Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PR A - 14140110014
Komunikasi Antar Budaya
Dalam tugas kali ini, saya akan menganalisa komunikasi antar budaya yang terdapat pada film
The Butler. Film ini seolah-olah mengingatkan kembali sejarah kelam di AS, di mana warga kulit
hitam diperlakukan layaknya seperti binatang oleh warga kulit putih. Tokoh utama dari film ini
adalah Cecil Gaines, seorang warga kulit hitam yang mengabdi di Gedung Putih sebagai pelayan
pada 1952 dan melayani 8 presiden. Ketika itu, pergerakan hak asasi manusia mulai memanas.
Di Gedung Putih pun, Cecil juga memperjuangkan hak orang kulit hitam agar mendapatkan
promosi jabatan dan upah yang setara dengan orang kulit putih. Namun pekerjaan Cecil di
Gedung Putih sungguh tidak mudah. Ia bahkan
jadi sering pulang terlambat. Sang istri yang
merasa
kesepian
akhirnya
mengonsumsi alkohol.
mulai
sering
Anak pertamanya,
warga kulit hitam, secara tidak langsung warga kulit putih menganggap mereka lah yang terbaik.
Dilihat dari segi worldview, warga kulit putih membuat standarisasi bahwa bersentuhan dengan
warga kulit hitam merupakan hal yang menjijikkan. Dalam film The Butler, hal ini terlihat pada
saat Cecil melayani di sebuah restoran dan bermaksud untuk menyingkirkan purse seorang
wanita kulit putih agar tidak tertumpah oleh minuman yang Cecil bawa, dan dengan cepat sang
wanita mengambil purse yang disentuh Cecil.
Untung saja, sekarang jurang pemisah kedua budaya tersebut bisa hilang. Warga kulit
putih dan warga kulit hitam kini hidup dengan rukun di AS, di bawah pemerintahan Barack
Obama yang juga merupakan keturunan kulit hitam. Dua budaya yang dulu bertentangan kini
melebur menjadi satu dan mungkin bisa meneriakkan Unity in Diversity dengan lantang.
Semoga, warga Indonesia bisa memetik suatu pelajaran agar tidak lagi bersikap rasis atau
menganggap
suatu
kebudayaan
lebih
bagus
dari
kebudayaan
yang
multikulturalisme yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu nada yang harmoni.
lain,
sehingga