Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
perencanaan struktur dapat didefinisikan sebagai campuran seni dan ilmu
pengetahuan yang dikombinasi dengan intuisi seorang ahli struktur dengan dasar
dasar pengetahuan pengetahuan dalam satatika, dinamika, mekanik bahan dan analisa
struktur. untuk menghasilkan suatu struktur yang ekonomis dan aman selama masa
layannya.
hingga tahun 1850 perencanaan struktur merupakan suatu seni yang berdasarkan
pada intuisi untuk menentukan ukuran dan susunan element struktur, dengan
berkembangnya
pengetahuanmengenai
prilaku
struktur
dan
meterial,
maka
1.2.1
serta
BAB IV Pembahasan
Bab ini membahas tentang perhitungan yang diperlukan, selanjutnya data-data
tersebut dianalisa berdasar rumus yang pasti sesuai dengan perhitungan yang
diperlukan.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan perhitungan yang didapat, temuan
dan bukti yang disajikan sebelumnya yang menjadi dasar untuk menyusun
suatu saran sebagai suatu usulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Baja
Pada abad ke 19 muncul meterial baru yang dinamakan dengan baja yang
merupakan logam paduan antara besi dan karbon, meterial baja mengandung kadar
karbon yng lebih sedikit dari pada besi tulang, dan mulai digunakan dalam konstruksi
barat.
Pembuatan baja dalam konstruksi dilakukan pertama kali oleh sirhanry bassemer
dari inggris, sir henry menerima hak paten dari pemerintah inggris pada tahun 1855
atas
temuanya
tersebut
beliau
mempelajari
pemerintah
bahwa
dengan
menghembuskan udara diatas besi cair penaskan membakar kotoran kotoran yang
ada dalam besi tersebut, namun secara bersamaan proses ini juga menghilangkan
komponen komponen seperti karbon dan mangan,
Selanjutnya komponen- komponen penting ini dapat digantikan dengan suatu
logam paduan antara besi, karbon dan mangan, disamping itu juga ditambahkan batu
kapur yang dapat mengikat senyawa fosfor dan sulfur, dengan ditemukannya proses,
eesamer, maka dditahun 1890 baja karbon mulai menggantikan besi tuang sampai
elemen konstruksi.
2.2 Teori ( Baja Secara Umum )
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari
besi. Baja ditemukan ketika dilakukan penempaan dan pemanasan yang
menyebabkan tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran,
sehingga membentuk baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada besi.
Bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyak memiliki
keunggulan-keunggulan yang tidak terdapat pada bahan-bahan konstruksi lain.
Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan kekuatan
tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang
menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu material yang umum
dipakai.
Sifat-sifat baja antara lain :
a. Kekuatan tinggi
Kekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau kekuatan
tarik fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi dibanding dengan
bahan lain, hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa
mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga
struktur lebih ringan dan efektif.
b. Kemudahan pemasangan
Komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar serta mudah
diperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan dilapangan
adalah pemasangan bagian-bagian yang telah disiapkan.
c. Keseragaman
Baja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga mutunya
seragam.
d. Daktilitas ( keliatan )
Daktilitas adalah sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar
dibawah pengaruh tegangan tarik tanpa hancur atau putus. Daktilitas mampu
mencegah robohnya bangunan secara tiba-tiba.
e. Modulus elastisitas besar
Dengan modulus yang besar, struktur akan cukup kaku sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi pemakai. Jika dibandingkan dengan bahan yang lain,
untuk regangan yang sama baja akan mengalami tegangan yang lebih besar sehingga
kekuatannya lebih optimal.
2.2.2
1. Fungsi Struktur
Struktur pada tugas besar Konstruksi Baja I ini berfungsi sebagai Kantor.
2. Spesifikasi Material
Spesifikasi material terdiri dari :
a. Sifat mekanis baja
Sifat mekanis baja struktur yang digunakan dalam perencanaan harus
memenuhi persyaratan minimum pada tabel berikut :
Jenis Baja
BJ 34
BJ 37
BJ 41
BJ 50
BJ 55
Tegangan putus
Tegangan Leleh
Peregangan
Minimum fu
Minimum fy
Minimum
(Mpa)
(Mpa)
(%)
340
370
410
500
550
210
240
250
290
410
22
20
18
16
13
Tegangan Leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan ( fy) tidak boleh diambil melebihi
nilai yang diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.
Tegangan Putus
Tegangan putus untuk perencanaan ( fu ) tidak boleh diambil melebihi
nilai yang diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.
Sifat-sifat mekanis lainnya
Sifat-sifat mekanisme lainnya baja struktural untuk perencanaan adalah
sebagai berikut :
Modulus elastis
: E = 200.000 Mpa
Modulus geser
: G = 80.000
Nisbah poisson
: = 0,3
Koefisien pemuaian
: = 12 . 10-6 / oC
Mpa
b. Baja Struktural
o Syarat penerimaan baja
Laporan uji material baja dipabrik yang disahkan oleh lembaga yang
berwenang dapat dianggap sebagai bukti yang cukup untuk memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam standar ini.
o Baja yang tidak dapat teridentifikasi
Baja yang tidak dapat teridentifikasi boleh digunakan selama
memenuhi ketentuan berikut ini :
Las
Baut angker
Pembebanan
Beban dan macam beban yang bekerja pada struktur sangat tergantung dari
jenis struktur. Berikut ini akan disajikan jenis-jenis beban, data beban serta faktorfaktor dan kombinasi pembebanan sebagai dasar acuan bagi perhitungan struktur.
2.2.1
Jenis-jenis beban
Jenis-jenis beban yang biasa diperhitungkan dalam perencanaan struktur
Beban mati (dead load/DL) Beban mati merupakan beban yang bekerja
akibat gravitasi yang bekerja tetap pada posisinya secara terus menerus
dengan arah ke bumi tempat struktur didirikan. Yang termasuk beban mati
adalah berat struktur sendiri dan juga semua benda yang tetap posisinya
Kontrol Lendutan
lendutan balok pada bangunan atau gedung berdasarkan SNI 03- 1729-2002 pasal
6,4,3 membatasi besarnya lendutan yang timbul pada balok pada pasal ini di
isyaratkan lendutan maksimum untuk balok pemikul dinding atau finishing yang
getas adalah sebesar L/360
2.6 Gaya Gaya Batang
Gaya tekuk Torsi dan gaya tekuk lentur Torsi pada umumnya gaya tersebut
dijelaskan sebagai berikut pada batang :
1. Tekuk Lentur
Pada umumnya kekuatan komponen struktur dengan beban aksial tekan
murni ditentukan oleh tekuk lantur.
2. Tekuk Torsi
Model tekuk ini dapat mengalami tejadi akibat adanya puntir dalam sumbu
memanjang komponen struktur tekan.
3. Tekuk lentur torsi yang terjadi akibat kombinasi dari tekuk lentur dan tekuk
torsi. Batang akan terlentur atau terpuntir secara bersamaan. Tekuk lentur
torsi terjadi pada penampang penampang dengan satu sumbu simetri saja.
BAB III
PERMASALAHAN
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
La = 15 ton
L
= 130 Ton
W = 14 Ton
E
= 14 Ton
(1.20 b ) u
(1.20 c) u
(1.20 d) u
(1,20 e) u
(1,20 f) u
12
(1.20 g ) u
( 1,20 h ) u
Jadi beban terfaktor yang harus dipikul oleh kolom adalah sebesar 450,292 ton.
1.2 Menghitung Kombinasi Beban
Coba menggunakan profil light lip chanel 150.65.20.3,2 dengan data data :
1x
= 332,104 mm4
1y
= 54.104mm4
Zx
= 44,331.103mm3
Zy
= 12,2683mm3
Beban Mati
Berat Gording
= 7,15 kg/m
Beban tetap
Beban Hidup
p = 100 kg
Beban angin
13
Tekanan angin
= 40 kg/m
= -0,4
W tekan
W hisap
14
= 298,15 kg.m
5.
450,85.107
mn
Qb.fy
0,9 x 240
42
= 1,5
2 x 14
p
170
fy =
170
=10,97
240
1680 1680
=
=108,44
fy 240
s
370
370
=
fy . fr 240.70
=28,37
2550 2550
=
=164,6
fy 240
Untuk memeriksa syarat lendutan hanya beban hidup saja yang dipertimbangkan
16
5. g . l2 5. m. l2
=
384. Ei 48. Ei
Ix perlu
5. m.l
5.7,2 . 107 420002 5 X 7,2 X 107 420002
=
=
=1109969168=11096
48. E . L
6600
48 X 6500 X 440
48 X 6500 X
.
150
Profil wf 150.65.20.3,2 tidak mencukupi Iy = 332 x 104 mm, selanjutnya
17
1.5
39
39
39
39
39
39
392+1,2
2
= 168 t.m
=0
= RAH ( 42 M ) - 392 (7M) -392 (14M)-392 (28M)-392 (41,5M)
= RAH ( 42M ) ( -29988 )
= 29988
42
18
=0
= 0 panjang batang 2 m
= S1 ( 2M ) + 392( 7 M ) + 392 ( 14 M ) + 392 ( 28 M ) + 392 ( 41,5 )
= 17732 KG /M ( Tarik )
S1
= S1 / COS 45
= 17732 / 0,7071 = 25086,7 KG/M
= S5 = - 8869,5 KG/M (
S3
S3
= S4 = 3673,8 KG/M (
S9
= S10 = -8232 KG /M (
S7
= - ( S10 + S9 ) /COS 45
19
S7
= S12 =17423,3 KG /M (
1.5.2
100
100
100
100
100
20
= 319,9 KG /M (
21
576,9
576,9
576,9
576,9
576,9
576,9
= 404,98 KG/M
2
Asumsikan gaya pada batang 1,7,13,8
MB = 0
= RAH ( 42M ) -576,98 ( 7M ) 576,98 (14M ) 576,98 ( 28M ) 576,98
(41,5M )
= RAH ( 42 M ) (48826)
RAH = -48826/42 = -1162,52 KG/M ( Tekan )
RAH = - 1162,52(
FH
=0
=0
22
= 0 Panjang batang 2 M
= S1 ( 2M ) + 576,98 ( 7 M ) + 576,98 ( 14M ) + 576,98 ( 28M ) + 576,98
= S1 ( 2M ) + 110078,78
S1
S1
= S7 = -55039,4 (
S2
= S5 = - 27519,69 KG/M (
S3
= - ( S2 + S5 ) / COS 45
= S4 = 38919,09 KG/M (
S9
= S10 = - 5091,24KG/M (
S7
S7
23
= S8 ( 4 ) + 3394,16
S8
S8
S14
S14
)
)
S15
= -617,11 KG/M ( )
1.6
Perencanaan Sambungan
24
Asumsikan sambungan pada baut untuk bangunan rangka kuda kuda gedung
dan pabrik.
1. Sambungan Baut
a. sambungan pada titik U
Hitung beban tarik terfaktor, Tu :
Tu = 1,2 D + 1.6 L = 1,2 (557,15)+ 1,6 (100) = 828,58 KG
pelat tengah menentukan dalam perhitungan kekuatan :
Ag = 6 x 4200 = 3000 mm2
An = ( 250 2 ( 19 x 3,2 ) x 6 = 3333,6 mm2
Max An = 0.85 X Ag
= 0.85 x 4200 = 3000 mm2
Ae = An = 3000 mm2
leleh tn = fy Ag
= 0,90. ( 240 ) 4200 = 77,7 ton = 777600 kg
faktur = tn = Fu Ae
= 0,75 (370 ) (3333,6 ) = 92,50 ton = 925074 kg
Tn
perencanaan baut
geser
= Rn = 0,5 Fu b m Ab
= 0,75 ( 0,5 ) ( 825 ) (2 ) ( 11.192 )
= 17,540 kg /baut
Ant
0,6 pu Anv
bj = 37
Fub = 825
db = 11 mm
ukuran 6
x420
= fy Ae
= 0,75 ( 240 ) ( 3000) = 54 ton = 540000 kg
Tn
perencanaan baut
geser
= Rn = 0,5 Fub m ab
= 0,75 ( 0,5 ) ( 825 ) ( 2) ( 11 222)
= 23,5 ton = 235207 kg
tumpu = Rn
26
Fu Ant
karena 0,6 Fu Anv > Fu Ant Maka kondisi geser fraktur tarik telah menentukan :
Rbs
Rbs
5
5
perhitungan sambungan pada titik D ini akan melewari pada titik A.D.R.T.S dan j
karena rangkanya sama
BAB V
27
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari data laporan yang kami peroleh dengan menghitung
Saran
Adapun saran dari tugas laporan ini, agar proses pembelajaran lancar dan baik
untuk kedepannya sebaiknya dalam tugas besar ini cara perhitungan dijelaskan lebih
detail oleh dosen pembimbing kepada mahasiswa agar dalam proses pekerjaan tugas
besar tidak bingung
28