Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama : I Kadek Widi Adnyana

NIM : 1402612010621
Kelas : Manajemen Eksekutif K

ANJAK PIUTANG

A. Pengertian Anjak Piutang (factoring)


Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan
penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan.
Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember 1988, Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negri.
Anjak piutang (bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu
suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank. Pertama, anjak piutang adalah
pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua
pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
Anjak Piutang merupakan alternatif pembiayaan jangka pendek/modal kerja atau
sebagai alternatif pengelolaan administrasi tagihan / penjualan secara lebih efektif bagi
Penjual Piutang (client).
Anjak piutang secara tradisional berhubungan dengan industri tekstil, pakaian, sepatu,
furniture, dan peralatan rumah tangga.
Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:
1.
Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
3.
Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak
Ada bermacam-macam bentuk piutang yang bisa diambil alih oleh perusahaan Factoring,
antara lain:
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan, baik yang
sudah jatuh tempo maupun tagihan yang baru dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan yang jatuh
tempo pembayarannya masih memerlukan beberapa waktu lagi
Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan, dimana pembayaran atas
tagihan itu berdasarkan proses pengiriman barang yang memerlukan waktu

Perusahaan factoring membeli tunai surat-surat berharga yang belum jatuh tempo
Perusahaan factoring membeli tunai dokumen lain yang sifatnya tagihan di masa yang
akan datang, seperti tagihan dari biro-biro perjalanan dan kartu kredit
B. Kegiatan Anjak Piutang
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu
perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada pihak
kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak
piutang berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan,
tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan
anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap
macetnya tagihan perusahaan.
Kegiatan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang
meliputi kegiatan antara lain:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang
sesuai dengan kesepakatan
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang
dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan anjak piutang antara lain dari berbagai
biaya yang dikenakan terhadap kliennya. Biaya-biaya yang dikenakan itu terdiri atas:
Jasa penagihan (service charge), yaitu biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak
piutang kepada kliennya yang dikenal dengan istilah fee dan besarnya dihitung berdasarkan
presentase tertentu maupun tergantung dari kesepakatan bersama.
Biaya administrasi (discount charge), yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak
piutang setelah melakukan pengelolaan perusahaan kreditur oleh kien dan besarnya
tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.
Proses Anjak Piutang Untuk Tagihan dan Promes
1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan
Supplier (klien) menjual barang atau jasa kepada pembeli (customer). Penyerahan
barang dengan D/0 yang ditandatangani pembeli. Asli D/0 kembali kepada supplier.
Karena alasan cashflow, supplier atau klien kemudian menjual tagihannya kepada
perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli (customer).
Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktur-faktur atau D/0 kepada perusahaan
anjak piutang.
Kontrak persetujuan dan pengambilatihan tagihan antara klien dengan perusahaan
anjak piutang.
Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan.
Pada saatjatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada pembeli
(customer).
Pelunasan utang oleh pembeli.
2. Proses Anjak Piutang untuk Promes

Penjualan barang ataujasa kepada pembeli secara kredit.


Sebagai bukti utang atas transaksijual beli, pembeli mengeluarkan promes kemudian
diserahkan kepadasupplier.
Supplier kemudian meng-endors promes tersebut kemudian dijual kepada perusahaan
anjak piutang secara diskonto.
Perusahaan anjak piutang membayar promes atas dasar diskonto
Setelah jatuh tempo, perusahaan anjak piutang menyerahkan promes tersebut kepada
bank untuk ditagihkan pembayarannya dari pembeli.
Pembayaran diteruskan oleh bank kepada perusahaan anjak piutang setelah ditakukan
penagihan.
C. Pihak Yang Terlibat dan Fasilitas Yang Diberikan Oleh Perusahaan Anjak Piutang
Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang saling
berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan perusahaan anjak
piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan transaksi anjak piutang antara lain sebagai berikut:
1. Kreditur atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk
ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan
dan kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang akan mengambil alih atau
mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalh (utang) kepada kreditur (klien)
Untuk lebih jelansnya transaksi yang terjadi diantara ketiga pihak yang terlibat
dalam kegiatan anjak piutang dapat dilihat pada gambar
Keterangan:
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang aik
dengan cara memberitahukan kepada debitur atau tidak
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditur
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditur sesudah
semua persoalan utang piutang disselesaikan
Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau
pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur (kliennya). Dilihat dari berbagai sisi,
sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pemberitahuan
Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam
penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur
Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang
tanpa sepengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah
dibuat dan atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu resiko.
2. Berdasarkan Tanggung Jawab

Withrecourse. Dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala
kewajibannya, maka resiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab si pihak kreditur dan
pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya
Without resource. Dalam fasilitas ini apabila semua resiko yang tidak terbayar dalam
suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan
tanggung jawab kreditur
3. Berdasarkan Pelanggan
Full service factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua
jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan,
ermasuk fasilitas untuk menanggung resiko untuk kredit yang macet
Resource factoring. Jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir
semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayar tagihannya. Dalam
hal ini resiko kredit tetap berada pada kreditor
Bulk factoring. Jasa yang diberikan terhadap kreditur hanyalah fasilitas jasa
pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur
Maturity factoring. Fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur adalah perlindungan
kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan atas
piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan.
Invoice discounting. Pemberian fasilitas jasa hanyalah untuk yang berbentuk
pembiayaan anjak piutang
Undisclosed factoring. Perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap
kemacetan pelunasan piutng sampai dengan ersentase tertentu dari jumlah faktur yang telah
disetujui
Advanced payment. Transaksi pengalihan piutang dimana pembaarannya dilakukan
pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur
4. Berdasarkan Wilayah
Domestic factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di
wilayah Indonesia
International factoring. Merupakan kegiatan anjak piutang yang kegiatannya dapat
dilakukan antar negara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor
Jasa-Jasa dan Biaya yang Diberikan
Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang mempunyai dua
macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-jasa yang dlakukan oleh
perusahaan anjak piutang, sebagai berikut:
1. Jasa Pembiayaan (financing service)
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayarn dimuka
(prefinancing) kepada kreditur yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak.
Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withresource atau dengan without
resource. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan sekitar 60%-80% dari total
piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan
2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)
Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemerian jasa pengelolaan
administrasi kredit. Biasanya kegiatan jasa ini meliputi: Analisis kelayaka suatu kredit,
Melakukan adminsitrasi kredit, Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya dan
Perlindungan terhadap suatu resiko kredit

Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yan diberikan pihak anjak piutang juga akan
membebankan sejumlah biaya kepada kreditur. Dalam praktiknya paling tidak ada dua jenis
biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan
anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi erhadap pembiayaan tertentu.

Вам также может понравиться