Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pemodelan Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)


Perubahan daya reaktif yang disuplai ke beban oleh sebuah pembangkit merupakan suatu

hal yang pasti terjadi, kondisi ini harus dijaga agar pembangkit tetap bekerja dalam kondisi
stabil. Perubahan daya reaktif tersebut harus diimbangi dengan mengubah tegangan output
pembangkit tersebut, dalam hal ini dengan mengatur penguatan dari pembangkit, dimana semua
proses pengaturan tegangan tersebut dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
Automatic Voltage Regulator (AVR).
Daya reaktif yang disuplai generator ke beban, terus mengalami perubahan. Hal ini akan
menyebabkan tegangan output (tegangan pada terminal generator) harus diubah-ubah untuk
menjamin generator tersebut tetap stabil dalam mengkompensasi kebutuhan daya pada beban
tersebut. Untuk mengatur besar kecilnya tegangan output
Vt

( ) yaitu dengan mengatur besar GGL induksi (E) yang dibangkitkan, dengan cara mengubah
besarnya fluks rotor () dimana besarnya fluks rotor tergantung dari besar arus penguatan
sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mengubah tegangan output dapat dilakukan dengan
mengubah arus penguatan. Apabila tegangan output naik melebihi tegangan yang semestinya
maka arus penguatan harus dikurangi sehingga tegangannya kembali turun. Sebaliknya apabila
tegangan output turun maka arus penguatan harus dinaikkan agar tegangannya kembali normal.
Parameter dasar pendukung dari sistem Automatic Voltage Regulator (AVR) terdiri dari
amplifier, exciter, generator dan sensor. Dari parameter tersebut dapat ditentukan pemodelan
untuk masing-masing parameter. Pada Gambar 2.1 dibawah dapat dilihat diagram skematik
sederhana dari AVR.

Gambar 2.1 Diagram Skematik Sederhana Sistem AVR

Вам также может понравиться