Вы находитесь на странице: 1из 2

.

Muhammadiyah Sebagai Gerakan IslamTelah diuraikan diberbagai buku seperti salah satunya
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, bahwa Perserikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH.
A. Dahlansebagai hasil konkretdari telaah dan pendalaman beliau terhadap Al-Quranul Karim.
Faktor inilah yang sebenarnya menjadi faktor yang paling utama yg mendorong berdirinya
muhammadiyah. Sementara faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang
semata.Dengan ketelitiannya yang sangat memadai setiap mengkaji ayat-ayat Al-Quran,
khususnya ketikamenelaah surah Ali Imran ayat 102 sampai 104, maka akhirnya melahirkan
amalan konkret yaitu lahirnya Perserikatan Muhammadiyah.Kajian serupa ini terus diembangkan
terhadap ayat-ayat lainnya. Hasil kajian ayat-ayat tersebut, yang oleh KHR> Hadjid
dinamakan :ajaran KH. A. Dahlandengan kelompok 17 ayat-ayat Al-Quran, didalamnya
tergambarsecara jelas sekali ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam pengabdiannya
kepada Allah SWT.Dari latar belakang berdirinya muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya
kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaranajaran Al-Quran. Dan apa yangdigerakan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali
semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan yang real dan
konkret.Segala yang dilakukan oleh Muhammadiyah, baikdalam bidang pendidikan dan
pengajaran, kemasyarakatan, kerumah tanggaan, perekonomian, dan sebagainya, tak dapat
dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam.B.Muhammadiyah Sebagai gerakan dakwah islamBerdasarkan
surah Al Imran ayat 104 inilah Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar
perjuangannya, yaitu dakwah( menyeru, mengajak ) Islam, Amar makruf nahi munkar dengan
masyarakat sebagai medan atau kancah perjuanganya.Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah
masyarakat bangsa indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat
menyentuhhajat orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak kanakkanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan
sebagainya.Seluruh amal usaha muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu
manivestasi atau perwujudan dakwah islamiah.semua amal usaha diadakan dengan niatdan tujuan
yang tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah islam sebagaimana yang diajarkan
oleh Al-Quran dan As-Sunah Shahihah.C.Muhammadiyah Sebagai Gerakan TajdidMakana tajdid
dari segi bahasa berarti pembaharuan, dan dari segi istilah tajdid memiliki dua arti, yakni (a)
pemurnia, (b) peningkatan, pengembangan, modernisasi, dan yang semakna dengannya.Arti
pemurnian tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran islam yang berdasarkan
dan bersumber kepada Al-Quran dan As Sunah-Shihah. Sedang arti Peningkatan,
pengembangan, modernisasi, dan yang semakna dengannya, tajdid sebagai
penafsiranpengalaman dan perwujudan ajaran islam dengan tetap berpegang teguh kepada AlQuran dan As Shahihah.KH Ahmad Siddiq, seorang tokoh ulama Nahdliyindari malang
menjelaskan bahwa makna tajdid dalam arti pemurnian menyasar pada tiga sasaran, yaitu:a.I,adah
atau pemulihan: yaitu membersihkanajaran islam yang tidak murni lagi.b.Memisahkan yaitu
memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang
bid,ah.c.Menghidup-hidupkan: yaitu menghidupkan ajaran-ajaran islam yang belum terlaksana
atau terbengkalai.Untuk melaksanakan tajdid dalam kedua pengertian diatas, khususnya pada
pengertian yang kedua, yaitu tajdid dalam arti pembaharuan diperlukan aktualisasi pikiran yang
cerdas dan fitri, serta akal budiyang bersih, yang dijiwai oleh ajaran Islam.Muhammadiyah sejak
semula menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan ajaran
islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran dan As sunnah. bersamaan dengan itu

sekaligus memberikan berbagai amalan umat yang terang-terangan menyimpang dari pprinsipprinsipajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, bid,ah taqlid dan tawasul lewat gerakan
dakwah.Muhammadiyah sebagai satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali oleh ulama
besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaan nafas, ruh dan semangat yaitu memerangi
secara total terhadap berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti syirik, khurafat, bid,ah dan
taqlid. Sebab semua itu merupakan benalu beracun yang dapat merusak aqidah dan ibadah
seseorang.Sifat tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah disamping memurnikan
ajaran islam dari berbagai kotoran yang menempel padatubuhnya, juga termasuk upaya
muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan ajaran islam dalam
kehidupan bermasyarakat, semacam penyantunan terhadap anak yatim, cara pengelolaan rumah
sakit dan sebagainya.Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian
pemurnian dapat disebut purifikasi, dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut reformasi.Dan
dalam hubungannya dengan salah satu ciri Muhammaiyahsebagai gerakan tajdid, maka
Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai gerakan purifikasi dan sekaligus gerakan reformasi.

Вам также может понравиться