Вы находитесь на странице: 1из 9

5

II. PEMBAHASAN

A. Tanah
Tanah merupakan kumpulan agregat (butiran) mineral alami yang bisa
dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila agregat tersebut di aduk dalam air.
Tanah mempunyai peran yang sangat penting pada suatu pekerjaan konstruksi,
keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan suatu bangunan sangat dipengaruhi
kemampuan memahami sifat dan jenis tanah dimana konstruksi itu
dibangun. Tanah merupakan media utama dalam pembangunan. Fungsi tanah
terdiri atas 3 bagian yaitu:
1. Tempat berdirinya segala jenis bangunan yang akan dibuat seperti
bangunan
2.
3.

gedung / perumahan, bangunan jalan, jembatan serta

pambangunan tower.
Sebagai material pengisi / timbunan.
Sebagai material untuk bahan bangunan seperti untuk membuat batu bata,
genteng, keramik yang khusus dibuat dari tanah liat.

Pada dasarnya ada beberapa pondasi yang perlu diketahui berdasarkan daya
dukung tanah, yaitu:
1. Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal.
2. Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di
bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang
minipile.

6
3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang.
Dengan mempelajari beberapa faktor pokok tersebut, kita dapat melakukan
berbagai usaha untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan salah satunya
dengan melakukan perbaikan tanah. Perbaikan tanah dapat dilakukan dengan
banyak cara. Namun pada makalah ini akan dibahas perbaikan tanah dengan
menggunakan pondasi tiang pancang beton.
B. Pondasi tiang pancang beton
Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan.
Pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada
di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Selain itu juga berfungsi meneruskan beban
menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Jenis pondasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pondasi dangkal
a. Pondasi tapak
b. Pondasi memanjang
c. Pondasi tikar
d. Pondasi rakit
e. Pondasi sumuran
f. Pondasi umpak
g. Pondasi plat beton lanjut
2. Pondasi dalam
a. Pondasi tiang pancang
b. Pondasi piers (dinding diafragma)

7
c. Pondasi bor pile
Pada metode kali ini menggunakan pondasi tiang pancang beton. Precast
renforced concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak
dan dicor dalam acuan beton (bekisting),

kemudian setelah cukup kuat lalu

diangkat dan di pancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis
dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi penulangan-penulangan yang cukup
kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan
pemancangan. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor

atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karateristik penyebaran beban tiang
pancang di klasifikasikan berbeda-beda.

Gambar 1. Konstruksi Pondasi Tiang Pancang Beton


Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer
beban bertahun-tahun. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan
peralatn pile driving yang mana menyerupai mekanisme pile driving saat ini.
Tiang baja (steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete
pile) sejak 1900. Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang dasar
tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai.

8
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja
padanya (Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya
dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang
bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah
kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
Kriteria dan jenis pemakaian tiang pancang :
Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam
tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan
berdasarkan atas beberapa hal, yaitu :
a. Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut
b. Besarnya beban dan beratnya bangunan atas
c. Kondisi tanah tempat bangunan didirikan
d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
C. Keuntungan pondasi tiang pancang beton
Adapun keuntungan dari pondasi tiang pancang beton yaitu:
a. Precast concrete reinforced pile ini mempunyai tegangan tekan yang besar,
hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
b. Tiang pancang ini dapat dihitung baik sebagai end bearing pile maupun
friction pile.
c. Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air

tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian
tanah yang banyak untuk poernya.
d. Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap
pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton deckingnya
cukup tebal untuk melindungi tulangnya.

9
D. Kerugian pondasi tiang pancang beton
Adapun kerugian dari pondasi tiang pancang beton yaitu:
a. Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena itu

precast reinforced concrete pile ini di buat di lokasi pekerjaan.


b. Tiang pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini dapat
dipergunakan.
c. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit
dan memerlukan waktu yang lama.
d. Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang ini
tergantung dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka untuk
melakukan panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat penyambung
khusus.

E. Pondasi tiang pancang menurut pemasangannya


Pondasi tiang pancang menurut cara pemasangannya dibagi dua bagian besar,
yaitu:
a.

Tiang pancang pracetak


Tiang pancang pracetak adalah tiang pancang yang dicetak dan dicor
didalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat lalu
diangkat dan dipancangkan. Tiang pancang pracetak ini menurut cara
pemasangannya terdiri dari :
1. Cara penumbukan
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan
cara penumbukan oleh alat penumbuk (hammer).

10
2.

Cara penggetaran
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan
cara penggetaran oleh alat penggetar (vibrator).

3.

Cara penanaman
Dimana permukaan tanah dilubangi terlebih dahulu sampai
kedalaman tertentu, lalu tiang pancang dimasukkan, kemudian lubang
tadi ditimbun lagi dengan tanah.

b.

Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile)


Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile) ini menurut teknik
penggaliannya terdiri dari beberapa macam cara yaitu :

1.

Cara penetrasi alas


Cara penetrasi alas yaitu pipa baja yang dipancangkan kedalam tanah
kemudian pipa baja tersebut dicor dengan beton.

2.

Cara penggalian
Cara ini dapat dibagi lagi urut perlatan pendukung yang digunakan
antara lain :

a.

Penggalian dengan tenaga manusia

b.

Penggalian dengan tenaga mesin

F. Alat tiang pancang


Dalam pemasangan tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat pemukul
yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau pemukul
yang hanya dijatuhkan. Penutup (pile cap) biasanya diletakkan menutup kepala
tiang yang kadang-kadang dibentuk dalam geometri tertutup.
1.
Pemukul jatuh (drop hammer).

11
2.
3.
4.

Pemukul aksi tiang (single acting hammer).


Pemukul aksi dobel (double acting hammer).
Pemukul diesel (diesel hammer).

5.

Pemukul getar (vibratory hammer).

G. Metode Pelaksanaan Tiang Pancang Beton


1.

Proses pemancangan
a. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh
pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
b. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap
lubang.
c. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan
kepala tiang.
d. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telah ditentukan.

e. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay


sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang
betul-betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah
tiang diklem dengan center gate pada dasar driving lead agar posisi
tiang tidak bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang
pertama.
f. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer
secara kontinyu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.

H. Aplikasi di Lapangan

12
1.

Konstruksi tiang pancang pada gedung bertingkat.

Gambar 2. Tiang pancang pada gedung bertingkat


2.

Konstruksi tiang pancang pada jalan.

Gambar 3. Tiang pancang pada jalan


3.

Konstruksi tiang pancang pada Pelabuhan Laut (Container Yard dan


Pergudangan)

Gambar 4. Tiang pancang pada pelabuhan laut

13

Вам также может понравиться