Вы находитесь на странице: 1из 22

Bidang Kajian : Penelitian Tindakan Kelas

1. Judul Penelitian
: Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi (TI) pada Materi Pelajaran Struktur Atom di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Panyabungan
2. Ketua Penelitian
:
a. Nama Lengkap
: Naek Marpaung, S.Pd
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Pangkat/Gol dan NIP
: Pembina / IVa / 131860032
d. Mata Pelajaran (Kelas)
: Kimia
e. Sekolah
: SMA Negeri 1 Panyabungan
3. Jumlah Anggota Peneliti : Orang
4. Lama Penelitian
: 3 (tiga) Bulan
Dari
: bulan Agustus
sampai
: bulan Oktober
5. Biaya Penelitian
: Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah)
Pembimbing
Peneliti
Dr. Surya Afnarius
Naek Marpaung, S.Pd
NIP. 132 137 882
NIP. 131 860 032
SMA Negeri 1 Panyabungan
Mengetahui,
Kepala
Drs. Aliruddin
NIP. 131787185
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi (TI) pada materi pelajaran srruktur atom terhadap prestasi belajar kimia
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan, sampel diambil dari siswa kelas XI jurusan IPA
sebanyak 80 orang yang terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas XI IPA-3 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI IPA-4 sebagai kelas eksperimen. Perlakuan dilaksanakan melalui pelaksanaan tindakan
pembelajaran terhadap kedua kelompok sampel, dimana kelompok X (kelas eksperimen) kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI, sedangkan kelompok
Y (kelas kontrol) kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran pada
materi pelajaran yang sama. Terhadap kedua kelompok sampel pembelajaran dilakukan dengan
metode yang sama yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis TI dapat
meningkatka prestasi belajar siswa terhadap materi pelajaran struktur atom, hal ini dapat dilihat dari
perolehan nilai tes akhir dimana pada kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran (kelas eksperimen ) memperoleh nilai rata-rata sebesar 79,5 6,42 sedangkan kelas
yang diberi perlakuan tanpa menggunakan media pembelajaran (kelas kontrol) memperoleh nilai
rata-rata sebesar 73,7 7,21. untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik t, dari hasil perhitungan
diperoleh thitung sebesar 2,93 lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 1,99 hal ini
menunjukkan bahwa Ho dalam penelitian ini diterima dan menolak Ha, artinya ada pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
kekuatan, sehingga laporan hasil penelitian yang sederhana ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang ditentukan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang disusun berdasarkan hasil temuan langsung
dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas melalui eksperimen atas dasar adanya permasalahan
pada pencapaian prestasi belajar kimia siswa
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna akibat dari keterbatasan waktu dan
rendahnya pengetahuan penulis, oleh karena itu sangat terbuka bagi kalangan tenaga pengajar untuk
memberi kritik dan saran yang konstruktif demi tercapainya hasil penelitian yang lebih sempurna
dimasa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasionl yang telah memberikan
bantuan dana, Bapak DR. Surya Afnarius sebagai dosen pembimbing, Bapak Drs. Aliruddin sebagai
Kepala SMA Negeri 1 Panyabungan, rekan-rekan satu kelompok dalam KTI on-line serta temanteman Guru sepengajaran atas dukungannya
Akhirnya penulis berharap kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan pendidik,
pemerhati pendidikan dan stake-holder pendidikan serta masyarakat umum.
Panyabungan, Desember 2007
Penulis,
Naek Marpaung, S.Pd
NIP. 13180032
DAFTAR ISI DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN i
ABSTRAKSI..
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI..
iv
DAFTAR TABEL..
v
BAB I
: PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang masalah.
1
1.2. Permasalahan..
2
1.3. Rumusan masalah
2
1.4. Tujuan Penelitian
3
1.5. anfaat Penelitian .
3
BAB II
: LANDASAN TEORI..
4
2.1. Pengertia Media Pembelajaran
4
2.2. Manfaat Penggunaan Media dalam Pembelajaran 6
2.3. Hipotesa Penelitian .
8
BAB III : METODE PENELITIAN...
9
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
9
3.2. Populasi dan Sampel .
9
3.3. Prosedur Penelitian
10
3.4. Metode Pengumpulan data...
10
3.5. Teknik Analisis Data ..
12
BAB IV : HASIL PENELITIAN
14
4.1. Tes awal ..
14
4.2. Tes akhir .
15
4.3. Pengujian Hipotesis ..
16
BAB V : IMPULAN DAN SARAN 18
5.1. Simpulan
18
5.2. Saran ..
18

DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN..
20
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes awaldari seluruh sampel

14
Tabel 1.2. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes akhir dari seluruh sampel
.
15
Tabel 2.1. Daftar nilai Pre-tes
20
Tabel 2.2. Nilai interval hasil pre-tes untuk kelas eksperimen . 21
Tabel 2.3. Hasil perhitungan fh .
25
Tabel 2.4. Nilai interval hasil pre-tes untuk kelas kontrol
26
Tabel 2.5. Hasil perhitungan fh .
30
Tabel 3.1 Tabel Nilai Prestasi Belajar Siswa hasil post tes .
32
Tabel 3.2 Nilai interval hasil tes akhir untuk kelas eksperimen 33
Tabel 3.3. Hasil perhitungan fh
37
Tabel 3.4. Nilai interval hasil tes akhir untuk kelas kontrol
38
Tabel 3.5. Hasil perhitungan fh ..
42
Tabel 4.1. Perhitungan variable X ..
43
Tabel 4.2. Perhitungan variable Y
44
Tabel 5.1. Skor untuk tiap-tiap butir soal .
49
Tabel 5.2. Distribusi jawaban benar dan salah pada kelompok atas 50
Tabel 5.3. Distribusi jawaban benar dan salah pada kelompok bawah 53
Tabel 5.4. Perhitungan Mean untuk tiap butir soal ..
51
Tabel 5.5. Hasil perhitungan-perhitungan untuk menentukan validitas item soal nomor 1 sampai
dengan nomor 24 ..
60
Tabel 5.6. Proporsi siswa yang menjawab benar dan salah untuk tiap-tiap item soal .. 61
Tabel 5.7. Hasil perhitungan DB dan TK serta interpretasinya ..
79
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran yang
sulit. Hal ini didukung oleh pendapat Wiseman (1981) yang menyatakan bahwa ilmu kimia
merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah dan mahasiswa, kesulitan
mempelajari ilmu kimia itu terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri. Menurut Kean dan
Middlecamp (1985) sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak, ilmu kimia merupakan
penyederhanaan dari yang sebenarnya dan lahir sebagai hasil usaha kegiatan manusia berdasarkan
suatu metode ilmiah. Ilmu kimia lahir dari keinginana para ahli kimia untuk memperoleh jawaban
atas pertanyaan apa dan mengapa tentang sifat materi yang ada di alam, yang masing-masing
akan menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat
dijelaskan dengan logika matematika. Sebagian aspek kimia bersifat kasat mata (visible), artinya
dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagaian aspek yang lain bersifat abstrak atau tidak kasat mata
(invisible), artinya tidak dapat dibuat fakta kongkritnya. Namun demikian, aspek kimia yang tidak
dapat dibuat fakta kongkritnya harus bersifat kasat logika, artinya kebenarannya dapat dibuktikan
dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan/diformulasikan. Dengan
demikian ilmu kimia dalam hal-hal tertentu yang bersifat teoritis menggunakan teori kebenaran
koherensi, dan dalam hal-hal yang berhubungan dengan fakta kongkrit (data empiris) menggunakan

teori kebenaran korespondensi. Jadi ilmu kimia dapat dikatakan merupakan suatu pengetahuan yang
objektif, metodik dan sistimatik serta berlaku universal. (Depdiknas, 2004)
Dalam menyajikan materi kimia agar menjadi lebih menarik dan bersahabat, seorang guru harus
memiliki kemampuan dalam mendesain kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa, misalnya dengan
mengkombinasikan metode pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai,
sehingga menimbulkan gairah dan sifat keingin tahuan bagi siswa. Sejalan dengan hal tersebut
Suprayekti (2003) mengatakan seorang guru harus memiliki ketrampilan mengajar, mengelola
tahapan belajar, memanfaatkan metode, menggunakan media pembelajaran, dan mampu mengelola
waktu. Kelima hal tersebut merupakan pendekatan guru untuk mengomunikasikan tindakan
mengajarnya demi tercapainya tujuan pembelajaran. Banyak objek yang dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran, oleh karena itu seorang guru harus mampu menciptakan media pembelajaran
sesuai dengan materi yang diajarkan. Materi pelajaran struktur atom adalah salah satu pokok bahasan
pada ilmu kimia yang bersifat abstrak, sehingga dalam proses belajar mengajar guru hendaknya
menggunakan media pembelajaran untuk memvisualisasikan materi tersebut sehingga siswa memiliki
gambaran yang nyata dan pada akhirnya memiliki pemahaman yang jelas.
Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi ( TI ) pada
materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Panyabungan, merupakan suatu pertanyaan yang menarik bagi penulis untuk diteliti.
1.2.
Permasalahan
Dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia?
1.3.
Rumusan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang meluas dan agar penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :
Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur
atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan ?
1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran
struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1Panyabungan.
2) Untuk mengetahui kelebihan dan kelamahan media pembelajaran berbasis TI dalam penerapannya
pada proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran kimia.
3) Untuk mencari alternatif media pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan minat belajar
siswa, khususnya pada mata pelajaran kimia
1.5.
Manfaat Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas maka penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu :
1.
Menjadi bahan masukan bagi guru, khususnya guru mata pelajaran kimia agar mampu
memilih dan menggunakan media pembelajaran berbasis TI yang tepat dan sesuai dengan
materi pelajaran yang diajarkan.
2.
Menjadi bahan masukan bagi kepala sekolah untuk mengupayakan pengadaan media
pembelajaran berbasis TI di sekolah serta pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis TI
bagi guru-guru.
3.
Menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan, pemerhati
pendidikan dan stake holder dalam membuat kebijakan agar lebih banyak berpihak pada
kepentingan dunia pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang artinya tengah atau perantara atau pengantar.
Jadi medium (jamak : media) adalah perantara/pengantar pesan dari sipengirim ke sipenerima
pesan. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat siswa
sehingga terjadi proses belajar. charta, diagram, grafik, video, televisi, CD-ROM adalah beberapa
contoh media karena medium itu dapat membawa pesan yang berisi tujuan pendidikan.
Pada zaman sekarang media pembelajaran lebih dikenal dengan sebutan multimedia yaitu istilah
umum untuk bermacam-macam media termasuk teks, grafik, audio, video, dan animasi berbentuk
digital yang disampaikan melalui mikroprosesor. Jadi pengguna multi media diharuskan memiliki
pengetahuan dibidang komputer.
Dalam proses belajar mengajar guru harus mampu berkomunikasi secara efektif. Penyampaian
perasaan, pendapat, dan keinginan tidak hanya dengan menggunakan kata-kata saja, tetapi
memerlukan suatu tindakan, gerakan tangan, mimik dan sikap.
Pada dasarnya proses komunikasi melibatkan 5 unsur yaitu :
1.
Pengirim (sender)
2.
Media/penyalur (chanel)
3.
Berita (massage)
4.
Pengirim (receiver)
5.
Tanggapan (response)
Pada proses belajar mengajar guru sebagai pengirim berita (materi pelajaran) dan siswa sebagai
penerima berita sedangkan yang dimaksud dengan media/penyalur adalah perantara. Dalam
percakapan yang merupakan media adalah kata-kata yang diucapkan, sedangkan dalam bacaan yang
merupakan media adalah tulisan. Selain daripada itu dalam berkomunikasi dapat juga menggunakan
berbagai macam alat pandang dengar (audio visual aids) atau media komunikasi lainnya. Yang
dimaksud dengan tanggapan atau respon adalah umpan balik dari siswa selama proses belajar
mengajar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru sebagai komunikator adalah :
1.
Mengorganisir materi yang akan diajarkan dengan memperhatikan kematangan dan
pengalaman siswa
2.
Memilih media yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan kesiapan siswa.
Pemilihan media dalam hal ini harus hati-hati karena kemampuan siswa dalam menanggapi
pelajaran tidak sama
3.
Memperhatikan dan menanggapi umpan balik siswa, dari umpan balik itu guru dapat
menentukan apakah informasi yang disampaikan dipahami atau tidak. Apabila umpan balik
negative misalnya siswa pasif, bosan atau tidak memperhatikan, maka guru harus merubah cara
berkomunikasi dengan situasi baru
4.
Agar komunikasi dapat berhasil, maka perlu adanya hubunga antar latar belakang
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guru dengan yang dimiliki siswa.
5.
Dalam proses belajar mengajar yang berorientasi kepada belajar siswa aktif, proses
komunikasi yang paling tepat adalah komunikasi dua arah. Dalam hal ini guru bersama-sama
dengan siswa dapat mengembangkan ide-ide dan konsep baru.
6.
Menggunakan alat pandang dengar (AVA) untuk membantu proses belajar mengajar. Dalam
penggunaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Mempunyai tujuan tertentu
2.
Dapat menggunakan alat dengan benar
3.
Sesuai dengan materi yang disajikan

4.

Tidak menggunakan gangguan kepada siswa misalnya : suara, hal-hal yang


menimbulkan emosi dan lain-lain
5.
Mengetahui seberapa keterbatasan pemakaian setiap alat dan kapan dapat digunakan
untuk lebih membantu proses belajar mengajar.
2.2.
Manfaat Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang berdiri dan bergerak ke sana ke
mari, akan tetapi menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua
indera akan berpengaruh besar pada pembelajaran.
Lingkungan kelas dapat mempengaruhi kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap informasi.
Penggunaan media pembelajaran seperti poster, ikon dan gambar-gambar akan menampilkan isi
pelajaran secara visual. Media pembelajaran dapat menghidupkan gagasan abstrak dan dapat
mendorong timbulnya rasa ingin tahu. Sebuah gambar akan lebih berarti daripada seribu kata. Jika
seorang guru menggunakan alat peraga (media) dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang
menakjubkan. Bukan hanya mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual, alat
peraga (media) juga secara harfiah menyalakan jalur saraf seperti kembang api di malam lebaran.
Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba diluncurkan ke dalam kesadaran. Kaitan ini menyediakan konteks yang
kaya untuk pembelajaran yang baru. Jadi sangat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar,
penggunaan media sangat penting sebab pada umumnya siswa atau pelajar masih berfikir konkrit,
belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami
konsep tertentu yang tidak dapat dijelaskan dengan bahasa (Bobbi DePorte,1999)
Ada beberapa alasan mengapa media dapat membantu meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar antara lain :
1.
Makin memperjelas bahan pengajaran yang disampaikan guru
2.
Memberi pengalaman nyata kepada peserta didik
3.
Merangsang peserta didik berdialog dengan dengan dirinya
4.
Merangsang cara berpikir siswa
Nana Sudjana (1991) mengemukakan nilai-nilai praktis media dalam pembelajaran yaitu :
a) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat
mengurangi verbalisme
b) Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar
c) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap
d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
f)
Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa
g) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna
h) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik
i)
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran
j)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut Encyclopedia of Educational Research sebagaimana dikutip oleh Moh. Uzer Usman (1995),
media dalam pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:

a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme
(tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya)
b) Memperbesar perhatian siswa
c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah diluoakan
d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri
dikalangan para siswa
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu
f)
Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa
Jadi media pembelajaran dapat membantu dan memperbaiki proses belajar mengajar, bahkan dapat
memberi kepuasan kepada guru karena dapat menyajikan pelajaran dengan cara yang baik atau
lengkap. Selain dari pada itu penggunaan media pembelajaran juga merupakan usaha untuk
memastikan apakah para siswa mengikuti pelajaran dengan penuh minat dan ketertarikan.
2.3.
Hipotesa Penelitian
Sesuai dengan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka
sebagai rumusan hipotesisi dalam penelitian ini adalah :
Ho : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi
pelajaran
struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Panyabungan.
Ha : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada
materi pelajaran
struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Panyabungan,
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Kabupaten
Mandailing Natal yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2007. Adapun alasan
penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah :
1. Lokasi tersebut adalah tempat penulis mengajar, sehingga tidak
mengganggu tugas
pokok penulis sebagai guru.
2. Di lokasi tersebut telah tersedia sarana komputer dan infocus serta software medi pembelajaran
berbasis TI
3. Di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang masalah penggunaan media
pembelajaran
4. Untuk memberi sumbangan pemikiran secara langsung pada sekolah tempat tugas penulis
3.2.
Populasi dan Sampel
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan
tahun pelajaran 2007/2008, yang terdiri dari 4 kelas paralel dan sebanyak 160 orang siswa, sampel
diambil dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data, yaitu kelas XI IPA-3 dan kelas XI IPA-4
yang berjumlah 80 orang dimana kelas XI IPA-4 sebagai kelas eksperimen, proses belajar mengajar
dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI, sedangkan pada kelas XI IPA-3
sebagai kelas kontrol dengan materi pelajaran yang sama, proses belajar mengajar dilaksanakan tanpa
menggunakan media pembelajaran.
3.3.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri atas tes awal, perlakuan dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk
mengetahui latar belakang pengetahuan siswa dan penyebaran sampel dari kedua kelompok yang
diteliti. Perlakuan dilaksanakan melalui pelaksanaan tindakan pembelajaran terhadap kedua
kelompok sampel, dimana kelompok X (kelas eksperimen) yaitu kelas XI IPA-4 kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI, sedangkan kelompok
Y (kelas kontrol) yaitu kelas XI IPA-3 kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media
pembelajaran pada materi pelajaran yang sama. Untuk menghindari adanya faktor sesatan maka

pembelajaran pada kedua kelompok belajar dilakukan dengan metode yang sama yaitu metode
ceramah, diskusi dan tanya jawab, selama proses belajar mengajar berlangsung guru mengamati
secara cermat segala aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Tes akhir dilakukan setelah
perlakuan tindakan pembelajaran terhadap kedua kelompok selesai.
3.4.
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berasal dari hasil belajar siswa yang diambil melalui pemberian tes kepada kedua
kelompok siswa. Sebelum tes diadakan terebih dahulu dilakukan penentuan reliabilitas dan validasi
untuk mendapatkan tes yang reliabel dan valid. Tes validasi yang dilakukan adalah validasi isi yaitu
tes yang digunakan untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan isi materi pelajaran
atau kurikulum (Warkitri, dkk 1990)
Reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu :
R11 = ( A. Suharsini, 1999)
dimana :
R11 = Koefisien reabilitas tes yang dicari
K = Banyaknya item dalam tes
Vt = Varians total
p = Proporsi (perbandingan sisiwa yang menjawab benar)
q = Proporso siswa yang menjawab salah ( q = 1 p )
Validitas tes yang digunakan adalah dengan teknik point biserial dengan rumus : rpbi = ( A. Suharsini,
1999)
dimana :
rpbi = Validitas hasil tes
Mp
= Mean masing-masing data
Mt
= Mean skor total
SD
= Standar deviasi
p
= Jumlah jawaban yang benar
q
= Jumlah jawaban yang salah (q = 1 p)
Daya pembeda tes setiap soal dapat dicari dengan menggunakan rumus :
DB = %WL %WH ( Joyce, B dan Well, M, 1980 )
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.
Data diurutkan dari nilai tertinggi hingga nilai terendah
b. Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai terendah
c.
Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tertinggi
d. Dihitung %WL = , dan %WH =
dimana ;
WH = Jumlah menjawab salah dari kelompok rendah
WL = Jumlah menjawab salah dari kelompok tinggi
Untuk menentukan tingkat kesukaran (TK) dilakukan analisis sistem dengan cara :
a.
Data diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah
b. Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat
nilai terendah
c.
Melakukan perhitungan dengan rumus :
TK = ( Joyce, B dan Well, M, 1980)
Menurut ketentuan yang digunakan TK dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
TK > 73%
soal mudah
20% TK 73%
soal sedang
TK < 20%
soal sukar
3.5.
Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari hasil tes awal dan tes akhir.
Hasil tes awal dan tes akhir yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi
secara normal dan homogen serta untuk pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan Uji Normalitas.
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat yang bertujuan untuk mengetahui
apakah populasi terdistribusi secara normal atau tidak.
Prosedur pengujian dilakukan sebagai berikut :
d. Membuat batas kelas dari distribusi frekwensi yang ada
e.
Menentukan luas tiap interval kelas
f.
Menentukan frekwensi harapan (teoritis) dengan mengalihkan luas interval
dengan jumlah
frekwensi
g. Menguji normalitas dengan rumus : X2 =
( Sudjana, 1989)
dimana :
X2 = harga Chi kuadrat yang dicari
fo = Frekwensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai
dengan keadaan)
fh = Frekwensi yang diharapkan sesuai dengan teori
Kriteria pengujian dengan = 0,05 dan dk = k 1, k adalah jumlah kelas
Jika X2 hitung < X2 tabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Melakukan Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan uji dua pihak pada taraf signifikansi 5%, menggunakan rumus
statistik : F =
3) Pengujian Hipotesis
Uji perbedaan dua rata-rata (uji dua pihak) untuk tes akhir yang dilakukan dengan uji statistik t
yaitu :
t=
dengan :
SDX = dan SDY =
( Hartono, 2004)
dimana :
t = harga t hasil perhitungan
MX = Rata-rata skor kelas eksperimen
MY = Rata-rata skor kelas kontrol
SDX = Standar Deviasi data kelas eksperimen
SDX = Standar Deviasi data kelas eksperimen
N
= Jumlah data
4) Jadwal Pelaksanaan
NO
KEGIATAN
Agt
Sept
Okt
Nop
Des
1 234 1 2341 2341 234 1 234
1
Pengajuan judul KTI
2
Penulisan dan pengajuan proposal
3
Proses bimbingan perbaikan proposal dan
penulisan KTI secara on-line
4
Pelaksanaan tes awal
5
Pelaksanaan perlakuan/penelitian
6
Pelaksanaan tes akhir
7
Pengolahan data dan penulisan KTI
8
Pelaporan hasil akhir PTK
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1.
Tes awal
Untuk mengetahui latar belakang dan gambaran pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
diajarkan yaitu struktur atom, telah dilakukan tes awal terhadap kedua kelompok sampel. Data tes
awal yang dilakukan terhadap seluruh sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol), dirangkum pada
Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes awal dari seluruh sampel
Besaran
Data tes awal (Pre-tes)
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Rata-rata
= 32,2
= 32,4
Standar deviasi
SDx = 12,3
SDy = 9,96
2
Variansi
Sx = 151,29
Sy2 = 99,19
Jumlah sampel
N = 40
N = 40
Harga Chi-kuadrat
23,48
17,04
Harga F hitung
1,525
Dari hasil tes awal sebagaimana tertera pada tabel 1.1. di atas diketahui bahwa siswa dari kedua
kelompok sampel pada umumnya belum menguasai materi struktur atom , hal ini dapat diyakini
berdasarkan angka pencapaian siswa (nilai) yang rendah, yaitu jumlah soal yang dapat dikerjakan
oleh siswa dengan benar adalah 2 11 soal dari 20 soal yang diujikan. Nilai rata-rata yang diperoleh
siswa untuk materi pelajaran struktur atom pada kelas eksperimen adalah (= 32,2 12,3) dan pada
kelas kontrol adalah (= 32,4 9,96) tergolong rendah. Dapat dinyatakan bahwa siswa belum mampu
menyelesaikan soal kimia yang berhubungan dengan struktur atom. Hasil perhitungan harga Chikuadrat untuk kelas eksperimen diperoleh 23,48, untuk taraf signifikansi 5% X 2 observasi 23,48
> X 2 teoritik 0,71 dan untuk kelas kontrol diperoleh sebesar 17,04 (X 2observasi 17,04 > X 2 teoritik
0,71) sehingga distribusi nilai untuk kedua kelompok siswa tidak normal, hal ini menunjukkan bahwa
kemungkinan besar jawaban siswa berasal dari hasil tebakan karena evaluasi dibuat dalam bentuk
pilihan ganda, namun dari hasil perhitungan homogenitas kedua kelompok sampel diperoleh F hitung =
1,525 (untuk taraf signifikasi 5% Fhitung 1,525 < Ftabel 1,69) dengan demikian kelompok siswa ini sangat
baik digunakan untuk sampel penelitian karena kedua kelompok tersebut homogen.
4.2.
Tes akhir
Setelah pelaksanaan perlakuan tindakan pembelajaran terhadap kedua kelompok sampel (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) dimana kelas eksperimen proses pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis TI dan kelas kontrol proses pembelajaran dilakukan
tanpa menggunakan media pembelajaran, diadakan tes. Data hasil tes akhir siswa pada kedua
kelompok sampel dapat dilihat pada rangkuman tabel 1.2.
Tabel 1.2. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes akhir dari seluruh
sampel
Besaran
Data tes akhir (Post-tes)
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Rata-rata
= 79,5
= 73,7
Standar deviasi
SDx = 6,42
SDy = 6,4
2
Variansi
Sx = 41,25
Sy2 = 51,94
Jumlah sampel
N = 40
N = 40
Harga Chi-kuadrat
2,91
0,40
Harga F hitung
1,259
Dari tabel 1.1 dan 1.2 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI dan tanpa media pembelajaran
menunjukkan perbedaan yang nyata, yaitu pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan siswa

terhadap materi struktur atom. Prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pmbelajaran
berbasis TI sebelum pembelajaran (= 32,2 12,3) lebih rendah dibanding dengan prestasi belajar
siswa sesudah pembelajaran (= 79,5 6,42). Hal yang sama terlihat untuk pembelajaran tanpa
menggunakan media, dimana rata-rata prestasi belajar siswa sebelum perlakuan pembelajaran adalah
(= 32,4 9,96) lebih rendah dibanding sesudah perlakuan pembelajaran (= 73,7 6.4). Pengaruh
media pembelajaran terhadap pencapaian hasil belajar siswa dari tes akhir diperlihatkan pada Tabel
1.2. Secara umum, prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI (=
79,5 6,42) lebih tinggi dibanding dengan prestasi belajar siswa tanpa media pembelajaran (= 73,7
6,4)
4.3.
Pengujian hipotesis
Analisis statistik nilai akhir untuk kedua kelompok kelas diperoleh harga t hitung sebesar 2,93 sedangkan
ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,99 dengan demikian thitung > ttabel, hal ini dapat diartikan bahwa
Ho dalam penelitian diterima sedangkan Ha ditolak, artinya penelitian ini membuktikan ada
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan.
Selanjutnya perhitungan harga Chi-kuadrat nilai akhir untuk kelas kontrol diperoleh sebesar 0,40
lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel (0,711 untuk taraf signifikansi 5%) artinya distribusi nilai
menunjukkan kurva yang normal. Berbeda dengan kelas eksperimen dimana harga Chi kuadrat hasil
perhitungan adalah 2,91 lebih besar dari harga Chi-kuadrat tabel (0,711 untuk taraf signifikansi 5%)
artinya distribusi nilai tidak menunjukkan kurva normal, hal ini dapat memberikan petunjuk bahwa
bagi sebahagian siswa, penggunaan media pembelajaran tidak memberikan dampak yang berarti
tetapi justru mempersulit mereka dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan dan untuk
sebahagian besar siswa yang lain media pembelajaran sangat membantu mereka untuk memahami
materi pelajaran yang diajarkan. Hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran terhadap
kedua kelompok sampel berlangsung menunjukkan bahwa sebahagian kecil dari siswa ada yang
mengalami kebingungan (kesulitan dalam memahami media yang ditayangkan melalui proyektor)
dan ada juga yang kurang serius dalam mengikuti pelajaran, namun secara keseluruhan cara belajar
siswa pada kelas eksperimen lebih baik karena pada kelompok ini frekuensi bertanya lebih besar dan
siswa tampak lebih serius mengikuti pelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran
berbasis TI secara umum terbukti dapat menimbulkan rasa keingin tahuan siswa terhadap materi
pelajaran yang diajarkan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Panyabungan.
1.
Penyampaian materi pelajaran struktur atom dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis TI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena media pembelajaran ini dapat
membantu siswa mempermudah pemahaman topik yang diajarkan.
5.2.
Saran
1. Dengan melihat keberhasilan pembelajaran ini pada materi pelajaran struktur atom ,
maka
perlu dipikirkan untuk aplikasi media pembelajaran ini dalam pembelajaran materi kimia lain
dalam lingkup kimia
2. Perlu juga dipertimbangkan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis TI untuk
pembelajaran materi pelajaran bidang studi lain di luar mata pelajaran kimia.
3. Perlu bagi guru kimia untuk belajar memperdalam pengetahuan tentang pembuatan
media
pembelajaran bebbasis TI serta penggunaannya di dalam kelas

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
PT. Rineka
Cipta
Bahri Djamirah, Syaiful, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Rineka
Cipta
DePorte, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 1999. Quantum Teaching,
alih Bahasa
oleh Ary Nilandari. Bandung: Kaifa
Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: LSFK2P
Rohani HM, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soedjana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
__________. 2003. Buletin Pusat Perbukuan vol. VIII. Jakarta : Depdiknas
__________. 1990. Hand-outs PKG IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
Uzer Usman, Mohammad, 1995, Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Wijaya, Cece dan A. Tabrani Rusyan. 1992. Kemampuan dasar Guru dalam Proses
BelajarMengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Lampiran-lampiran
Lampiran 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Panyabungan
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
: XI / Ganjil
Alokasi Waktu
: 4 Jam Pelajaran ( 2 x Pertemuan )
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur Atom untuk meramalkan sifat-sifat Periodik
Unsur, Struktur Molekul, dan sifat-sifatnya
Kompetensi Dasar
: 1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan Mekanika Kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel
Periodik
Indikator
:
1.1.1.
Menjelaskan teori atom Bohr
1.1.2. Menjelaskan teori atom Mekanika kuantum
1.1.3.
Menjelaskan pengertian bilangan-bilangan kuantum dan fungsinya
1.1.4. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
1.1.5.
Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
1.1.6.
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
1.1.7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengomunikasikan teori atom NielsBohr
2. Mengomunikasikan teori Gelombang Max Plank
3. Mengomunikasikan teori Gelombang de Broglie
4. Menjelaskan azas ketidak pastian Heisenberg
5. Mengomunikasiakn teori Mekanika Gelombang Schrodinger
6. Menjelaskan pengertian orbital
7. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Utama dan fungsinya
8. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Azumuth dan fungsinya
9. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Magnetik dan fungsinya

10.
Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Spin dan fungsinya
11.
Menggambarkan bentuk orbital s, p dan d
12. Menentukan harga ke empat bilangan kuantum untuk elektron tertentu
13.
Menjelaskan pengertian kulit
14.
Menetukan jenis kulit berdasarkan harga bilangan kuantum utama
15. Menentukan jenis sub kulit berdasarkan harga bilangan kuantum azimuth
16.
Mengomunikasikan prinsip Aufbau
17.
Menggunakan prinsip Aufbau untuk menuliskan konfigurasi elektron
18.
Mengomunikasikan aturan Hund
19.
Menerapkan aturan Hund pada penulisan konfigurasi elektron
20.
Mengomunikasikan azas larangan Pauli
21.
Menerapkan azas laranga Pauli pada penulisan konfigurasi elektron
22.
Menentukan Periode suatu Unsur berdasarkan konfigursasi
23.
Menetukan Golongan Unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya
24.
Menentukan letak unsur dalam tabel Periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya
25. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d dan f
B. Materi Pembelajaran :
Teori Atom Niels Bohr
Teori atom Mekanika Kuantun
C. Metode /Pendekatan :
Metode
:
Diskusi Informasi
Tanya jawab
Presentasi dan
Pemberian tugas
Pendekatan
:
Konsep
Inkuiri
Cooverativ Learning
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
waktu
Pendahuluan Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek
5 menit
kehadiran siswa lalu menanyakan masalah tentang pelajaran yang
lewatMotivasi : Atom merupakan pertikel yang sangat kecil, tidak
dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop, namun para ahli
telah berhasil mengungkap rahasia atom tersebut
Apersepsi: Apa yang dimaksud dengan atom ?
Kegiatan Inti Guru memberi penjelasan singkat tentang materi yang akan
20
dibahas sekaligus mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi
menit20
kelompok Guru membimbing siswa melakukan Diskusi Kelompok menit
tentang teori atom Bohr dan mekanika kuantum
20 menit
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan
10 menit
menyuruh salah satukelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok yang lain
memberi tanggapan
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam
pemahaman siswa tentang teori atom mekanika kuantum

Penutup

Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai 10 menit5


kesimpulan dari hasil diskusiGuru menutup pelajaran dengan
menit
memberi soal-soal untuk PR
Pertemuan ke-2
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
waktu
Pendahuluan Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kedairan 5 menit
siswa lalu menanyakan kendala dalam mengerjakan PRMotivasi :
Atom dibangun oleh proton elektron dan neutron dengan susunan
yang teratur, bagaimana struktur atom sesungguhnya ?
Apersepsi: Bagaimana teori atom menurut Dalton,dan JJ.Thomson
Kegiatan Inti Guru memberi penjelasan singkat tentang materi yang akan dibahas 20
sekaligus mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompok Guru menit20
membimbing siswa melakukan Diskusi Kelompok tentang: Aturan
menit
Aufbau,Kaidah Hund, Asas larangan Pauli, Konfigurasi elektron dan 20 menit
diagram orbital
10 menit
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan
menyuruh salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok yang lain memberi
tanggapan
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman
siswa tentang Aturan Aufbau,Kaidau Hund dan Asas larangan Pauli,
Konfigurasi elektron dan diagram orbital
Penutup
Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai
10 menit5
kesimpulan dari hasil diskusi Guru menutup pelajaran dengan
menit
memberi soal-soal untuk PR
E. Alat/Bahan/Sumber Pelajaran
Alat
:Bahan
:Sumber :
1. Johari, J.M.C dan M. Rachmawati, 2004, Kimia SMA untuk Kls XI, Jakarta, Esis
2. Sudarmono, Unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga
3. Sutresna, Nana, 2004, Kimia untuk SMA Kelas XI, Bandung, Grafindo
F.Penilaian
:
a. Teknik
: Tertulis
b. Bentuk
: Pilihan Ganda
c. Instrumen
: Terlampir
Panyabungan,
Juli 2007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Panyabungan
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
: XI / Ganjil
Alokasi Waktu
: 4 Jam Pelajaran ( 2 x Pertemuan )
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur Atom untuk meramalkan sifat-sifat Periodik
Unsur, Struktur Molekul, dan sifat-sifatnya
Kompetensi Dasar
: 1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan Mekanika Kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel
Periodik

Indikator
:
1.1.1.
Menjelaskan teori atom Bohr
1.1.2. Menjelaskan teori atom Mekanika kuantum
1.1.3.
Menjelaskan pengertian bilangan-bilangan kuantum dan fungsinya
1.1.4. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
1.1.5.
Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
1.1.6.
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
1.1.7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengomunikasikan teori atom NielsBohr
2. Mengomunikasikan teori Gelombang Max Plank
3. Mengomunikasikan teori Gelombang de Broglie
4. Menjelaskan azas ketidak pastian Heisenberg
5. Mengomunikasiakn teori Mekanika Gelombang Schrodinger
6. Menjelaskan pengertian orbital
7. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Utama dan fungsinya
8. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Azumuth dan fungsinya
9. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Magnetik dan fungsinya
10.
Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Spin dan fungsinya
11.
Menggambarkan bentuk orbital s, p dan d
12. Menentukan harga ke empat bilangan kuantum untuk elektron tertentu
13.
Menjelaskan pengertian kulit
14.
Menetukan jenis kulit berdasarkan harga bilangan kuantum utama
15. Menentukan jenis sub kulit berdasarkan harga bilangan kuantum azimuth
16.
Mengomunikasikan prinsip Aufbau
17.
Menggunakan prinsip Aufbau untuk menuliskan konfigurasi elektron
18.
Mengomunikasikan aturan Hund
19.
Menerapkan aturan Hund pada penulisan konfigurasi elektron
20.
Mengomunikasikan azas larangan Pauli
21.
Menerapkan azas laranga Pauli pada penulisan konfigurasi elektron
22.
Menentukan Periode suatu Unsur berdasarkan konfigursasi
23.
Menetukan Golongan Unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya
24.
Menentukan letak unsur dalam tabel Periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya
25. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d dan f
B. Materi Pembelajaran :
Teori Atom Niels Bohr
Teori atom Mekanika Kuantun
C. Metode /Pendekatan :
Metode
:
Diskusi Informasi
Tanya jawab
Presentasi dan
Pemberian tugas
Pendekatan
:
Konsep
Inkuiri

Cooverativ Learning
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
Pendahuluan Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek
kehadiran siswa lalu menanyakan masalah tentang pelajaran yang
lewatMotivasi : Atom merupakan pertikel yang sangat kecil, tidak
dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop, namun para ahli
telah berhasil mengungkap rahasia atom tersebut
Apersepsi: Apa yang dimaksud dengan atom ?
Kegiatan Inti Guru memberi penjelasan tentang teori atom Bohr dan mekanika
kuantum dengan menggunakan media pembelajaran,kemudian
mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompok Guru
membagikan lembaran kegiatan siswa (LKS) tentang teori atom Bohr
dan mekanika kuantum, dan membimbing siswa melakukan diskusi
kelompok
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan
menyuruh salah satukelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok yang lain
memberi tanggapan
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman
siswa tentang teori atom mekanika kuantum
Penutup
Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai
kesimpulan dari hasil diskusi Guru menutup pelajaran dengan
memberi soal-soal untuk PR
Pertemuan ke-2
Tahapan
Kegiatan Belajar Mengajar
Pendahuluan Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kedairan
siswa lalu menanyakan kendala dalam mengerjakan PRMotivasi :
Atom dibangun oleh proton elektron dan neutron dengan susunan
yang teratur, bagaimana struktur atom sesungguhnya ?
Apersepsi: Bagaimana teori atom menurut Dalton,dan JJ.Thomson
Kegiatan Inti Dengan menggunakan media pembelajaran, guru memberi
penjelasan tentang materi yang akan dibahas sekaligus mengarahkan
siswa pada kegiatan diskusi kelompok Guru membagikan lembaran
kegiatan siswa (LKS) tentang: Aturan Aufbau,Kaidah Hund, Asas
larangan Pauli, Konfigurasi elektron dan diagram orbital, dan
membimbing siswa melakukan diskusi kelompok
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan
menyuruh salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok yang lain memberi
tanggapan
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman
siswa tentang Aturan Aufbau,Kaidau Hund dan Asas larangan Pauli,
Konfigurasi elektron dan diagram orbital
Penutup
Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai
kesimpulan dari hasil diskusi Guru menutup pelajaran dengan
memberi soal-soal untuk PR

waktu
5 menit

20
menit20
menit
20 menit
10 menit

10 menit5
menit

waktu
5 menit

20
menit20
menit
20 menit
10 menit

10 menit5
menit

E. Alat/Bahan/Sumber Pelajaran
Alat
: Media pembelajaran (Komputer, LCD dan CD Pembelajaran)
Bahan
:Sumber :
1. Johari, J.M.C dan M. Rachmawati, 2004, Kimia SMA untuk Kls XI, Jakarta, Esis
2. Sudarmono, Unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga
3. Sutresna, Nana, 2004, Kimia untuk SMA Kelas XI, Bandung, Grafindo
F.Penilaian
:
a. Teknik
: Tertulis
b. Bentuk
: Pilihan Ganda
c. Instrumen
: Terlampir
Lembaran Kegiatan Siswa
Kegiatan 1.1 Teori Atom Mekanika Kuantum, Bilangan-bilangan Kuantum, serta
Bentuk dan Orientasi Orbital
a. Teori Atom Niels Bohr dan Mekanika Kuantum
Tujuan : Siswa dapat memahami perkembangan Teori Atom Mekanika Kuantum.
Diskusikanlah pertanyaan berikut berdasarkan buku sumber sebagai literatur.
1) Bagaimanakah cara partikel-partikel kecil menyerap dan memancarkan energi radiasi menurut
Planck?
2) Jelaskan dengan ringkas Teori Kuantum Planck, lengkap dengan rumusan matematisnya.
3) Apa yang dimaksud dengan tingkat-tingkat energi menurut Bohr?
4) Jelaskan model atom Bohr dengan dilengkapi gambar.
5) Jelaskan kelemahan Teori Atom Bohr.
6) Bagaimana pendapat Broglie tentang lintasan gerakan materi?
7) Berikan rumusan matematis yang diturunkan Broglie.
Apa yang dimaksud dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg?
9) Apa akibat dari Prinsip Ketidakpastian Heisenberg?
10)
Jelaskan teori atom menurut Teori Atom Mekanika Kuantum.
b. Bilangan-bilangan kuantum
Untuk memahami bilangan-bilangan kuantum, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Diskusikan
dalam kelompok anda
1) Sebutkan empat bilangan kuantum yang menentukan kedudukan elektron dalam atom, beserta
fungsinya.
2) Lengkapilah data-data berikut.
a) Bilangan kuantum utama (n)
Nilai n = 1, 2, 3, dan seterusnya.
Contohnya, atom O mempunyai nomor atom 8. Tuliskan susunan elektronnya.
Nilai n = 1 menunjukkan
n = 2 menunjukkan ..
b) Bilangan kuantum azimut (l)
Nilai l = 0, 1, 2, sampai dengan (n1)
Keterangan: l = 0: subkulit s, l = 1: subkulit p, l = 2: subkulit d, l = 3: subkulit f.
rdasarkan data tersebut, lengkapilah tabel berikut.
n
l
Jenis Subkulit Jumlah Subkulit
1. . .
00, 1
s. . .
12
3
...
...
...
c) Bilangan kuantum magnetik (m)

Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai l. Rentang nilainya mulai dari l
sampai
+l.
(1) Lengkapilah tabel berikut.
n
l
m
Jumlah Orbital Jenis rbital
1
0
0
1
1s
2
0,1
0+1,0,1
13
2s2p
3

, ,

, , , ,
5

(2) Jelaskan hubungan antara bilangan kuantum azimut dan bilangan kuantum magnetik.
d) Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) mempunyai 2 nilai, yaitu nilai positif (+) dan nilai negatif (). Nilai s
tersebut menggambarkan arah putaran elektron pada orbital. Tuliskan nilai s tersebut di bawah
gambar berikut.


c. Bentuk dan orientasi orbital
1) Orbital s
Orbital s terletak pada subkulit .., jumlah orbital pada subkulit s .., bentuk orbital s
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital s dengan menggunakan koordinat kartesius dengan
sumbu x, y, dan z.
2) Orbital p
Orbital p terletak pada subkulit .., jumlah orbital pada subkulit p .., nama orbital-orbital
pada
subkulit p,
yaitu .., .., .., bentuk orbital-orbital p
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital-orbital p dengan menggunakan koordinat kartesius
dengan sumbu x, y,
dan z.
3) Orbital d
Orbital d terletak pada subkulit .., jumlah orbital pada subkulit d .., nama orbital-orbital
pada
subkulit d, yaitu .., .., .., .., .., bentuk orbital-orbital d ..
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital-orbital d dengan menggunakan koordinat kartesius
dengan sumbu x, y,
dan z.
Kegiatan 1.2 Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital
Tujuan : Siswa dapat menuliskan konfigurasi elektron sesuai Aturan Aufbau, Kaidah Hund, dan
Asas Larangan Pauli.
Ada beberapa aturan dalam pengisian elektron dalam atom. Untuk memahami aturan-aturan
tersebut, diskusikanlah hal-hal berikut.
a. Aturan Aufbau
1) Sebutkan urutan penyusunan elektron dalam orbital menurut Aturan Aufbau.
2) Tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur berikut.
a) Na (NA = 11) d) Fe (NA= 26)
b) Ca (NA = 20) e) Xe (NA= 54)
c) Br (NA = 35 ) f) Ce (NA=58)
3) Tuliskan konfigurasi elektron ion-ion berikut.
a) K+ (NA=19)
c) O2 (NA=8)
b) Sr2+ (NA=38) d) Cl (NA=17)
b. Kaidah Hund
Untuk memahami Kaidah Hund, di bawah ini disediakan tabel cara pengisian elektron pada orbital
yang memiliki tingkat energi yang sama, seperti pada orbital p(px, py, pz) dan
orbitald (dyz, dxy, dxz,,).

subkulit
p
d

Jumlahelektro Pengisian pada Orbital


n
Benar
Salah


3
4

Dengan cara yang sama isikan orbital berikut dengan benar :


subkulit
Jumlah elektron Pengisian pada Orbital
p
4
d

c. Asas Larangan Pauli


Untuk memahami Asas Larangan Pauli, simak dan lengkapi tabel berikut.
Tabel bilangan-bilangan kuantum untuk elektron yang berada pada orbital 2p.
Elektron keBilangan-bilangan kuantum
n
l
m
s
78
22
1
+11
+
9

10

+1

Berdasarkan tabel di atas, apalkah yang dimaksud dengan azas larangan Pauli ?
Kegiatan 1.3 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik Unsur
Tujuan : Siswa dapat menghubungkan konfigurasi suatu unsur dengan letaknya dalam sistem
periodik.
Untuk memahami hubungan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem
periodik, susunlah konfigurasi elektron dari unsur-unsur yang terdapat pada tabel berikut.
Diskusikan dengan kelompok masing-masing, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya.
Lamba Konfigurasi Elektron
Lamba Konfigurasi Elektron
ng
ng
Unsur
Unsur
11Na19K 21Sc26F ..

12Mg
Sr

Cu
.
38
29

9F
47Ag
P
..
Ce
..
15
58
.
..
36Kr
71Lu

53I
90Th

92U
Dari tabel data konfigurasi tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Bagaimana kedudukan elektron terluar dari suatu atom dalam suatu golongan?
2) Buatlah denah tabel periodik, kemudian tunjukkan denah untuk blok s, p, d, dan f.
3) Tentukan letak periode dan golongan unsur-unsur berikut dalam sistem periodik.
a) 19 X
d) 24 P
b) 18 Y
e) 47 Q
c) 32 Z
f) 60 R
Lampiran 4.
INSTRUMEN PENILAIAN

Petunjuk : Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling
tepat !
1. Dasar teori atom modern adalah..
A. ditemukannya elektron dan proton dalam atom
B. adanya orbital-orbital dalam atom
C. adanya tingkat-tingkat energi elektron dalam atom
D. elektron mempunyai sifat sebagai gelombang dan materi
E. teori Quantum dari Plank dan postulat Bohr
2. Elektron yang bergerak dalam atom tidak dapat ditentukan kedudukan dan kecepatannya pada
saat yang sama. Pernyataan ini diberikan oleh..
A. Plank
D. Schrondinger
B. Einstein
E. de Broglie
C. Heisenberg
3. Kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam atom disebut
A. kulit
D. suborbital
B. subkulit
E. lintasan
C. orbital
4. Bentuk orbital ditentukan oleh
A. bil. Kuantum azimut
D. persamaan de Broglie
B. bil. Kuantum utama
E. persamaan schrondinger
C. bil. Kuantum magnetik
5. jumlah orbital yang dimiliki oleh bilangan kuantum azimut, l =1 adalah
A. 1.
B. 3.
C. 5.
D. 7.
E. 9.
6. Elektron terluar yang menduduki orbital 3s1 mempunyai bilangan kuantum
A. n =3, l =0, m =0, s =+
D. n =3, l =1, m =-1, s =-
B. n =3, l =1, m =0, s =+
E. n =3, l =0, m =-1, s =+
C. n =3, l =1, m =+1, s =+
7. Elektron terluar yang menduduki orbital 3p1 mempunyai bilangan kuantum
A. n =3, l =0, m =0, s =+
D. n =3, l =1, m =-1, s =+
B. n =3, l =1, m =0, s =+
E. n =3, l =0, m =-1, s =+
C. n =3, l =1, m =+1, s =+
8. Konfigurasi elektron 25X dapat digambarkan sebagai
A
D.
B.
E.
C.
9. Bilangan-bilangan kuantum yang mungkin dimiliki oleh suatu elektron adalah
A. n =2, l =2, m =0, s =+
D. n =3, l =3, m =0, s =-
B. n =3, l =0, m =+1, s =+
E. n =2, l =0, m =0, s =-
C. n =4, l =2, m =-3, s =+
10. Bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron valensi dari atom Fosforus (nomor atom 15)
pada keadaan dasar adalah..
nl
ms
A.
2
1
0
+
B.
3
0
0
0
C.
3
1
-1
+
D.
3
2
1
-
E.
3
2
1
+
11. Elektron dengan bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0, dan s = terletak pada

A. Kulit M
D. Subkulit P
B. Orbital Px
E. Orbital dx
C. Subkulit d
12. Konfigurasi elektron yang benar untuk unsur Q dengan nomor atom 35 adalah
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 4p6
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p3 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 4s1 4p4
13. Konfigurasi elektron suatu unsur dengan nomor atom 21 adalah.
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d2 4s2 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d3
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s1
14. Nomor atom unsur Al = 13. konfigurasi elektron dari ion Al 3+ adalah..
A. 1s2 2s2 2p3 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
B. 1s2 2s2 2p6 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2
15. Suatu unsur dalam keadaan dasar mempunyai konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2.
unsur tersebut terletak pada blok..
A. s B. p C. d D. f E. g
16. Ion Co2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d7. jumlah elektron tidak berpasangan dalam ion
Co2+ adalah
A. 1
B. 2
C. 3
D. 5
E. 7
17. Konfigurasi elekron ion L3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 dalam sistem periodik unsur L
terletak pada
A. periode 3, golongan VIIA
D. periode 4, golongan IVB
B. periode 3, golongan VIA
E. periode 4, golongan VIB
C. periode 4, golongan IVA
18.
Unsur P nomor atomnya 30. unsur tersebut dalam sistem periodik terletak
pada..
A. golongan IIA, periode 3
D. golongan VIIA, periode 4
B. golongan IIB, periode 4
E. golongan IVB, periode 4
C. golongan IIA, periode 4
19. Elektron terakhir suatu unsur mempunyai bilangan kuantum n =3, l = 1, m = 0 dan s = -.
Dalam sistem periodik unsur tersebut terletak pada
A. periode 3 dan golongan IA
D. periode 3 dan golongan VA
B. periode 3 dan golongan IIA
E. periode 3 dan golongan VIIA
C. periode 3 dan golongan IIIA
20. Perhatikan tabel lambang unsur dengan nomor atomnya:
Unsur
Nomor Atom
III
1718
III
24
IV
40
V
56
Pasangan unsur yang terdapat dalam blok d pada sistem periodik adalah
A. I dan II
D. III dan V
B. II dan IV
E. IV dan V
C. III dan IV
21 Suau unsur netral memiliki 2 elektron dalam kulit pertama, 8 elektron dalam kulit kedua dan 7
elektron dalam kulit ketiga. Jumlah total elektron dalam orbital s adalah

A. 2
B. 6
C. 7
D. 8
E. 17
22. Jumlah orbital atom 7N yang berisi sepasang elektron adalah
A. 9
B. 10
C. 5
D. 12
E. 6
23. Konfigurasi elektron Mn: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
Orbital yang ditempati elektron valensi unsur Mn adalah
A. 4s
D. 3p dan 3d
B. 3d
E. 2s dan 3p
C. 3d dan 4s
24. Konfigurasi suatu unsur :
1S2 2s2 2p2 3p6 3d5 4s1
Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur diatas adalah .
A. +2
D. -3
B. +5
E. +6
C.+7

Вам также может понравиться