1. Bagaimana ketentuan pasal 33 Tahun 1945 tentang politik hukum investasi di
indonesia Jawab: a. Azas kekeluargaan. b. Cabang produksi yang penting dikuasai negara. c. Penguasaan tersebut untuk kemakmuran rakyat. d. Dihindari Free Fight Liberalisme. e. pelaku usaha : Koperasi,Swasta,BUMN 2. Bagaimana unsur filosofi, sosiologis, yuridis perpres no 33 uu 1945 tentang hukum investasi jawab 3. Apa kaitan kontrak karya dalam hukum investasi Jawab : Dalam bidang pertambangan umum, seperti pertambangan emas, tembaga, dan perak, sistem kontrak yang digunakan adalah kontrak karya. Menurut sejarahnya, pada zaman Pemerintah Hindia Belanda, sistem yang digunakan untuk pengelolaan bahan galian emas, perak, dan tembaga adalah sistem konsesi. Sistem konsesi merupakan sistem di mana di dalam pengelolaan pertambangan umum, kepada perusahaan pertambangan tidak hanya diberikan hak menguasai hak atas tanah. Jadi, hak yang dimililki oleh perusahaan pertambangan adalah kuasa pertambangan dan hak atas tanah. Sementara itu, sistem kontrak karya mulai diperkenalkan pada tahun 1967, yaitu dimulai dengan diundangkannya UndangUndang RI Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing jo. UndangUndang RI nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan UndangUndang RI Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan jo. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Sistem kontak karya mulai diterapkan. 4. Sebutkan otoritas urusan wajib pemerintah daerah? Sebanyak 5 Jawab : 1. Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan. 2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang. 3. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman. 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum. 5. Penanganan Bidang Kesehatan. 5. Sebutkan syarat/kriteria penanaman modal? Sebanyak 5 Jawab : a. Menyerap banyak tenaga kerja b. Termasuk skala prioritas tertinggi c. Melakukan alih teknologi d. Melakukan industri pionir e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup
6. Sebutkan tujuan otonomi daerah berkaitan dengan hukum investasi daerah ?
sebanyak 5 Jawab : a. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. b. Pengembangan kehidupan demokrasi. c. Keadilan nasional. d. Pemerataan wilayah daerah. e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. f. Mendorong pemberdayaaan masyarakat. g. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 7. Sebutkan contoh bidang usaha tertutup? Jawab : 8. Sebutkan dan jelaskan fasilitas penanaman modal? Sebanyak 5 Jawab : a. pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu; b. pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri; c. pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu; d. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatn untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu; e. penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan f. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu. 9. Sebutkan dampak negatif otonomi daerah dalam hukum politik investasi? Sebanyak 4 Jawab : a. EKONOMI BIAYA TINGGI : banyak pungutan dan pajak daerah yang membebani investor. b. TUMPANG TINDIH KEWENANGAN : tidak jelas kewenangan perijinan investasi oleh Pusat, Provinsi atau Kab/Kotamadya. c. PEREKRUTAN TENAGA KERJA : banyak daerah mensyaratkan perekrutan tenaga lokal yg tdk memenuhi kualifikasi. d. KERJA SAMA ANTAR DAERAH : tdk ada kerjasama dan standarisasi peraturan daerah. 10. Jelaskan teori penanaman modal?