Вы находитесь на странице: 1из 1

BAHAN RENUNGAN:

Dari aksi damai bila islam, mungkin dari temen-temen ada yang tidak
suka dengan cara tersebut, ini beberapa renungan yang harus kita
renungi bersama hehe:
1. Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan Kasus Ahok, bisa dikatakan
memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaanya yaitu sama-sama
mereka berdua telah melakukan penistaan agama. Sedangkan
perbedaannya, yaitu orang yang berbicaranya adalah orang yang
berbeda artinya apakah kita harus menyamakan Dimas Kanjeng
dengan Ahok yang sebagai Gubernur. Secara nalarkan berbeda,
makanya efek beritanya pun berbeda.
2. Ahok ketika melakukan perkataan seperti itu di Pulau Seribu sebagai
Gubernur, apakah pantas melakukan seperti itu? Katanya cinta
kebhinekaan, tapi dari omongannya malah seakan-akan ingin
menhancurkan kebinekaan itu sendiri.
3. Inilah bukan aksi SARA, bukan karena Ahok seorang Kristen dan
Cina ,melainkan murni menegakan keadilan. Coba kita bayangkan
misalkan ada gubernur muslim yang menistakan agama. Tentu umat
islam tidak akan tinggal diam dan aparat penegak hukum akan
langsung melakukan tindakannya. Nah, berbeda dengan Ahok sudah
jelas-jelas telah menistakan agama masih saja ada upaya menutupi,
mengulur-ngulur waktu sampai Ko Presiden harus terjun langsung. Kan
ANEH??
4. Aksi pada 4 November 2016, Para Ulama turun untuk melakukan aksi
seperti Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Syekh Ali jabber, Ustad Aa Gym, dll.
Yang notabene mereka jarang ikut melakukan hal yang seperti ini. Jadi
sampai ulama turun menandakan bahwa ini kasus tidak sepele tapi
sangatlah besar.
5. Umat islam di berbagai wilayah ke Jakarta untuk menegakan keadilan,
apakah mereka dibayar? Harus punya uang berapa untuk bisa
mendatangkan mereka ke sini? Kita bisa memahami bahwa inilah
semangat beragama islam mereka berani mengorbankan harta, waktu,
dan bahkan mungkin nyawanya sekalipun.
6. Bapak Jokowi tidak mau bertemu dengan Perwakilan Ulama, kenapa?
Malah bersempunyi dengan dalih meninjau proyek KA di Soekarno
Hatta. Bandara Soekarno Hatta, adalah tempat yang sudah disiapkan
oleh intelejen Negara untuk melindungi Bapak yang satu ini karena
Bandara adalah salah satu tempat yang tidak boleh dilakukan
demonstrasi.
7. Terkait aksi tanggal 04 November 2016, banyak oknum-oknum yang
ingin memprovokasi islam sehingga menunjukan citra islam itu buruk
dipandang media. Islam itu cinta damai.

Вам также может понравиться