Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. SPESIFIKASI
A.
B.
C.
D.
E.
2. GAMBAR TEKNIK
Dalam pemilihan bahan baku untuk suatu produk mestinya harus dipertimbangkan
terlebih dahulu sifat operasi dan kondisi operasi. Sifat operasi yaitu berhubungan langsung
dengan karakteristik dari pembebanan yang diterima part secara langsung. Apakah part itu
menerima beban gesek, beban tarik, beban geser, beban kejut, dll. Sedangkan, kondisi operasi
ini yaitu kondisi lingkungan tempat operasi dari part tersebut. Part yang dimaksud disini
adalah yaitu Camshaft.
Camshaft merupakan salah satu komponen dalam sistem mekanisme katup. Camshaft
bertugas untuk mengatur membuka dan menutupnya katup hisap maupun katup buang pada
kepala silinder. Dalam proses kerjanya, Camshaft berputar seiring dengan putaran mesin.
Cam atau lobe merupakan bagian dari Camshaft yang akan membuka dan menutup katup.
Cam sendiri berbentuk seperti telur dimana pada saat katup menyentuh bagian yang paling
lonjong, maka katup akan terbuka. Dan apabila katup bertemu dengan bagian yang paling
datar maka katup akan terbuka.
Berdasarkan sifat dan kondisi operasi dari Camshaft, maka untuk menentukan
material Camshaft harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a Tahan putaran tinggi
Material Camshaft haruslah yang tahan putaran tinggi karena dalam operasinya,
Camshaft berputar dengan kecepatan tinggi.
b Tahan gesekan / aus
Pada saat membuka dan menutup katup, terjadi kontak langsung antara cam/lobe
dengan katup. Oleh sebab itu material yang dipilih haruslah tahan terhadap gesekan/aus.
c Tahan panas
Camshaft merupakan bagian dari suatu engine dimana terjadi pembakaran dan
menimbulkan panas. Oleh sebab itu material yang dipilih merupakan material yang tahan
terhadap panas.
d
Tahan defleksi.
Ductile.
Harga.
Dibawah ini adalah tabel daftar kebutuhan yang dinginkan untuk menentukan material
Camshaft.
Fungsi : Camshaft
(Camshaft terdiri shaft berputar yang meneruskan gaya dari crankshaft dimana pada
shaft tersebut terdapat cam yang berfungsi mengatur mekanisme katup pada mesin
dan mengubah gerakan berputar menjadi gerak bolak balik).
Constraint
Cam
Shaft
Tahan aus/ beban geser.
Tahan putaran tinggi (7500 rpm).
Tahan suhu tinggi (150 - 200oC).
Stiff.
Tought.
Mampu proses.
Kekasaran 0.2 - 0.5.
Sebagai pertimbangan tersebut dalam pemilihan material yang umum dan dapat
digunakan dalam pembuatan Camshaft adalah jenis material seperti baja (steel), besi tuang
(cast iron), dan alumunium.
Berikut ini keuntungan dan kerugian dari material-material tersebut :
A. Alumunium
Keuntungan penggunaan material alumunium :
Hampir semua alumunium kehilangan kekuatan (strength) pada suhu elevasi, sebagian
bisa menahan kekuatan (strength) hingga 500 F.
Kekakuan rendah (sekitar 10000 psi atau 1/3 baja).
B. Cast Iron
Cast iron mengandung 2,14% 4,3% karbon dengan sejumlah kecil mangan,
belerang, fosfor, dan silikon. Besi cor terdiri dari besi kelabu, besi nodular, besi putih, besi
malleable.
C. Steel
Baja merupakan campuran antara besi dan carbon, dengan kandungan baja maximum
1.5%. Carbon berperan dalam membentuk iron carbide, karena sifatnya yang mampu untuk
meningkatkan hardness/kekerasan dan strength/kekuatan dari baja. Plain carbon steel berkisar
antara 0.06% sampai dengan 1.5% carbon yang dibagi-bagi menjadi beberapa jenis carbon
steel yaitu :
Low Carbon Steel (0,05 % 0,30% C)
Mempunyai sifat mudah ditempa dan mudah dilakukan proses pemesinan.
Medium Carbon Steel (0.30% 0.60% C)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk
dibengkokkan, dilas, dipotong.
High carbon steel lebih dari (0.60 % 1,50 % C)
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan sifat-sifat yang dibutuhkan dari material
untuk pembuatan Camshaft yaitu :
Kondisi suhu operasi : Cast Iron dan steel.
Stiffness (Modulus young tinggi) : Steel dan Cast Iron.
Kemampuan proses : Cast Iron dan Steel.
Berat (density rendah) : Alumunium.
Harga : Cast Iron.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses pemilihan material berdasarkan
pertimbangan dari kebutuhan Camshaft sendiri maka material yang dipilih adalah Cast Iron
(Malleable).
4. PENGECORAN (CASTING)
1
Pembuatan Cetakan
Dalam pembuatan Camshaft menggunakan Cetakan Kulit (Shell Casting). Pada proses
pembuatan Cetakan Kulit (Shell Molding) menggunakan bahan baku dari pasir dengan
pengikat resin termoset. Adapun keuntungan dengan menggunakan Cetakan Kulit. Berikut ini
keuntungan dan kerugian menggunakan cetakan kulit :
Keuntungan dari cetakan kulit
Permukaan rongga cetak lebih halus dibandingkan dengan cetakan pasir basah.
Permukaan yang halus tersebut memudahkan logam cair selama penuangan dan
Pola logam lebih mahal dibandingkan dengan pola pada cetakan pasir basah.
Kurang cocok bila digunakan untuk produksi yang rendah.
b. Kotak dibalik sehingga campuran pasir dan resin jatuh di atas pola yang masih panas,
membentuk lapisan campuran yang melapisi permukaan pola sehingga membentuk
kulit keras.
c. Kotak dikembalikan ke posisi semula, sehingga kelebihan pasir kembali jatuh ke
dalam kotak.
d. Kulit pasir dipanaskan dalam oven selama beberapa menit sehingga seluruh kulit
mengering.
e. Cetakan kulit dilepaskan dari polanya.
f. Dua belahan cetakan kulit dirakit, didukung oleh butiran pasir atau butiran logam
dalam sebuah rangka cetak, dan kemudian dilakukan penuangan.
g. Coran yang telah selesai dengan saluran turun dilepaskan dari cetakan.
2
Proses Pengecoran
Setelah diketahui bahan baku produk, pembuatan cetakan, dan metode pengecoran
selanjutnya yaitu proses pengecoran produk Camshaft. Berikut ini proses pengecoran produk
Camshaft.
A. Peleburan
Pada proses peleburan besi cor dengan kandungan karbon antara 2,2-2,9%,
kandungan silicon antara 0,9-1,9%, kandungan mangan antara 0,15-1,2%, kandungan fosfor
antara 0,02-0,2%, dan kandungan sulfur antara 0,02-0,2% dilebur pada 13000C.
B. Penuangan
Pada proses penuangan, logam cair akan masuk melalui pintu cetakan (saluran masuk)
sehingga pintu cetakan harus dibuat sedemikian rupa supaya aliran logam cair tidak
terganggu. Selanjutnya menuangkan logam cair tersebut ke dalam cetakan. Kemudian tunggu
sampai logam tersebut mendingin dan mengeras.
C. Pembongkaran
Pada proses pembongkaran pastikan produk tersebut telah dingin dan mengeras
produk.
Keluarkan inti cetakan dari produk dengan cara menghancurkannya, karena inti
terbuat dari pasir kering sehingga pada saat pembongkaran dengan cara
Pendinginan secara cepat yang lakukan dengan pencelupan dalam media air atau
minyak. Pada proses ini Camshaft di oven atau dimasukan kedalam tungku kemudian
dipanasi dengan suhu 8000C, kemudian setelah mencapai suhu 8000C, didiamkan dalam suhu
tersebut selama 15 menit, kemudian didinginkan secara cepat dengan cara dicelupkan
kedalam air. Bentuk kistal berubah menjadi body center cubik dan struktur mikro berubah
menjadi martensite yang bersifat sangat keras dan getas. Struktur mempunyai tegangan dalam
sangat besar.
Tempering
Setelah dilakukan proses Quenching kemudian dilakukan proses Tempering,
Tempering merupakan pemanasan kembali dari Quenching, proses ini dilakukan karena
untuk mengurangi tegangan dalam.
E. Finishing
Proses yang terakhir adalah Finishing, Finishing sendiri adalah proses penyelesaian
akhir dari suatu proses pembuatan suatu produk. Proses ini bertujuan untuk memperhalus,
memperindah serta mempercantik produk sehingga produk tersebut siap untuk dipasarkan
dan dipakai. Pada proses finishing dalam pembuatan Camshaft terdiri dari :
Turning
Turning (Bubut) dalam pembuatan Camshaft proses ini digunakan untuk membuat
chamfer pada sisi Camshaft.
Polishing
Polishing dalam pembuatan produk Camshaft digunakan untuk menghaluskan
permukaan Camshaft. Pada produk Camshaft, bagian yang dipolish adalah bagian permukaan
cam dimana cam akan mandapat kontak langsung dari batang katup. Hal ini bertujuan agar
proses pembukaan dan penutupan katup tidak terhambat akibat permukaan cam yang tidak
licin dan halus.
Painting
Painting atau pengecatan adalah proses pelapisan pada suatu material dengan
tujuan agar terlindung dari korosi, sebagai pemanis dan juga fungsi susunan warna. Bagian
dari Camshaft yang akan dicat adalah seluruh bagian kecuali permukaan cam. Sebelum
melakukan pengecatan maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah menyiapkan bidang
material yang akan dicat. Bidang material harus dibersihkan dari kotoran, air, dan minyak
agar tidak merusak penempelan cat dengan material.
Alat pengecatan yang dilakukan pada Camshaft adalah dengan menggunakan air
spray karena memiliki efisiensi pekerjaan yang baik serta dapat menghasilkan pengecatan
yang halus.
F. Quality Control
Dan langkah yang terakhir adalah Quality Control, Quality Control ini sendiri
bertujuan untuk mengecek atau memeriksa apakah produk tersebut sudah memenuhi kualitas
dari standard yang berlaku.