Вы находитесь на странице: 1из 11

44

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1 Ilustrasi Kasus
Untuk memberikan deskriptif yang jelas, maka penulis
akan menguraikan tentang pelaksanaan pemeriksaan CT
Scan kepala pada penderita suspect stroke hemoragik di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Islam Sultan Agung

Semarang.
Identitas Pasien
a. Nama
: Tn. W
b. Umur
: 61 Tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Agama
: Islam
e. Alamat
: Grogolan RT 4/2 no.9 Solo
f. Tanggal Pemeriksaan
: 5 Pebruari 2008
g. Diagnosis
: suspect stroke hemoragik
h. No. Pemeriksaan
: CT 88
i. Dokter yang meminta
: Dr. Istiqomah
j. Pemeriksaan yang diminta : CT Scan Kepala
3.1.2. Riwayat Pasien
Pasien berasal dari Rumah Sakit Umum Tugurejo, di
rujuk ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang untuk
dilaksanakan pemeriksaan CT Scan Kepala.

Menurut

keluarga pasien sering mengalami pusing, kelumpuhan


organ kaki dan tangan.
3.1.2 Prosedur Teknik Pemeriksaan CT Scan Kepala Pada
Tn. W Dengan Klinis Suspect Stroke Hemoragik Di
Instalasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Dari hasil observasi di lapangan dan wawancara yang
penulis lakukan dengan beberapa responden yang terlibat

45

dalam pemeriksaan

ini, telah diperoleh data sebagai

berikut :
1. Persiapan pasien
Pada dasarnya tidak ada persiapan pasien secara
khusus, hanya saja benda-benda di daerah kepala
yang dapat menimbulkan artefak yang mengganggu
gambaran CT Scan di lepas. Pasien diselimuti agar
merasa nyaman. Radiografer berkomunikasi dengan
keluarga pasien dan menjelaskan mengenai prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan CT Scan kepala sebagai berikut :
a. Pesawat CT Scan di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung dengan spesifikasi sebagai berikut:
Jenis
: CT Scan Helical Single Slice
Merk Produk
: General Electric
No Seri
: 0000010735B19
Type
: 46-274891G1
Subject of Scanning : Whole body
Scan time
: 1s, 1,5s, 2s, 3s, 5s
X-ray tube current : 200 mA
Tegangan Tabung : 140 KV
Recontruction time : 2 seconds
Slice thickness
: 1 mm,2 mm,3 mm,5 mm,7
mm,10 mm
: 18 inch colour flat monitor

Image monitor
b. Tabung oksigen
c. Selimut
d. Apron
e. Head rest
f.
Dry view
3. Teknik Pemeriksaan
Berdasarkan hasil observasi yang penulis
lakukan, teknik pemeriksaan CT Scan kepala pada Tn.

46

W. dengan indikasi suspect stroke hemoragik

di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung


Semarang dilakukan dengan memindahkan pasien dari
brankard ke meja pemeriksaan pesawat CT Scan.
Pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan kepala
dekat dengan gantry. Kepala diletakan pada head
holder. Kedua tangan diposisikan di samping tubuh dan
difiksasi dengan straining straps.
Kemudian dilakukan pengaturan sinar, di
mana lampu indikator pertama atau lampu longitudinal
sejajar dengan MSP (Mid Sagital Plane) kepala
sedangkan

lampu

indikator ke

dua

atau

lampu

horizontal sejajar dengan interpupillary line. Untuk


kenyamanan, pasien diberi selimut.
Setelah radiografer memposisikan pasien,
maka langkah berikutnya

adalah mengatur scan

parameter. Di mana untuk CT Scan pada Tn. W dibuat


satu range yaitu dengan menarik garis dari basis cranii
sampai ke vertek, dengan pengaturan sebagai berikut :
Untuk daerah basis cranii dibuat dengan window width
160 dan window level 60, sedangkan untuk daerah
brain dibuat dengan window width 80 dan window level
45. slice thickness 7 mm, jumlah pemrograman slice
yaitu sebanyak 15 slice, gantry tilting S20 sesuai

47

dengan anatomi kemiringan otak (sejajar dengan supra


orbito meatal line).
Pada pemeriksaan ini dibuat dengan scan
parameter sebagai berikut :
a. Scanogram
: cranium lateral
b. Range
: satu range yaitu untuk daerah
basis

cranii

dibuat

dengan

window width 160 dan window


level

60,

sedangkan

untuk

daerah brain dibuat dengan


window width 80 dan window
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

level 45.
FOV
: 25 cm
Irisan
: axial
Slice thickness : 7 mm
Jumlah slice
: 15 slice
Gantry talting
: S20 (sejajar dengan SOML)
Kv
: 120
mA
: 160
Scan time
:2s
interslice dist. : 1
matriks
: 512 x 512.
Rekonstruksi algorithma
: soft tissue (brain)

Gambar 3.1 Scanogram kepala lateral Tn. W. di RSI


Sultan Agung Semarang

48

Gambar 3.2 Hasil gambaran Scan kepala


4. Hasil Pembacaan CT Scan
a. sulsi giri sempit
b. sistern ventrikel sempit, ventrikel kiri obliterasi
c. tampak lesi hipodens di subkortikal di konveksitas
temporo-frontal kiri
d. tampak pergeseran struktur garis tengah > 5 mm
e. deperensiasi substantia alba dan gresia masih jelas
f. serebellum dan batang otak tak tampak kelainan
Kesan :

Perdarahan lama subdural di temporofrontal kiri disertai peningkatan tekanan


intra cranial dan edema serebri.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan kepala
Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan kepala di
Instalasi radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung
semarang padaTn. W dengan indikasi suspect stroke
hemoragik, pada prinsipnya meliputi persiapan pasien,
alat, teknik pemeriksaan dan filming gambar. Secara
umum dalam penatalaksanaan persiapan pasien sudah
sesuai dengan yang direkomendasikasi oleh Brooker
(1986). Seeram (2001) juga menyatakan bahwa jika ada
indikasi tumor atau massa di daerah otak, maka perlu
dilakukan

injeksi

media

kontras

agar

informasi

diagnostik yang diperoleh lebih informatif. Namun


setelah dilakukan analisis terhadap hasil gambaran CT

49

Scan

kepala

(subdural

ditemukan

hematome),

adanya
oleh

gambaran

karena

itu

SDH
dalam

pemeriksaan ini tidak dilakukan penyuntikan media


kontras. Karena jika dilakukan penyuntikan media
kontras maka akan dapat menyebabkan tekanan
intracranial di otak akan semakin meningkat. Akibatnya
pasien akan merasa nyeri dan pusing yang hebat di
daerah kepala.
Analisis penggunaan scan parameter.
Scanogram
:cranium
lateral,
pembuatan
tampilan

dilakukan

scanogram

kepala

dengan

lateral

karena

irisan yang akan dibuat adalah


irisan brain axial. Dengan kata lain
scanoram
untuk
Range

kepala

lateral

mendapatkan

dibuat

gambaran

brain dengan potongan axial.


: satu range, dibuat satu range
karena

tidakada

fraktur/perdarahan
kelainan di daerah

indikasi
maupun
infratentorial.

Adapun pengaturan ww : 160 dan


wl : 60, untuk daerah basis cranii,
hal ini bertujuan untuk mereduksi
beam

hardening

artefact

yang

50

menggannggu
organ

di

gambaran

daerah

organ-

basis

cranii.

Sedangkan untuk daerah brain


dibuat dengan ww : 80 dan wl : 45
hal ini dikarenakan dengan kondisi
ww

dan

wl

tersebut

tampilan

gambaran otak lebih optimal, baik


di layer monitor maupun untuk
Irisan axial

filming gambar CT Scan kepala.


: irisan ini merupakan irisan standar
dalam

FOV

pemeriksaan

CT

Scan

kepala.
: 25 cm, FOV ini sesuai dengan
ukuran objek yang diperiksa, yaitu

Slice thickness

kepala.
: 7 mm, ukuran slice thickness ini
dipilih karena untuk kepentingan
optimalisasi kualitas citra CT Scan
kepala, yakni optimal dalam noise
dan artefak yang muncul saat
akuisisi data gambar CT Scan
kepala. Ketebalan irisan 7 mm ini
lebih optimal dari pada 5 mm
maupun 10 mm.

51

Jumlah slice

:15 slice, jumlah ini sesuai dengan

Gantry talting

kebutuhan klinis.
:S20 (sejajar dengan SOML),
dengan tujuan untuk meredusksi
dosis radiasi yang mengenai organ
sensitif di sekitar otak seperti lensa

kV

mata.
: digunakan kV 120 karena
menyesuaikan

mA

ketebalan

untuk
objek

yang akan diperiksa (kepala).


:digunakan mA 160 dengan tujuan
untuk mereduksi noise di daerah

Scan time

otak.
: digunakan waktu scanning 2 detik
karena pada prinsipnya semakin
lama waktu scanning untuk scan
kepala

maka

semakin

bagus

kualitas citra gambarnya, yakni


sharpness dan spatial resolusinya.
interslice distance : 1, dipilih nilai 1, bukan 1,5 ataupun
2 karena tidak ada tujuan untuk
mempersingkat
scanning
berkaitan
kontras.

waktu

berlangsung
dengan

studi

selama
yang
media

52

Matriks

Matriks,

digunakan

rekonstruksi

matriks 512 x 512 karena semakin


tinggi matriks yang dipakai maka
semakin tinggi resolusi yang akan
dihasilkan.
Rekonstruksi algorithma
: soft

tissue

(brain),

digunakan brain window (ww : 80)


dan (wl : 45) karena objek yang
diperiksa adalah otak.
3.2.2 Aplikasi metode khusus dan alasan penggunaannya
pada gambaran perdarahan CT Scan kepala.
Setelah pemeriksaan CT Scan selesai, maka
langkah selanjutnya adalah filming gambar dengan
format 4 x 5 untuk 20 gambar. Sebelum melakukan
filming gambar terlebih dahulu dilakukan analisis
terhadap gambaran CT Scan

kepala. Dari hasil

analisis ini diperoleh gambaran yang sangat penting


yang berkaitan dengan expertise oleh radiolog, yaitu
adanya

gambaran

bekas

subdual

hematome

(SDH)/perdarahan subdural lama di daerah temporofrontal kiri. Gambaran SDH ini sangat khas, yaitu
berbentuk seperti bulan sabit. SDH dalam otak
memegang peranan yang cukup penting setelah ICH
(intracerebral hemoragik) dalam penentuan prediski
outcome berupa kematian pasien. Hal ini karena SDH

53

mempunyai efek massa berupa penyempitan system


ventrikel otak dan deviasi/pergeseran garis tengah
otak.

Penyempitan

system

ventrikel

otak

akan

mengakibatkan tekanan intracranial otak meningkat,


sehingga pasien akan merasa nyeri dan pusing kepala
yang sangat hebat. Oleh karena itu tidak boleh
dilakukan penyuntikan media kontras Karena akan
meningkatkan tekanan intracranial di dalam otak.
Sedangkan semakin besar pergeseran garis tengah
otak/deviasi midline shift otak maka semakin besar
resiko terjadinya kematian pada pasien. Oleh karena
itu ada aplikasi metode khusus dalam pemeriksaan CT
Scan kepala pada Tn. W, yaitu dilakukan pengukuran
yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
deviasi midline shift otak karena adanya SDH lama
dalam otak. Setelah dilakukan pengukuran, diperoleh
informasi bahwa deviasi midline shift otak > (lebih dari)
5 mm. jika deviasi midline shift otak > 5 mm maka
dampak SDH sudah sangat berat dan resiko terjadinya
kematian sangat besar (> 50%), demikian kata dr.
Djoko Untung Trihardi, Sp. Rad (radiolog RSI SA) dan
saudara Faridul Umam, S.ST (radiographer RSI SA).
Keduanya juga mengatakan bahwa khusus dalam

54

pemeriksaan ini tidak dilakukan pengukuran volume


SDH karena SDH yang terjadi merupakan SDH lama,
hal ini ditandai adanya gambaran lesi hypodens
berbentuk bulan sabit di daerah temporo-frontal kiri.
Gambaran lesi hypodens menandakan bahwa di
daerah tersebut merupakan bekas SDH, jadi sudah
tidak ada perdarahannya. Meskipun demikian efek
massa SDH lama tidak boleh diabaikan.
Dari uraian di atas dapat ditarik suatu konklusi
bahwa jika ada efek masa berupa penyempitan system
ventrikel maka tidak boleh dilakukan penyuntikan
media kontras dan jika ada indikasi pergeseran garis
tengah otak maka harus dilakukan pengukuran yang
bertujuan mengetahui seberapa besar penyimpangan
garis tengah otak tersebut akibat adanya lesi dalam
otak, baik itu berupa ICH, SDH, maupun SOL (massa
dan tumor).

Вам также может понравиться

  • Pengumuman CPNS Pemprov Jateng 2018 PDF
    Pengumuman CPNS Pemprov Jateng 2018 PDF
    Документ27 страниц
    Pengumuman CPNS Pemprov Jateng 2018 PDF
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ1 страница
    JUDUL
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • 2 Pengantar
    2 Pengantar
    Документ1 страница
    2 Pengantar
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • HTTP
    HTTP
    Документ1 страница
    HTTP
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ23 страницы
    Bab Iv
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Pengumuman Cpns Pemprov Jateng 2018
    Pengumuman Cpns Pemprov Jateng 2018
    Документ2 страницы
    Pengumuman Cpns Pemprov Jateng 2018
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • HTTP
    HTTP
    Документ1 страница
    HTTP
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • 1 Cover
    1 Cover
    Документ2 страницы
    1 Cover
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • LK Knee Revisi
    LK Knee Revisi
    Документ22 страницы
    LK Knee Revisi
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Review Jurnal Fisika USG E. Doppler
    Review Jurnal Fisika USG E. Doppler
    Документ3 страницы
    Review Jurnal Fisika USG E. Doppler
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Anatomi Sendi Bahu
    Anatomi Sendi Bahu
    Документ22 страницы
    Anatomi Sendi Bahu
    NovianWibowoDokter
    Оценок пока нет
  • Materi KML
    Materi KML
    Документ14 страниц
    Materi KML
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • CT SCAN Kepala Atropi
    CT SCAN Kepala Atropi
    Документ28 страниц
    CT SCAN Kepala Atropi
    Dwi Rachmawati H
    Оценок пока нет
  • Prinsip Kerja Alat Citra
    Prinsip Kerja Alat Citra
    Документ15 страниц
    Prinsip Kerja Alat Citra
    Agung Gumilar
    Оценок пока нет
  • Demam Berdarah Dengue DBD
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Документ21 страница
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Risky Wijaya
    Оценок пока нет
  • Prinsip Kerja Alat Citra
    Prinsip Kerja Alat Citra
    Документ15 страниц
    Prinsip Kerja Alat Citra
    Agung Gumilar
    Оценок пока нет
  • Bab Iii Teknik Pemeriksaan 3.1.teknik Pemeriksaan Tyroid Scan
    Bab Iii Teknik Pemeriksaan 3.1.teknik Pemeriksaan Tyroid Scan
    Документ7 страниц
    Bab Iii Teknik Pemeriksaan 3.1.teknik Pemeriksaan Tyroid Scan
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • 13@global Warming
    13@global Warming
    Документ17 страниц
    13@global Warming
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Book 1
    Book 1
    Документ3 страницы
    Book 1
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • 3
    3
    Документ1 страница
    3
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Konsep Perubahan Perilaku
    Konsep Perubahan Perilaku
    Документ67 страниц
    Konsep Perubahan Perilaku
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Demam Berdarah Dengue DBD
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Документ21 страница
    Demam Berdarah Dengue DBD
    Risky Wijaya
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ13 страниц
    Bab I
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • Interpolasi: Senosuke Tinggalkan Komentar Go To Comments
    Interpolasi: Senosuke Tinggalkan Komentar Go To Comments
    Документ2 страницы
    Interpolasi: Senosuke Tinggalkan Komentar Go To Comments
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • BAB I Laporan Kasus Ku New
    BAB I Laporan Kasus Ku New
    Документ46 страниц
    BAB I Laporan Kasus Ku New
    Prakoso Yogi Pambudi
    100% (2)
  • Makalah Faktor Ekposi
    Makalah Faktor Ekposi
    Документ8 страниц
    Makalah Faktor Ekposi
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет
  • DISTORSI
     DISTORSI
    Документ15 страниц
    DISTORSI
    Prakoso Yogi Pambudi
    100% (4)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ13 страниц
    Bab Ii
    Prakoso Yogi Pambudi
    Оценок пока нет