Вы находитесь на странице: 1из 10

CRITIKAL JOURNAL REVIEW KEPEMIMPINAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FAHMI SYAFRIZA PANGGABEAN
(6161121014)

PKO REGULER B 2016

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

I.

IDENTITAS JURNAL

Identitas jurnal 1
Judul jurnal

: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DALAM REKONSTRUKSI PERAN AGAMA DI
INDONESIA

Penulis

: Herly Janet Lesilolo

Volume

: Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012

Tahun

: 2012

Identitas jurnal 2
Judul jurnal
: PERAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU
DAN PENGAWAS SEKOLAH DIKABUPATEN ACEH
TENGAH.
Penulis
:HAKRI, AMRI, KOLI ILHAMSYAH PUTRA
No ISSN
:2302-0199

Identitas Jurnal 3
Judul jurnal

: KEPEMIMPINAN BISNIS INDONESIA DI ERA


PASAR BEBAS

Penulis

: Wahyu Purhantara

Volume

: vol 7 no 1, april 2010

Tahun

: 2010

Jurnal 1
Kepemimpinan berusaha untuk membuat perubahan dalam organisasi dengan
(1) menyusun visi masa depan dan strategi untuk membuat perubahan yangdibutuhkan,
(2) mengkomunikasikan dan menjelaskan visi dan
(3) memotivasi dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk mencapai visi.
Pengertian kepemimpinan pada defenisi ini menunjukkan dalam suatu
kepemimpinan ada keputusan apa yang harus dilakukan, menciptakan jaringan
hubungan untuk melakukannya, dan berusaha memastikan hal itu untuk terjadi.
Beberapa defenisi kepemimpinan di atas, memberi arti ada bahwa ada variabel-variabel
kunci dalam kepemimpinan yaitu, motivasi, kepribadian, keyakinan dan optimisme,
keterampilan dan keahlian, perilaku, integritas dan etika, taktik pengaruh dan sifat
pengikut.
Pengaruh merupakan esensi dari kepemimpinan, dan para pemimpin yang
berkuasa dapat memiliki dampak besar pada kehidupan pengikut dan nasib dari sebuah
organisasi. Masalah utamanya, bukanlah apakah para pemimpin akan menggunakan
kekuasaan, tetapi apakah mereka akan menggunakan kekuasaannya dengan bijaksana
dan baik. Kepemimpinan dengan menggunakan kekuasaan yang memberi pengaruh
dengan bijaksana dan baik, memiliki keterkaitan perilaku komponen yang digunakan
untuk mempengaruhi para pengikut dan pengaruh dari pemimpin kepada para pengikut
adalah bentuk dari kepemimpinan transformasional,
Kepimimpinan bukanlah merupakan apayang anda lakukan terhadap orang
lain, melainkan apa yang anda lakukan bersama orang lain. Dalam tim, kita tidak
bekerja sendiri. Masing-masing anggota mengemban tugas masing-masing dan bekerja
mandiri namunMasih bergantung dan berkesinambungan satusama lainnya.
Burns

menjelaskan,

kepemimpinan

dilaksanakan

ketika

seseorang

memobilisasi sumber daya institusional, politis, psikologis dan sumber-sumber lainnya


untuk membangkitkan, melibatkan dan memenuhi motivasi pengikutnya. (Burns,
1978:84). Defenisi ini menunjukkan dalam kepemimpinan ada pengaruh yang terjadi
secara alami pada sistem sosial dan disebarkan kepada anggota organisasinya. Terdapat
proses pengaruh yang berkaitan dengan kinerja tugas dalam organisasi atau kelompok.

Siswa yang baik adalah siswa yang selalu mempelajari semua pengetahuan dan
turut serta secara aktif dalam membicarakan konstruksi pengetahuan. Siswa juga perlu
disadarkan bahwa di dalam pengetahuan yang diterima itu terdapat beranekaragam
interpretasi yang sangat ditentukan olehkepentingan masing-masing, mungkin saja
interpretasi itu nampak bertentangan sesuaidengan sudut pandangnya.
Siswa harusdibiasakan menerima perbedaan. Selanjutnya Banks (2001)
berpendapat bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (
set of beliefs )dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya
dan etnis didalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial,identitas pribadi, kesempatan
pendidikan dariindividu, kelompok maupun negara.
Ia mendefinisikan pendidikan multikultural adalah ide, gerakan, pembaharuan
pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengubah
struktur lembaga pendidikan supaya siswa baik pria maupun wanita, siswa
berkebutuhan khusus, dan siswa yang merupakan anggota dari kelompok ras, etnis, dan
kultur yang bermacam-macam itu akan memiliki kesempatan yang sama untuk
mencapai prestasi akademis di sekolah.

JURNAL II

Lembaga pendidikan sebagai wadah mewujudkan tujuan pendidikan nasional,


lembaga tersebut dikendalikan oleh seorang pemimpin yang bertanggungjawab
terhadap pencapaian tujuan, yaitu kepala sekolah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
di sekolah. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam lembaga pendidikan yaitu
suatu usaha yang harus mampu mempengaruhi, mendorong dan menggerakkan semua
warga sekolah dalam upaya mencapai tujuan bersama,
Fenomena yang dapat dilihat sehari-hari bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dapat mempengaruhi kinerja guru apabila kepala sekolah memiliki keterampilan yang
profesional dan gaya kepemimpinan serta pendekatan sesuai dengan lingkungan
sekolahnya, oleh karena itu menjadi kepala sekolah diperlukan orang-orang yang
mampu memimpin sekolah dan profesional di bidang pendidikan

Pemimpin merupakan motor atau daya penggerak semua sumber dan alat dalam
organisasai tersebut. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi, mendorong dan
menggerakkan semua warga di bawahnya dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan.
Dengan kata lain pemimpin menggunakan kemampuan dan kecerdasannya
untuk memanfaatkan lingkungan dan potensi yang ada dalam organisasiDanim dan
Suparjo, (2009: 7) mengatakan bahwa Kepemimpinan merupakan pengikutsertaan
seluruh anggota atau pengikutnya beradaptasi dengan perubahan dalam mencapai
tujuan-tujuan individu maupun organisasi, serta mengkoordinasikan secara aktif tugastugas yang perlu dalam mencapai keberhasilan.
Pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin, ilmu dan pengetahuan,
berpengalaman serta harus memenuhi persyaratan keterampilan dan pengetahuan
misalnya mengatur pembagian kerja, merancang strategi Keberadaan supervisi
pengajaran terhadap guru-guru di sekolah adalah wewenang kepala sekolah dan
pengawas pendidikan yang ditugaskan pada wilayah tersebut. Kepala sekolah
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan supervisi terhadap guru-guru yang ada di
bawah pimpinannya, sedangkan pengawas bertugas untuk melaksanakan supervisi
terhadap guru-guru dan kepala sekolah pada beberapa sekolah dalam wilayah
binaannya.
Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah harus memiliki
strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di
sekolah. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga
sekolah,

memberikan

dorongan

kepada

seluruh

tenaga

kependidikan,

serta

melaksanakan model pembelajaran menarik.


Kepala sekolah sebagai administrator Memiliki hubungan erat dengan berbagai aktivitas
pengeleloaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan
seluruh program sekolah
peranan kepala sekolah sebagai inovator dituntut mengemukakan inovasi dan reformasi
perbaikan pendidikan di masa yang akan datang dimulai dari kepala sekolah yang
disebut sebagai Innovator

kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada
para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini
dapat ditumbuhkan melalui pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan
dalam rangka meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan mengurangi kegiatan
yang kurang produktif. Orang dapat memotivasi seseorang untuk terdorong bekerja
dengan baik adalah pimpinannya, kepala sekolah dalam hal ini di sebut sebagai
motivator, yaitu orang yang mampu merangsang dan menyebabkan timbulnya motivasi
pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari
kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, serta
kemampuan mengambil keputusan.
kepala sekolah sebagai maneger, kepala sekolah harus memiliki strategi untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama (cooperatif) memberikan
kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang
menunjang pogram sekolah.
Kemampuan

menguasai

bahan,

kemampuan

mengelola

pembelajaran,

kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar, kemampuan menggunakan


media, kemampuan menilai prestasi, kemampuan mengelola interaksi belajar siswa,
kemampuan menguasai landasan pendidikan, kemampuan menjalankan administrasi
sekolah, kemampuan memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan
guna keperluan pengajaran.

JURNAL III
Dinamika lingkungan dan kapabilitas untuk berubah dan berkembang bagi suatu
organisasi sangatlah ditentukan oleh agen perubahan di tubuh organisasi itu. Sebagai
agen perubahan, ia akan menentukan kapabilitas organisasi untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang terus bergejolak.

Dalam kondisi ini diperlukan kehadiran seorang pemimpin yang memiliki visi
jauh kedepan, kepemimpinan yang memiliki sense of change yang tinggi, pemimpin
yang sadar akan posisinya di tengah-tengah lingkungan yang terus berubah, pemimpin
yang memiliki jiwa dan semangatentrepreneurship.
Pemimpin yang tidak hanya menjadi agen perubahan tetapisekaligus
memimpin perubahan itu sendiri. Kepemimpinan strategis yang memiliki sense of
business dan sense of change yang tinggi, mampu bertindak proaktif, kreatif dan
inovatif. Sebagai seorang agen perubahan pada dasarnya harus memiliki tigakarakter
utama, yaitu:
(1) kreatif dan inovatif;
(2) mampu bersikap sebagai intrapreneurship dan entrepreneurship bagi
organisasinya, dan
(3) memiliki kapasitas dan networking yang memadai. Ketiga karakter ini secara
bersama-sama akan
menjadi dasar seorang pemimpin mengambil sikap untuk proactive to change
(Edi Prasetyo Nugroho dan Rina Elisaprapti, Desember 2002).
Kepemimpinan yang mampu menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkan
motivasi seluruh elemen organisasi untuk terus belajar dan berkembang. Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan
tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan
cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Menurut Jacobs & Jacques (1990) dalam Gary Yukl, Kepemimpinan adalah
sebuah proses memberi arti \terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. (Gary
Yukl, 1994, 2). Orway Tead dalam bukunya The Art of Leadership yang dikutip oleh
Kartini Kartono (2003) mendefinisikan kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Konsep kepemimpinan sebagai mana dikemukakan oleh Burns (1978) tentang
kepemimpinan transformasional, menjelaskan sebagai sebuah proses yang padanya
para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi
yang lebih tinggi (Gary Yukl, 1994).

Para pemimpin tersebut mencoba menimbulkan kesadaran dari para pengikut


dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilainilai moral seperti
kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, bukan didasarkan atas emosi, seperti
misalnya keserakahan, kecemburuan, atau kebencian.
Sebagaimana dalam bukunya Leadership. Burns yang dikutip oleh Gary Yukl,
(1994) mengatakan, tingkat sejauh mana seorang pemimpin disebut transformasional
terutama diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para
pengikut.
Konsep kepemimpinan yang dikembangkan hasil dari studi-studi Michigan oleh
Likert

(1961),

mempelajari

bagaimana

cara

yang

paling

baik

mengelola

individuindividu untuk mencapai kinerja dan kepuasan yang diinginkan. Dua gaya
kepemimpinan Michigan yaitu pemimpin yang berpusat pada pekerjaan (Jobcentered),
yaitu seseorang mengawasi secara ketat dan memperhatikan kerja orang lain; dan yang
kedua adalah pemimpin yang berpusat pada karyawan, yakni seseorang hanya
mengawasi secara umum pekerjaan orang lain. Ia berusaha agar orang lain dapat
merasakan otonomi dan dukungan (Gary Yukl, 1994).
Menurut teori Path Goal (Jalan-Tujuan), tugas pemimpin adalah membantu
anggotanya dalam mencapai tujuan dan memberikan dukungan serta arah untuk
menjamin tujuan secara keseluruhan. Adalah sebuah keyakinan, pemimpin efektif
memperjelas jalur untuk membantu anggota dari awal sampai pencapaian tujuan dan
menciptakan penelusuran di sepanjang jalur yang lebih mudah. (Gary Yukl, 1994).
Perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan pada tingkatan pijakan yang
bersumber pada kepuasan pada saat itu dan masa datang.

KELEMAHAN

Mengartikan kepemimpinan itu lebih baik sehingga pembaca pun bisa mengambil hal
positifnya
Cara penulisan yang baik
Dalam ketiga jurnal tersebut, ditemukan beberapa kelebihan , yaitu :
Cara menentukan jarak yang bagus
Dari cara penulisan judul sudah bagus, sehingga pembaca pun lebih tahu bagianbagian yang terpisah
Penjelasan yang secara detail dijelaskan.

KELEMAHAN
Terdapat pun beberapa kelemahan dalam jurnal tersebut, yakni :
Terlalu rinci menjelaskan, sehingga pembaca pun merasa bingung
Penempatan huruf kapital dari setiap kalimat-kalimat masih kurang
Adanya kalimat-kalimat yang masih belum bisa dipahami
Masih kurang dalam memakai tanda-tanda penghubung seperti titik, koma, dan lainlain
Cara penyusunan-penyusunan kalimat-kalimatnya masih kurang

PENUTUP
A.KESIMPULAN
.
Kepemimpinan yang efektif adalah perpaduan antara talenta, ilmu pengetahuan
dan ketrampilan serta lingkungan yang membentuknya. Bennis dan Nanus (2006)
menyatakan bahwa perhatian utama para pemimpin adalah membangun organisasi guna
menjamin kelangsungan hidup dan kesuksesan jangka panjang. Pemimpin merupakan
instrumen utama yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk menyampaikan impiannya,
menunjukkan ke arah keberhasilan mereka, dan membantu orang agar bisa bekerja
sama secara efektif untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Oleh karena itu, bagi seorang pemimpin bisnis Indonesia di era pasar bebas harus
membuat bukti adalah persyaratan, bukan sekedar visi atau tujuan. Artinya, dia harus
dapat membuktikan terciptanya keunggulan bisnis sekaligus bertanggung jawab
terhadap lingkungan.

B.SARAN
Sebaiknya seorang pemimpin mampu mengayomi dan menjalankan tugas
dengan baik.Karna menjadi seorang pemimpin tidak hanyalah menjadi jabatan
semata,tetapi mampu menjalankannya dngan baik. Bahwa gaya-gaya kepemimpinan
yang diterapkan dengan mengenal situasi akan menjadikan keadaan baik sehingga
berjalan dengan lancer.Dan mnjadi seorang pemimpin adalah amanat yang harus
dijalankan dengan dengan menghayati dan menjalankan dengan hati yang iklas.

Вам также может понравиться