Вы находитесь на странице: 1из 7

ARTIKEL ILMU KEPERAWATAN..

kamis 24 September
2015
Peran Perawat Profesional untuk pasien..:)
Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan
hidup bahkan merupakan suatu cita-cita bagi sebagian
orang. Namun, adapula orang yang menjadi perawat
karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan
menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir
dalam menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua
itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang
perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat
klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun.
Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan
oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa
orang lain. Seorang perawat juga mengemban fungsi dan
peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan
keperawatan secara holistik kepada klien. Namun,
sudahkah perawat di Indonesia melakukan tugas mulianya
tersebut dengan baik? Bagaimanakah citra perawat ideal
di mata masyarakat? Perkembangan dunia kesehatan
yang semakin pesat kian membuka pengetahuan
masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan.
Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai
menyoroti kinerja tenaga-tenaga kesehatan dan
mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam
pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang

semakin meningkat, berpengaruh terhadap meningkatnya


tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan,
termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra
seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan profesionalisme selama memberikan
pelayanan yang berkualitas agar citra perawat senantiasa
baik di mata masyarakat. Menjadi seorang perawat ideal
bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk
membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal
ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan
dengan citra perawat yang identik dengan sombong, tidak
ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya.
Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat
yang banyak digambarkan di televisi melalui sinetronsinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra perawat
seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang
tidak mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi
semua perawat, terutama seorang perawat profesional.
Seorang perawat profesional seharusnya dapat menjadi
sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model
bagi perawat vokasional dalam memberikan asuhan
keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat profesional
memiliki pendidikan yang lebih tinggi sehingga ia lebih
matang dari segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun, hal
itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat
menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak aspek

yang harus dimiliki oleh seorang perawat ideal di mata


masyarakat. Perawat yang ideal adalah perawat yang
baik. Begitulah kebanyakan orang menjawab ketika
ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata
mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana.
Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki
makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat
mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti
lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan santun saat
memberikan asuhan keperawatan. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita memang masih menemukan perilaku
kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat
terhadap klien saat menjalankan tugasnya di rumah sakit.
Hal itu memang sangat disayangkan karena bisa
membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata
masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang
memunculkan jawaban demikian dari masyarakat. Untuk
menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan
kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan
fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional
haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya
dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah
pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung
dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi
kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran karier.
Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam
membangun citra perawat di masyarakat. Namun, disini

saya akan menekankan peran yang menurut saya paling


penting dalam membangun citra perawat ideal di mata
masyarakat. Peranperan tersebut diantaranya ialah
peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi
kenyaman dan peran sebagai komunikator. Peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan merupakan peran yang
paling utama bagi seorang perawat. Perawat profesional
yang dapat memberikan asuhan keperawatan dengan
baik dan terampil akan membangun citra keperawatan
menjadi lebih baik di mata masyarakat. Saat ini, perawat
vokasional memang masih mendominasi praktik
keperawatan di rumah sakit maupun di tempat pelayanan
kesehatan lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perawat
vokasional memiliki kemampuan aplikasi yang baik dalam
melakukan praktik keperawatan. Namun, perawat
vokasional memiliki pengetahuan teoritis yang lebih
terbatas jika dibandingkan dengan perawat profesional.
Dengan semakin banyaknya jumlah perawat profesional
saat ini, diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang
dimiliki oleh perawat vokasional. Seorang perawat
profesional harus memahami landasan teoritis dalam
melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis
tersebut akan sangat berguna bagi perawat profesional
saat menjelaskan maksud dan tujuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien.
Hal ini tentu saja akan membawa dampak baik bagi
terciptanya citra perawat ideal di mata masyarakat yaitu

perawat yang cerdas, terampil dan profesional.


Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif dalam
diri manusia. Masyarakat yang menjadi klien dalam
asuhan keperawatan akan memiliki kebutuhan yang relatif
terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat
dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh
karena itu, peran perawat sebagai pemberi kenyamanan,
merupakan suatu peran yang cukup penting bagi
terciptanya suatu citra keperawatan yang baik. Seorang
perawat profesional diharapkan mampu menciptakan
kenyamanan bagi klien saat klien menjalani perawatan.
Perawat profesional juga seharusnya mampu
mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda-beda dalam diri
klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang tercipta akan
membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga
proses penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa
nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat
berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap
peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati yang
ditunjukkan perawat kepada klien pada saat memberikan
asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan namanya
merupakan salah satu bentuk interaksi yang dapat
menciptakan kenyamanan bagi klien dalam menjalani
perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa
asing di rumah sakit. Perilaku itu juga dapat menciptakan
citra perawat yang ideal di mata klien itu sendiri karena
klien mendapatkan rasa nyaman seperti apa yang

diharapkannya. Peran perawat sebagai komunikator juga


sangat berpengaruh terhadap citra perawat di mata
masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan perawat
dapat menjadi komunikator yang baik. Klien juga manusia
yang membutuhkan interaksi pada saat ia menjalani
asuhan keperawatan. Interaksi verbal yang dilakukan
dengan perawat sedikit banyak akan berpengaruh
terhadap peningkatan kesehatan klien. Keperawatan
mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antarsesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, serta
sumber informasi dan komunitas. Kualitas komunikasi
yang dimiliki oleh seorang perawat merupakan faktor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu,
keluarga, dan komunitas. Sudah seharusnya seorang
perawat profesional memiliki kualitas komunikasi yang
baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun
dengan siapa saja yang membutuhkan informasi
mengenai masalah keperawatan terkait kesehatan klien.
Hal-hal di atas merupakan sebagian kecil gambaran
mengenai peran yang dapat dilakukan oleh seorang
perawat profesional dalam membangun citra perawat ideal
di mata masyarakat. Masih banyak lagi hal lain yang dapat
dilakukan oleh seorang perawat profesional untuk
menciptakan citra perawat ideal yang lebih baik lagi di
mata masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, tentu saja
diperlukan kompetensi yang memadai, kemauan yang
besar, dan keseriusan dari dalam diri perawat sendiri

untuk membangun citra keperawatan menjadi lebih baik.


Perawat yang terampil, cerdas, baik, komunikatif, dan
dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik
sesuai dengan kode etik, tampaknya memang merupakan
sosok perawat ideal di mata masyarakat. Semoga kita
dapat menjadi perawat profesional yang mampu menjadi
role model bagi perawat-perawat lain dalam membawa
citra perawat ideal di mata masyarakat. Hidup perawat
Indonesia!
Copy the BEST Traders and Make Money (One
Click) : http://ow.ly/KNICZ

Вам также может понравиться