Вы находитесь на странице: 1из 25

PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK (PUIL) 2000

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instalasi Listrik


Yang Dibimbing Oleh Bapak Dwi Prihanto

Disusun Oleh :
Achmad Octafivendhie NAP (140534600724)
Faizal Nurkhalim (140534602801)
Heru Andrianto (140534604242)
Nandiwardhana (140534603127)
Qawiyul Mukmin (140534602718)
Sisco Agustian (140534603201)
S1 PTE B 2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Oktober 2016

BAB I

PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK (PUIL) 2000


A. PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK (PUIL) 2000
1.RIWAYAT
1.1.
PIL digunakan pertama kali sebagai pedoman bebrapa
instansi yang berkaitan dengan instalasi listri, adalah AVE
(ALGEMENE
VOOR
SCHRIFTN
VOOR
ELECTRISCHE
STREKSTROOM INSTALATIES).jemahkan
1.2.
AVE diterbitkan oleh dewan normalisasi pemerintah
hindia belanda, sebagai norma N 2004.
1.3.
AVE N 2004 diter jemahkan kedalam bahasa indonesia
dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai norma indonesia N
16, yang kemudian dikenal sebagai peraturan umum instalasi
listrik ( PUIL 1964 ).
1.4.
PUIL 1964 (penerbitan pertama) disempurnakan pada
penerbitan kedua (PUIL 1977) dan penerbitan ketiga (1987).
1.5.
Istialah PERATURAN pada PUIL 1964, 1977, dan 1987,
berubah menjadi PERSYARATAN pada PUIL 2000 dengan
maksud :selain isinya mengandung kewajiban mematuhi
ketentuan dan sangsinya, juga mengandung rekomendasi
atau persyaratan teknis yang dapat dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. ACUAN DAN PANITIA REVISI PUIL 2000
2.1 Salah satu standar yang dijadikan acuan PUIL,adalah standar
IEC (INTERNATIONAL ELECTRONICHAL COMMISION).
2.2 Dengan mempertimbangkan kondisi di Indonesia, dari segi
kemanfaatan dan segi kesesuaian,beberapa ketentuan
mengacu pada standar dari : NEC (NATIONAL ELECTRIC
CODE), VDE (VERBAND DEUTSHER ELEKTROTEKHNIKER) dan
SSA (STANDART ASSOSIATION AUSTRALIA).
2.3 PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987, yang
dilaksanakan oleh panitia revisi PUIL 1987,yang ditetapkan
MEMERTAMBEN dalam surat keputusan menteri nomor :2412/40/600.3/1999,tanggal 30 april 1999,dan nomor 5112/40/600.3/1999 :pada tanggal :30 agustus 1999.
2.4 anggota
panitia
revisi
PUIL
:DEPTEMBEN,
DEPKES,
DEPNAKER, DEPERINDAG, BSN, PT.PLN, PT.PERTAMINA, YUPTL,
APPI, AKLI, INKINDO, APKABEL, APITINDO, MKI, HAEI,
perguruan tinggi (ITB,ITI, ISTN, UNTAG, STTY-PLN) SCHEINDER
INDONESIA, dan phak laini yang terkait.
3.

SUBSTANSI ISI PUIL 2000

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

4
4.1

4.2
4.3
4.4

5.

Bagian 1dan bagian 2 (pendahuluan dan persyaratan


dasar)padana dari IEC 364-1 part 1dan part 2, tentang
:scope, objek fundamentalprinciplesand definitions.
Bagian 3 IEC 60364 part 4, tentang :protection for safety,
berisi :berbagai sistem proteksi yang menjamin/terjaminya
keselamatan umum.
Bgaian 4 60364 part 3 tentang :assesment of general
characteristics, beris : perancangan instalasi listrik mulai dari
konstruksi sampai dengan sistem proteksinya.
Bagian 5 standar NEC dab IEC 60364 part 5, tentang
:selection and erectionof electrical equipment. Berisi :
berbagai jenis perlengkapan ynag dipakai sampai dengan
cara perawatanya.
Bagian 6 pengembangan bab 6PUIL 1987 dengan ditambah
unsur-unsur dari NEC berisi :perlengkapan hubung bagi dan
kendali (PHB) serta komponenya.
Bagian 7- hampir sama dengan PUIL 1987 bab7 dan
mengacu pada IEC dan VDE, berisi :penghantar dan
pemasanganya.
Bagian 8 pengembangan PUIL 1987 bab 8 IEC dan IEC
60364part 7, tentang :requirements for special installationsor
locations, berisi ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi
khusus.
Bagian 9 IEC60364 part 6, tentang verification, berisi
:pengusahaan instalasi listrik (perancangan, pembangunan,
pemasangan
,pelayanan,
pemeliharaan,pemeriksaan,
pengujian instalasi listri serta proteksinya).
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
PUIL 2000 berlaku untuk instalsi listrik dalam bangunan dan
sekitarnya dan untuk tegangan rendah sampai 1000 V a.b
dan gardu transformatordistribusi tegangan menengah
mengacu NEC 1999.
Pembagian 9 bagian pada PUIL 2000, pada dasarnya sama
pada PUIL 1987.
Seperti pada PUIL 1987, pada PUIL 2000 juga dilengkapi
INDEKS dan LAMPIRAN.
Lampiran mengenai pertolongan pertama pada korban kejut
listrik yang dilakukan dengan pemberian pernapasan
bantuan, diambilkan dari standar SAA.
AMANDEMEN PUIL 2000

5.1
5.2

Adanya ketentuan baru dalam IEC yang dipandang penting


untuk dimasukan dalam PUIL.
Adanya saran dan tanggapan dari masyarakat pengguna
PUIL yang dianggap penting.

BAB II
Instalasi Listrik Sesuai Ketentuan PUIL 2000
1. Tujuan dan ketentuan umum instalasi listrik
1.1.
Maksud dan tujuan
Sesui maksud dan tujuan PUIL, instalasi penerngan harus di
rencanakan, dipasang dan di periksa agar :
1.1.1. Instalasi listrik dapat di operasikan dengan baik
1.1.2. Terjamin keselamatan manusia
1.1.3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapanya
1.1.4. Terjamin keamanan gedung beserta isinya terhadap
kebakaran akibat listrik
1.1.5. Terjamin perlindungan lingkungan
1.1.6. Tercapai tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya
interior yang efisien dan nyaman
1.2.
Ketentuan umum
Untuk itu harus dipenuhi ketentuan umum berikut
1.2.1. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui
1.2.2. Instalasi listrik harus di rancang,di pasang dan dipelihara
sedemikian
sehingga
tidak
menimbulkan
bahaya
kebakaran dan mencegah penjalaran kebakaran
1.2.3. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang pada
instalasi harus :
- Memenuhi ketentuan standar yaitu harus tercantum
dengan jelas tanda kesesuaian standar dan tanda
pengenalnya : nama atau logo pembut tegangan daya
dan/atau arus pengenal data teknis lai yang diisyaratkan
SNI atau standar lain yang berlaku
- Memenuhi ketentuan PUIL 2000 yaitu harus baik dan
dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunan dan
tidak boleh dibebani melebihi kemmpuanya
1.2.4. Instalasi listrik hrus di lengkapi proteksi untuk
keselamatan :
- Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari efek termal
- Proteksi dari arus lebih
- Proteksi dari tegangan lebih
1.2.5. Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami
perubahan harus diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba
sebelum di operasikn. Yang memenuhi ketentuan PUIL
2000 diberi sertifikat
1.2.6. Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus
memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang
kompeten sesuai bidang dn tanggung jawabnya dibidang
ketenaga listrikan.
2. Ketentuan umum peralatan dan pemasanganya
2.1.
Ketentun Peralatan

2.1.1. Perlengkapan listrik harus tidak berbahaya dan harus tahan


terhadap kerusakan mekanik termis dan kimiawi
2.1.2. Selungkup dn rangka logam harus dilengkapi dengan
sekrup dan terminal untuk pembumian
2.1.3. Pada setiap peralatan listrik harus tercantum dengan jelas
penandaan sesuai ketentuan SNI
2.2.
Ketentuan Pemasangan
Perlengkapan listrik harus dipasang secara baik sehingga
pelayanan pemeriksaan dan pemeliharaan mudah dan aman
2.2.1. Perlengkapan listrik harus dipasang, dihubungkan dan
diamankan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan
bahan yang mudah terbakar menyala.
2.2.2. Selungkup dan rangka logam perlengkapan harus di
bumikan secara baik dan tepat
2.2.3. Gagang pelayanan dari logam atau sejenisnya sama sekali
tidak boleh bertegangan dan oleh karenanya harus
dihubungkan dengan selungkup dan rangka itu secara baik
dan tepat.
2.2.4. Pelayanan dan pengendalian piranti harus dilakukan
dengan pertolongan sakelar oleh karenanya harus
dihubungkan dan diputuskan dengan sakelar tersebut
kecuali untuk lampu peranti kecil atau kumpulan dari
padanya yang sama-sama mempunyai daya tidak lebih dari
1,5kW
2.2.5. Perlengkapan untuk melayani sakelr motor dan mesin lain
yang di gerakkan dengan listrik harus dipasang sedekat
mungkin dengan mesin yang bersangkutan
3. Ketentuan umum kabel dan pemasanganya
3.1.
Ketentuan umum kabel instalasi
3.1.1. Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang
memenuhi syarat sesuai dengan tujuan penggunaanya,
serta telah diperiksa dan diuji
3.1.2. Kabel yang dipilih untuk dipasang haruslah
- Memiliki tanda standar atau tanda sertifikasi (SNI atau
standar lain yang berlaku) dan tanda pengenal lain di
permukaanya sepanjang kabel tersebut sesuai dengan
ketentuan standar
- Tidak cacad dan tidak rusak
3.1.3. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang haruslah sesuai
dengan penggunaanya sebagaimana disebut dalam
rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL
2000 yaitu :
- Kabel instalasi dalam gedung, memiliki warna selubung
putih/abu-abu

Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 volt,


memiliki warna selubung hitam
- Kabel udara tegangan pengenal 600 sampai 1000 volt,
memiliki selubung warna hitam
- Kabel tegangan menengah/tinggi tegangan pengenal
diatas 1000 volt, memiliki selubung warna merah
3.1.4. Kabel yang dipilih dan dipasang haruslah memiliki ukuran
memenuhi persyaratan sesuai dengan beban sebagaimana
tersebut tersebut dalam rancangan instalasi
3.1.5. Kabel yang dipasang harus dipilih sedemikian sehingga
jumlah dan warna intinya sesuai dengan rancangan
instalasi dan persyaratan PUIL 2000 yaitu:
- Warna biru untuk penghantar netral
- Warna loreng untuk penghantar pembumian
- Warna merah untuk fasa R
- Warna kuning untuk fasa S
- Warna hitam untuk fasa T
3.2.
Kabel fleksibel
3.2.1. Kabel fleksibel hanya dapat digunakan antara lain untuk:
- Pengkawatan lampu gantung
- Perkawatan armature penerangan
- Perkawatan lampu dan peranti rendah
- Menghindarkan perambatan suara dan getaran
3.2.2. Pemilihan dan pemasangan kabel dan kabel fleksibel harus
sesuai dengan maksud dan penggunaanya. Untuk
penggunaanya tersebut dalam butir ke-3 kabel fleksibel
harus dilengkapi dengan tusuk kotak
3.2.3. Kabel fleksibel tidak boleh digunakan dalam hal berikut :
- Sebagai pengganti perkawatan pasangan tetap suatu
bangunan
- Melewati lubang pada dinding, langit langit atau lantai
- Melalui lubang pada pintu, jendela atau semacamnya
3.2.4. Kabel fleksibel sedapat mungkin hanya digunakan dalam
satu kepanjangan yang utuh tanpa ada sambungan atau
cabang.
Sambungan
pad
kabel
fleksibel
hanya
diperkenankan jika dipenuhi syarat tersebut dalam PUIL.
Pasal 7.11.1.9 hingga 7.11.1.12 dan pasal 5.2.1.4
3.2.5. Masing-masing penghantar dari kabel atau kabel fleksibel
tidak boleh lebih kecil ukuranya dari apa yang tertera
dalam table 7 1-1
3.2.6. Kabel fleksibel yang tidk lebih kecil dari 0,75mm 2 : kabel
pipih atau kabel yang sifatnya sama, dipandang telah
mempunyai pengaman arus lebih oleh kawat pengaman
arus lebih seperti yang dikemukakan dalam 7.5
3.2.7. Kabel harus mempunyai KHA yang sesuai dengan arus
nominal perlengkapan yang dihubungkanya (5.2.1.6)

3.2.8. Kabel fleksibel harus dihubungkan pada perlengkapan atau


pengikatnya demikian rupa sehingga tarikan tidak
diteruskan langsung pada hubungan atau terminal (pasal
5.2.1.7)
3.2.9. Kabel Lampu (5.2.2)
- Kabel lampu digunakan untuk instalasi dalam lampu,
armature penerangan atau alat sejenis dalam keadaan
tertutup atau terlindung bebas dari pengaruh tekanan
atau puntiran
- Kabel lampu juga digunakan untuk menghubungkn
armature penerngan dengan sirkit akhir
- Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2
3.3.
Pembebanan Kabel
3.3.1. Dalam perencanaan dan pemilihan kabel untuk instalasi
rumah, gedung dan instalasi lainya perlu di perhitungkan,
bahwa pembebananya tidak boleh melampaui batas
kemampuan hantar arus (KHA) yang di tetapkan oleh PUIL
3.3.2. Kondisi standar untuk pembebanan kabel inti tunggal dan
inti banyak dalam gedung di tetapkan dalam PUIL, antara
lain :
- Suhu keliling 30 derajat celcius
- Pemasangan dalam pipa atau di udara
- Suhu penhantar tembaga maksimum 70 derajat celcius
- Berlaku untuk system 1 sampai 3 kawat, system 4 dan 5
kawat
3.3.3. Kondisi standar pembebanan kabel tanah sesuai PUIL, sbb
- Suhu keliling 30 derajat celcius
- Suhu penghantar maksimum untuk isolasi PVC : 70
derajat celcius dan untuk isolasi XLPE 90 derajat celcius
- Untuk pemasangan dalam tanah ada tambahan sebagai
berikut :
- Kedalaman pemasangan 70 cm dalam tanah
- Resistans jenis tanah 100 0C cm/W
- Resistans panas jenis isolasi, untuk PVC : 600 0C
cm/W dan isolasi XLPE 350 0C cm/W
3.3.4. Kondisi standar untuk pembebanan kabel udara sesuai
PUIL, sbb
- Suhu keliling 30 0C
- Suhu penghantar maksimum untuk PVC : 70 0C cm/W
dan isolasi XLPE 900C cm/W
3.3.5. KHA yang diperoleh dari table KHA di PUIL atau katalog,
harus dikoreksi apabila ada perbedaan dalam hal :
- Suhu keliling berbeda
- Jumlah inti kabel tanah berbeda
- Resistans jenis tanah selain 1000C cm/W
- Jarak antar kabel yang dipasang berbeda
- Bahan kabel Isolasi berbeda

- Kondisi pembebanan berubah


4. Armatur penerangan, Fiting lampu, Lampu roset (pasal 5.3)
4.1.
Proteksi
4.1.1. Armatur penerangan, fiting lampu, lampu dan rosel harus
dibuat sedemikian rupa sehingga semua bagian yang
bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada
waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam
keadaan lampu terpasang, teramakan dengan baik dari
kemungkinan sentuhan.
4.1.2. Jika dihubungkan dengan jaringan dengan penghantar
netral yang di bumikan, selubung ulir fiting lampu
pasangan tetap harus dihubungkan dengan penghantar
netral
4.1.3. Untuk tegangan ke bumi diatas 300V, armature
penerangan harus terisolasi dari pengganung dan
pengukuhanya, kecuali bila perlengkapan tersebut
dibumikan dengan baik. Untuk tegangan jaringan di atas
1000V a.b.b atau di atas 1500V a.s. kedua cara proteksi
tersebut harus di laksanakan
4.2 Pembumian
4.2.1 Pada sistem perkawatan dengan pipa logam yang
dibumikan, armatur penerangan dari logam yang terhubung
pada kotak sambung harus pula dibumikan (5.3.2.1)
4.2.2 Semua bagian daria amatur penerangan,transformator dan
selungkupperlengkapan yang terbuat dari logam dan
bekerja pada teganganan ke bumi diatas 50 V harus
dibimikan, kecuali untuk hal-hal tersebut dalam ayat 3.3.1.2
(5.3.2.2.1)
4.2.3 Bagian logam lain yang terbuka harus dibumikan kecuali
bila bagian tersebut diisolasi dari bumi dan dari permukaan
lain yang bersifat penghantar, atau berada diluar jangkauan
tangan, seperti yang tersebut dalam ayat 3.3.1.2 (5.3.2.2.2)
4.2.4 Armatur penerangan, fitting lampu, dan pelat penutup
logam yang tidak dibumikan tidakboleh kontak dengan
permukaan yang bersifat konduktif dan juga tidak boleh
dipasang dalam jarak jangkauan tangan dan bak mandi, bak
cuci pakaian, perlengkapan pipa air atau pipa uap, atau
bend alogam lain yang dibumikan (5.3.2.3.1)
4.2.5 Rantai tarik dari logam yang dipakai pada perlengkapan
listrik di tempat tersebut di atas harus dilengkapi dengan
penyambung dari bahan isolasi (5.3.2.3.2)
4.2.6 Armatur dianggap telah dibumikan jika telah dihubungkan
mekanis secara tetap dan baik pada pipa logam yang
dibumikan, pada penghantar pembumian kabel, atau

disamping
(5.3.2.4)

tersendiri

dengan

penghantar

pembumian

4.3 Persyaratan dalam keaadan khusus (5.3.3)


4.3.1 Armatur penerangan di tempat lembab, basah, sangat
panas, atau yang mengandung bahan korosi, harus terbuat
dari bahan yang memenuhi syarat bagi pemasangan di
tempat itu dan harus dipasang demikian rupa sehingga air
tidak dapat masuk atau berkumpul dalam jalur
penghantar, fiting lampu, atau bahan lid\strik lainnya
(5.3.3.1)
4.3.2 Saluran bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam
ruang berdebu, lembab, sangat panas, berisi bahan mudah
terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat
dari bahan porselin dan bahan isolasi laon yang sederajat.
Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan diatas,
bagian luar fitting terbuat sari bahan porselin atau bahan
isolasi lain yang sederajat (5.3.3.2.1)
4.3.3 Penyimpangan dari ketentuan diatas diperkenankan jika
fiting lampu dipasang diluar jangkauan, dan bagian logam
yang dalam keadaan normal tidak bertegangan dibumikan.
Akan tetapi dalam ruang yang mengandung bahan korosi,
ketentuan tersebut tetap berlaku (5.3.3.2.2)
4.3.4 Amatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas
bahan yang mudah terbakar harus dibuat, di[asang atau
terlindungi demikian rupa sehingga bagian yang bersuhu
lebih dari 90 derajat tidak berhubungan dengan bahan
yang mudah terbakar itu (5.3.3.3.1)
4.3.5 Lampu dalam ruang yang yang mengandung bahan atau
debu yang mudah terbakar atau meledak harus dipasang
dalam armatur penerangan yang kedab debu (5.3.3.3.2)
4.3.6 Lampu dalam ruangan yang mengandung campuran gas
yang
mudah
meledka
harus
dipasang
dalam
armaturpenerangan dengan konstruksi demikian rupa
sehingga
gejala
api,
seandainya
terjadi,
tidak
mengakibatkan ledakan (5.3.3.3.2)
4.4 Syarat Kotak Sambung dan Kap Armatur (5.3.4)
4.4.1 Tutup roset dan kotak sambung untuk armatur lampu harus
mempunyai cukup ruang sehingga kabel denganterminal
penghubungnya dapat dipasang dengan baik (5.3.4.1)

4.4.2 Tiap kotak sambung harus dilengkapi dengan penutup,


kecuali jika sudah tertupup oleh kap armatur, fiting lampu,
kotak kontak, roset, atau gawai yang sejenis (5.3.4.1)
4.4.3 Bagian dinding atau langit-langit yang terbuat dari bahan
mudah terbakar dan berada di antara sisi kap armatur dan
kotak sambung harus ditutup dengan bahan yang tidak
dapat terbakar (5.3.4.3)
Catatan Kayu tidak termasuk dalam golongan bahan yang
mudah terbakar.
4.5 Penunjang Armatur (5.3.5)
4.5.1 Armatur, fiting lampu, Roset dan kotak kontak harus
dipasang kokoh.armatur yang beratnya lebih dari 2,5 kg
atau salah satu ukurannya melebihi 40 cm tidak boleh
dikokohkan dengan penutup ulir foiting lampu (5.3.5.1)
4.5.2 Apabila kotak sambung atau fiting dilengkapi dengan
penunjang yang kuat maka armatur dapat dikokohkan
kepadanya. Armatur yang beratnya lebih dari 20 kg harus
dikokohkan terpisah dari kotak sambung (5.3.5.2)
4.6 Perkawatan Armatur (5.3.6)
4.6.1 Perkawatan pada atau dalam armatur harus terpasang
dengan rapi. Diameter kawat harus minimum 0,75 mm dan
dibuat demikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik
dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Pekawatan
yang berlebihan harus dihindarkan. Kabel harus dipasang
demikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang
melebihi kemampuannya (5.4.6.1.1)
4.6.2 Pada rantai gantung armatur dan bagian lain yang dapat
bergerak harus digunakan kabel fleksibel (5.3.6.2.1)
4.6.3 Armatur dan kabel harus dipasang demikian rupa sehingga
berat armatur atau bagian yang bergerak tidak
menyebabkan tarikan pada kabel (5.3.6.2.2)
4.6.4 Armatur harus dipasang demikian rupa sehingga
sambungan antara armatur dan kabel listrik instalasi dapat
diperiksa tanpa harus memutuskan pengawatan, kecuali
bila armatur dihubungkan dengan tusuk kontak dan kotak
kontak (5.3.6.3.1)
4.6.5 Hubungan dan percabangan tidak boleh terletak dalam
lengan atau tangkai armatur. Hubungan atau percabangan
harus sedapat mungkin dipusatkan (5.3.6.3.2 & 5.3.6.3.3)

4.6.6 Dalam armatur penerangan untuk tegangan kebumi


diaatas 300 V tidak boleh ada percabangan atu hubungan
(5.3.6.3.4)
4.6.7 Armatur tidak boleh digunakan sebagai jalur kabel sirkit
kecuali bila armatur itui memenuhi syarat bagi jalur kabel.
Hal ini hanya diperkenankan bagi sirkit cabang tunggal
yang
bmemberi
arus
pada
armatur
tersebut,
pemasangannya dilaksanakan sesuai ketentuan (5.3.6.4)
4.6.8 Armatur penerangan harus dihubungkan sedemikian rupa
sehingga semua kotak ulir atau kotak luar dari fitting
lampu pijar terhubung pada penghantar netral (5.3.6.5)
4.7 Lampu dan Perlengkapan Bantu (5.3.10)
4.7.1 Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit penerangan
tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika
daya lebi dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan
pangkal Goliath E40 jika dayanya melebihi 1500 W hanya
boleh digunakan pangkal lampu atau gawai lampu yang
khusus (5.3.10.1)
4.7.2 Perlengkapan bantu lampu gas harus dipasang dalam
kotak yang tidak mudah terbakar dan harus diperlakukan
sebagai sumber panas (5.3.10.2)

4.8 Lampu Tabung Gas (5.3.11)


4.8.1 Setiap perlengkapan lampu tabung gas, seperti
transformator, balas, kapasitor, dan perlengkapan sejenis,
harus tertutup seluruhnya di dalam selungkup dari bahan
yang tidak dapat terbakar untuk mencegah meluasnya api
apabila timbul (5.3.11.1.2)
4.8.2 Pemasangan bola dan tabung gas tidak boleh berhubungan
dan bersinggungan dengan bahan yang mudah terbakar
(5.3.11.12)
4.8.3 Penghantar bertegangan lebih dari 1000 V harus dari jenis
yang dilindungi dengan selubung logan ataupun selubung
kawat, dilindungi dengan pipa logam memakai ulir, atau
dengan saluran logam yang sama mutunya, kecuali bila
hanya digunakan untuk penyambungan pendek di dalam
fiting.
4.8.4 Bila dimasukkan dalam pipa, maka penghantar dari
transformator yang berbeda harus dimasukkan dalam pipa
yang berlainan pula.

Tabel 5.3-1
Jarak bebas minimum pada tegangan 250 V keatas dalam sistem
lampu tabung gas
Tegangan sirkit terbuka
Jarak bebas
(Volt)
Minimum (Cm)
Melebihi
250
1,5
Tidak melebihi
1000
Melebihi
1000
2,5
Tidak melebihi
6000
Melebihi
6000
3,5
Tidak melebihi
9000
Melebihi
9000
4,0
Tidak melebihi
15000
4.8.5 Penghantar telanjang ataupun penghantar lain boleh juga
digunakan asal penghantar yang berjarak cukup terhadap
penghantar lain ataupun benda lain yang bersifat konduktif,
lihat tabel 5.3.1. Penghantar tersebut haruslah terlindung
demikian rupa sehingga tidak ada kemungkinan tersentuh
oleh orang.
4.8.6 Penyambungan klem penghantar transformator di sisi
sekunder dengan lampu tabung gas harus memenuhi hal
berikut (5.3.11.1.4):
Menggunakan penghantar yang terdiri atas sekurangkurangnya 7 kawat
Terpasang erat pada tempatnya
Terlindung dari kemungkinan rusak
Tersambung dengan kerangka pada tempat yang paling dekat
dengan ujung tabung Bila penghantar ini digunakan diluar
fiting lampu, isolasinya harus untuk kelas tegangan sekurangkurangnya 400V.
4.8.7 Perlengkapan yang digunakan pada sistem penerangan lampu
tabung gas yang dibuat untuk sistem tegangan 1000V atau
kurang harus dari jenis yang diizinkan untuk maksud
penggunaannya. (5.3.11.2.1)
4.8.8 Transformator dan semua klem harus dipasang dalam
kerangka yang terselubung dan tidak mudah dibuka tanpa alat
khusus. (5.3.11.2.3)
Untuk penyambungan dengan sumber tenaga listrik lampu
tabung gas harus dilengkapi dengan alat penyambung yang
cocok.
Transformator
serta
penghubungnya
dengan
perlengkapan yang diperlukan, harus ditempatkan dalam satu
atau beberapa selungkup bahan isolasi yang tidak mudah
menyala, yang mencegah kemungkinan tersentuhnya bagian

yang bertegangan pada saat lampunya dipasang atau dilepas,


sehingga yang dapat dicapai hanyalah fiting ataupun tempat.
Transformator harus dipasang sedekat mungkin pada lampu
supaya penghantar sekundernya sependek mungkin.
Transformator harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
bahan yang dapat terbakar yang terletak didekatnya tidak
akan terkena suhu melebihi 900C
Catatan Pemasangan transformator langsung pada bahan
yang dapat terbakar (misalnya kayu) tidak dibenarkan.

4.8.9 Dengan memperhatikan tegangan dalam rumah tinggal


maka (5.3.11.2):
Perlengkapan yang mempunyai sistem tegangan sirkit
terbuka lebih dari 1000V tidak boleh dipasang dalam rumah
Perlengkapan yang mempunyai sistem tegangan sirkit
terbuka lebih dari 300V terhadap bumi tidak boleh dipasang
dalam rumah, kecuali jika pemasangannya demikian rupa
sehingga bagian aktif tidak mungkin tersentuh.
4.8.10 Armatur dengan balas atau transformator terbuka harus
dipasang
sedemikian
rupa
sehingga
balas
atau
transformatornya tidak akan terkena bahan yang dapat
terbakar (berjarak sekurang-kurangnya 35mm) (5.3.11.2.7)
4.8.11 Perlengkapan bantu termasuk reaktor, kapasitor, resistor
dan sejenisnya yang tidak dipasang sebagai bagian dari
armatur, harus dipasang dalam kotak logam yang dipasang
tetap dan dapat dicapai, kecuali balas yang diizinkan untuk
dipasang terpisah (5.3.11.2.8)
4.9Roset (5.3.12)
4.9.1 Roset yang dipasang dalam ruang lembab atau basah harus
dari jenis yang memenuhi syarat (5.3.12.1)
4.9.2 Roset harus mempunyai nilai nomial sekurang-kurangnya
660W, 250V dan arus maksimum 6A (5.3.12.2)
4.9.3 Untuk pekawatan yang tampak, roset harus mempunyai alas
dengan sekurang-kurangnya 2 lubang untuk tempat sekrup
pengukuh dan haruscukup tebal agar kabel dan terminalnya
berada pada jarak sekurang-kurangnya 1 cm dari permukaan
dinding atau langit-langit (5.3.12.3)
4.9.4 Roset tidak boleh digunakan untuk menghubungkan lebih dari
satu saluran, kecuali bila roset dibuat khusus untuk
penghubung banyak (5.3.12.4).
5. Tusuk kontak dan Kotak-Kontak
5.1 Kontruksi Tusuk Kontak

5.1.1 Tusuk kontak harus dirancang demikian rupa sehingga ketika


dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja
dengan bagian aktif (5.4.1.1)
5.1.2 Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar, tahan lembab dan secara mekanik cukup kuat.
(5.4.1.2.1)
5.1.3 Tusuk-tusuk yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari
bahan yang mudah pecah (5.4.1.2.2)
5.1.4 Sambungan antara tusuk-kontak dan kabel fleksibel harus
baik untuk menghindarkan kerusakan mekanik (5.4.1.3)
5.2 Menghindari Hubungan Tusuk Kontak Tertukar (5.4.1.4)
5.2.1 Dalam suatu instalasi, lubang kotak kontak dengan tegangan
pengenal tertentu tidak boleh dapat dimasuki tusuk-kontak
dengan tegangan pengenal yang lebih rendah (lihat sub ayat
3.3.2.4). (5.4.1.4.1)
5.2.2 Lubang kotak-kontak dengan arus nominal tertentu tidak
boleh dapat dimasuki tusuk kontak dengan arus pengenal
yang lebih besar, kecuali bagi kotak-kontak atau tusuk-kontak
dengan arus pengenal setinggi-tingginya 16A. (5.4.1.4.2)
5.2.3 Pada kotak-kontak dan tusuk-kontak harus tercantum
tegangan tertinggi dan arus terbesar yang diperbolehkan
(5.4.1.5)
5.2.4 Tusuk-kontak yang juga digunakan untuk melaksanakan
pembumian harus mempunyai kontruksi demikian rupa
sehingga pada waktu tusuk-kontak dipasang pada kotakkontak, terjadi hal berikut (5.4.1.7):
Kontak
pengamannya
terhubung
sebelum
kontak
penghantar arus, sedangkan pada waktu dilepaskan,
hubungan kontak pengamannya terlepas setelah kontak
penghantar arus terputus.
Kontak pengaman tusuk-kontak tidak mungkin terhubung
dengan lubang kotak kontak penghantar arus.
Penghantar pengaman (pembumian) yang dihubungkan
pada mesin atau pesawat terhindar dari kemungkinan
bersentuhan dengan bagian aktif.
5.3 Susunan Tusuk Kontak (5.4.1.8)
5.3.1 Tusuk kontak untuk tegangan ke bumi diatas 50V harus
disusun untuk melaksanakan pembumian. Rumah logam
kotak-kontak dan/atau tusuk-kontak harus dihubungkan
dengan kontak pembumian (5.4.1.8.1)
5.3.2 Kontak tusuk untuk tegangan ke bumi diatas 300V harus
disusun sedemikian rupa sehingga semua bagiannya tidak

5.3.3

5.3.4

5.3.5

5.3.6

dapat
dimasukkan
atau
dilepaskan
dalam
keadaan
bertegangan (5.4.1.8.2)
Ketentuan dalam sub ayat 5.4.1.8.1 diatas tidak berlaku untuk
kotak kontak dalam ruang dengan lantai berisolasi, yang
disekitarnya
tidak
terdapat
bagian
konduktif
yang
dihubungkan ke bumi dan dapat tersentuh, seperti instalasi
air, gas atau pemanas dan juga tidak berlaku bagi kotak
kontak untuk beban khusus, yang mempunyai isolasi
pengaman atau beban khusus yang dipasang diluar jangkauan
tangan (5.4.1.8.3)
Kotak kontak yang ditempatkan pada lantai harus jenis
tertutup dalam kotak lantai yang khusus diijinkan untuk
penggunaan ini (5.4.2.4)
Kotak kontak fase satu, baik berkutub dua maupun tiga harus
dipasang sedemikian hingga kutup netralnya berada disebelah
kanan atau disebelah bawah kutub bertegangan
Kotak kontak harus dipasang tidak kurang setinggi minimum
1,25m dari lantai (8.17.2.4.2). Jika dipasang kurang dari 1,25m
kotak kontak harus dari jenis tertutup.

5.4
Cara Menghubungkan Kabel (5.4.1.9)
5.4.1 Penghubungan kabel randah dengan bagian instalasi yang
dipasang tetap, begitupula penghubungan kabel yang
dipasang tetap dengan mesin dan peranti randah, harus
dilaksn anakan dengan tusuk-kontak apabila penghubungan
itu sifatnya tidak tetap. (5.4.1.9.1)
5.4.2 Ketentuan dalam sub ayat 511 A.9.1 diatas tidak berlaku:
Pada penghubungan dengan penghantar geser atau
penghantar kontak
Pada penghubungan sementara mesin yang besar, apabila
terjamin bahwa mesin atau instalasi tersebut akan
digunakan secara baik, sesuai dengan semua peraturan
yang berlaku untuk pemasangan tetap.
5.4.3 Pada satu tusuk kontak hanya boleh dihubungkan satu kabel
randah.
5.5 Ketentuan Berkaitan Dengan Keadaan Lingkungan (5.4.2)
5.5.1 Kotak-kontak dan tusuk-kontak untuk penggunaan kasar harus
dilengkapi dengan selungukup logam yang cukup kuat, atau
dibuat dari bahan yang tahan terhadap kerusakan mekanik
(5.4.2.1)
5.5.2 Dalam ruang yang lembab dan sangat panas, tusuk kontak
harus dilengkapi dengan kontak pembumian. Selungkup
logam kotak-kontak dan tusuk-kontak harus dibumikan
(5.4.2.2.1)

5.5.3 Kotak-kontak dinding dalam ruang lembab harus dilengkapi


dengan lobang pembuang air (5.4.2.2.2)
5.5.4 Kotak-kontak yang dipasang diluar rumah tetapi terlindung
dari cuaca atau dipasang dalam ruang lembab harus
mempunyai penutup yang membuatnya kedap cuaca bila
tusuk kontak tidak dimasukkan (5.4.2.2.3)
5.5.5 Kotak-kontak yang dipasang diluar rumah dan terkena oleh
cuaca atau dipasang dalam ruang basah harus dari jenis
bertutup kedap cuaca, juga dalam keadaan kontak-tusuk
dimasukkan (5.4.2.2.4)
Pengecualian: kotak-kontak yang hanya kedap cuaca jika
kontak-tusuk tidak dimasukkan dapat pula dipakai diluar
rumah bila pemakaiannya diawasi dan tidak ditinggalkan
begitu saja.
5.5.6 Kotak kontak yang dipasang diluar harus ditempelkan
demikian rupa sehungga tidak mungkin penutup kotak-kontak
terkena genangan air (5.4.2.2.5)
5.5.7 Dalam ruang akumulator dan ruang yang mengandung
campuran gas yang meledak, kontak tusuk harus disusun
demikian rupa sehungga bagiannya tidak dapat dimasukkan
atau dilepaskan dalam keadaan bertegangan dan dalam
keadaan terhubung tidak dapat menimbulkan bunga api
karena getaran atau kontak yang lepas (5.4.2.3)
5.5.8 Kotak-kontak yang ditempatkan pada lantai harus tertutup
dalam kotak lantai yang khusus diizinkan untuk penggunaan
ini. (5.4.2.4)
6. Gawai Untuk Membuka Sirkit Listrik
6.1 Sakelar
6.1.1 sakelar berfungsi untuk menutup dan membuka sirkit listrik
dalam keadaan berbeban atau tanpa beban. Sakelar ini
disebut juga sakelar beban.
6.1.2 pada sakelar ini terdapat nilai arus dan tegangan kerjanya
yang harus sesuai atau lebih besar dari pada beban yang
dilayaninya, tetapi tidak kurang dari 5a.
6.1.3 dari segi pemasangan dibedakan sakelar jenis terpasang
pada permukaan dan jenis terpasang rata permukaan.
Tergantung dari keadaan lingkungan terdapat pula sakelar
yang tahan cuaca atau kedap air. Pemasangan sakelar harus
sesuai maksud penggunaannya.
6.2 Pemutus Sirkit
6.2.1 pemutus sirkit terutama dimaksudkan untuk memutuskan
sirkit dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal

secara otomatis, misalnya jika arus yang melaluinya melebihi


nilai tertentu seperti keadaan hubung pendek.
6.2.2 pemutus sirkit mini atau MCB (miniature Circuit Breaker)
yang dipasang di APP, tempat penyambungan instalasi
pelanggan sebelum PHB, berfungsi sebagai pembatas arus
dan sebagai pemutus sirkit. Peranan MCB menggantikan
pasagan seri sakelar dan pengaman lebur
6.2.3 pemutus sirkit harus memiliki kemampuan memutus arus
hubung pendek sesuai atau lebih besar daripada nilai arus
hubung singkat yang mungkin terjadi di tempat pemutus
sirkit dipasang. Pemutus sirkit untuk perumahan mempunyai
kemampuan memutus sesuai ketentuan tidak kurang dari
6000A.
6.2.4 seperti halnya peralatan yang lain pemutus sirkit harus
memenuhi ketentuan standar yang berlaku yaitu SNI
6.2.5 pemilihan dan pemakaian serta pemasangan pemutus sirkit
harus memenuhi ketentuan PUIL
6.3 Pemisah
6.3.1 pemisah adala alat penyambung sirkit dalam keadaan tanpa
beban atau tanpa arus. Pemutusan sirkit dilaksanakan oleh
konyak sakelar pisah ini tanpa bantuan pegas, oleh
karenanya busur listrik yang timbul antar kontak alat ini tidak
dapat dikendalikan dengan baik seandainya digunakan untuk
memutus beban
6.3.2 penggunaan utamanya untuk memisahkan bagian instalasi
dari sumber sehingga bagian terrsebut aman untuk personil
yang sedang melakukan pemeliharaan/perbaikan instalasi
6.3.3 sakelar pisah dipasang seri dengan pemutus sirkit dan
ditempatkan sebelum pemutus sirkit tersebut.
6.3.4 sakelar pisah harus tidak dapat dibuka dalam keadaan
pemutus sirkit menutup
6.4 Pengaman Lebur
6.4.1 pengaman lebur dimaksudkan untuk memutus sirkit dalam
keadaan gangguan seperti halnya fungsi pemutus sirkit
6.4.2 pengaman lebur dapat juga berfungsi sebagai pemisah,
yaitu dengan membuka atau mencabut pemegang patron
leburnya
6.4.3 pengaman lebur sering dipasang seri dengan sakelar beban
yang digunakan sebagai pemutus beban dan dengan
membuka pemegang patron sirkit dipisah dari tegangan.

7. Alat Pembatas Dan Pengukur (APP)


7.1 Fungsi Alat Pembatas Dan Pengukur (APP)
Alat pembatas dan pengukur (APP) adalah tempat
penyambungan penghantar saluran masuk pelayanan (SMP) ke
instalasi konsumen. APP digunakan juga untuk mengukur
pemakaian energi listrik dan pembatas daya sesuai dengan paket
pelanggan. Energi listrik disalurkan dari APP ke Salura Utama
Konsumen menuju PHB utama dan seterusnya didistribusikan ke
jaringan instalasi rumah.
7.2 Ketentuan Mengenai APP
7.2.1 di APP terdapat meter engergi, terminal netral, dan
pembatas arus (MCB) yang kemampuannya harus sesuai
dengan paket daya pelanggan yang ditetapkan
7.2.2 bila jenis penghantar yang disambung berbeda, misalkan
penghantar SMP dari bahan alumunium, maka harus
digunakan terminal bimetal.
7.2.3 meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera
oleh instasi yang berwenang. Kotak APP harus dalam
keadaan tersegel selama dioperasikan.
7.2.4 pada APP harus tersedia juga teminal untuk pembumian BKT
karena umumnya kotak APP terbuat dari logam
7.2.5 APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah
dilihat dan dicapai untuk kepentingan pencatatan rutin
energi yang terpakai dan pemeriksaan.
8. PHB Utama
8.1 Fungsi PHB :
PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari APP
dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran
energi lsitrik tersebut melalui sirkit cabang ke PHB cabang atau
langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik
lampu dan melalui kotak-kontak ke perlatan pemanfaat listrik yang
berada di dalam bangunan.
8.2 Ketentuan Umum PHB, Antara Lain :
8.2.1 penataan PHB (6.2.1) antara lain :
Ditata dan dipasang rapi dan teratur ditempat yang leluasa,
sehingga
memudahkan
pencapaian,
pengoperasian,
pemeriksaan dan pemeliharaan
Penyambungan
saluran
masuk
dan
keluar
harus
menggunakan terminal, sehingga penyambungan dengan
komponen mudah, teratur dan aman.

Terminal kabel kendali harus terpisah dari terminal saluran


daya
Sambungan dan hubungan penghantar harus memenuhi
persyaratan
Penataan dan pemasangan komponen harus rapi dan
mengikuti petunjuk pabrik
Semua mur-baut dan komponen dari logam dan berfungsi
sebagai penghantar arus dilapisi logam pencegah karat
untuk menjamin kontak listrik yang baik

8.2.2 ruang pelayanan, lorong dan emper untuk lalu lintas harus
cukup luas
Tinggi minimum 2 m
Lebar minimum 0,75 m untuk PHB TR, dan 2 m untuk PHB
TM
Lebar minimum 1,5 m, bila sisi kiri dan kanan ruang bebas
terdapat instalasi listrik tanpa dinding pengaman
Tinggi minimum rel telanjang PHB TR terbuka melintan
lorong ruang bebas 2,3 m
8.2.3 Penandaan (6.2.3) antara lain :
Tiap penghantar fase, penghantar netral dan penghantar
atau rel pembumi harus dapat dibedakan secara mudah
dengan warna atau tanda lain sesuai ketentuan puil 2000
Harus dipasang bagan listrik PHB yang mudah dilihat
Terminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang
yang jelas
Tanda harus dipasang dengan jelas tidak mudah dihapus
sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan
disambungkan dan pada terminal mana setiap fase dan
netral dihubungkan.
8.2.4 pemasangan sakelar masuk (6.2.4)
Pada sisi penghantar masuk PHB yang berdiri sendiri harus
dipasang keluar setidak-tidaknya dipasang satu proteksi
arus
Sakelar masuk untuk memutuskan suplai PHB harus
mempunyai minimum 10 A dan harus tidak kurang dari
KHA penghantar masuk
Sakelar masuk dapat diganti dengan pemisah, asalkan pada
sirkit keluar sakelar keluar (6.2.4.3)
8.2.5 pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB jika sirkit
tersebut (6.2.5) :
Mensuplai 3 buah atau lebih PHB yang lain

Dihubungkan 3 buah atau lebih motor/perlengkapan listrik


yang lain berdaya lebih dari 1,5kW
Dihubungkan ke 3 buah atau lebih kotak-kontak, yang
masing-masing mempunyai arus pengenanl lebih dari 16A
Mempunyai arus nominal 100 atau lebih
8.2.6 pengelompokan perlengkapan sirkit (6.2.6)
PHB utama fase tiga, yaitu PHB yang mempunyai banyak sirkit
keluar fase tunggal dan fase tiga, alat pengaman, sakelar
harus dikelompokkan sehingga :
Tiap kelompok melayani sebanyak-banyaknya enam buah
sirkit
Kelompok perlengkapan instalasi tenaga terpisah dari
kelompok perlengkapan instalasi penerangan
Kelompok perlengkapan fase tunggal, fase dua dan fase tiga
merupakan kelompok sendiri yang terpisah.
8.2.7 penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel (6.2.7)
Jika pengaman lebur dan sakelar kedua-duanya dipasang
seri pada sirkit masuk atau sirkit keluar sebaiknya
pengaman lebur dipasang sesudah sakelar (6.2.7.1 dan
6.2.7.2)
Jika pengaman lebur dan sakelar kedua-duanya terdapat
pada sirkit keluar, sebaiknya pengaman lebur dipasang
sesudah sakelar
Kemampuan sakelar pada suatu sirkit sekurang-kurangnya
harus sama dengan kemampuan pengaman lebur pada
sirkit tersebut
8.2.8 pemasangan pemisah (6.2.8)
Di semua cabang dari system rel
Di kedua sisi pemulus di tempat yang mungkin bertegangan
Harus ada proteksi terhadap pengoperasian tidak sengaja,
misalkan dengan ruang terkunci, penggembokan rumah
pemisah atau diberi interlock dengan pemutus beban atau
pemutus sirkit

8.2.9 jarak udara minimum(6.2.9)


Untuk PHB yang ditata di tempat pemasangan, jarak
minimum antar bagian yang bertegangan adalah 5 cm
ditambah 2/3 cm untuk setiap kV tegangan pengenalnya
Untuk PHB rakitan pabrik, jarak udara ini minimum diatur
dalam standar untuk PHB tersebut
8.3 Ketentuan Tentang Kemampuan PHB Antara Lain:

8.3.1 PHB harus mampu dibebani secara terus menerus dengan


nilai arus, tegangan dan frekuensi sesuai data pengenalnya
tanpa mengalami kerusaka dan pengurangan umurnya
8,3,2 PHB harus tahan terhadap arus hubung pendek yang dapat
timbul dalamnya dengan cara memperhitungkan kerja
gawai proteksi yang dipasang di depannya
8.3.3 Selungkup atau rumah PHB harus mampu menunjukkan
unjuk kerja sesuai dengan tingkat perlindungan yang
dinyatakan (tingkat IP)
8.4 Ketentuan Tentang Penempatan PHB
8.4.1 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian hingga
pemeliharaan dan pelayanan mudah dan aman dan mudah
dicapai
8.4.2 PHB harus dipasang di tempat yang jelas terlihat, mudah
dicapai dan harus dilengkapi dengan tanda pengenal dan
penerangan yang cukup
8.4.3 PHB tegangan menengah harus dipasang dalam ruang
kerja listrik atau ruang kerja terkunci
8.4.4 PHB tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat
yang cukup tinggi sehingga tidak akan terandam pada
waktu banjir, dan juga harus cukup kuat.
8.5 Ketentuan Pembumian PHB
8.5.1 Jika instalasi menggunakan sistem TNC (rel proteksi dipakai
juga sebagai rel netral), rel proteksi dan rel netral PHB
Utama harus dbumikan
8.5.2 Jika instalsi menggunakan sistem, dimana titik netral
beban terpisah/terisolasi dari bumi, maka hanya rel proteksi
saja yang harus dibumikan.
8.5.3 Jika pada PHB, sakelar pada saluran masuk dilengkapi
dengan sakelar proteksi arus saja, maka rel netral tidak
boleh dibumikan.
8.6 Ketentuan PHB Lainnya
8.6.1 Penghantar netral tidak boleh diputuskan (6.6.2.2)
8.6.2 Pengaman lebur untu arus pengenal 25 A atau kurang
harus diambil dari jenis D dan jenis lainnya yang sederajat.
(6.6.2.19)
8.6.3 Pada pengaman lebur jenis berulir, penghantar fase harus
dihubungkan dengan kontak alas rumah patron (6.6.2.21)
8.6.4 Untuk instalasi perumahan, lemari atau kotak hubung bagi
harus dipasang sekurang kurangnya 1,5 m dari lantai.

8.6.5 Sakelar, pemisah dan sirkit yang dipasang pada PHB harus
memounyai kutub yang jumlahnya sekurang-kurangnya sam
dengan banyaknya fase yang dgunakan. Semua fase harus
dapat dibuka atau ditutup secara serentak (6.6.2.1)
9. Saluran Penghantar
9.1 Sirkit Utama Konsumen
Sirkit utama konsumen menyatakan energi dari APP ke PHB
Utama. Sirkit Utama Konsumen berupa kabel dalam pipa instalasi.
Beberapa persyaratan sirkit ini:
9.1.1 Menurut (4.5.1) penampangnya tidak boleh kurang dari 4
mm2.
Penampang
yang
leboih
besar
ditentukan
olehkebutuhan dari instalasi rumah/gedung. Sesuai dengan
jenis dan dayanya saluran ini dapat berupa sirkit fase satu
atau sirkit fase tiga.
9.1.2 Untuk sirkit fase satu, jumlah penghantarnya ada 3 yaitu:
Penghantar fase berwarna merah atau kuning atau hitam
Penghantar netral berwarna biru dan
Penghantar proteksi harus berwarna loreng hijau/kuning
Penghantar proteksi ini pada PHB dicabang dari penghantar
netral dan dihubungkan melalui penghantar pembumian
dengan elektrode bumi.penghantar proteksi ini dihubungkan
ke APP pada BKT APP:
9.1.3 Untuk Sirkit fase tiga, jumlah penghantarnya ada 5 ialah
3 buah penghantar fase harus berwarna merah, kuning,
hitam
1 penghantar netral berwarna biru dan
1 penghantar proteksi berwana loreng hijau/kunin, yang
juga dihubungkanke APP pada BKT APPdan PHB
dicabangkan dari penghantar netral dan dihubungkan
melalui penghantar pembuni dengan elektroda bumi.
9.2 Sirkit Akhir dan Sirkit Cabang
Dari PHB energi listrik dibagikan melalui sirkit akhir ke beberapa
titik beban atau melalui sirkit cabang ke PHB cabang lain.
9.2.1 Saluran penghantar untuk sirkit akhir atau sirkit cabang
dapat dilaksanakan dengan kabel kabel NYA dalam pipa
instalsi atau NYM dengn cara ditanam dibawah permukaan
dinding sehingga tidak tampak atau dengan cara tampak
pada permukaan dinding.
9.2.2Penyaluran diatas plafon dapat dilaksanakan dengan cara
Kabel rumah NYA di atas rol isolator
Kabel rumah NYA di dalam pipa
Kabel NYM berselubung dan berinti banyak

9.2.3 Kabel NYA di atas rol isolator harus dipasang cukup tegang
(7.12.1.8). Jarak tumpu antar isolator tidak boleh lebih besar
dari 1 meter untuk kabel rumah berpenampang 1,5 mm2
dan 2,5 mm2. Jarak minimum terhadap dinding 1 cm
(7.11.1.2) sedangkan jarak antara 1 kabel terhadap yanh
lain harus sekurang-kurangnya 3 cm (7.11.1.3)
9.2.4 Pipa instalasi yang digunakan harus nmemenuhi standart
dan bila digunakan pipa baja harus menggunakan lule.
9.2.5 Percabangan, penyambungan dan persilangan penghantar
dalam pipa instalasi harus dilaksanakan dalam kotak
sambung (kotak T, kotak silang)
9.2.6
Penyambungan
dan
pencabangan
penghantar
dilaksanakan secara las dan tutup las (lasdop)
9.2.7 Ukuran kabel untuk saluran instalasi dala rumah minimum
harus berpenampang tidak kurang dari 1,5 mm2.
9.3 Penghubung lampu dengan sakelar dan kotak kontak
9.3.1 Kawat sakelar lampu dapat dicukupkam dengan kawat
berpenampang 1,5 mm2 berwarna hitam
9.3.2 Dalam keadaan terbuka, kontak gerak sakelar tidak
bertegangan.
9.3.3 Kontak ke penghantar fase dan pemegang lampu harus
terdapat di bagian dalam dan ulir lampu dihubungkan dengan
penghantar nol.
9.3.4 Penghantar nol harus berwarna biru.
9.3.5 Pada kotrak kontak fase harus terletak di sebelah kiri dan
kontak nbol harus disebelah kanan.
9.3.6 Arus pengenal kontak kontak harus sesuai dengan daya
perlengkapan listrik yang dihubungkan padanya, tetapi tidak
kurang dari 5 A.

Вам также может понравиться