Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Achmad Octafivendhie NAP (140534600724)
Faizal Nurkhalim (140534602801)
Heru Andrianto (140534604242)
Nandiwardhana (140534603127)
Qawiyul Mukmin (140534602718)
Sisco Agustian (140534603201)
S1 PTE B 2014
BAB I
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
4
4.1
4.2
4.3
4.4
5.
5.1
5.2
BAB II
Instalasi Listrik Sesuai Ketentuan PUIL 2000
1. Tujuan dan ketentuan umum instalasi listrik
1.1.
Maksud dan tujuan
Sesui maksud dan tujuan PUIL, instalasi penerngan harus di
rencanakan, dipasang dan di periksa agar :
1.1.1. Instalasi listrik dapat di operasikan dengan baik
1.1.2. Terjamin keselamatan manusia
1.1.3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapanya
1.1.4. Terjamin keamanan gedung beserta isinya terhadap
kebakaran akibat listrik
1.1.5. Terjamin perlindungan lingkungan
1.1.6. Tercapai tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya
interior yang efisien dan nyaman
1.2.
Ketentuan umum
Untuk itu harus dipenuhi ketentuan umum berikut
1.2.1. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui
1.2.2. Instalasi listrik harus di rancang,di pasang dan dipelihara
sedemikian
sehingga
tidak
menimbulkan
bahaya
kebakaran dan mencegah penjalaran kebakaran
1.2.3. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang pada
instalasi harus :
- Memenuhi ketentuan standar yaitu harus tercantum
dengan jelas tanda kesesuaian standar dan tanda
pengenalnya : nama atau logo pembut tegangan daya
dan/atau arus pengenal data teknis lai yang diisyaratkan
SNI atau standar lain yang berlaku
- Memenuhi ketentuan PUIL 2000 yaitu harus baik dan
dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunan dan
tidak boleh dibebani melebihi kemmpuanya
1.2.4. Instalasi listrik hrus di lengkapi proteksi untuk
keselamatan :
- Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari efek termal
- Proteksi dari arus lebih
- Proteksi dari tegangan lebih
1.2.5. Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami
perubahan harus diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba
sebelum di operasikn. Yang memenuhi ketentuan PUIL
2000 diberi sertifikat
1.2.6. Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus
memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang
kompeten sesuai bidang dn tanggung jawabnya dibidang
ketenaga listrikan.
2. Ketentuan umum peralatan dan pemasanganya
2.1.
Ketentun Peralatan
disamping
(5.3.2.4)
tersendiri
dengan
penghantar
pembumian
Tabel 5.3-1
Jarak bebas minimum pada tegangan 250 V keatas dalam sistem
lampu tabung gas
Tegangan sirkit terbuka
Jarak bebas
(Volt)
Minimum (Cm)
Melebihi
250
1,5
Tidak melebihi
1000
Melebihi
1000
2,5
Tidak melebihi
6000
Melebihi
6000
3,5
Tidak melebihi
9000
Melebihi
9000
4,0
Tidak melebihi
15000
4.8.5 Penghantar telanjang ataupun penghantar lain boleh juga
digunakan asal penghantar yang berjarak cukup terhadap
penghantar lain ataupun benda lain yang bersifat konduktif,
lihat tabel 5.3.1. Penghantar tersebut haruslah terlindung
demikian rupa sehingga tidak ada kemungkinan tersentuh
oleh orang.
4.8.6 Penyambungan klem penghantar transformator di sisi
sekunder dengan lampu tabung gas harus memenuhi hal
berikut (5.3.11.1.4):
Menggunakan penghantar yang terdiri atas sekurangkurangnya 7 kawat
Terpasang erat pada tempatnya
Terlindung dari kemungkinan rusak
Tersambung dengan kerangka pada tempat yang paling dekat
dengan ujung tabung Bila penghantar ini digunakan diluar
fiting lampu, isolasinya harus untuk kelas tegangan sekurangkurangnya 400V.
4.8.7 Perlengkapan yang digunakan pada sistem penerangan lampu
tabung gas yang dibuat untuk sistem tegangan 1000V atau
kurang harus dari jenis yang diizinkan untuk maksud
penggunaannya. (5.3.11.2.1)
4.8.8 Transformator dan semua klem harus dipasang dalam
kerangka yang terselubung dan tidak mudah dibuka tanpa alat
khusus. (5.3.11.2.3)
Untuk penyambungan dengan sumber tenaga listrik lampu
tabung gas harus dilengkapi dengan alat penyambung yang
cocok.
Transformator
serta
penghubungnya
dengan
perlengkapan yang diperlukan, harus ditempatkan dalam satu
atau beberapa selungkup bahan isolasi yang tidak mudah
menyala, yang mencegah kemungkinan tersentuhnya bagian
5.3.3
5.3.4
5.3.5
5.3.6
dapat
dimasukkan
atau
dilepaskan
dalam
keadaan
bertegangan (5.4.1.8.2)
Ketentuan dalam sub ayat 5.4.1.8.1 diatas tidak berlaku untuk
kotak kontak dalam ruang dengan lantai berisolasi, yang
disekitarnya
tidak
terdapat
bagian
konduktif
yang
dihubungkan ke bumi dan dapat tersentuh, seperti instalasi
air, gas atau pemanas dan juga tidak berlaku bagi kotak
kontak untuk beban khusus, yang mempunyai isolasi
pengaman atau beban khusus yang dipasang diluar jangkauan
tangan (5.4.1.8.3)
Kotak kontak yang ditempatkan pada lantai harus jenis
tertutup dalam kotak lantai yang khusus diijinkan untuk
penggunaan ini (5.4.2.4)
Kotak kontak fase satu, baik berkutub dua maupun tiga harus
dipasang sedemikian hingga kutup netralnya berada disebelah
kanan atau disebelah bawah kutub bertegangan
Kotak kontak harus dipasang tidak kurang setinggi minimum
1,25m dari lantai (8.17.2.4.2). Jika dipasang kurang dari 1,25m
kotak kontak harus dari jenis tertutup.
5.4
Cara Menghubungkan Kabel (5.4.1.9)
5.4.1 Penghubungan kabel randah dengan bagian instalasi yang
dipasang tetap, begitupula penghubungan kabel yang
dipasang tetap dengan mesin dan peranti randah, harus
dilaksn anakan dengan tusuk-kontak apabila penghubungan
itu sifatnya tidak tetap. (5.4.1.9.1)
5.4.2 Ketentuan dalam sub ayat 511 A.9.1 diatas tidak berlaku:
Pada penghubungan dengan penghantar geser atau
penghantar kontak
Pada penghubungan sementara mesin yang besar, apabila
terjamin bahwa mesin atau instalasi tersebut akan
digunakan secara baik, sesuai dengan semua peraturan
yang berlaku untuk pemasangan tetap.
5.4.3 Pada satu tusuk kontak hanya boleh dihubungkan satu kabel
randah.
5.5 Ketentuan Berkaitan Dengan Keadaan Lingkungan (5.4.2)
5.5.1 Kotak-kontak dan tusuk-kontak untuk penggunaan kasar harus
dilengkapi dengan selungukup logam yang cukup kuat, atau
dibuat dari bahan yang tahan terhadap kerusakan mekanik
(5.4.2.1)
5.5.2 Dalam ruang yang lembab dan sangat panas, tusuk kontak
harus dilengkapi dengan kontak pembumian. Selungkup
logam kotak-kontak dan tusuk-kontak harus dibumikan
(5.4.2.2.1)
8.2.2 ruang pelayanan, lorong dan emper untuk lalu lintas harus
cukup luas
Tinggi minimum 2 m
Lebar minimum 0,75 m untuk PHB TR, dan 2 m untuk PHB
TM
Lebar minimum 1,5 m, bila sisi kiri dan kanan ruang bebas
terdapat instalasi listrik tanpa dinding pengaman
Tinggi minimum rel telanjang PHB TR terbuka melintan
lorong ruang bebas 2,3 m
8.2.3 Penandaan (6.2.3) antara lain :
Tiap penghantar fase, penghantar netral dan penghantar
atau rel pembumi harus dapat dibedakan secara mudah
dengan warna atau tanda lain sesuai ketentuan puil 2000
Harus dipasang bagan listrik PHB yang mudah dilihat
Terminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang
yang jelas
Tanda harus dipasang dengan jelas tidak mudah dihapus
sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan
disambungkan dan pada terminal mana setiap fase dan
netral dihubungkan.
8.2.4 pemasangan sakelar masuk (6.2.4)
Pada sisi penghantar masuk PHB yang berdiri sendiri harus
dipasang keluar setidak-tidaknya dipasang satu proteksi
arus
Sakelar masuk untuk memutuskan suplai PHB harus
mempunyai minimum 10 A dan harus tidak kurang dari
KHA penghantar masuk
Sakelar masuk dapat diganti dengan pemisah, asalkan pada
sirkit keluar sakelar keluar (6.2.4.3)
8.2.5 pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB jika sirkit
tersebut (6.2.5) :
Mensuplai 3 buah atau lebih PHB yang lain
8.6.5 Sakelar, pemisah dan sirkit yang dipasang pada PHB harus
memounyai kutub yang jumlahnya sekurang-kurangnya sam
dengan banyaknya fase yang dgunakan. Semua fase harus
dapat dibuka atau ditutup secara serentak (6.6.2.1)
9. Saluran Penghantar
9.1 Sirkit Utama Konsumen
Sirkit utama konsumen menyatakan energi dari APP ke PHB
Utama. Sirkit Utama Konsumen berupa kabel dalam pipa instalasi.
Beberapa persyaratan sirkit ini:
9.1.1 Menurut (4.5.1) penampangnya tidak boleh kurang dari 4
mm2.
Penampang
yang
leboih
besar
ditentukan
olehkebutuhan dari instalasi rumah/gedung. Sesuai dengan
jenis dan dayanya saluran ini dapat berupa sirkit fase satu
atau sirkit fase tiga.
9.1.2 Untuk sirkit fase satu, jumlah penghantarnya ada 3 yaitu:
Penghantar fase berwarna merah atau kuning atau hitam
Penghantar netral berwarna biru dan
Penghantar proteksi harus berwarna loreng hijau/kuning
Penghantar proteksi ini pada PHB dicabang dari penghantar
netral dan dihubungkan melalui penghantar pembumian
dengan elektrode bumi.penghantar proteksi ini dihubungkan
ke APP pada BKT APP:
9.1.3 Untuk Sirkit fase tiga, jumlah penghantarnya ada 5 ialah
3 buah penghantar fase harus berwarna merah, kuning,
hitam
1 penghantar netral berwarna biru dan
1 penghantar proteksi berwana loreng hijau/kunin, yang
juga dihubungkanke APP pada BKT APPdan PHB
dicabangkan dari penghantar netral dan dihubungkan
melalui penghantar pembuni dengan elektroda bumi.
9.2 Sirkit Akhir dan Sirkit Cabang
Dari PHB energi listrik dibagikan melalui sirkit akhir ke beberapa
titik beban atau melalui sirkit cabang ke PHB cabang lain.
9.2.1 Saluran penghantar untuk sirkit akhir atau sirkit cabang
dapat dilaksanakan dengan kabel kabel NYA dalam pipa
instalsi atau NYM dengn cara ditanam dibawah permukaan
dinding sehingga tidak tampak atau dengan cara tampak
pada permukaan dinding.
9.2.2Penyaluran diatas plafon dapat dilaksanakan dengan cara
Kabel rumah NYA di atas rol isolator
Kabel rumah NYA di dalam pipa
Kabel NYM berselubung dan berinti banyak
9.2.3 Kabel NYA di atas rol isolator harus dipasang cukup tegang
(7.12.1.8). Jarak tumpu antar isolator tidak boleh lebih besar
dari 1 meter untuk kabel rumah berpenampang 1,5 mm2
dan 2,5 mm2. Jarak minimum terhadap dinding 1 cm
(7.11.1.2) sedangkan jarak antara 1 kabel terhadap yanh
lain harus sekurang-kurangnya 3 cm (7.11.1.3)
9.2.4 Pipa instalasi yang digunakan harus nmemenuhi standart
dan bila digunakan pipa baja harus menggunakan lule.
9.2.5 Percabangan, penyambungan dan persilangan penghantar
dalam pipa instalasi harus dilaksanakan dalam kotak
sambung (kotak T, kotak silang)
9.2.6
Penyambungan
dan
pencabangan
penghantar
dilaksanakan secara las dan tutup las (lasdop)
9.2.7 Ukuran kabel untuk saluran instalasi dala rumah minimum
harus berpenampang tidak kurang dari 1,5 mm2.
9.3 Penghubung lampu dengan sakelar dan kotak kontak
9.3.1 Kawat sakelar lampu dapat dicukupkam dengan kawat
berpenampang 1,5 mm2 berwarna hitam
9.3.2 Dalam keadaan terbuka, kontak gerak sakelar tidak
bertegangan.
9.3.3 Kontak ke penghantar fase dan pemegang lampu harus
terdapat di bagian dalam dan ulir lampu dihubungkan dengan
penghantar nol.
9.3.4 Penghantar nol harus berwarna biru.
9.3.5 Pada kotrak kontak fase harus terletak di sebelah kiri dan
kontak nbol harus disebelah kanan.
9.3.6 Arus pengenal kontak kontak harus sesuai dengan daya
perlengkapan listrik yang dihubungkan padanya, tetapi tidak
kurang dari 5 A.