Вы находитесь на странице: 1из 5

Guru Profesional, Kunci Keberhasilan Pembelajaran

Identitas Buku
Judul
:

MENJADI GURU PROFESIONAL


Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan
Pengarang
: Dr.E.Mulyasa, M.Pd.
Penerbit
: Remaja Rosdakarya
Tempat terbit : Bandung
ISBN
: 979-692-372-0
Tahun terbit : 2011
Bahasa
: Indonesia
Jumlah Halaman :
232
Ukuran
: 15,5 x 24 cm
Buku dengan judul Menjadi Guru Profesional, Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan ditulis oleh Dr. E. Mulyasa, M. Pd
yang diterbitkan oleh Remaja Rosdakarya ini membahas hal-hal yang
berkaitan dengan keprofesionalitasan guru.
Dalam buku ini, penulis menekankan tentang sifat dan karakteristik
yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kreatif, profesional, dan menyenangkan.
Guru harus kreatif dalam memilah dan memilih, serta mengembangkan
materi pembelajaran. Guru harus profesional dalam membentuk kompetensi
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Guru juga harus menyenangkan,
sehingga dapat memunculkan semangat belajar para peserta didik. Sifat
kreatif, profesional, dan menyenangkan sangat dituntut dan diperlukan guru
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebutuhan
masyarakat, dan perkembangan pandangan dunia terhadap pendidikan.
Guru profesional adalah guru yang dapat merencanakan,
melaksanakan, dan mengembangkan kurikulum bagi kelasnya. Menyadari
hal tersebut, betapa pentingnya untuk menigkatkan aktivitas, kreatifitas,
kualitas, dan profesionalisme guru. Berbagai upaya untuk meningkatkan
kinerja guru dalam pembelajaran dilakukan melalui berbagai pelatihan,

seperti pelatihan model pembelajaran dan pelatihan pembuatan materi


standar. Pembinaan dan pengembangan lain untuk mendukung
pembelajaran yang efektif juga dilaksanakan, seperti pelatihan manajemen
kelas, manajamen sekolah, manajemen gugus, pengadaan dan penerimaan
buku serta sarana belajar.
Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan
sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial
dalam proses pembelajaran. Di samping itu, dapat dilihat dari gairah dan
semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi
hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya
mampu mengubah perilaku sebagian besar peserta didik ke arah
penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Untuk memenuhi tuntutan
tersebut diperlukan berbagai kompetensi pembelajaran. Guru juga dituntut
unuk menjadi ahli penyebar informasi yang baik, karena tugas utamanya
antara lain menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru juga
berperen sebagai perencana (designer), pelaksana (implementer), dan
penilaian (evaluator) pembelajaran. Kita harus mampu menyiapkan guru
professional, kareana hanya guru demikian yang akan berperan di masa
mendatang. Guru adalah guru, dalam keadaan bagaimanapun ia harus tetap
menjadi guru itulah guru yang benar-benar guru, yang dalam keadaan
telanjang sekalipun akan tetap tampak sebagai guru.
Dalam buku ini, terdapat 11 BAB dan dilengkapi dengan dua buah
lampiran yang berisi tentang peraturan-peraturan. Dalam Bab 1 merupakan
pendahuluan untuk mengantarkan pembaca memahami pentingnya
keprofesionalitasan guru. Membahas tentang kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia serta permasalahan keguruan yang selama ini terjadi di
Indonesia.
Bab 2 dengan pembahasan tujuh kesalahan yang sering dilakukan guru
berisi tentang banyaknya guru yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam
menunaikan tugas dan fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali

tidak disadari oleh para guru, bahkan masih diantaranya yang menganggap
hal biasa dan wajar. Padahal, sekecil apapun kesalahan yang dilakukan guru,
khususnya dalam pembelajaran, akan berdampak negatif terhadap
perkembangan peserta didik. Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi
yang memungkinkan dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah
mengendalikan diri serta menghindari dari kesalahan-kesalahan.
Kesalahan tersebut adalah mengambil jalan pintas dalam
pembelajaran, menunggu peserta didik berperilaku negatif, menggunakan
destructive discipline. mengabaikan perbedaan perbedaan didik, merasa
paling pandai, tidak adil (diskriminatif), dan memaksa hak peserta didik.
Sehubungan dengan itu, bab ini secara khusus membahas kesalahankesalahan yang sering dilakukan guru dalam pembelajaran dan cara
menghindarinya.
Bab 3 dari buku ini membahas tentang Peran guru dalam
pembelajaran. Guru sangat berperan dalan membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat,
bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik
tidak akan bekembang secara optimal tanpa bantuan guru. Mereka memiliki
peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak,
guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta
mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa. Dengan
memperhatikan kajian Pulias dan Young (1988), Manan (1990), serta Yelon
and Weinstein (1997), dapat diidentifikasikan 19 peran guru, yakni guru
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu
(innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, dan pendorong kreativitas,
pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa ceritera,
aktor, emancipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator.
Selanjutnya adalah Bab 4 tentang Menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks
dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
menciptakan pembelajaran yang kretif, dan menyenangkan, diperlukan

berbagai keterampilan. Di antaranya adalah keterampilan membelajarkan


atau keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi
professional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Pada Bab 5 menyajikan pendekatan dan metode pembelajaran yang
perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif
dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Bab 6 berisikan tentang
membimbing keberhasilan peserta didik. Keberhasilan pembelajaran adalah
keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai
tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing peserta didik dam
pembelajaran. Hal ini penting dalam rangka menyukseskan implementasi
kurikulum, karena keberhasilan kurikulum pada hakikatnya adalah
keberhasilan pembelajaran.
Sementara itu, pada Bab 7 penulis menjabarkan mengenai penelitian
kelas. Berdasarkan jenisnya, penelitian dapat dikelompokkan menjadi
penelitian murni, terapan, dan strategis ,penelitian akademis,penelitian
deskriptif dan evaluative,pemecahan masalah, penelitian dasar, terapan,
instruman, dan tindakan. Semua jenis penelitian tersebut memiliki sifat
dasar, yakni cara-cara yang terencana, cermat, sistematis, dan realiabilitas
dalam menemukan dan memperdalam satu pemahaman.
Mendongkrak Kualitas pembelajaran di bahas pada Bab 8. Guru kreatif,
professional, dan menyenagkan harus memiliki berbagai konsep dan cara
untuk mendongkrak kualitas pembelajaran. Berikut jurus jitu untuk
mendongkrak kualitas pembelajaran, antara lain dengan mengembangkan
kecerdasan emosi, mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran,
mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang, membangkitkan nafsu
belajar, memecahkan masalah, mendayagunakan sumber belajar, dan
melibatkan masyarakarat dalam pembelajaran.
Bab 9 membahas tentang uji kompetensi guru dapat dilakukan secara
nasional, regional, maupun local. Secara nasional dapat dilakukan oleh
pemerintah pusat untuk mengetahui kualitas dan standard kompetensi guru,

dalam kaitannya dengan pembanguna pendidikan secara keseluruhan. Pada


Bab 10 berisikan Undang-Undang Guru, yang mengatur secara khusus
berbagai aspek tentang dunia guru, baik yang menyangkut hak maupun
kewajibannya. Ada Undang-Undang sisdiknas tentang Guru. Pasal 39, Pasal
40, Pasal 41, Pasal 43, Pasal 44. Dan bab perlindungan hukum ada pasal 36.
Keunggulan buku ini adalah isi bukunya sangat bagus dan menarik,
isinya cukup jelas untuk dipahami bagi calon guru. Calon guru lebih bisa
menghayati dan mempraktekkan isi buku tersebut. Tidak hanya itu, setiap
ide yang dikemukakan disertakan dengan pendapat dari pakar-pakar yang
berkaitan dengan dunia mengajar. Sampul yang menarik juga menjadi daya
tarik tersendiri untuk meningkatkan keingintahuan pembaca. Kelemahan dari
buku ini adalah penggunaan bahasa yang komunikatif tersebut tidak cocok
dalam penulisan sebuah karya seperti buku. Karena banyak terdapat katakata yang tidak baku dan tidak tepat untuk digunakan sebagai bahasa tulis.

Вам также может понравиться