Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Materi :
ASAM SITRAT
Oleh :
1. Anisa Nurul L
NIM : 21030115120014
2. Dila Firizqina
NIM : 21030115120043
3.M Sugiarto
NIM : 21030115120027
4. Sigit Firman
NIM : 21030115140156
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Materi :
ASAM SITRAT
Oleh :
1. Anisa Nurul L
NIM : 21030113120014
2. Dila Firizqina
NIM : 21030115120043
3. M Sugiarto
NIM : 21030115120027
4. Sigit Firman
NIM : 21030115140156
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan berjudul ASAM SITRAT yang disusun oleh :
Kelompok
: 7 / Senin
21030115120014
Dila Firizqina
21030115120043
M. Sugiarto
21030115120027
Sigit Firman
21030115140156
Tanggal
Laporan disusun sebagai syarat untuk mengikuti responsi dan seminar Laboratorium
Mikrobiologi Industri.
Semarang,
September 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
PLP
Asisten Pembimbing
NIP
NIM
RINGKASAN
Asam sitrat adalah asam organik lemah yang terdapat dalam
daun dan tumbuhan bergenus citrus.asam sitrat mudah larut dalam
air dan alcohol.penggunaan asam in sangat luas di dunia industry
misalnya sebagi bahan tambahan di idustri makanan juga sebagai
bahan tambahan industry juga sebagai bahan pelarut aspiri dan
bahan multivitamin dalam industri farmasi
Asam sitrat dapat membentuk berbagai senyawa ester dan
beebagai jenis turunan lainya seperti aniline dan asam klorida.
Aspergilus niger merupakanjamur multiseluler yang membentuk
suatu anyaman. Aspergillus niger merupakan jamur yang digunakan
untuk membentuk asam sitrat .Terdapat dua reaksi dalam
pembuatan asam sitrat yaitu reaksi pembentukan dan reaksi
pemurnian
Bahan yang digunakan yaitu sari buah belimbing, sekam padi
bekatul, urea, KH2PO4, Aspergillus niger, Ca(OH2), H2SO4, NaOH,
dan aquadest dan alat yang kami gunakan adalah beaker gelas,
erlemeyer, cawan petri, gelas ukur, pipet tetes, buret, klem, statif.
Langkah-langkahnya adalah siapkan sumber karbohidrat timbang
dan tambahkan nutrient sesuai variabel tambahkan aquadest
hingga lembab, lalu atur pH tutup dengan aluminium foil dan
sterilkan di autoclave biarkan hingga pada suhu kamar lalu Tanami
dengan spora .Inkubasikan selama 7 hari pada suhu 28 oC
tambahkan aquadest, saring dan ambil filtrat lakukan analisis hasil.
Dari percobaan didapat bahwa ketiga variabel mengalami
peningkatan volume titran, pH dari variabel 1 dan 2 tetap,
sedangkan pada variabel 3 fluktuatif, peningkatan pH terjadi karena
terbentuknya NH4OH, dan penurunan pH disebabkan karena
fermentasi yang sesuai.
Kesimpulan
dari
percobaan
ini
adalah
pH
medium
meningkatkan kebutuhan titran, penurunan pH karena aktivitas
fermentasi dari Aspergillus niger dan saran dari percobaan kali ini
yaitu pengukuran volume titran harus teliti.
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Mikrobiologi
Industri yang berjudul Asam Sitrat dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak,
maka laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Hantoro selaku dosen pembimbing materi asam sitrat.
2. Jessica Wibisono selaku asisten pengampu materi asam sitrat.
3. Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil maupun
spiritual.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Semarang,
4
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................i
Halaman Pengesahan........................................................................ii
Ringkasan
.........................................................................................................
...... iii
Prakata.............................................................................................
.........................iv
Daftar Isi............................................................................................v
DaftarTabel.......................................................................................
........................vi
Daftar
Gambar............................................................................................
.............vii
Daftar
Lampiran..........................................................................................
.......... viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................1
I.3 Tujuan Percobaan................................................................1
I.4 Manfaat Percobaan.............................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Asam Sitrat........................................................................3
II.2 Aspergillus niger................................................................3
5
II.3
II.4
II.5
II.6
II.7
II.8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Media Fermentasi.......................................................................4
Tabel 3.1 Variabel Operasi.................................................................
Tabel 4.1 Pengaruh pH terhadap waktu.............................................
Tabel 4.2 Pengaruh volume titran terhadap waktu............................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Erlenmeyer................................................................................................
Gambar 3.2 Buret, statif, klem......................................................................................
Gambar 3.3 Gelas ukur.................................................................................................
Gambar 3.4 Petridish....................................................................................................
Gambar 3.5 Oven..........................................................................................................
Gambar 3.6 Thermometer.............................................................................................
Gambar 3.7 Autoclave..................................................................................................
Gambar 3.8 Inkubator untuk fase cair...........................................................................
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara pH dengan waktu....................
Gambar 4.2 Hubungan antara volume titran terhadap waktu .........
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan sementara.................................................................................
Lampiran 2 Lembar Perhitungan...............................................................................
Lampiran 3 Lembar Kuantitas Reagen..................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Asam sitrat merupakan senyawa asam organic lemah yang ditemukan pada
daun dan tumbuhan bergenus Citrus. Asam sitrat mudah larut dalam air, alcohol
dan ethanol. Asam sitrat tidak berbau dan terasa asam. Penggunaan dari asam
sitrat ini cukup luas di dunia industri, misalnya digunakan sebagai bahan
tambahan dalam industry makanan, juga digunakan sebagai pelarut aspirin dan
bahan pengisi multi vitamin dalam industri farmasi. Asam sitrat ini juga dapat
digunakan sebagai bahan pengawet alami pada keju dan sirup.
Asam sitrat dapat dibuat melalui fermentasi dengan menggunakan
Aspergillus niger, Aspergillus niger mampu mensintesa asam sitrat dalam media
yang kadar garamnya rendah dan mengandung gula seagai sumber karbon.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat asam sitrat?
2. Bagaimana pengaruh perbedaan variabel terhadap asam sitrat yang
dihasilkan?
3. Bagaimana pengaruh waktu terhadap pH?
I.2 Tujuan Percobaan
1 Untuk membuat asam sitrat dari karbohidrat dengan cara fermentasi
2 Untuk mengetahui pengaruh perbedaan variabel terhadap asam sitrat yang
3
dihasilkan
Untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap pH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang
berbentuk kristal atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi
dapat menghasilkan berbagai macam senyawa organik diantaranya adalah asam
sitrat. Dengan enzim amylase, glukoamilase, atau amiloglukosidase, senyawa
karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, dan melalui jalur EMP glukosa akan
diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat melalui siklus krebs atau siklus TCA
akan diubah menjadi menjadi asam sitrat.
Asam sitrat juga dapat membentuk berbagai jenis senyawa
ester dan berbagai jenis turunan lainnya seperti amida dan asil
klorida. Beberapa jenis senyawa ester adalah trimetil sitrat, trietil
sitrat, dan lain-lain. Sebagai suatu alkohol, gugus hidroksil pada
asam sitrat sukar mengalami esterifikasi secara langsung
dengan
asam
karboksilat
dengan
katalis
asam
anorganik
Konsentrasi gula awal menentukan yield asam sitrat dan asam organik lain.
Untuk Aspergillus Niger adalah 15-18%, jika lebih dari 18% tidak ekonomis
dan jika kurang dari 15% terbentuk asam oksalat.
e) pH
Pengaturan pH sangat penting dalam fermentasi. Ini disebabkan pada pH
tertentu, strerilisasi mudah dilakukan. Sterilisasi mulamula dilakukan pada pH
2,2 atau lebih rendah. Sebagai pengatur digunakan asam klorida. Sedang pH
yang baik 3,4 - 4,5. Pada pH tinggi dihasilkan asam oksalat. Untuk kondisi
tertentu (misal percobaan) kadang akan menghasilkan enzim yang hanya
berfungsi mengubah karbohidrat menjadi asam sitrat. Untuk kondisi lain akan
dihasilkan enzim yang lain pula.
f) Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen yang terlalu banyak menimbulkan efek merugikan bagi
hasil asam sitrat. Sebaliknya, bila pemberian oksigen terlalu sedikit akan
kurang menguntungkan.
g) Suhu
Suhu yang baik adalah 26 28oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan
akibatnya ada asam oksalat.
h) Komposisi Media Fermentasi
Komponen
Kuantitas
Sukrosa
125 150
Ammonium Nitrat
2,0 2,5
Potassium Dihidrogen Phospat
0,75 1,0
Magnesium Sulfat
0,20 0,25
HCl
(untuk pengaturan pH)
Tabel 2.1 Komposisi Media Fermentasi
yang
paling
banyak
dibutuhkan
bagi
gula
bertambah.
terkonversi
Selain
itu
menjadi
penambahan
asam
nutrien
sitrat
semakin
nitrogen
dari
nitrat.
Hal
ini
disebabkan
magnesium
dapat
semi
padat
merupakan
proses
dan
perubahan
komposisi
disebabkan
cair
dengan
teknik
tradisional
tidak
dilakukan
Juga
tidak
pemanasan,perebusan
dan
dilakukan
sterilisasi,
namun
pengukusan
mematikan
banyak
mikroba competitor.
Keuntungan :
1. Komposisi dan konsentrasi inokulum dapat diatur dengan
mudah
2. Tidak memerlukan takaran atau jumlah inokulum yang tinggi
3. Terjadi kontak antar reaktan dan bakteri yan semakin besar
4. Terjadi fermentasi disemua bagian
Kerugian :
1. Suhu yang melebihi optimum pertumbuhan mikroba dapat
mengakibatkan rusaknya struktur protein dan DNA yang
berperan dalam metabolism dan pertumbuhan sel.
2. Pada suhu rendah aktivitas metabolism sel menurun dengan
cepat sehingga metabolit yang dihasilkan menurun.
3. Mudah terkontaminasi
4. Untuk mendapatkan permukaan yang luas diperlukan banyak
bejana dengan volume tiap bejana yang relative kecil
5. Banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk membersihkan dan
mensterilisasi alat.
6. Biaya operasi relative lebih mahal
(Taufik, 2014)
II.8 Aplikasi Asam Sitrat di Industri
1. Pada proses pengalengan
Asam sitrat digunakan
dalam
proses
pengalengan
buah-buahan
lain
yang
memiliki
kandungan
asam
efektif
Sebagaimana
membantu
diketahui,
menghentikan
botulisme
botulisme.
merupakan
bakteri
agen
penyedap.
Senyawa
ini
dikenal
mampu
Asam
sitrat
bertindak
sebagai
antioksidan
yang
10
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1
Rancangan Praktikum
III.1.1 Skema Rancangan Percobaan
Sterilisasi
alat
Masukkan
sampel
Tambahkan
nutrient dan
aquadest
Inkubasik
an
Tanami
dengan
Aspergillus
Saring
filtrat
Panaskan
filtrat hingga
700C
Tambahkan
Ca(OH)2
Larutkan
dengan
H2SO4
Oven
endapan dan
timbang
Saring
endapan
Saring
filtrat
Panaskan hingga
700C
Encerkan
filtrat
Titrasi
dengan NaOH
11
Variabel 2
Variabel 3
1
12 gr
2 gr
2 gr
12 gr
14 gr
1 4 gr
3 gr
3 gr
3 gr
9 gr
9 gr
9 gr
6 gr
6 gr
6 gr
3
3
3
7
7
7
Tabel 3.1 Variabel Operasi
Sari
.
2
@20ml
Bekatul
.
3
belimbing
(9gr,
9gr,
7.
8.
H2SO4
9gr)
Urea (3gr, 3gr, 3gr)
9.
NaOH (0.1 N)
.
4
10
Ca(OH)2
.
5
6gr)
KH2PO4 (2gr, 2gr, 2gr)
.
11
Aquadest
.
6. Aspergillus Niger
Alat :
Erlenmeyer
6.
Beaker glass
.
2
7.
Pipet
.
3
Gelas ukur
8.
Autoclave
.
4
Petridish
9.
Oven
12
III.3
cair
Gambar Alat
Gambar
Gambar 3.2
Buret,
3.3
Gelas ukur
Ga
r
ba
3.4
Petridish
Gambar 3.5
Beaker glass
III.4
Cara kerja
13
15
menit.
2. Penyiapan media
Pada percobaan ini dilakukan fermentasi pada dua media :
Fermentasi pada media semi padat
a. Siapkan sumber karbohidrat yang akan digunakan. Bila sumber
karbohidrat berupa buah, buah dikupas lalu dihaluskan dan airnya
dibuang/dituang dengan cara diperas sampai sedikit kering.
b. Setelah agak kering, timbang sumber karbohidrat sesuai variabel dan
kedalamnya ditambahkan nutrient nutrient (urea, sekam padi, bekatul,
MgSO4 , KH2PO4 ) sesuai variabel. Aduk sampai homogen di dalam
c.
d.
e.
f.
beakerglass.
Tambahkan aquadest hingga media menjadi lembab (sampai becek).
Atur pH sesuai variabel.
Tutup menggunakan aluminium foil dan panaskan hingga 700C
Biarkan dingin pada suhu kamar. Setelah dingin tanami media dengan
suspensi spora di dalam lemari aseptik sebanyak 5 mL. Aduk yang baik
agar suspense spora dapat tersebar merata dalam media, lalu tutup kembali
14
15
Ambil beberapa kawat osse Aspergillus niger dari biakan murni yang
telah disediakan dan masukkan ke dalam sampel yang sudah di
3 A mol
16
gr H2SO4
= vol H2SO4 . H2SO4 . kadar H2SO4
= 5 mL. 1,84 gr/cm3 . 98/100
= 9,016 gr
mol
gr / BM
Molar H2SO4 =
=
V
V
=
9,016 gr
98 gr /mol
0,1 L
Molar H2SO4
= 0,92 M
mol
=
V
0,92 M
= ..L = ..mL
3 Amol
V
17
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
pH
Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3
3
3
4
3
3
4
3
3
5
3
3
5
Tabel 4.1 Pengaruh pH terhadap waktu
6
5
4
pH
Variabel 1
Variabel 2
Variabel 3
0
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
Waktu (hari)
18
percobaan
yang
telah
dilakukan,
hasil
yang
yang
bersifat
basa.
Adanya
NH 4OH
ini
dapat
19
8
7
6
5
4
Volume titran (mL)
3
Variabel 1
2
1
0
0.5
Variabel 2
1.5
Variabel 3
2.5
3.5
4.5
Waktu (hari)
20
Dari grafik tersebut dapat dilihat juga bahwa pada hari ke-2 terjadi
penurunan volume titran. Hal ini dikarenakan pH larutan asam sitrat yang
semakin bertambah, sehingga volume titran yang dibutuhkan semakin
berkurang. (Papagiani M,2007) Sedangkan pada hari ke-3 dan ke-4 terjadi
peningkatan volume titran yang signifikan. Hal ini karena spora mulai terbentuk
untuk memulai germinasi pada proses fermentasi asam sitrat yang dibantu oleh
Aspergillus niger. (Haryati,2011)
IV.3 Pengaruh Penambahan dan Kadar Optimum MgSO4
Dalam hal ini MgSO4 berperan sebagai nutrient untuk
pertumbuhan
Aspergillus
niger.
Penambahan
nutrient
pH
penting
bagi
keberhasilan
proses
21
22
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Semakin lama fermentasi asam sitrat dilakukan, maka pH
yang dihasilkan semakin turun.
2. Semakin lama fermentasi asam sitrat dilakukan, maka
volume titran NaOH yang digunakan semakin banyak. Karena
pH yang dihasilkan menurun.
3. Semakin banyak MgSO4 yang ditambahkan, maka akan
dihasilkan asam sitrat yang baik, dengan kadar optimum 0,20,5 g/L.
4. Aspergillus niger akan tumbuh dengan optimal pada pH
rendah yaitu kurang dari 3.
V.2 Saran
1. Pengukuran untuk setiap variabel harus tepat
2. Pastikan aerasi berjalan dengan tepat
3. Sterilkan alat dalam autoclave secara teliti dan tepat pada
1200C
23
DAFTAR PUSTAKA
Currie.
Praktikum
24
LEMBAR PERHITUNGAN
Menghitung kebutuhan H2SO4
Ca3(C6H8O7) + H2SO4
3CaSO4 + 2C6H8O7
25