Вы находитесь на странице: 1из 45

PEDOMAN PELAYANAN

INSTALASI PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA
RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT

RSU MITRA SEHAT


JL. Wates KM. 9 Ngaran Balecatur Gamping Sleman D.I Yogyakarta
Telepon (0274)6498555, (0274)6498556, (0274)6498555

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
Nomor :
/SK.3.2/ /2015
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
RSU MITRA SEHAT
Direktur RSU MITRA SEHAT
Menimbang :

Mengingat:

Memperhatik
an:

a. bahwa RSU Mitra Sehat Yogyakarta sebagai institusi


yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi tingginya
b.
:

a. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
b. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1438/MenKes/Per/IX/2010tentang Standar Pelayanan
Kedokteran
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/MenKes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit
f. Keputusan menteri kesehatan no 1204 tahun 2004
tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan Rumah
Sakit
g. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/1978
April 1978 tentang Susunan Dan Tatacara Kerja Rumah Sakit Umum
MEMUTUSKAN

Menetapkan
:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU MITRA SEHAT


TENTANG PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN
LINGKUNGAN

Pertama

Kedua
:

Ketiga
:
Keempat

Panduan/Pedoman Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Rumah Sakit Umum Mitra Sehat sebagaimana terlampir
dalam surat keputusan ini
Panduan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Umum Mitra Sehat sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama harus
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSU
Mitra Sehat

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang
perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal :
2015
Direktur Utama,

dr. Sitti Aisyah S Salam, SU.


Tembusan :

KATA PENGANTAR
Upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tidak dapat dipisahkan dari Pelayanan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. IPSRS merupakan organisasi dalam
Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan
sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu
pelayanan dan efisiensi RS. IPSRS sebagai salah satu bagian dari Rumah sakit harus
memiliki organisasi yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu disusunlah Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat yang digunakan
sebagai acuan dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan di IPSRS RSU Mitra Sehat.
Kami menyadari bahwa Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat ini
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, segala saran dan masukan yang bersifat
membangun IPSRS RSU Mitra Sehat kami terima dengan senang hati.
Sleman, Maret 2016
Penyusun.
Unit IPSRS RSMS

Roudlatun Naashichah, A. Md.. KL

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan

institusi yang memberi pelayanan

jasa kesehatan dan senantiasa berusaha memberikan pelayanan


yang baik dan profesional. Dalam perkembangan rumah sakit, dapat
dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis dan jumlah
fasilitas

sarana

dan

prasarana

yang

digunakan,

ini

sangat

menunjang dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan


profesional.
RSU Mitra Sehat merupakan perkembangan dari BP-RB Mitra
Sehat, sebagai perkembangan dari BP-RB menjadi rumah sakit
umum

tentu RSU Mitra Sehat memiliki banyak sekali tantangan,

salah satu diantaranya adalah pemenuhan sumber daya yang


kompeten di tiap unit kerja. Bagian Sumber daya manusia atau
Personalia sebagai unit kerja yang bertugas dalam pengelolaan SDM
di RSU Mitra Sehat berkepentingan secara langsung dalam proses
rekrutmen dan peningkatan kualitas ketenagaan.
RSU Mitra Sehat terletak di Jl Wates km 9 Ngaran, Balecatur,
Gamping,

Sleman,

Yogyakarta.

RSU

Mitra

Sehat

merupakan

pengembangan dari Balai Pengobatan & Rumah Bersalin (BP-RB)


Mitra Sehat Yang didirikan sejak tanggal 1 Oktober 2002. Saat ini
RSU Mitra Sehat menempati lahan seluas 3000 m dengan
bangunan seluas 1300 m . Lokasinya yang terletak di pinggir jalan

lintas propinsi dan sangat strategis, membuatnya sangat mudah


dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi.
RSU Mitra Sehat berkeinginan untuk menjadi pilihan utama
masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, Sebagai rumah sakit yang ingin selalu tumbuh dan
berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan,
maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh
bidang

pelayanan.

Di

antaranya

adalah

pelayanan

Instalasi

Pemeliharaan Sarana Rumah sakit . Unit ini melakukan tugasnya


untuk melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan pelayanan jasa
kesehatan di dalam Rumah sakit.

B. RUANG LINGKUP
Sesuai

dengan

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

No.

134/Menkes/SK/IV/1978 April 1978 tentang susunan dan tatacara


kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS
sebagai berikut:
1. Penyediaan
a. Penyediaan air bersih yang memnuhi standar atau kriteria
untuk dapat dijadikan air minum.
b. Penyediaan air panas untuk kegiatan mandi dan sterilisasi.
c. Penyediaan gas teknik dan gas medis.
d. Penyediaan tenaga listrik.
e. Penyediaan udara segar.
f. Penyediaan komunikasi.
g. Penyediaan jasa teknis.
2. Pengelolaan
a.

Pengelolaan instalasi air bersih.

b.

Pengelolaan gas medis.

c.

Pengelolaan sistem alarm.

d.

Pengelolaan peralatan pembasmi hama, instrumen dan bahan


lain.

3. Pemeliharaan dan perbaikan

a.

Bangunan,

yaitu

gedung

perawatan,

kantor,

poliklinik,

instalasi lain-lain.
b.

Instalasi air bersih, air panas.

c.

Instalasi listrik.

d.

Instalasi gas teknik, gas medis.

e.

Peralatan komunikasi.

f.

Peralatan elektronika dan elektromedik.

g.

Peralatan radiasi dan laboratorium.

4. Pelatihan
a. Operator peralatan listrik dan elektromedik.
b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi
petugas/operator, penderita dan pekerja lainnya.
c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan
laik pakai.
d. Teknisi selaku pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana
dan peralatan.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan.
Kegiatan IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan UPSRS tehunan, bulanan,
mingguan dan harian.
b. Menyusun

petunjuk

teknis

dan

petunjuk

operasional

dari

pemakaian sarana dan peralatan.


c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan
peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana
dan peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu:
h. Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
i. Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.

j. Melakukan

tindakan

dalam

keadaan

darurat

terhadap

peralatan medis dan penunjangnya.


d. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan,
yaitu:
k. Dalam rangka pengadaan.
l. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
m. Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi.
n. Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e. Menyusun laporan, yaitu:
o. Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
p. Menyusun laporan kegiatan.
f. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:
q. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.
r. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam.
s. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
g. Melakukan rapat.
t. Rapat internal IPSRS.
u. Rapat koordinasi dengan Ka. Inst. Dan Ka. Intalasi unit terkait
3. Pengawasan
Melaksanakan
pemasangan,

pengawasan
pemeliharaan

dalam
dan

kegiatan

perbaikan

pembangunan,

sarana,

prasarana

maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III.


4. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun
petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan
perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan
tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan
yang lama dan akan datang.
C. BATASAN OPERASIONAL
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai dengan SPO yaitu setelah
petugas

mendapatkan

permintaan

perbaikan

petugas

menuju

kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan


di

pelihara,

kebutuhan

petugas

sparepart

mengecek
jika

untuk

diperlukan.

selanjutnya

Dalam

hal

ini

mendata
petugas

melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika


alat sekiranya dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan
perbaikan di tempat, jika tidak petugas akan meminta ijin bagian
terkait

untuk

mengirimkan

alat

yang

rusak

melalui

petugas

pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika


setelah

dibuatnya

PPK

timbul

hal

hal

yang

menyangkut

ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan. Jika biaya yang


ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam
pertemuan Tim Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada
di Jajaran Direksi.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana agar dalam keadaan layak fungsi.
2. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan
sarana prasarana yang memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta efisien, serasi
dan selaras dengan lingkungannya.

BAB II
STANDART KETENAGAAN
A. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang IPSRS
Berdasarkan data kepegawaian per Oktober 2016, maka jumlah
petugas di IPSRS

ada

4 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga

yang bekerja di IPSRS adalah sebagai berikut :

Daftar kualifikasi tenaga di Instalasi IPSRS


No
1
2

Komposisi tenaga
Kepala Instalasi
Pelaksana
pemeliharaan

Jumlah
1
1

Kualifikasi
D-III
STM

alat
Pelaksana

Pemeliharaan

SMP

Gedung
Pelaksana

Pemeliharaan

SMA

Taman/ Parkir
B. Perhitungan ketenagaan
Kualifikasi sumber daya manusia di IPSRS terdiri dari Kepala
Instalasi, petugas pelaksana pemeliharaan alat, gedung dan taman/
parkir.

BAB III
STANDART FASILITAS

A.

Tempat kerja
1.

Ruang Kerja IPSRS.

2.

Ruang perlengkapan

3.

Ruang Bengkel (workshop).

B.

Alat kerja
1.

Peralatan administrasi:
a. Komputer.
b. Printer.
c. Filling kabinet.
d. Lemari arsip.
e. Rak data.
f. Meja kursi kerja.
g. Papan tulis.

2.

Peralatan kerja teknik.


a. Peralatan kerja workshop.
b. Peralatan kerja teknisi alkes.
c. Peralatan kerja teknisi umum.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A.

Mekanisme permintaan perbaikan, barang dan jasa


teknis

Formulir permintaan perbaikan dari


Instalasi diterima oleh IPSRS

Alat /
SarPrasRusak

Selesai

Dilakukan pemeriksaan

Rencana pengadaan
spare part/barang

Dilakukan
perbaikan

Permintaan teknisi yang


ditandatangani oleh KUK.

Persetujuan Kaur
UPSRS

Persetujuan Subbag
RT

Persetujuan Bag.
Umum & Keuangan

Direktur

B.
1.

PELAYANAN IPRS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu
kegiatan

yang

terpola

dan

menyeluruh

untuk

bagaimana

mengelola aset alat medik yang dimiliki oleh rumah sakit.


Peralatan medik yang ada berjumlah ratusan item dimana
diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk
sebagai pengelola peralatan medik adalah IPSRS dimana unit ini
ditunjuk secara resmi. Bentuk pengelolaan yang dilakukan
seperti : inventarisasi aset alat medik, pembuatan standar
operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan equipment
dispossition.
a. Pengadaan Alat Medik

Pengadaan alat medik mempunyai alur dimana IPSRS


dapat membuka permintaan barang dalam bentuk form
permohonan

yang

dibuat

berdasarkan

alur

besar;

pengadaan untuk sparepart dari alat medik yang digunakan


untuk perbaikan dari kerusakan dan pengadaan alat medik
yang bersifat penambahan aset alat medik atau pengadaan
baru yang diajukan oleh unit atau departemen dengan
dilengkapi

kajian

kebutuhan

penambahan

alat

baru.

Pengadaan yang dibuat harus memiliki beberapa isian yang


harus

dilengkapi

sebagai

dasar

pengajuan

permintaan

diantaranya:
- No. PPATK
- Tanggal pengajuan
- Nama barang yang diajukan
- Jumlah barang yang diminta
- Minimal stock
- Sisa Stock
- Keterangan bisa berupa alasan permintaan
b. Uji Kelayakan Alat Medik Baru
Setelah proses pembelian selesai dan barang yang dimaksud
telah datang ke rumah sakit yang diterima oleh Departemen
Logistik, maka tahap selanjutnya alat medik baru tersebut
dilakukan uji kelayakan (commissioning) yang dilakukan
seperti:
-

Periksa

bahwa

seluruh

komponen,

asesoris,

dan

kelengkapan pilihan (options) yang tercatat dalam surat


pesanan telah diterima dengan baik.
-

Arsipkan hasil pengetesan unjuk kerja dan keamanan


pada saat awal, sehingga dapat digunakan sebagai
pembanding pada saat dilakukan inspeksi dimasa yang
akan datang seandainya terjadi keraguan terhadap unjuk
kerja alat medik.

Kelengkapan berkas administrasi seperti: ijin edar dagang


dari DEPKES, kartu garansi, manual book, sertifikat uji
dari pabrikan dan petunjuk singkat penggunaan dalam
bahasa indonesia.

Pelaksanaan

pengetesan

fungsi

dari

alat

dengan

berdasarkan dari prosedur pabrik (check list standar


tahapan pengujian pabrik).
-

Berita acara kesiapan alat untuk digunakan ke pelayanan


(ditandatangani oleh: teknisi vendor, teknisi IPSRS dan
user ruangan yang memiliki alat tersebut.

c. Inventarisasi Peralatan Medik


Pendataan seluruh alat medik merupakan kunci penting dari
management pengelolaan dimana proses pencatatan aset
dilakukan oleh beberapa unit seperti logistik, akunting,
internal kontrol dan oleh IPSRS sebagai pengelola langsung
dari alat medik.
Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan
aspek teknis setiap alat seperti: nama alat, merk, tipe, lokasi
atau ruangan pemilik, data vendor, jumlah alat. Total
peralatan yang tertuang dalam lembar inventarisasi ini akan
menjadi beban kerja pemeliharaan. Dari data ini akan dapat
diprediksi kebutuhan aspek pemeliharaan secara keseluruhan
sehingga pemeliharaan peralatan dapat dilaksanakan dengan
baik.

Inventarisasi

peralatan

dapat

digunakan

untuk

kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh pengelola


pemeliharaan dan ditinjau secara periodik paling tidak
setahun sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan
alat baru.
d. Pemeliharaan Alat Medik
Pemeliharaan peralatan medik adalah suatu upaya atau
kegiatan terencana secara periodik untuk menjaga agar
perlatan medik selalu dalam kondisi laik pakai, dapat
difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai yang lama.
Agar pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya maka unit kerja BM perlu dilengkapi
dengan

aspek-aspek

pemeliharaan

yang

berkaitan

dan

memadai meliputi sumber daya manusia, fasilitas teknis,


peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan

bahan pemeliharaan. Semua spek pemeliharaan pastinya


-

memerlukan biaya.
Elemen-elemen pemeliharaan alat medic
Elemen-elemen pemeliharaan alat medik adalah elemen
yang harus dilakukan pada kegiatan pemeliharaan dan
dilakukan secara rutin. Elemen-elemen yang dimaksud

adalah:
Inspeksi
Kegiatan yang

dilakukan

secara

periodik

terhadap

material atau jenis alat medik pada komponen penting


seperti: elektrikal, mekanik dan fisik alat apakah masih

sesuai dengan standar operasional alat medik tersebut.


Pemeliharaan fisik
Kegiatan yang dilakukan secara periodik meliputi:

pembersihan alat. Pelumasan, pengecasan, dll.


Uji fungsi
Kegiatan yang dilakukan secara periodik

untuk

memastikan fungsi dari alat medik.


Kalibrasi
Suatu kegiatan periodik untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan
ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar
ukurnya yang terselusur (trackable) ke standar nasional

dan atau internasional.


e. Pelaku pemeliharaan alat medic
Berdasarkan berbagai aspek

yang

meliputi

volume

pekerjaan, kemampuan teknisi, tingkat teknologi peralatan,


fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan yang ada di internal ,
maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan dapat
dilakukan oleh:
- Dilaksanakan oleh teknisi rumah sakit
IPSRS melakukan kegiatan pemeliharaan alat medik dengan
keahlian yang didapat dari basic pendidikan elektomedik dan
pelatihan-pelatihan yang diberikan . Manfaat yang utama
dari pelayanan swakelola (in house service) adalah teknisi
medik dapat dipanggil secara cepat oleh user untuk melacak
kerusakan dan memperbaiki peralatan, memberi bantuan
dalam aspek pengoperasian alat, menyiapkan persediaan

suku cadang yang tepat dan dukungan yang terus menerus


terhadap user. Rumah sakit harus membuat komitmen yang
berkesinambungan untuk mendukung unit IPSRS.
Komitmen tersebut meliputi pelatihan staf, alat
ruangan,

peralatan,manajemen

dan

inventarisasi

kerja,
suku

cadang. Pengeluaran alat atas perbaikan dapat dianggap


sebagai kerugian untuk rumah sakit, oleh karena itu setiap
pemakaian alat medik yang terpakai oleh pasien haruslah
dipikirkan dan diterapkan untuk memasukan komponen biaya
service sehingga bila terjadi kerusakan pada alat medik
tersebut, biaya service sudah tersedia baik hanya sebagian
atau sampai total biaya yang dibutuhkan dari perbaikan.
- Dilaksanakan oleh teknisi vendor
Apabila IPSRS tidak mampu melaksanakan pemeliharaan
suatu alat disebabkan oleh beberapa hal, misal tingkat
kecanggihan alat medik atau peralatan kerja tidak lengkap,
maka pemeliharaan dapat dilaksanakan oleh teknisi vendor
alat medik bersangkutan. Pabrik biasanya menyediakan
pelayanan dengan jenis full servic contact yang secara
umum meliputi seluruh biaya terkait, dan biaya mencakup
suku cadang, dan on call service sesuai kebutuhan dimana
rumah sakit hanya membayar pada saat terjadi kerusakan
sesuai dengan panggilan. Barang dengan teknologi tinggi
dan

peralatan

pencitraan

digital

memerlukan

keahlian

khusus dan investasi suku cadang yang mahal sehingga


menjadi

tidak

praktis

untuk

menyediakan

pelayanan

swakelola.
Terdapat banyak pertanyaan, berdasarkan kepada lokasi
rumah sakit dan kebutuhan yang diperlukan, kesemuanya
harus dipertimbangkan dengan baik. Kontak servic adalah
upaya untuk memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh
rumah sakit, tetapi kebutuhan yang makin tinggi, makin
tinggi pula biaya kontrak yang diperlukan. Padahal dengan
pelayanan swakelola, waktu lembur dan biaya panggilan

dapat dihitung secara cepat. Rumah sakit harus menetapkan


secara tepat kebutuhan yang diperlukan untuk setiap alat
ingat, kebutuhan berbanding lurus dengan biaya.
f. Jadwal pelaksanaan pemeliharaan alat medic
Dari sekian banyak item alat medik di Rumah Sakit, maka
agar dalam pengelolaan alat medik menjadi terarah dan
terkoordinasi dengan baik maka pemeliharaan alat medik
harus

dibuat

menentukan

jadwal
seberapa

pelaksanaannya.
sering

alat

Untuk

medik

dapat

dilakukan

pemeliharaan, IPSRS membuat pemilahan data yang berasal


dari informasi pada manual book dan beberapa faktor
seperti:
a. Frekuensi pemakaian alat medik
b. Resiko resiko fisik
c. Faktor keselamatan pasien

2.

PENGELOLAAN GEDUNG
a. Komponen Arsitektur Gedung
1) Sarana Jalan Keluar
Sarana jalan keluar ( egress ) harus dilengkapi dengan tanda
EXIT dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan
sesuai dengan SNI.
2) Dinding Kaca / Tempered Glass
Perkembangan
arsitektur
bangunan

gedung

banyak

menggunakan kaca di bagian luarnya sehingga bangunan


terlihat lebih bersih dan indah. Pemeliharaan yang dilakukan
antara lain :
- Dinding kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya 1
-

( satu ) tahun sekali


Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang


bersangkutan, bila terdapat kerusakan sealent atau karet
perekat kaca perbaiki dengan sealent baru dengan tipe

yang sesuai
Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan

dengan sikat karet


Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandung
tinner atau benzene karena akan merusak elasititas karet

atau sealent.
3) Dinding Keramik / Mozaik.
Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat
cuci, atau tempat wudhu.
Pemeliharaannya :
-

Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 ( dua ) kali

Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen


pengikat keramik

Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam


kuat

Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan


bilas dengan air bersih.

Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada


dilantai atau dinding yang bersangkutan minimal 2 ( dua )
bulan sekali

Keringkan permukaan dengan kain pel kering.

4) Plafon Tripleks
Pemeliharaannya :
- Plafon tripleks akan rusak terutama pada bagian luar
gedung setelah lebih dari 10

( sepuluh ) tahun

penggunaan
Bersihkan kotoran yang melekat sekurang kurangnya 3

( tiga ) bulan sekali dari kotoran yang melekat


Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih
Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran, segera

ganti dengan yang baru


Bekas noda akibat bocoran ditutup dengan cat kayu baru
kemudian dicat dengan cat emulsi yang serupa

Untuk

perbaikan,

cat

lama

melakukan pengecatan ulang.


5) Plafon Gipsum
Pemeliharaannya :
Perhatikan plafon gipsum yang

harus

berada

dikerok

pada

sebelum

sisi

luar

bangunan gedung, bila terkena air akibat atap yang bocor,


segera ganti dengan yang baru atau diperbaiki.
Cara memperbaikinya :
- Kupas / korek bagian yang telah rusak karena air
- Tutup dengan bahan serbuk gipsum ( gypsum powder )

yang telah diaduk dengan air


Ratakan dengan menggnakan kape atau plastik keras

hingga rata dengan permukaan di sekitarnya


Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan ampelas

No. 2
Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan

warna yang dikehendaki.


6) Kunci, Grendel, dan Engsel
Pemeliharaannya :
- Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang
tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu
-

ruangan dan lain sebagainya


Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus
menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan

cuaca / debu
Lakukan pelumasan sekurangnya 2 ( dua ) bulan sekali
Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau

pelumas cair lainnya.


7) Kusen Kayu
Pemeliharaannya :
a. Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari
b. Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan
polituran kembali setiap 6

( enam ) bulan sebagai

pemeliharaan permukaan
c. Bila

kusen

dicat

dengan

cat

kayu

maka

usahakan

pembersihan dengan deterjen atau cairan sabun dan


gunakan spon untuk membersihkannya
8) Kusen Plastik dan Kusen Besi
Pemeliharaannya :

Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang menempel


setiap hari

Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian


bawah yang dekat dengan lantai

Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas dengan


air bersih

Untuk kusen besi sebaiknya dilakukan pengecatan secara


periodik sekurangnya setahun sekali, dengan cara :
o Kerok bagian bawah terutama bagian yang kena
kotoran dan air
o Ampelas hingga bersih
o Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas
o Cat kembali dengan cat besi dengan warna yang
sesuai

b. Komponen Mekanikal Gedung


1) Saluran Air Kotor
Pemeliharaan :
- Periksa saluran tegak air kotor pada gedung, terutama
saluran yang menggunakan bahan PVC, periksa pada
setiap sambungan yang menggunakan lem sebagai
penyambungnya.

Bila

ditemui

terdapat

kebocoran

segera tutup kembali.


Cara perbaikannya :
-

Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau


pada ujung sambungan, Beri lem PVC pada daerah yang

ingin disambung, Sambungkan kembali bagian tersebut.


Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar gedung
dari barang barang yang dapat menggangu aliran air
dalam saluran, sekurang kurangnya 1 ( satu ) bulan

sekali
Pada saluran tertutup air kotor, periksa melalui bak
kontrol saluran, beri jeruji dari batang besi sebagai

penghalang sampah agar saluran tidak tersumbat.


2) Saluran Air Bersih

Pemeliharaan :
-

Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan adalah


saluran PVC yang tidak terlindung dari panas matahari

Tambahkan penggantung pada dinding untuk menopang


atau

menyanggah

pipa

PVC

bila

ada

sebagian

penggantung yang lepas


-

Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, maka


lakukan hal hal :
o Matikan aliran air dari stop kran yang ada
o Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa
atau balut dengan karet bekas ban dalam motor
untuk kondisi darurat ( bersifat sementara ) sehingga
kebocoran dapat dihentikan
o Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.

3) Peralatan Sanitair
Pemeliharaan :
- Peralatan sanitair adalah washtafel, shower, kloset
-

duduk dan kloset jongkok


Bersihkan setiap hari dengan cairan sabun atau bahan
pembersih lain yang tidak menyebabkan terjadinya

korosi pada alat-alat yang terbuat dari metal


Gosok dengan spon plastik atau sikat yang lembut
Bilas dengan air bersih
Keringkan dengan kain lap yang bersih

4) Pemanas Air
Pemeliharaan :
- Matikan aliran listrik atau gas
- Alirkan dari kran air panas, air selama 10 ( sepuluh )
menit agar kotoran yang ada dalam tangki water heater
-

menjadi bersih
Lakukan pembersihan / service sesuai dengan petunjuk

pemasangan setiap 4
( empat ) tahun sekali
Usahakan pembersihan lebih sering bila menggunakan

air sumur yang tidak diolah terlebih dahulu.


5) Kran Air
Pemeliharaan :

Periksa sekurang kurangnya setiap 2 ( dua ) bulan

setiap kran yang ada


- Kencangkan baut pengikat putaran kran
- Ganti bila perlu, seal / karet pada batang putar ulir kran.
6) Bak Cuci Piring
Pemeliharan :
- Bersihkan setiap kali sesudah dipergunakan atau
-

sekurang kurangnya setiap hari


Gunakan plastik spon yang halus dan cairan pembersih,

sabun atau deterjen


Jangan menggunakan ampelas / sand paper untuk
membersihkan permukaan bak cuci.

c. Komponen Elektrikal Bangunan Gedung


Untuk bangunan bertingkat dengan kegiatan yang padat
harus dilengkapi dengan tiga sumber catu daya : pasokan dari
Perusahan Listrik Negara ( PLN ), Pembangkit Listrik Cadangan
( Genset ) dan Unit Catu Daya Pasokan Sementara ( UPS
Uninterupted Power Supply ).
Semua kabel untuk keperluan instalasi harus terbuat dari kabel
tahan api.
1. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Elektrikal
Pekerjaan

Perawatan,

Pemeliharaan

instalasi

listrik

pada

bangunan gedung meliputi pekerjaan :


a. Pemeliharaan dan perawatan instalasi listrik dan penerangan
perlu memperhatikan penghematan energi listrik
b. Pemeliharaan panel distribusi tegangan menengah ( TM ) dan
tegangan rendah

( TR )

c. Pemeliharaan panel panel listrik di tiap tiap lantai gedung


d. Pemeliharaan genset beserta kelengkapannya
e. Memeriksa

kondisi

operasi

peralatan

listrik

menggunakan alat infra red investigation.


2. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Kelistrikan
a. U m u m
Sistem Kelistrikan Bangunan Gedung meliputi :

dengan

1) Sistem Power Supply


Transformator.
UPS ( Uninterrupted Power Supply )
2) Sistem Distribusi
Panel Distribusi Tegangan Menengah
Panel Distribusi Tegangan Rendah
Kabel Feeder Tegangan Menengah
Kabel Feeder Tegangan Rendah
3) Sistem Penangkal Petir
3. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Elektronika
Sistem detektor pencegahan bahaya kebakaran dan elektronika
yang terdapat pada bangunan gedung meliputi :
a.

Telepon
1) Standar Operational Prosedur

Setiap hari operator telepon melakukan pemeriksaan atas


unjuk kerja MDF dan JB dari panel pengendali di ruang
operator.

Apabila menemukan gangguan pada sistem jaringan


Telepon, maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance
pengecekan

Telephone
ke

lokasi

dan
untuk

segera

melakukan

mengetahui

penyebab

terjadinya gangguan di MDF atatu JB dan melaporkannya


juga

ke

petugas

lain

yang

terkait

seperti

Satuan

Pengaman.

b.

Tata Suara
a.

Standar Operational Prosedur


Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk
kerja Amplifier, Speaker Selector, microphone dan dll. dari
panel pengendali di ruang operator

Apabila menemukan gangguan pada sistem tata suara,


maka

harus

segera

melaporkannya

ke

petugas

Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi


untuk

mengetahui

penyebab

terjadinya

gangguan

tersebut dan melaporkannya juga ke petugas lain yang


terkait seperti Satuan Pengaman.
c.

Sistem Jaringan Komputer / Internet


1) Standar Operational Prosedur

Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk


kerja Jaringan Komputer, Server, Repeater, Hub, dan
perlengkapan Uninterupted Power Supply ( UPS ). dari
panel pengendali di ruang operator.

Apabila menemukan gangguan pada sistem jaringan


komputer, maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi
untuk

mengetahui

penyebab

terjadinya

gangguan

tersebut dan melaporkannya juga ke petugas lain yang


terkait seperti Satuan Pengaman.
d. Mesin cuci

Agar tetap awet dan maksimal umur gunanya, mesin cuci memerlukan
Perawatan harian. Caranya adalah
1.
Bersihkan laci atau tempat memasukkan deterjen pada mesin cuci.
Jika perlu, lepas laci deterjen dan bersihkan dengan menggunakan sikat gigi
bekas. Tempat-tempat ini berpotensi sebagai tempat tumbuh bakteri dan
2.

jamur sehingga harus rajin dibersihkan.


Tempat lain yang menjadi

tempat

bakteri

berkumpul

adalah filter atau saringan kotoran. Kosongkan secara berkala dan buang
3.

kotoran yang terkumpul di dalamnya.


Bersihkan tabung mesin cuci. Penampilan tabung yang tampak bersih
dapat menipu, karena kotoran dan bakteri bisa bersembunyi di celah-celah
kecil pada tabung. Cara terbaik untuk membersihkan tabung mesin cuci
adalah dengan membiarkan mesin cuci bekerja tanpa ada cucian apapun
didalamnya. Air panas yang digunakan akan membantu membersihkan
tabung mesin cuci.

4.

Untuk mencegah bau tak sedap pada mesin cuci, biarkan pintu mesin
cuci sedikit terbuka untuk membiarkan udara bersirkulasi di dalam tabung.

5.

Cara ini juga membantu mencegah pertumbuhan bakteri.


Gunakan deterjen yang berkualitas baik. Residu dari deterjen atau
pelembut kualitas rendah bisa menjadi sumber jamur dan bau tak sedap

pada mesin cuci.


6.
Selalu bersihkan mesin cuci dari sisa-sisa deterjen.
7.
Bersihkan bagian yang dialiri air secara berkala agar tidak berlumut.
8.
Selalu matikan mesin dan cabut kabul dari stop kontak setelah mesin
9.

selesai digunakan.
Mengelap panel, pintu, dan sisi-sisi mesin cuci, terutama jika bagian-

10.

bagian tersebut terkena air selama mencuci.


Memastikan kabel dan selang tidak terlilit, terpelintir, atau terlipat.

e. Komponen Ruang Luar Gedung


1.
Pemeliharaan Tangki Septik
- Cegah masuknya bahan yang tidak larut ke dalam
-

tangki septik
Jangan membuang air bekas mandi ke dalam tangki

septik
Periksa bak kontrol bila tangki septik penuh dan sedot
setiap 6 ( enam ) bulan sekali
Pemeliharaan Talang Tegak dan Datar

2.
-

Talang datar pada atap bangunan harus diperiksa setiap


1 ( satu ) tahun sekali

Bersihkan dari kotoran yang terdapat pada talang datar,


bersihkan dari bahan yang dapat menimbulkan korosif
pada seng talang datar

Berikan lapisan meni setiap 2 ( dua ) tahun sekali agar


seng talang tetap dapat bertahan dan berfungsi baik

Talang tegak yang terbuat dari pipa besi atau PVC


sebaiknya dicat kembali sekurang kurangnya 4 ( empat
) tahun sekali

Bila talang tegak PVC pecah atau retak karena sesuatu


benturan, perbaiki dengan melapis dengan bahan yang
sama dengan menggunakan perekat atau lem dengan
bahan yang sama

3.
-

Pemeliharaan Floor Drain


Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada

lantai kamar mandi atau WC


Usahakan selalu terdapat air pada setiap saringan untuk
mencegah masuknya udara yang tidak sedap ke dalam

4.

ruangan ( kamar mandi atau WC )


Perbaiki atau ganti tutup saringan bila telah rusak
Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang
ujung saluran, dan bersihkan bila kotor
Pengecatan Luar Gedung

Cat

dinding

luar

gedung

penting

untuk

penampilan

bangunan, dan sebaiknya pengecatan ulang dilakukan


pada tembok gedung setiap 2 ( dua ) atau 3 ( tiga ) tahun.
Kerusakan cat pada gedung antara lain :
a)

Bila

menggelembung

blestering

),

penyebabnya adalah :
- Pengecatan pada permukaan yang belum kering
- Pengecatan terkena terik matahari langsung
- Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi
-

pengapuran
Pengecatan

berminyak
Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi

apabila
Permukaan

atas

yang

permukaan

dicat

yang

mengandung

kotor

air

dan

atau

menyerap air
Cara perbaikannya :
-

Keroklah

lapisan

cat

yang

menggelembung

dan

haluskan permukaannya dengan kertas ampelas


Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan

tertutup rata
Keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan
dengan kertas ampelas hingga permukaan rata, halus

& kering
Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup
rata

b)

Bila berbintik ( bittiness ), penyebabnya


adalah :

Debu atau kotoran dari udara atau kuas / alat

penyemprot tidak kering sempurna


Adanya bagian bagian cairan yang sudah mengering
ikut tercampur / teraduk

Cara perbaikannya adalah:


-

Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna


Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas

ampelas halus dan bersihkan


Beri lapisan cat baru ( yang sudah disaring ) sampai
permukaan cukup rata
c)
Retak retak

crazing

cracking

),

penyebabnya adalah :
Umumnya terjadi pada lapisan cat yang sudah tua

karena elastisitas cat sudah berkurang


Pengecatan pada lapisan cat pertama yang belum cukup

kering
Cat terlampau tebal dan pengeringan tidak merata

Cara perbaikannya :
-

Keroklah

seluruh

lapisan

cat,

dan

permukaannya

haluskan dengan kertas ampelas kemudian bersihkan


Beri lapisan cat baru
d)
Perubahan
Warna
(
discoloration
),

penyebabnya adalah :
Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan

terik matahari
Adanya bahan pengikat ( binder ) bereaksi dengan
garam garam alkali

Cara perbaikannya :
-

Pilihlah jenis cat lain

Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan


cat dasar tahan alkali
e)
-

Garis garis bekas kuas ( brush marks ),


penyebabnya adalah :
Kuas diulaskan terus pada saat cat mulai mengering
Permukaan cat terlalu kental
Pemakaian kuas yang kotor.

Cara perbaikannya :

Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas


ampelas, bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan
yang

benar

dan

dicat

ulang

dengan

cat

yang

kekentalannya cukup
5.

Pemeliharaan Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang


a. Pengecatan dilakukan dengan meni sekurang-kurangnya
setiap 4 ( empat ) tahun sekali
b. Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet
seal untuk mencegah bocor
c. Ganti karet seal bila rusak
d. Cat kembali permukaan seng dengan meni secara
merata

6.

Pemeliharaan Atap Beton


a.

Bersihkan setiap sebulan sekali permukaan atap


dari kotoran yang melekat

b.

Beri lapisan anti bocor dengan kuas atau dengan


cara semprot secara merata

c.

Bila menggunakan lapisan aspal pasir sebagai


lapisan atas

permukaan atap, periksa

aspal

yang

mengelupas karena perubahan cuaca, dan berikan aspal


cair baru setebal 5 ( lima ) milimeter
a.

Bila terdapat retak retak tutup dengan


plamur kayu dan cat kembali

b.

Perbaikan yang sempurna dapat dilakukan


dengan mengerok sampai habis cat lama yang melekat,
ampelas dan cat kembali dengan cat dasar serta cat
penutup khusus untuk kayu

7.

f.

Pemeliharaan List Glass Fiber Cement ( GRC )


-

Lakukan pemeriksaan secara periodik

Periksa seng penutup listplank

Bersihkan permukaan GRC dengan ampelas No. 2

Cat kembali dengan cat emulsi secara merata

Komponen Tata Graha

1.

Pemeliharaan Kebersihan Toilet


a. Sistem pembersihan searah perputaran jarum jam, dimulai
dari pintu masuk. Prosedur pembersihan dilakukan dari bagian
atas menuju ke bagian bawah
b. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah yang ada di
toilet dengan sempurna.
c. Bersihkan wash tafel, toilet bowl bagian luar dan bagian
dalam
d. Untuk posisi yang sulit dilihat gunakan pantulan cermin,
setelah dibilas kemudian dikeringkan kembali
e. Bersihkan daun pintu, dinding / ruang kloset bagian luar /
dalam toilet dengan sempurna, setelah dibilas kemudian
dikeringkan kembali
f. Isi kembali soap dispenser yang kosong atau kurang. Jika telah
2 ( dua ) minggu dispenser dikosongkan dahulu / cuci bersih
baru diisi kembali dengan sabun cair
g. Isi kembali roll tissue yang sudah tipis atau basah terkena
siraman air
h. Bersihkan tempat wudhu berikut kran airnya. Buka saluran air
pembuangan, bersihkan kotoran yang menyumbat saluran
i. Bersihkan noda noda pada dinding keramik toilet dengan
menggunakan lap basah yang bersih ditambah floor cleaner,
bilas kemudian dikeringkan
j. Bersihkan ember / gayung toilet ( kalau ada ) secara periodik
mingguan.

Ember

dikosongkan

cuci

bersih

berikut

gayungnya dengan floor cleaner


k. Bersihkan kaca cermin / wall mirror dengan lap bersih
l. Lakukan pembersihan dan pengeringan toilet setiap kali
digunakan
2.

Pemeliharaan Kebersihan Perabot dan Peralatan Kantor


a. Bersihkan semua kotoran / sampah yang berada di meja
sebelum pekerjaan pengelapan dilakukan, periksa laci meja
bersihkan agar bebas dari debu

b. Singkirkan semua asbak, bersihkan sampah atau puntung


rokok lalu masukan ke dalam kantong plastik sampah, letakan
kembali asbak pada posisi semula dalam keadaan bersih
c. Bersihkan perangkat komputer dengan lap bersih, campurkan
air ditambah multi purpose cleaner secukupnya dengan spons
oleskan ke permukaan yang kotor, terutama yang terkena
noda

lalu keringkan lagi.

Harus

hati hati di dalam

menggunakan air berlebihan


d. Bersihkan sofa / jok kain secara priodik bulanan dengan
mempergunakan shampoo machine, gunakan shampo khusus
sofa atau deterjen
e. Bersihkan semua permukaan kayu furniture dilakukan dengan
seksama sampai pada cela cela kayu, agar bebas debu dan
mengkilap, gunakan furniture polish atau yang setara untuk
kayu, logam / stainless steel dengan metal polish atau yang
setara
f. Bersihkan kaki kursi dengan teliti, apabila dari logam stainless
steel gunakan lap kering ditambah metal polish atau yang
setara, apabila logam bercat gunakan lap basah dan lap
kering kembali, bila kayu bersihkan dengan furniture polish
g. Bersihkan filling cabinet; bersihkan bagian atasnya sesering
mungkin, karena biasanya banyak terdapat debu, gunakan lap
basah
h. Bersihkan debu pada cabinet dengan menggunakan lap
basah, mulai bagian atasnya kemudian dindingnya
i. Semprotkan pengharum ruangan.
3.

Pemeliharaan Kebersihan Koridor


a. Bersihkan sarang laba-laba yang terdapat pada plafon koridor,
dengan mempergunakan rakbol
b. Bersihkan dinding selasar dengan lap kering, dan lap basah
c. Bersihkan dinding kayu / wall paper gunakan lap kering, untuk
permukaan kayu pergunakan furniture polish atau yang setara

d. Sapu lantai selasar, kemudian dipel dengan air bersih


dicampur cairan floor cleaner dengan mempergunakan stick
mop
4.

Pemeliharaan Kebersihan Lantai Semen


a. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah yang berada
pada lokasi kerja. Pindahkan untuk sementara tempat sampah
dan asbak tersebut, kembalikan ke tempat semula apabila
pekerjaan telah selesai dikerjakan
b. Larutkan chemical cleaner atau yang setara dengan air ( 1 :
20 ) dalam ember, vacuum lantai terlebih dahulu, pel lantai
semen dengan cairan pembersih. Bila terdapat noda, gunakan
larutan chemical cleaner kemudian sikatlah dengan mesin
poles. Untuk mengangkat kotoran, vacuum cairan kotoran
dengan menggunakan wet vacuum cleaner
c. Gunakan sikat dorong atau sikat tangan untuk membersihkan
sudut sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles.
Gunakan sarung tangan karet ( hand glove ) dan masker
untuk melindungi kulit tangan dan penciuman dari bahan
kimia yang digunakan
d. Lakukan wet mopping ( mengepel basah ) untuk mengangkat
sisa kotoran pada permukaan lantai yang tidak rata
e. Bersihkan dengan kain lap basah semua permukaan benda
benda, plin kayu yang kena percikan obat pada waktu mesin
dioperasikan
f. Bilas lantai yang sudah disikat dengan air bersih berulangkali,
minimal 3 ( tiga ) kali, kemudian keringkan.

5.

Pemeliharaan Kebersihan Lantai Keramik


a. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah / dan benda
lain yang berada pada lokasi kerja, kemudian disingkirkan
untuk sementara dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan
telah selesai dikerjakan. Vacuum/sapu lantai keramik terlebih
dahulu untuk menghilangkan debu

b. Basahilah lantai keramik merata, gunakan bahan kimia


chemical cleaner atau yang setara dicampur air ( 1 : 20 )
tunggu 5 ( lima ) menit,
c. Lakukan

pembersihan

sudut-sudut

lantai

yang

tidak

terjangkau oleh mesin poles, gunakan sikat dorong ( sikat


tangan / tapas ) pakai sarung tangan karet untuk mencegah
kulit tangan terlindung dari bahan kimia yang digunakan
d. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran
lantai keramik yang terangkat
e. Pel berulang kali, minimal 3 ( tiga ) kali, bilas dengan air
bersih gunakan stick mop katun.
6.

Pemeliharaan Kebersihan Lantai Paving


a.

Bersihkan

rutin

tiap

hari

dengan

sapu

lidi,

masukan kedalam kantong plastik sampah gunakan dust pan.


Teknik penyapuan jangan bertentangan / berlawanan dengan
arah angin
b.

Bersihkan rumput yang tumbuh pada celah


celah pada paving, apabila sulit penanggulangannya, gunakan
pembasmi rumput

c.

Isi kembali celah celah paving dengan pasir


halus gunakan sapu lidi sampai rata. Apabila keadaanya
kurang rata / bergelombang, maka laporkan pada teknisi

d.

Bersihkan lantai paving yang kotor atau terkena


oli kendaraan dengan sikat dorong atau mesin poles, gunakan
air panas dicampur floor cleaner atau deterjen. Bilas gunakan
selang air dan keringkan kembali dengan wiper lantai dan
stick mop

7.

Pemeliharaan Kebersihan Tirai ( Vertical Blind atau


Gordyn )
a. Sebelum

pekerjaan

dimulai,

siapkanlah

peralatan

kerja

selengkapnya yaitu : wet & dry vacuum cleaner, hand stick


brush, deterjen, sikat nylon

b. Bersihkan rutin bulanan, hisap debu tirai ( vertical blind,


gordyn ), gunakan dry vacuum cleaner, pakai hand stick brush
c. Check tali vertical blind atau gordyn, kemungkinan macet,
gunakanlah tali untuk membuka dan menutupnya, segera
adakan perbaikan
d. Check rantai ( pemberat ) vertical blind atau gordyn,
kemungkinan ada yang lepas, segera diperbaiki
e. General cleaning vertical blind ( gordyn ) dilakukan 6 ( enam )
bulan sekali, turunkan cuci dengan deterjen, gunakan sikat
nylon, jemur ditempat yang panas kuku, posisi vertical blind
digantung, setelah kering dipasang kembali
f. Hilangkan spot ( noda ) yang terdapat di vertical blind,
gunakan atau spot remover, gunakan sikat nylon dengan air
hangat, keringkan dengan vacuum cleaner
g. Lakukan pembersihan setiap 2 ( dua ) bulan sekali.
8.

Pemeliharaan Kebersihan Dinding Cat


a.

Bersihkan debu yang melekat pada dinding


bercat minyak ( water seal ) dengan menggunakan kain
majun, untuk bagian atas bisa gunakan tangga atau rakbol.
Pembersihan ini untuk daily maintenance

b.

Bersihkan noda ( spot & kotoran ) yang


terdapat pada dinding bercat minyak, gunakan campuran
deterjen

dengan

air

secukupnya

sapukan

merata,

mengerjakan harus teliti, apabila terlalu banyak menggunakan


air akibatnya akan merusak permukaan cat
c.

Caranya hilangkan noda secara bertahap,


tunggu kering dahulu baru diulang kembali, gunakan sponge
dan langsung keringkan dengan kain majun. Setelah itu
bersihkan sisa larutan yang jatuh kelantai gunakan stick mop.
Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan

d.

Bersihkan noda ( spot & kotoran ) yang


terdapat pada dinding bercat minyak ( water seal ), gunakan
larutan washing compound digosok dengan sponge, kemudian

bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan


biarkan dinding sampai kering kembali. Setelah itu bersihkan
sisa

larutan

yang

jatuh

kelantai

gunakan

stick

mop.

Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan.


9.

Pemeliharaan Kebersihan Perlengkapan Alat Pemadam


Kebakaran
a. Sebelum

pekerjaan

dimulai,

siapkanlah

peralatan

kerja

selengkapnya yaitu : ember, sponge, kain majun, deterjen


b. Bersihkan tabung alat pemadam api ringan ( fire extinguisher
) yang terpasang di gedung dengan lap basah atau spons,
celupkan pada ember yang berisi larutan deterjen, kemudian
sikat debu yang melekat, gunakan sikat nylon, setelah itu
bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan
keringkan. Letakan kembali pada posisi semula
c. Hati hati, selama dibersihkan jangan menarik / merusak
katup alat pemadam api ringan atau terjatuh / terpelanting ke
lantai

sehingga

menimbulkan

benturan

akibatnya

alat

pemadam tidak berfungsi lagi


d. Bersihkan tutup kotak selang kebakaran ( box hydrant ) di
setiap lantai Gedung, dengan lap basah atau spons, celupkan
pada ember yang berisi larutan deterjen, kemudian bilas
dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan keringkan
e. Bersihkan debu kotak penarik alarm di setiap lantai gedung
dengan

lap

kering

atau

bulu

ayam,

harus

hati-hati

mengerjakannya, jangan menarik handle nya


f. Bersihkan debu bel alarm di setiap lantai gedung dengan lap
kering atau bulu ayam
g. Bersihkan debu penutup tanda EKSIT tangga darurat dengan
lap kering.

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEBERSIHAN

A. JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN


1.

JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan adalah kebersihan, perawatan, dan pemeliharaan

2.

LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan adalah di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati

B. KEBERSIHAN, PERAWATAN, DAN PEMELIHARAAN


1. KACA
Pembersih kaca gedung maupun kaca toilet / cermin dengan
menggunakan chemicals pembersih LOC dan diseka menggunakan
windows wipers dilakukan secara rotasi dari permukaan kaca satu
ke lainnya dengan rotasi 1 ( satu ) mingguan. Pada saat yang sama

pembersihan kusen dilakukan dengan menggunakan chemicals


pembersih yang sesuai.
Untuk pembersihan harian digunakan chamois clooth dan cotoon
clooth agar kaca senantiasa bersih dan terbebas dari lembab
maupun debu.
Bila permukaan kaca terdapat noda cat / kotoran serangga maka
digunakan cutters untuk mengupasnya.
2. DINDING
-

Pelaksanaan pembersihan dilakukan dengan hati hati agar debu


tidak mengganggu. Pada dinding keramik selain pengontrolan
kebersihan harian menggunakan lap gading, pada 2 ( dua )
minggu sekali akan dicuci menggunakan chemicals pembersih
ceramic cleaner agar senantiasa tampak bersih dan terawat

Pada dinding ukir ( gebyok ) selain pembersihan debu setiap hari,


satu bulan sekali dilakukan polishing dengan chemicals wood
polish yang setelah dilakukan polishing langsung dikondisikan
kering agar gebyok selalu awet dalam penampilan terbaiknya.

Dinding keramik dibersihkan setiap hari.

3. PERABOT
Pada semua jenis perabot setiap hari dilakukan dusting / dilap
dengan kain lap agar bebas dari debu. 1 ( satu ) bulan sekali dipoles
dengan :

Perabot

kayu

menggunakan

furniture

polish

agar

tampak

mengkilap dan terbebas dari serangga perusak kayu.

Perabot berbahan dasar kulit imitasi, finil, kaca yang dilapisi film
dan pesawat telephone digunakan chemicals pembersih Amway
silicone glaze

Perabot berbahan stainless dibersihkan dengan menggunakan


chemicals helios

Perabot berbahan kuningan menggunakan braso

Kaca

meja setiap hari dilap dengan chamois clooth dan

dipastikan kebersihannya

Untuk kelengkapan pada beberapa meja di ruang ruang


tertentu disediakan tissue meja

Untuk ruang ber AC di beberapa titik AC tertentu disediakan


pengharum ruangan

4. L A N T A I
Lobbying dan mopping dilakukan pada permukaan lantai, dan sela
sela bawah / kolong perabot disemua areal gedung yang meliputi :

Areal perkantoran, kamar dokter jaga, transit dokter, apotik,


ruang teknik :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan

dua

kali

sehari

dan

setiap

saat

dijaga

kebersihannya.

Areal pelayanan, areal perawatan dan Ruang Jaga Perawat,


Instalasi Gizi, Laboratorium, IGD, ruang Sanitasi :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan

dua

kali

sehari

dan

setiap

saat

dijaga

kebersihannya, khusus UGD kebersihan dipantau 24 jam ( 3 Shift


)
Untuk ruang yang steril Lobby Duster dan Mop digunakan
tersendiri ( khusus )
Untuk ruang rawat inap yang kosong dilakukan kebersihan secara
total / menyeluruh.

Areal Aula Lt 4 :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan 1 ( satu ) kali sehari. Bila aula digunakan untuk acara
maka setelah acara selesai akan dilakukan pembersihan total
agar aula senantiasa bersih.
Khusus ruang rawat inap Lt 4 dibersihkan secara bergilir setiap
seminggu sekali.

Areal hall dan selasar :


Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) dilakukan dan
dikontrol secara terus menerus dengan cara mobile

Bila diperlukan diadakan general cleaning lantai menggunakan


polisher machine agar kotoran berat yang tidak dapat terangkat
sempurna oleh lobbying dan mopping dapat dikelupas dan
terjaga keawetan material lantai.
5. PEMBUANGAN SAMPAH

Pembuangan sampah ruangan dilakukan minimal 3 ( tiga ) kali


sehari, dan dibedakan sesuai jenis sampahnya, yaitu :
-

Sampah Infeksius dimasukkan ke plastik warna kuning

Sampah Non Infeksius dimasukkan ke plastik warna hitam

Di luar jadwal di atas, pada ruang perawatan pasien, tempat


sampah selalu dikontrol baik isi, bau maupun kerapian letaknya.
Pencucian tempat sampah dilakukan setiap hari.

Sampah non medis dimasukkan ke TPS ( Kontainer ), sampah


medis diletakkan di tempat yang ditentukan.

6. KAMAR MANDI

Setiap hari lantai, dinding dan kloset kamar mandi / WC disikat


alat yang memadai dengan menggunakan chemicals pembersih
dan disemprot disinfectant guna pengendalian kuman sehari 2
( dua ) kali

Untuk senantiasa menjaga kebersihan, terutama pada ruangan


perawatan

harus

sesering

mungkin

dikontrol

kondisi

dan

kebersihannya

Minimal

menggunakan

tiga

hari

chemicals

sekali

bak

pembersih

air

dan

dikuras

dengan

disinfectant

agar

senantiasa bersih dan sehat untuk digunakan

Kebersihan pintu, kusen, sirkulasi, gantungan baju, tempat sabun


dan plafond kamar mandi harus selalu terjaga kebersihan dan
keterawatannya agar senantiasa bersih dan awet

Bila kloset / wastafel mampet semaksimal mungkin diupayakan


penanganannya secara teknis tanpa chemicals, apabila secara
teknis tidak berhasil maka digunakan chemicals

Apabila warna / kondisi permukaan lantai, dinding dan kloset


mulai

pudar

maka

dilakukan

pemolesan

agar

senantiasa

menampilkan kondisi terbaiknya.

Pada lantai didepan pintu kamar mandi wajib dipasang keset


yang dapat menjamin kebersihan lantai.

C. PROSEDUR PENGAJUAN PERBAIKAN


1. Prosedur Pengajuan
a. Sebagai bukti administratif, pada dasarnya setiap unit / instalasi /
ruangan yang mengajukan perbaikan suatu alat / barang /
lainnya harus dilakukan secara tertulis yang ditujukan kepada
KUK IPSRS ( form terlampir )
b. Pengajuan perbaikan suatu alat / barang / lainnya dapat
dilakukan secara lisan apabila dalam keadaan mendesak /
darurat ( emergency ) dengan menghubungi Pelaksana Teknis,
dan selanjutnya bukti administratif harus segera disusulkan
setelah mendapatkan penanganan lebih lanjut
c. Dalam rangka mempercepat pelaksanaan perbaikan, secara
proaktif diharapkan semua seksi dapat berkoordinasi dengan baik
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Setelah menerima Surat Pelaksanaan Perbaikan, seksi terkait
harus segera berkoordinasi dengan :
-

Pelaksana Teknis agar pelaksanaan perbaikan dapat secepatnya


dilakukan

Unit / instalasi / ruangan yang mengajukan perbaikan agar


pelaksanaan

perbaikan

dapat

berjalan

lancar

dan

tidak

mengganggu pelayanan
b. Dalam

melaksanakan

menjunjung

tinggi

perbaikan,

etika

terhadap

pengunjung, dan sesama petugas

Pelaksana
pasien

Teknis
/

harus

keluarganya,

c. Apabila dalam pelaksanaan perbaikan dibutuhkan sejumlah dana


untuk pembelian suku cadang dan atau untuk membayar jasa
teknisi khusus ( dari pihak luar ), maka untuk mencukupinya
seksi

yang

terkait

dapat mengajukan

Surat

Usulan

Dana

Perbaikan kepada KUK IPSRS.


3. Prosedur Penyelesaian
a. Pekerjaan perbaikan dinyatakan selesai apabila unit / instalasi /
ruangan

yang

mengajukan

perbaikan

selaku

User

telah

melakukan uji fungsi


b. Apabila uji fungsi menunjukkan hasil yang baik, selanjutnya User
dan

Pelaksana

Teknis

menanda

tangani

Pernyataan

Penyelesaian Perbaikan serta diketahui oleh seksi yang terkait


( form terlampir )

D. PENDOKUMENTASIAN HASIL KEGIATAN PEMELIHARAAN DAN


PERBAIKAN ALAT MEDIK
Dari semua kegiatan yang dilakukan baik itu pemeliharaan dan
perbaikan yang dilakukan oleh IPSRS harus didokumentasikan ke
dalam bentuk format tertentu seperti:
1. Form Request Service (FRS).
2. Form yang digunakan untuk mencatat keluhan medik pada
masing-masing ruangan per alat medik sekaligus bentuk tindak
lanjut BM dari keluhan yang disampaikan.
3. Form pemeliharaan alat medik.
4. Setiap kegiatan pemeliharaan pada alat medik yang dilakukan
oleh teknisi medik hasil pekerjaannya harus dicatatkan dalam
form pemeliharaan alat medik.
5. Buku besar pemeliharaan.
6. Buku

yang

digunakan

untuk

mencatat

semua

aktifitas

pemeliharaan dan perbaikan atas masing-masing alat medik


peruangan. Buku besar ini hanya berisi tentang data base alat

medik di ruangan bersangkutan, rekap pelaksanaan kalibrasi dan


history pemeliharaan dan perbaikan masing-masing alat medik.

PENGAJUAN PERBAIKAN
Kepada Yth.

: Ketua TPSK Sq. Seksi Administrasi dan Keuangan

D a r i

Tanggal

Ruang :

Mengajukan perbaikan alat / barang :


No

Nama Alat / Barang

E. LAIN LAIN

No. Kode Inventaris

Keterangan Kerusakan

1. Form Pengajuan Perbaikan

Demikian, atas perhatiannya disampaikan terimakasih.


Yang Mengajukan Perbaikan

( ........................................... )

BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Dalam pelaksanaan tugasnya petugas IPSRS diwajibkan untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai dari K3RS, maksudnya petugas harus dengan kesadaran
penuh untuk menggunakan alat pelindung diri (APD )dalam melaksanakan
tugasnya selain menjaga keselamatan diri petugas wajib untuk menjaga
kelesamatan di lingkungan di mana mereka sedang bekerja. Dengan
demikian keselamatan diri, pasien dan pengunjung dapat terjaga dengan
baik. Adapun untuk prosedur keamanan mengacu pada SPO dan panduan
yang dibuat oleh tim K3RS.

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Sistem pengendalian intern yang berlaku di rumah sakit merupakan
faktor yang menentukan

dapat diukur dari tingkat keberhasilan

petugas dalam menyelesaikan suatu khasus, baik itu prasarana, alat


medis dan gedung.Selain pengendalian di sisi perbaikan , tidak kalah
pentingnya adalah pemeliharaan suatu alat hal ini yang menjadi ukuran
adalah optimalnya

fungsi suatu alat hingga kepresisian suatu alat.


Tujuan dari pengendalian intern adalah:
1. Memaksimalkan

sumber

daya

yang

ada

untuk

melakukan

pemeliharaan dan perbaikan sehingga suatu alat berfungsi


dengan baik dan maksimal.
2. Meningkatkan

kualitas

pekerjaan

tanpa

mengesampingkan

efisiensi biaya kerja yang dikeluarkan


3. Meningkatkan umur pakai suatu alat
4. Menjaga Keselamatan kerja petugas
5. Tertib administrasi terutama untuk ijin operasional/K3 prasarana
umum dan medis

BAB VIII
PENUTUP

Dengan dibuatnya pedoman pelayanan IPSRS, diharapkan setiap personel


dapat memahami dan melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir
dari setiap pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan.

Вам также может понравиться