Вы находитесь на странице: 1из 1

Sumber kearifan dan hukum adat istiadat suku dayak sebagian besar berasal dari agama lama

mereka yaitu Kaharingan. Istilah Kaharingan sendiri artinya Tumbuh atau Hidup, seperti dalam
istilah danum kaharingan ( air kehidupan ) yang artinya agama mereka kepada tuhan tumbuh secara
turun menurun dan dihayati oleh seluruh masyarakatnya. Kitab suci agama mereka adalah
panutaran dan buku buku agama lain seperti talatah basarah ( Kumpulan Doa ), Tawar ( Petunjuk
atau tata cara meminta pertolongan tuhan dengan upacara menabur beras ) dan sebagainya
sampai pada abad ke 3-4 mulai masuk agam hindu dan Budha dengan ditandainya peninggalan
arca dan prasasti dari kerjaan kutai di kalimantan timur. Tetapi sebagian suku dayak ada yang tetap
memprertahankan agama lamanya
Lalu pada pendudukan kesultanan banjar di era kerajaaan islam dan berdatangannya para
pedagang tiongha dari tiongkok membuat suku dayak menjadi beragam sub suku dengan semakin
banyaknya kepercayaan agama yang berbeda
Meskipun begitu sebelum tahun abad 19 di bagian kalimantan barat suku dayak masih
mempertahankan tradisi ngayau atau pengorbanan kepala mananusia dari suku musuh. Hal ini
dikarenakan suku dayak percaya akan kekuatan ghaib yang besar berada di dalam kepala. Hingga
pada tahun 1870 oleh pemerintah kolonial belanda membuat perjanjian antar suku yang dikenal
dengan perjanjian tumbal amon. perjanjian ini dilakukan agar tradisi ngayau ditinggalkan karena
banyak menimbulkan banyak persilisiah di daerah tersebut

Вам также может понравиться