Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1 Ilustrasi Kasus
Untuk memberikan deskriptif yang jelas, maka penulis
akan menguraikan tentang pelaksanaan pemeriksaan CT
Scan kepala pada penderita suspect stroke hemoragik di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Semarang.
Identitas Pasien
a. Nama
: Tn. W
b. Umur
: 61 Tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Agama
: Islam
e. Alamat
: Grogolan RT 4/2 no.9 Solo
f. Tanggal Pemeriksaan
: 5 Pebruari 2008
g. Diagnosis
: suspect stroke hemoragik
h. No. Pemeriksaan
: CT 88
i. Dokter yang meminta
: Dr. Istiqomah
j. Pemeriksaan yang diminta : CT Scan Kepala
3.1.2. Riwayat Pasien
Pasien berasal dari Rumah Sakit Umum Tugurejo, di
rujuk ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang untuk
dilaksanakan pemeriksaan CT Scan Kepala.
Menurut
45
dalam pemeriksaan
berikut :
1. Persiapan pasien
Pada dasarnya tidak ada persiapan pasien secara
khusus, hanya saja benda-benda di daerah kepala
yang dapat menimbulkan artefak yang mengganggu
gambaran CT Scan di lepas. Pasien diselimuti agar
merasa nyaman. Radiografer berkomunikasi dengan
keluarga pasien dan menjelaskan mengenai prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan CT Scan kepala sebagai berikut :
a. Pesawat CT Scan di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung dengan spesifikasi sebagai berikut:
Jenis
: CT Scan Helical Single Slice
Merk Produk
: General Electric
No Seri
: 0000010735B19
Type
: 46-274891G1
Subject of Scanning : Whole body
Scan time
: 1s, 1,5s, 2s, 3s, 5s
X-ray tube current : 200 mA
Tegangan Tabung : 140 KV
Recontruction time : 2 seconds
Slice thickness
: 1 mm,2 mm,3 mm,5 mm,7
mm,10 mm
: 18 inch colour flat monitor
Image monitor
b. Tabung oksigen
c. Selimut
d. Apron
e. Head rest
f.
Dry view
3. Teknik Pemeriksaan
Berdasarkan hasil observasi yang penulis
lakukan, teknik pemeriksaan CT Scan kepala pada Tn.
46
di
lampu
indikator ke
dua
atau
lampu
47
cranii
dibuat
dengan
60,
sedangkan
untuk
level 45.
FOV
: 25 cm
Irisan
: axial
Slice thickness : 7 mm
Jumlah slice
: 15 slice
Gantry talting
: S20 (sejajar dengan SOML)
Kv
: 120
mA
: 160
Scan time
:2s
interslice dist. : 1
matriks
: 512 x 512.
Rekonstruksi algorithma
: soft tissue (brain)
48
3.2 Pembahasan
3.2.1 Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan kepala
Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan kepala di
Instalasi radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung
semarang padaTn. W dengan indikasi suspect stroke
hemoragik, pada prinsipnya meliputi persiapan pasien,
alat, teknik pemeriksaan dan filming gambar. Secara
umum dalam penatalaksanaan persiapan pasien sudah
sesuai dengan yang direkomendasikasi oleh Brooker
(1986). Seeram (2001) juga menyatakan bahwa jika ada
indikasi tumor atau massa di daerah otak, maka perlu
dilakukan
injeksi
media
kontras
agar
informasi
49
Scan
kepala
(subdural
ditemukan
hematome),
adanya
oleh
gambaran
karena
itu
SDH
dalam
dilakukan
scanogram
kepala
dengan
lateral
karena
kepala
lateral
mendapatkan
dibuat
gambaran
tidakada
fraktur/perdarahan
kelainan di daerah
indikasi
maupun
infratentorial.
hardening
artefact
yang
50
menggannggu
organ
di
gambaran
daerah
organ-
basis
cranii.
dan
wl
tersebut
tampilan
FOV
pemeriksaan
CT
Scan
kepala.
: 25 cm, FOV ini sesuai dengan
ukuran objek yang diperiksa, yaitu
Slice thickness
kepala.
: 7 mm, ukuran slice thickness ini
dipilih karena untuk kepentingan
optimalisasi kualitas citra CT Scan
kepala, yakni optimal dalam noise
dan artefak yang muncul saat
akuisisi data gambar CT Scan
kepala. Ketebalan irisan 7 mm ini
lebih optimal dari pada 5 mm
maupun 10 mm.
51
Jumlah slice
Gantry talting
kebutuhan klinis.
:S20 (sejajar dengan SOML),
dengan tujuan untuk meredusksi
dosis radiasi yang mengenai organ
sensitif di sekitar otak seperti lensa
kV
mata.
: digunakan kV 120 karena
menyesuaikan
mA
ketebalan
untuk
objek
Scan time
otak.
: digunakan waktu scanning 2 detik
karena pada prinsipnya semakin
lama waktu scanning untuk scan
kepala
maka
semakin
bagus
waktu
berlangsung
dengan
studi
selama
yang
media
52
Matriks
Matriks,
digunakan
rekonstruksi
tissue
(brain),
gambaran
bekas
subdual
hematome
(SDH)/perdarahan subdural lama di daerah temporofrontal kiri. Gambaran SDH ini sangat khas, yaitu
berbentuk seperti bulan sabit. SDH dalam otak
memegang peranan yang cukup penting setelah ICH
(intracerebral hemoragik) dalam penentuan prediski
outcome berupa kematian pasien. Hal ini karena SDH
53
Penyempitan
system
ventrikel
otak
akan
54