Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
II. PEMBAHASAN
A. Tanah
Tanah merupakan kumpulan agregat (butiran) mineral alami yang bisa
dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila agregat tersebut di aduk dalam air.
Tanah mempunyai peran yang sangat penting pada suatu pekerjaan konstruksi,
keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan suatu bangunan sangat dipengaruhi
kemampuan memahami sifat dan jenis tanah dimana konstruksi itu
dibangun. Tanah merupakan media utama dalam pembangunan. Fungsi tanah
terdiri atas 3 bagian yaitu:
1. Tempat berdirinya segala jenis bangunan yang akan dibuat seperti
bangunan
2.
3.
pambangunan tower.
Sebagai material pengisi / timbunan.
Sebagai material untuk bahan bangunan seperti untuk membuat batu bata,
genteng, keramik yang khusus dibuat dari tanah liat.
Pada dasarnya ada beberapa pondasi yang perlu diketahui berdasarkan daya
dukung tanah, yaitu:
1. Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal.
2. Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di
bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang
minipile.
6
3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang.
Dengan mempelajari beberapa faktor pokok tersebut, kita dapat melakukan
berbagai usaha untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan salah satunya
dengan melakukan perbaikan tanah. Perbaikan tanah dapat dilakukan dengan
banyak cara. Namun pada makalah ini akan dibahas perbaikan tanah dengan
menggunakan pondasi tiang pancang beton.
B. Pondasi tiang pancang beton
Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan.
Pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada
di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Selain itu juga berfungsi meneruskan beban
menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Jenis pondasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pondasi dangkal
a. Pondasi tapak
b. Pondasi memanjang
c. Pondasi tikar
d. Pondasi rakit
e. Pondasi sumuran
f. Pondasi umpak
g. Pondasi plat beton lanjut
2. Pondasi dalam
a. Pondasi tiang pancang
b. Pondasi piers (dinding diafragma)
7
c. Pondasi bor pile
Pada metode kali ini menggunakan pondasi tiang pancang beton. Precast
renforced concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak
dan dicor dalam acuan beton (bekisting),
diangkat dan di pancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis
dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi penulangan-penulangan yang cukup
kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan
pemancangan. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor
atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karateristik penyebaran beban tiang
pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
8
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja
padanya (Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya
dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang
bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah
kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
Kriteria dan jenis pemakaian tiang pancang :
Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam
tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan
berdasarkan atas beberapa hal, yaitu :
a. Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut
b. Besarnya beban dan beratnya bangunan atas
c. Kondisi tanah tempat bangunan didirikan
d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
C. Keuntungan pondasi tiang pancang beton
Adapun keuntungan dari pondasi tiang pancang beton yaitu:
a. Precast concrete reinforced pile ini mempunyai tegangan tekan yang besar,
hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
b. Tiang pancang ini dapat dihitung baik sebagai end bearing pile maupun
friction pile.
c. Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air
tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian
tanah yang banyak untuk poernya.
d. Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap
pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton deckingnya
cukup tebal untuk melindungi tulangnya.
9
D. Kerugian pondasi tiang pancang beton
Adapun kerugian dari pondasi tiang pancang beton yaitu:
a. Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena itu
10
2.
Cara penggetaran
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan
cara penggetaran oleh alat penggetar (vibrator).
3.
Cara penanaman
Dimana permukaan tanah dilubangi terlebih dahulu sampai
kedalaman tertentu, lalu tiang pancang dimasukkan, kemudian lubang
tadi ditimbun lagi dengan tanah.
b.
1.
2.
Cara penggalian
Cara ini dapat dibagi lagi urut perlatan pendukung yang digunakan
antara lain :
a.
b.
11
2.
3.
4.
5.
Proses pemancangan
a. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh
pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
b. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap
lubang.
c. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan
kepala tiang.
d. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telah ditentukan.
H. Aplikasi di Lapangan
12
1.
13