khususnya kebidanan terhadap masyarakat


juga senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya
dalam bentuk asuhan kebidanan.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke
dalam proses asuhan kebidanan nyata serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan ini dapat ditunjukkan
setelah melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan normal.
1. Melakukan pengkajian pada kehamilan normal
2. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa pada kehamilan normal
3. Mengidentifikasi masalah potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera pada kebutuhan normal
5. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif pada kebutuhan
normal
6. Melaksanakan tindakan suatu rencana pada kebutuhan normal
7. Mengevaluasi pelaksanaan oleh kebidanan pada kebutuhan normal
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami tujuan dari asuhan antenatal
Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari asuhan antenatal
Mahasiswa mengetahui informasi yang penting yang harus
dikumpulkan setiap kunjungan antenatal
1.3.2 Bagi Institusi
Sebagai masukan dan bahan kepustakaan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada kehamilan trimester III.

1.3.3 Bagi Lahan Praktek


Diharapkan

dengan

adanya

kesempatan

praktek

bagi

mahasiswa lahan praktek semakin bisa memberikan berbagai


pengalaman untuk penatalaksanaan suatu asuhan.
1.3.4 Bagi Klien
Klien bisa mengetahui dan memahami tentang keadaan yang
dialaminya dan diharapkan klien bisa kooperatif dengan tenaga
kesehatan dalam melakukan asuhan.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Wawancara
Pengambilan data dengan cara tanya jaab langsung dengan pasien.
1.4.2 Observasi
Pengambilan data dengan melihat, memantau perkembangan keadaan
pasien.
1.4.3 Dokumentasi
Pengambilan data dengan melihat pada buku KIA pasien.
1.4.4 Studi Kepustakaan
Teori asuhan kebidanan diambil dari buku-buku tentang kehamilan dan
buku yang membahas masalah yang terjadi pada kehamilan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Kehamilan Fisiologis


2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra
uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
2.1.2 Perubahan Fisiologi TM III (29 42 minggu)
Periode menunggu dan waspada
Kadang ibu merasa takut bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.
Ibu merasa takut kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal.
Ibu kadang mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman timbul kembali, ibu merasa anak jelek.
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran yang akan
dilahirkan dan bagaimana rupanya.
Libido naik (pengaruh hormon estrogen dan progesteron).
2.1.3 Etiologi
Kehamilan dapat terjadi karena adanya pertemuan antara sel
telur (ovum) dan sel sperma dalam ampula tuba. Ovum yang telah
dibuahi segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba)
menuju ruang rahim dan kemudian melakukan nidasi. Bila nidasi telah
terjadi maka akan dimulailah deferenstasi sel-sel yang selanjutnya
akan terus berkembang menjadi janin, plasenta, tali pusat dan bagianbagian lain sampai persalinan terjadi.

2.1.4 Perubahan-perubahan pada Wanita Hamil


A. Perubahan Fisiologis
1. Perubahan yang kelihatan
a. Pada kulit
b. Perubahan pada kelenjar gondok, tetapi perubahan ini tidak
selalu terdapat pada wanita hamil.
c. Alat kelamin luar kelihatan lebih biru disebabkan adanya
congesti pada peredaran darah.
d. Tungkai timbul varises pada sebelah / keduanya pada hamil
tua, sering oedem pada salah satu tungkai.
e. Setiap penderita pada waktu kehamilan lordose.
2. Perubahan yang tidak terlihat
a. Darah
Volume darah bertambah sekitar 30 % sedangkan
sel darah 20, % curah jantung bertambah sekitar 30 %.
Pertambahan sel darah tidak sesuai dengan meningkatnya
volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai
oedem fisiologi. Biasanya tekanan darah tidak naik
biarpun volume darah bertambah bahkan cenderung turun
karena kepekatan darah berkurang elastisitasnya.
b. Alat-alat kencing
Ginjal bekerja lebih berat karena harus menyaring
ampas dari dua orang yaitu ibu dan janin. Pada bulan kedua
kehamilan akan terjadi sering buang air kecil karena uterus
lebih antefleksi dan membesar sehingga menekan kandung
kemih.
c. Rahim atau uterus
Akan mengalami hypertrofi dan hyperplasia
dari yang semula sebesar jempol dengan berat 30 gr
menjadi seberat 1000 gr. Istmus uteri menjadi lebih
panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam

seolah-olah kedua jari dapat saling menyentuh (tanda


hegar) dinding rahim meregang karena isthmus uteri
tertarik keatas dan menipis (SBR). Bentuk rahim tidak
sama

(tanda

piscacek).

Progesteron

mengalami

penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim (Braxton


Hicks).
B. Perubahan Psikologi TM III
Ditandai dengan klimaks, kegembiraan, emosi, sekitar
bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat, depresi
ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah, calon ibu
merasa lelah, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan
senang, kegembiraan dibawa sampai proses persalinan, satu
periode dengan stres yang tinggi.
C. Perubahan Fisik TM III
Muka ada cloasma gravidarum.
Payudara membesar.
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 16,5 kg.
Postur tubuh lordosis.
D. Perubahan Psikis TM III
Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian
yang lebih untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu
memperhatikan perkembangan janinnya dan ibu membutuhkan
50 sosialisasi.
2.1.5 Pembagian Usia Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester :
a. Trimester I

: 0 12 minggu

b. Trimester II

: 13 27 minggu

c. Trimester III : 28 40 minggu

2.1.6 Diagnosa Kehamilan

a. Tanda-tanda hamil
Tanda hamil / tidak
Tanda pasti

Tanda mungkin

Terdengar cortonen
Teraba gerak anak
Rangka janin pada foto
rontgen

Subyektif
Amenorhoe
Mual dan muntah
Merasakan gerak
anak
Polakisuri

Obyektif
Tanda piskocek
Tanda hegar
Tanda chadwix
Goodell Sign
Kontraksi Braxton
hicks

b. Primigravida dan multigravida


Primigravida

Multigravida

Buah dada

Tegang

Lembek, menggantung

Papila mammae

Runcing

Tumpul

Striae gravidarum

Livide

Albican

Vulva

Menutup

Menganga

Perineum

Utuh

Jaringan parut

Perut

Tegang

Longgar

Pusat

Menonjol

Dapat datar

Rahim

Tegang

Agak lunak

Hymen

Koyak beberapa tempat Curunculae himenalis

Servix

Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba


bekas robekan persalinan

Pembukaan servix

Mendatar dulu diikuti Membuka bersamaan


pembukaan
dengan mendatar

c. Tuanya kehamilan
Lamanya amenorhoe
Tinggi fundus uteri : hanya berguna untuk letak kepala.
12 minggu

: 3 jari atas sympisis

15 minggu

: sympisis pusat

20 minggu

: 3 jari bawah pusat

24 minggu

: setinggi pusat

28 minggu

: 3 jari atas pusat

32 minggu

: pusat px

36 minggu

: 3 jari bawah px

Mc Donald
Tuanya kehamilan : TFU / 3,5 cm
Dari masuk tidaknya PAP
Primigravida kepala masuk PAP pada minggu ke 32.
Multigravida kepala masuk PAP pada permulaan inpartu.
d. Anak hidup atau mati
Tanda-tanda anak mati :
1. Bunyi jantung anak tidak terdengar lagi.
2. Rahim tidak bertambah besar malahan fundus uteri turun.
3. Palpasi anak tidak jelas.
4. Reaksi biologis menjadi negatif.
5. Pada gambar rontgen terlihat :
Tanda spalding
Tulang punggung sangat melengkung
Adanya gelembung-gelembung gas dalam rahim
6. Ibu tidak merasa ada gerakan anak.
e. Tanda anak tunggal atau kembar
Tanda anak kembar :
1. Perut lebih besar dari usia kehamilan
2. Meraba 3 bagian besar atau kecil
3. Meraba 2 bagian besar berdampingan
4. Meraba banyak bagian kecil
5. Mendengar DJJ :
Punctum maximum 2 tempat

Dengan perbedaan denyut jantung lebih dari 10 x/mnt.


6. Pada foto rontgen terlihat kerangka janin
f. Letak anak
Situs

: letak bujur / melintang

Habitus

: fleksi / defleksi

Positio

: menentukan letak kepala

Presentatio

: menentukan bagian terendah anak

g. Kehamilan intrauterin atau ekstrauterin


Tanda-tanda intrauterin :
Pada waktu meraba anak, uterus berkontraksi.
Kadang-kadang ligamentum rotunduk teraba kanan, kiri dari
tumor yang mengandung anak.
Tanda-tanda ekstrauterin :
Bagian anak mudah sekali dipalpasi.
DJJ lebih jelas.
Biasanya ada kelainan letak.
Ligamentum rotundum tidak teraba.
Disamping bayi teraba tumor yaitu uterus.
Oxitosin test uterus tidak bereaksi.
h. Keadaan jalan lahir janin
Ukuran luar panggul :
Distansia kristarum:

26 29 cm

Distansia spinarum :

23 26 cm

Konjugata eksterna:

18 20 cm

Distansia tuberum :

10 15 cm

Lingkar panggul

80 90 cm

i. Keadaan umum ibu


Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Pernafasan

: 15 24 x/mnt.

Suhu

: 36,5 37,5 oC

Nadi

: 80 88 x/mnt.

2.1.7 Diagnosa Banding Kehamilan


a. Kehamilan palsu
b. Myoma uteri
c. Kista ovarium
d. Hematometra
e. Kandung kemih penuh
2.1.8 Nasehat-nasehat untuk Ibu Hamil
a. Diet ibu hamil atau gizi ibu hamil :
Dianjurkan makan gizi seimbang
Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan
sekitar 6,5 16,5 kg selama hamil rata-rata 12,5 kg selama
hamil.
b. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan masih dapat dilakukan, bekerja sesuai dengan
kemampuan dan dikurangi dengan semakin tuanya kehamilan.
c. Hubungan seksual
Coitus tidak dihalangi, kecuali jika ada sejarah :
Sering abortus atau prematur
Perdarahan pervaginam
Pada minggu terakhir coitus harus hati-hati
Bila ketuban sudah pecah coitus dilarang
Dikatakan bahwa pada hamil tua coitus dapat menyebabkan
kontraksi uterus
d. Gerak badan
Gerak badan yang melelahkan dilarang, dianjurkan
berjalan-jalan di pagi hari dalam udara masih segar.
e. Pakaian hamil

Gunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga


mempunyai kemampuan menyerap keringat, terutama pakaian
dalam.
Bra dianjurkan yang longgar yang mempunyai kemampuan
untuk menyangga payudara yang makin berkembang.
Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi.
f. Memelihara payudara
Puting susu perlu diperhatikan agar tetap bersih, puting susu
perlu ditarik-tarik sehingga menonjol dan memudahkan untuk
memberikan susu.
Untuk ibu hamil yang mempunyai riwayat abortus, perawatan
payudara dilakukan pada usia kehamilan lebih dari 22 minggu.
g. Pengawasan gizi
Saat hamil sering terjadi caries yang berhubungan dengan
emesis,

hyperemesis

gravidarum,

hipersalivasi

dapat

menimbulkan timbunan kalsium di sekitar gigi.


Ibu sedikitnya gosok gigi 2 x/hari.
Kebutuhan kalsium bagi ibu hamil.
h. Jadwal istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan

jasmani

dan

rohani

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangan janin.
i. Pemberian obat-obatan
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu diperhatikan
apakah obat tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbang janin.
j. Merokok dan minum alkohol
Kedua kebiasaan ini secara langsung mempengaruhi
pertumbuhan

perkembangan

janin,

menimbulkan

kelahiran

prematur bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan, kelainan


pertumbuhan dan perkembangan janin.

k. Imunisasi
Vaksin tetanus toxoid (TT) dilakukan 2 x selama hamil
untuk mencegah tetanus neonatorum.
2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan
2.2.1 Pengkajian
Merupakan langkah untuk mendapatkan data tentang keadaan
ibu melalui : anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
data-data tersebut diklasifikasikan sebagai data subyektif dan obyektif
dan data penunjang.
A. Data Subyektif
Diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada klien,
keluarga dan tim kesehatan lain. Mencakup semua keluhankeluhan dari klien terhadap masalah kesehatan yang lain. Dalam
hasil anamnesa terhadap klien tentang masalah kesehatan yang
dialami, meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Biodata
Berisi identitas klien beserta suaminya, yang meliputi
nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa,
alamat, status perkawinan yaitu kawin ke, umur kawin, lama
kawin.
2. Keluhan utama
Ditanyakan apa yang dirasakan sekarang hingga klien
memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ditanyakan apakah saat ini klien menderita suatu
penyakit, sejak kapan dan apakah sudah diperiksakan ke dokter,
bila sudah kapan, mendapat obat apa, bagaimana hasilnya.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit
keturunan, menular, selain itu juga apakah klien pernah

melakukan operasi sebelumnya dan kalau pernah kapan,


dimana dan apa indikasinya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan apakah dari keluarga klien atau suaminya
ada yang menderita penyakit menurun atau menular. Apakah
ada keturunan kembar atau tidak.
6. Riwayat kebidanan
Terdiri dari menarche umur berapa, siklus haid teratur
atau tidak, berapa kali siklus haid, berapa lama haid, berapa
banyak, bagaimana warnanya, bagaimana konsistensinya (cair /
bergumpal), bagaimana baunya, apakah merasakan nyeri atau
tidak saat haid, bila ya kapan, apakah sebelum atau sesudah
haid, keputihan atau tidak kalau ya kapan, sebelum, selama
atau sesudah haid atau di luar haid, banyak atau tidak,
bagaimana konsistensinya, warnanya berbau atau tidak, gatal
atau tidak.
7. Riwayat kehamilan sekarang
Yang perlu ditanyakan adalah klien hamil yang
keberapa, berapa usia kehamilannya, kapan mulai merasakan
gerakan janin, sudah pernah periksa hamil atau tidak, bila
pernah dimana, berapa kali dan sudah mendapatkan imunisasi
TT berapa kali serta dimana, juga ditanyakan keluhan-keluhan
selama hamil TM I, II dan III, obat apa yang sudah didapat
selama hamil, sudah pernah mendapat penyuluhan perawatan
payudara dan senam hamil atau belum, bila sudah pernah,
apakah sudah dilaksanakan, kapan, berapa kali dan bila belum
apa alasannya, hal pertama yang ditanyakan adalah berapa lama
klien tidak haid dan kapan haid terakhir.
8. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
a. Riwayat kehamilan

Ditanyakan hamil dari pernikahan yang ke berapa,


berapa umur kehamilannya yang lain, pernah keguguran
atau tidak dan ada atau tidak penyulit kehamilan.
b. Riwayat persalinan
Ditanyakan jenis persalinannya bagaimana, siapa
yang menolong, dimana bersalinnya, dan apakah ada
penyulit persalinan. Juga berat bayi lahir, jenis kelamin,
panjang badan dan sekarang bila tidur, berapa usianya, serta
bila mati kapan, penyebabnya apa.
c. Riwayat nifas
Ditanyakan apakah nifasnya berjalan normal atau
kah ada kelainan / penyulit atau tidak.
9. Riwayat KB
Ditanyakan apakah klien pernah ikut KB, bila ya
metode KB apa yang digunakan, kapan menggunakannya,
berapa lama pemakaiannya dan rencana KB apa yang akan
digunakan mendatang. Bila klien mengganti metode KB, apa
alasannya, kapan menggantinya.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Hal yang perlu ditanyakan, bagaimana nafsu
makannya, berapa kali, bagaimana komposisinya, berapa
banyak jumlah minumnya, apa saja minumnya (air putih,
teh, susu, kopi) semua itu ditanyakan sebelum dan saat hamil.
b. Pola eliminasi
Hal yang perlu ditanyakan apakah ibu sebelum dan
selama hamil baik BAB maupun BAK ada keluhan atau
tidak, lancar atau tidak, berapa frekuensinya. Untuk BAK
ditanyakan juga jumlah dan warna urinnya serta untuk BAB
ditanyakan bagaimana warna tinja dan konsistensinya, ada
darah atau tidak.

c. Pola aktivitas
Apa saja kegiatan sehari-hari klien sebelum dan
selama hamil.
d. Pola tidur / istirahat
Bagaimana pola tidurnya, berapa lama tidur /
istirahat tiap hari (dalam 24 jam), waktu tidur ada gangguan
tidur atau tidak.
e. Pola seksual
Berapa kali klien melakukan hubungan seksual
sebelum dan selama hamil, apa keluhan yang dialaminya.
f. Personal hygiene
Berapa kali klien mandi, gosok gigi, ganti baju,
dan mencuci rambut tiap hari.
11. Pola sosial dan budaya
Yang ditanyakan adalah adat atau kebiasaan yang
dilakukan oleh klien dan keluarga selama hamil, seperti
upacara tingkepan, pupak pusar dan sebagainya adalah
kebiasaan keluarga klien dan suaminya yang menghambat
pertumbuhan

dan

perkembangan

serta

mempengaruhi

kehamilan klien bila ada, apakah kebiasaan keluarga klien dan


suaminya yang mendukung bila ada apa.
12. Keadaan psikososial
Yang ditanyakan adalah apakah kehamilannya klien
tersebut direncanakan, diharapkan atau tidak, bagaimana
hubungan klien dengan suami, keluarga serta tetangga sekitar.
B. Data Obyektif
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang
terdiri dari inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta
pemeriksaan yang terdiri dari :
1. Keadaan umum

Bagaimana tingkat kesadarannya, postur tubuh, cara


berjalan, tinggi badan, berat badan sebelum hamil, saat hamil
dan berapa kenaikan berat badan selama hamil serta berapa
ukuran LILAnya untuk mengetahui status gizi klien.
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah

: 100/70 - < 140/90 mmHg

Nadi

: 72 92 x/mnt.

Pernafasan

: 15 24 x/mnt.

Suhu

: 35,5 - 37,5 oC

3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Yaitu proses observasi atau periksa pandang
dengan menggunakan mata untuk mendeteksi tanda-tanda
fisik yang berhubungan dengan status fisik.
Kepala

: Bentuk kepala, warna kulit, jenis


rambut,

ada

lesi

atau

tidak,

berketombe / tidak, kering / tidak.


Muka

: Pucat / tidak, oedem / tidak, terdapat


cloasma gravidarum / tidak.

Mata

: Mata kanan dan kiri simetris / tidak,


konjungtiva pucat / tidak, sklera
ikterus / tidak, terdapat oedem
palpebra / tidak.

Hidung

: Simetris / tidak, cuping hidung /


tidak, ada sekret / tidak, polip ada /
tidak.

Mulut & gigi

: Mukosa bibir kering / tidak, pucat /


tidak, ada stomatitis / tidak, ada
caries gigi / tidak, klien memakai
gigi palsu / tidak.

Dada

: Ada kelainan bentuk tulang dada /


tidak, ada lesi / tidak, ada benjolan /
tidak, ada retraksi interkosta / tidak,
puting susu menonjol, datar atau
masuk, ada hiperpigmentasi areola
mamae / tidak, payudara membesar /
tidak, bagaimana kebersihan puting
susu.

Axilla

: Ada benjolan / tidak, ada lesi / tidak.

Abdomen

: Pembesaran perut sesuai UK / tidak,


ada linea nigra / tidak, ada linea
alba

tidak,

ada

striae

livida

gravidarum / tidak, ada bekas operasi


SC / tidak.
Genetalia

: Bagaimana

kebersihan

warnanya,

adakah

pervaginam

baunya,

tidak,

jumlahnya,

vulva,

pengeluaran
bagaimana
pembesaran

kelenjar bartholini / tidak, ada lesi /


tidak,

bagaimana

keadaan

perincumnya.
Anus

: Ada hemoroid / tidak, ada lesi /


tidak.

Ekstremitas atas

: Simetris / tidak, ada oedem / tidak,


ada varises / tidak.

Ekstremitas bawah : Simetris / tidak, ada oedem pada


tungkai betis, paha / tidak, ada
varises / tidak.
b. Palpasi
Yaitu periksa raba atau sentuhan mendeteksi ciriciri jaringan atau organ.

Leher

: Ada pembesaran kelenjar tyroid dan


vena jugularis / tidak, ada nyeri tekan /
tidak.

Dada

: Ada nyeri tekan pada dada / tidak,


teraba benjolan / tumor / tidak,
bagaimana

konsistensi

kulit

payudara, lunak, tegang / lembek dan


apakah

sudah

ada

pengeluaran

kolustrum / belum.
Axilla

: Ada pembesaran kelenjar limfe /


tidak, ada nyeri tekan / tidak.

Abdomen

Palpasi menurut Leopold, yaitu :


Leopold I
Tujuan :
Untuk menentukan TFU diukur baik dengan metlin
ataupun jari-jari tangan, gunanya untuk menentukan
tuanya kehamilan dan taksiran berat janin.
Untuk menentukan bagioan yang terdapat di fundus
Leopold II : Untuk

menentukan

dimana

letak

punggung dan bagian terkecil dari janin


Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat
pada bagian bawah uterus dan apakah
masih bisa digerakkan
Ekstremitas : adakah varises, adakah oedem
c. Auskultasi
Yaitu metode pengkajian yang menggunakan
stetoskop untuk memperjelas pendengaran.
Dada

: Terdengar bunyi wheezing dan ronkhi/ tidak

Perut

: DJJ baru terdengar pada UK 18 20 minggu.


Alat yang digunakan adalah stetoskop mokuler
(funduskop). Daerah yang paling jelas untuk
mendengarkan DJJ adalah punctum maximum,
frekuensi normal DJJ : 120 160 x/menit

d. Perkusi
Adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk
dengan jari-jari tangan dengan menggunakan suatu alat.
4. Pemeriksaan Panggul Luar
Alat yang digunakan adalah jangka panggul dan
metlin. Pengukuran dilakukan terutama pada ibu dengan tinggi
badan kurang dari atau sama degan 145 cm/ primigravida.
5. Pemeriksaan Panggul Dalam
Apakah dilakukan atau tidak, bila dilakukan oleh
siapa, apa indikasinya dan bagaimana hasilnya.
6. Pemeriksaan Penunjang
Merupakan data yang diperlukan untuk menunjang
diagnosa berupa pemeriksaan laborat, USG, atau Rontgen
2.2.2 Identifikasi Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
Langkah kedua merupakan pengembangan mengenai masalah
dari interprestasi data dasar ke dalam identifikasi yang spesifik
mengenai masalah atau diagnosa. Beberapa masalah tidak dapat
diidentifikasi sebagai diagnosa akan tetapi membutuhkan suatu
rencana yang komprehensif untuk klien dari diagnosa yang telah
ditetapkan dengan berfokus pada apa yang ditemukan

oleh klien

secara individu.
Adapun diagnosa masalah kebutuhan yang mungkin timbul
pada ibu hamil TM III adalah :
1. Diagnosa

: Ny. G.. P UK .. minggu

2. Masalah

: cemas, khawatir, takut

3. Kebutuhan

:-

2.2.3 Antisipasi Masalah Potensial


Mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial lainnya
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang ada. Masalah dan
diagnosa tersebut hanya merupakan antisipasi, pencegahan bila
mungkin menanti sambil waspada dan bersiap-siap bila benar terjadi.
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan bila tidak
segera diatasi akan mengganggu keselamatan hidup klien oleh karena
itu masalah potensial harus segera diantisipasi, dicegah, diawasi dan
segera dipersiapkan tindakan untuk mengantisipasi.
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan langkah yang membutuhkan sifat kesinambungan
dari proses penatalaksanaan Asuhan Primer periodeik dan saat bidan
berada bersama data-data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi
berupa data yang memberikan indikasi adanya situasi gawat dimana
bidan segera bertindak demi keselamatan.
2.2.5 Intervensi
Merupakan suatu pengembangan rencana meliputi apa yang
diidentifikasi oleh kondisi klien, setiap masalah yang dikaitkan,
gambaran oleh kondisi klien, setiap masalah yang dikaitkan, gambaran
lisan apa yang terjadi sebelumnya, konseling dan tujuan. Rencana
Asuhan haruslah disetujui bersama oleh bidan dan pasien serta
keluarga. Keputusan dalam pembangunan rencana Asuhan harus
berdasarkan rasional yang tepat sesuai pengetahuan ynag bertumpu
pada diagnosa sebagai berikut :
Diagnosa

: G P.. umur kehamilan .. minggu hidup,


tunggal, letak kepala, intrauterin, jalan lahir normal,
keadaan umum ibu baik

Tujuan

: Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1x15


menit klien dapat mengerti dan memahami tentang
kehamilannya

Kriteria

: Klien dapat mengulangi kembali penjelasan dari


petugas tentang kehamilannya

Intervensi :
1.

Lakukan pendekatan pada klien


R/

Dengan pendekatan terjalin kerjasama dan kepercayaan


terhadap petugas

2.

Melakukan pemeriksaan dan pengkajian kehamilan


R/

Pemeriksaan dapat mendeteksi secara dini adanya resiko


dan komplikasi

3.

Memberikan obat Fe dan B1


R/

Konsumsi tablet tambah darah maka kebutuhan zat besi ibu


terpenuhi

4.

Memberikan penjelasan pada klien tentang tanda-tanda persalinan


R/

Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan, klien


dapat mempersiapkan fisik dan mental menjelang
persalinan

5.

Memberitahu ibu kapan ia harus kembali memeriksakan


kehamilannya
R/

Dengan memeriksakan kehamilannya secara rutin dapat


dipantau perkembangan dan pertumbuhan janin serta dapat
mengevaluasi hasil pememriksaan yang lalu

2.2.6 Implementasi
Implementasi yang komprehensif merupakan pengolahan dan
perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap-tahap
perencanaan. Pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila
diterapkan berdasarkan hakekat masalah. Jenis tindakan atau

pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, klien, kolaborasi


sesama tim atau kesehatan lain dan tujukan dari profesi lain.
2.2.7 Evaluasi
Merupakan seperangkat tindakan yang saling berhubungan
untuk mengukur pelaksanaan serta berdasarkan atas tujuan dan
cerita, guna evaluasi ini menilai kemampuan dalam memberikan
Asuhan Kebidanan. Untuk menyusun langkah baru dalam Asuhan
Kebidanan menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam
Asuhan Kebidanan. Dalam evaluasi ini menggunakan format
SOAP, yaitu :
S : Data yang didapati dari bertanya langsung pada klien
O : Data yang didapat dari hasil pemeriksaan dan observasi
A : Pertanyaan/ kesimpulan dari data S dan O
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi
Evaluasi yang diambil sesuai dengan kriteria hasil yang ingin dicapai
melalui intervensi yang dilakukan pada diagnosa maupun masalah
yang dihadapi klien

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Ny. S

Nama Suami

: Tn. J

Umur

: 23 tahun

Umur

: 25 tahun

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMU

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan

:-

Penghasilan

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Usia kawin

: 22 tahun

Usia kawin

: 24 tahun

Lama kawin

: 1 tahun

Lama kawin

: 1 tahun

Alamat

: Njati Banjar Ploso

Alamat

: Njati Banjar Ploso

Pengkajian tanggal 7 Oktober 2005


2. Keluhan Utama

Jam : 18.30 WIB.

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.


3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit menular atau
menurun seperti paru-paru, hepatitis, DM, darah tinggi, asma, jantung, dsb.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular atau
menurun seperti paru-paru, hepatitis, DM, darah tinggi, asma, jantung, dsb.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang pernah menderita suatu penyakit menular atau menurun
seperti paru-paru, hepatitis, DM, darah tinggi, asma, jantung, dsb.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche

: 12 tahun

Siklus haid

: 28 hari

Lama haid

: 7 hari

Konsistensi

: cair

Keluhan saat haid

: Dismenorhoe

Fluor Albus

: Ada 1 hari sebelum haid, tidak gatal, tidak


bau, warna putih.

b. Riwayat Kehamilan Sekarang


Amenorhoe

: 9 bulan

Umur kehamilan

: 38 minggu

HPHT

: 11 01 2005

ANC

: TM I

HPL : 18 10 2005

: 3 x di BPS Ibu Dwi Mardiyanti

TM II

: 3 x di BPS Ibu Dwi Mardiyanti

TM III

: 1 x di BPS Ibu Dwi Mardiyanti

Keluhan selama hamil


TM I

: mual muntah

TM II

: tidak ada keluhan

TM III

: tidak ada keluhan

Ibu pernah mendapat imunisasi TT boster pada UK 3 bulan.


Ibu pernah mendapat obat berupa tablet tambah darah,vitamin C, kalk.
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
d. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan metode KB apapun.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Makan : 3x/hr, porsi sedang, komposisi nasi,
lauk, sayur.
Minum : 5 6 gelas/hr berupa air putih, teh,
kadang es.
Saat hamil

: Makan : 4 5 x/hari, porsi sedikit, komposisi


nasi, lauk, sayur.
Minum : 5 6 gelas/hr berupa air putih, teh

b. Pola istirahat tidur


Sebelum hamil : Siang

: 13.00 15.00 WIB

Malam : 21.00 04.30 WIB.


Saat hamil

: Siang

: 11.30 14.00 WIB.

Malam : 20.30 04.30 WIB.


c. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAK : 4 x/hari, warna kuning jernih, bau khas.
BAB : 1 x/hari, warna kuning, konsistensi
lembek, bau khas.
Saat hamil

: BAK : 4 x/hari, warna kuning jernih, bau khas.


BAB : 1 x /hari, warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek.

d. Pola personal hygiene

Sebelum hamil : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 2


x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam tiap
habis mandi.
Saat hamil

: Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 2


x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam tiap
habis mandi.

e. Pola seksual
Sebelum hamil : 3 x/minggu, tidak nyeri saat berhubungan.
Saat hamil

: 1 x/minggu, tidak nyeri saat berhubungan.

8. Keadaan psikososial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik.
Kehamilan ini diharapkan oleh ibu dan keluarga.
9. Riwayat sosial budaya
Tidak ada kebiasaan keluarga yang menghambat kehamilan.
Ibu tidak pernah minum jamu-jamuan
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tinggi badan

: 153 cm

BB sebelum hamil : 48 kg
BB saat hamil

: 55 kg

LILA

: 23 cm

2. Tanda-tanda vital : Tensi : 120/80 mmHg


Nadi

: 88 x/mnt.

RR

: 20 x/mnt.

Suhu : 36,8 oC
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi

Kepala

: Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontoh,


warna rambut hitam.

Muka

: Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada


cloasma gravidarum.

Mata

: Simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera


putih porselin.

Hidung

: Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Mulut dan gigi

: bersih, bibir tidak kering, tidak ada


stomatitis, gigi tidak caries, tidak ada gigi
palsu.

Telinga

: Simetris, bersih, tidak ada sekret.

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,


tidak ada pembesaran vena jugularis.

Dada

: Tidak ada penarikan interkosta, buah dada


simetris, terdapat pembesaran payudara,
hyperpigmentasi areola mammae, putting
susu menonjol, kolostrum sudah keluar.

Abdomen

: Membesar

sesuai

umur

kehamilan,

terdapat linea nigra, tidak ada linea alba.


Genetalia

: Bersih, tidak ada oedema, tidak ada


varises, tidak ada condiloma akuminata,
tidak ada condiloma lata.

Anus

: Tidak ada hemoroid.

Ekstremitas atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada gangguan


pergerakan.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak ada varices,
tidak ada gangguan pergerakan.
b. Palpasi
Kepala

: Tidak ada benjolan.

Leher

: Tidak ada pembendungan vena jugularis,


tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Payudara

: Konsistensi

kenyal,

kolostrum

belum

keluar, tidak ada benjolan abnormal.


Perut
Leopold I

: TFU 3 jari dibawah px (31 cm) teraba


bokong.

Leopold II

: Teraba punggung kanan.

Leopold III

: Kepala sudah masuk PAP.

Leopold IV

: Kepala masuk PAP 3/5.

Auskultasi
DJJ teratur (11-12-11) / 136 x/mnt., di perut ibu sebelah
kanan bawah pusat.
Perkusi
Reflek patella +/+
4. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum

: 24 cm

Distansia cristarum

: 27 cm

Conjugata externa

: 18 cm

Lingkar panggul

: 82 cm

5. Pemeriksaan Penunjang
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
DX : GIP00000 UK 38 minggu tunggal, hidup, letak kepala, intrauterin,
keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu baik.
DS : - Ibu mengatakan hamil yang kedua dengan usia kehamilan 9 bulan.
DO : - Keadaan umum : baik
- TTV : Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/mnt.
RR

: 20 x/mnt.

Suhu : 36,8 oC.


- HPHT : 11 01 2005
- UK

HPL : 18 10 2005

: 38 minggu

- Perut membesar sesuai usia kehamilan


- Terdapat linea nigra dan alba.
- Payudara membesar
- Perut
Leopold I

: TFU 3 jari bawah px (31 cm) teraba bokong.

Leopold II

: Teraba puka.

Leopold III

: Kepala sudah masuk PAP.

Leopold IV

: Kepala masuh PAP 3/5

3.3 Antisipasi Masalah Potensial


3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
Diagnosa

: GIP00000 UK 38 minggu tunggal, hidup, letak sungsang, intra


uteri, keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik.

Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 15 menit


diharapkan ibu dapat mengerti penjelasan dari tenaga
kesehatan.

Kriteria hasil : - Ibu mampu mengulangi penjelasan dari nakes.


- Ibu dapat menjawab pertanyaan dari nakes.
- Ibu mau melakukan apa yang dianjurkan nakes.
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan klien

R / : Dengan pendekatan diharapkan pasien dapat lebih kooperatif.


2. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
R / : Diharapkan Ibu mau mengerti keadaan kehamilannya dan mau tetap
menjaga kehamilannya.
3. Jelaskan tentang tanda-tanda persalinan
R / : Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan diharapkan ibu siap fisik
dan mental untuk menghadapi persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk makan mananan bergizi seimbang
R / : Makanan bergizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dan untuk pertumbuhan janin.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup terutama tidur siang.
R / : Relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
6. Ajari ibu untuk perawatan payudara
R / : Perawatan payudara untuk persiapan laktasi.
7. Anjurkan untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau kembali jika ada tandatanda persalinan
R / : Untuk deteksi dini adanya kelainan.
3.6 Implementasi
DX : GIP00000 UK 38 minggu tunggal, hidup, letak kepala intrauterin,
keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu baik.
1. Melakukan pendekatan dengan pasien dengan tersenyum, menyapa dan
menanyakan kabar.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan kehamilannya baik,
anaknya hidup, tunggal tidak kembar, yang ada di bawah adalah
kepala, janin ada di dalam rahim ibu, kepalanya sudah masuk
panggul.
3. Menjelaskan tanda-tanda persalinan, yaitu terasa kenceng-kenceng yang
semakin sering dan teratur, ada pengeluaran darah campur lendir melalui
kelamin, keluar cair ketuban.

4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang seperti


sayuran, buah, susu, daging, kacang-kacangan, ikan laut, telur, dsb.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup terutama tidur siang.
6. Mengajari ibu untuk merawat payudara dengan cara membersihkan
putting susu dengan baby oil mengurut payudara dengan meletakkan
kedua telapak tangan diantara payudara lalu diputar keatas, kesamping
dan ke bawah, mengurut payudara dengan tangan kiri menopang
payudara kanan dan tangan kanan mengurut dengan telapak tangan
bagian samping begitu juga dengan payudara kiri melakukan hal yang
sama tetapi dengan tangan mengepal dan diurut dengan buku-buku
jari.
7. Mengajurkan ibu untuk kontrol ulang 1minggu lagi atau jika merasa ada
tanda-tanda persalinan.

3.7 Evaluasi
DX : GIP00000 UK 38 minggu tunggal, hidup, letak kepala intrauterin,
keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu baik.
S

: Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan nakes.

: Ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan nakes.

: Ibu memahami kondisi kehamilannya.

: Intervensi dilanjutkan di rumah


Anjurkan ibu makan makanan bergizi seimbang
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara
Anjurkan kontrol ulang 1 minggu lagi

DAFTAR PUSTAKA

Buku Acuan Nasional. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan


BPSP. Jakarta, 2002.
Mc. Donald, Gord, Cunningham. Obstetri William. EGC. Jakarta, 1995.
Manuaba, Gde, Ida, Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta, 1998.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. EGC. Jakarta, 1998.
Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Yayasan BPSP. Jakarta, 1996.
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAN. Obstetri Fisiologi.
Eleman. Bandung, 1983.

Вам также может понравиться