Mengidentifikasi Senyawa Polifenol dalam Minuman Teh

Di Indonesia, kesehatan merupakan masalah yang cukup

serius. Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas,
radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lipid
sehingga menginisiasi terjadinya degeneratif dan kerusakan sel.
Faktor lingkungan seperti polusi, intensitas sinar uv yang
berlebih,

suhu,

bahan

kimia,

dan

kekurangan

gizi

dapat

mengakibatkan tubuh manusia terpapar radikal bebas, bila

radikal bebas berlebihan, akan menciptakan ketidakseimbangan
antara molekul radikal bebas dan antioksidan endogen. Ketika
jumlah

radikal

bebas

melebihi

kapasitas

menetralisirnya,

maka

terbentuk

stres

tubuh

untuk

oksidatif

yang

menyebabkan kerusakan struktur sel, jaringan dan organ. Untuk

meredam

aktivitas

Antioksidan

adalah

elektronnya

kepada

radikal

bebas

molekul

diperlukan

yang

molekul

dapat

radikal

antioksidan.
mendonorkan

bebas,

sehingga

menghentikan reaksi berantai tersebut. Salah satu senyawa

antioksidan alami yaitu berasal dari jenis polifenol.
Salah satu jenis minuman yang mempunyai antiokdisan tinggi
adalah

the.

Teh

(Camellia

sinensis)

merupakan

minuman

penyegar yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di

dunia. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat
minuman ini banyak dikonsumsi. Teh merupakan minuman yang
sangat

bermanfaat

meningkatkan

sistem

bagi

kesehatan

pertahanan

tubuh.

biologis

tubuh

Teh

akan

terhadap

kanker, membantu penyembuhan penyakit (misalnya mencegah

peningkatan kolesterol darah), dapat mengatur gerak fisik tubuh
dengan mengaktifkan sistem saraf karena kandungan senyawa
antioksidan. Senyawa aktif dalam teh yang berperan sebagai

antioksidan

adalah

polifenol.

Senyawa

polifenol

banyak

ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, terbagi dalam tiga subkelas

yaitu flavonoid, asam fenolat, dan stilbenoid.
Polifenol merupakan salah satu senyawa antioksidan yang
berasal dari golongan flavonoid yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Komponen-komponen fenolik banyak terdapat pada
pangan nabati atau sayuran dan buah-buahan. Senyawa tersebut
mempengaruhi kualitas gizi pangan segar dan olahan. Selain itu
senyawa fenol dapat berfungsi sebagai antioksidan primer
karena mampu menghentikan reaksi rantai radikal bebas pada
oksidasi lipid (Kochar dan Rossell, 1990 dalam Paembong 2012).
Polifenol adalah senyawa yang terdiri dari 2 gugus yaitu
flavanoid dan turunan asam sinamat. Flavanoid adalah senyawa
polyphenol yang banyak terdapat pada buah, sayuran, teh,
anggur merah dan cokelat. Biji kakao banyak mengandung
senyawa polyphenol, terutama pada biji kakao yang tidak
difermentasi yaitu sekitar (2-18%). Polyphenol berfungsi sebagai
antioksidan dan bermanfaat untuk kesehatan manusia, seperti
mencegah

kanker,

jantung

dan

penyakit-penyakit

lainnya

(Misnawi et al., 2004). Struktur dasar polifenol dapat dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1. Struktur polifenol (Paembong, 2012)

Kandungan fenolik Total teh dapat

diukur dengan metode

Folin-ciocalteu (Marinova,D., 2005). Ekstrak sebanyak 253,4 mg

dilarutkan dengan pelarut aseton:air (7:3). Volume dicukupkan
hingga 50 ml dalam labu tentukur.Sebanyak 1 ml larutan sampel
dipipet dan dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml lalu
ditambahkan 20 ml air suling. Sebanyak 2 ml reagen FolinCiocalteciau ditambahkan dalam labu tentukur tersebut dan
biarkan 5 menit. Kemudian ke dalam campuran ditambahkan 20
ml natrium karbonat 7% dan volume dicukupkan hingga 50 ml
dengan air suling.Campuran dibiarkan selama 90 menit.Absorban
campuran diukur pada 750 nm menggunakan spektrofotometer.
Kurva standar dibuat menggunakan berbagai konsentrasi asam
tanat. Hasilnya dinyatakan sebagai persen asam tanat.

DAFTAR PUSTAKA
Marinova,D.,Ribarova,F., Atanassova,M.,(2005). Total Phenolics
and
Total
Flavanoids
in
Bulgarian
Fruits
and
Vegetables.partement of Food Chemistr National Center of
Public Health Protection,Departement of Food Chemistry,
Sofia 1431, Bulgaria,40,3,255-260.
Misnawi, S Jinap, B Jamilah, S Nazamid, 2004. Fermentation
Sensory Properties of Cocoa Liquor as Affected by
Polyphenol Concentration and Duration of Roasting. Food
Quality and Preference 15(2004) 403-409 dalam Jurnal
Industri Hasil Perkebunan, Journal of plantation Based
Industry. Volume 4 no. 2. 52-64
Paembong, Adyati. 2012. Mempelajari Perubahan Kandungan
Polifenol Biji Kakao (Theobroma Cacao L) dari Hasil
Fermentasi yang Diberi Perlakuan Larutan Kapur. [Skripsi].
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi
Pertanian. Makassar : Universitas Hassanudin