Вы находитесь на странице: 1из 5

Cara Menyetel Celah Platina (Praktek Sistem Pengapian)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK SISTEM PENGAPIAN


LAPORAN PRAKTEK PRODUKTIF KENDARAAN RINGAN
Judul Pekerjaan
Standar Kompetensi
Tujuan Praktek

Praktek Pemeriksaan dan Penyetelan Sudut Dwell / Celah Platin


020.KK. 17 Sistem Pengapian
1. Mengetahui prosedur pemeriksaan dan penyetelan susut
dengan benar
2. Menggunakan dan membaca dwell tester pada pemeriksaan
dwell
3. Menggunakan fuller gauge pada penyetelan celah platina
4. Menyetel celah platina sesuai ukuran dan petunjuk penyetelan
platina pada manual book
5. Membuktikan pengaruh besar kecilnya kerenggangan celah
terhadap besar kecilnya sudut dwell setelah dilakukan penyetela
6. Melaksanakan praktek sesuai dengan SOP

A. Persiapan
1. Alat : 1. Kunci ring 19
2. Dwell tester
3. Fuller gauge
4. Obeng min dan obeng plus
2. Bahan : 1. Engine stand Kijang Serie 5K
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

B. Keselamatan Kerja
Menyiapkan alat dan bahan dengan hati-hati
Menggunakan alat ukur dengan hati-hati dan benar
Menyimpan atau menaruh alat ukur ditempat yang aman
Pastikan saat men-start mesin tidak ada rekan yang ada di depan engine stand karena banyak te
gas buang yang berbahaya
Pastikan jangan sampai ada rekan yang menempatkan tangannya di dekat kipas radiator se
mesin di hidupkan atau di start
Selalu lepas kunci ring yang telah selesai digunkan untuk memutar pulley
Lakukan penyetelan di tempat terbuka atau dalam ruangan dengan ventilasi yang baik, karen
buang mengandung karbon monoksida yang dapat membuat pingsan

C. Langkah Kerja
Prosedur pemeriksaan sudut dwell
1. Setelah engine pada suhu kerja maka engine dapat diperiksa terlebih dahulu sudut dwellnya
2. Pasang kabel merah pada negatih koil
3. Hidupkan mesin, tunggu sampai mesin mencapai temperature kerja
4. Pasang kabel hitam pada massa / ground
5. Jangan memasang kedua kabel pada saat mesin di start karena dwell tester rentan rusak jika te
putaran mesin yang tinggi
6. Pilih konektor dwell tester pada 4 silinder atau apabila tidak ada pilih 8 silinder
7. Lihat jarum penunjuk pada skala 4 silinder
8. Untuk selector 8 silinder lihat pada skala 8 silinder dan hasilnya dikalikan 2
9. Setelah mengukur sudut dwell lepas kembali dwell tester dan taruh di tempat yang aman
Prosedur Penyetelan Celah Platina

1. Pastikan engine stand pada keadaan tidak hidup dan KK pada posisi Off
2. Lepas kabel-kabel busi
3. Lepas tutup distributor dan lepas rotor distributor
4. Putar pulley searah jarum jam dengan kunci ring 19 untuk menempatkan ujung cam menyentuh
ebonite dengan penuh
5. Kendorkan kedua mur dudukan platina dengan obeng plus
6. Pasang fuller gauge ukuran 0,4 mm pada celah platina
7. Untuk mengatur kerenggangan celah platina gunakan obeng min pada coakan yang tersedia
menggeser kontak bebas platina agar merenggang dan menyempit
8. Jika sudah pada posisi yang pas kencangkan mur-mur pada dudukan platina
9. Cek kembali celah platina dengan fuller gauge kemungkinan saat pengencangan mur dapat men
kembali dudukan platina
10. Pasang kembali rotor distributor beserta tutup distributor
11. Pasang kembali kabel busi pada masing-masing busi sesuai firing order 1-3-4-2
12. Ukur kembali besar sudut dwell dengan dwell tester, bila belum memenuhi standar setel
Kembali celah platina
D. Gambar Kerja
1. Gambar bagian-bagian distributor

2. Menggunakan dwell tester pada pemeriksaan sudut dwell

3. Membaca sudut dwell pada dwell tester

4. Penyetelan celah platina

E. Hasil Kerja
1. Hasil Pemeriksaan sudut dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya adalah : 50 p.e

2. Hasil penyetelan celah platina


Pada penyetelan celah platina pertama menggunakan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih ada
0,4 mm
3. Hasil Pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah platina pertama maka sudut dwellnya adalah : 54 p.e
4. Hasil pemeriksaan sudut dwell awal
Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya adalah : 50 p.e

5. Hasil penyetelan celah platina


Pada penyetelan celah platina kedua menggunkan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah
mm
6. Hasil pemeriksaan sudut dwell akhir
Setelah dilakukan penyetelan celah platina kedua maka sudut dwellnya adalah : 48 p.e
F. Data Teknis
1. Mesin
2. Ukuran fuller gauge
3. Sudut dwell

: Toyota Kijang seri 5K


: 0,4 0,5 mm
: 52 4 p.e

G. Kesimpulan
Setelah dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang berbeda yaitu 52 p.e d

p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan celah platina semakin rapat akan menghasilkan
dwell yang semakin besar, apabila kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudu
akan semakin kecil.

Disusun tanggal :04 Nopember 2013


Nama Siswa

: Yan Aliyudin

Tanda tangan
Siswa

CATATAN :

Nilai

Diperiksa tanggal :

Diperiksa oleh : Tri Wahyu W


S,Pd
Tanda tangan
:
Instruktur

Вам также может понравиться