Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar Belakang
Struktur tanah merupakan sifat yang sangat penting dan berkaitan dengan sifat
fisik lainya seperti, kemampuan tanah dalam menahan air, drainase, aerase,
perkembangan akar tanaman, mudah tidaknya tanah diolah dan akhirnya
berpengaruh pula pada tingkat kesuburan tanah.
Tanah yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah tanah
yang berstruktur mantap. Struktur tanah yang mantap dapat terjadi karena adanya
interaksi berimbang dari berbagai faktor, antara lain : butiran tanah, (Soil particle)
bahan pengikat (cementing material) dan aktivas biologi. Itu sebabnya mengapa
struktur tanah mampu menggambarkan tingkat kesuburan tanah, sehingga struktur
tanah penting diketahui untuk memilih tanah yang baik dan memberikan
perlakuan yang tepat bagi tanah yang strukturnya kurang baik dalam upaya
mendapatkan hasil pertanian yang optimal.
Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah pokok yang disampaikan pada makalah ini antara lain
adalah :
1. Apa yang dimaksud dari Struktur Tanah ?
2. Apa saja macam-macam Struktur Tanah ?
3. Bagaimana klasifikasi-klasifikasi Tanah ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah ?
o Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu struktur tanah.
hujan terinfiltrasi ke dalam tanah dan hanya sebagian kecil yang menjadi air
limpasan permukaan (longsor). Sebaliknya, pada tanah bersolum dangkal, struktur
padat, dan penutupan lahan kurang rapat, hanya sebagian kecil air hujan yang
terinfiltrasi dan sebagian besar menjadi aliran permukaan (longsor)
BAB III
PEMBAHASAN
Struktur tanah merupakan suatu sifat yang penting bagi tanah, karena dapat
berpengaruh tidak hanya terhadap keadaan fisika, misalnya aerasi (pengudaraan),
ekonomi panas dan air, tetapi juga terhadap ketersediaan zat-zat hara bagi
tanaman, sifat kertembusan oleh akar tanaman, perombakan bahan organik tanah,
dan semua kegiatan mikrobiologis dalam tanah.
Definisi dan Pengertian dari Struktur tanah adalah susunan agregar primer tanah
secara alami menjadi bentuk tertentu dibatasi oleh beberapa bidang. Struktur tanah
terbentuk karena penggabungan butir-butir primer tanah oleh pengikat koloid
tanah menjadi agregrat primer. Sekelompok tanah terdiri dari gumpalan-gumpalan
kecil beraneka bentuk yang disebut agregat sekunder tanah. Bagian-bagian ini
terbentuk dari penggabungan butir-butir lebih kecil yang disebut agregat primer.
Agregat primer tersusun dari butir-butir mineral atau pecahan batuan berbagai
bentuk dan ukuran yang diselaputi oleh senyawa-senyawa hasil pelapukan.
Senyawa hasil pelapukan mineral dan pecahan batuan terdiri dari koloid tanah,
senyawa kapur, senyawa besi dan almunium yang bertindak sebagai perekat yang
menggabungkan agregat-agregat primer.
Penggabungan agregat primer menjadi bentukan yang masing-masing bentukan
tersebut dibatasi oleh bidang-bidang permukaan tertentu. Agregat primer sering
disebut struktur mikro, sedangkan agregat sekunder yang merupakan struktur
lapisan olah disebut struktur makro.
Struktur tanah yang baik adalah mengandung udara dan air dalam jumlah cukup
dan seimbang serta mantap. Struktur seperti ini hanya terdapat pada ruang poripori besar dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro
serta tahan terhadap kekuatan tetesan air hujan. Selain itu struktur yang baik
mempunyai perbandingan antara padatan, air dan udara yang sama.
6. Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan
sangatporous,strukturiniterdapatpadahorizonA.Gambar 15. Beberapa
bentuk struktur tanah, yaitu: (1) granular, (2) gumpal (blocky), (3) prisma
(prismatic) , (4) tiang (colum-nar), (5) lempeng (platy), dan (6) remah
(single grain),
Tanah yang terbentuk di daerah dengan curah hujan tinggi umumnya
ditemukan struktur remah atau granular di tanah lapisan atas (top soil)
yaitu di horison A dan struktur gumpal di horison B atau tanah lapisan
bawah (sub soil). Akan tetapi, pada tanah yang terbentuk di daerah.
Bentuk Struktur Tanah Lainnya
1. Bentuk lempeng (platy)
Memiliki sumbu vertikal < daripada sumbu horisontal, biasanya banyak dijumpai
di horison A2 atau pada lapisan padas liat.
Memiliki sumbu vertikal > daripada sumbu horisontal dan bagian atasnya rata,
biasanya banyak ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering.
Memiliki sumbu vertikal > daripada sumbu horisontal dan bagian atasnya
membulat, biasanya banyak ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering.
1. Gumpalan bersudut.
Bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut tajam, memiliki sumbu vertikal
= sumbu horisontal, biasanya banyak ditemukan di horison B tanah daerah iklim
basah.
1. Gumpalan membulat.
Bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat, memiliki sumbu
vertikal = sumbu horisontal, biasanya banyak ditemukan di horison B tanah
daerah iklim basah.
Bentuk bulat agak kecil dan bersifat porus, biasanya banyak dijumpai di horison
A.
Berbentuk bulat kecil dan bersifat sangat porus, biasanya banyak dijumpai di
horison A.
yang diciptakan. Beberapa aspek struktur dapat ditentukan dengan baik, namun
belum ada cars untuk memerikan struktur ini secara kuantitatif.
Klasifikasi berikut ini diambil dari berbagai sumber. Klasifikasi ini banyak
mengalami penyederhanaan dan penghilangan beberapa sub-tipenya.
Klasifikasi menurut bentuk struktur :
(1) Struktur sederhana (simple structure) : bidang-bidang belahan alaminya
tidak ada atau kurang jelas.
Dilihat dari bentuk kontur ujung-ujung bongkahannya, maka struktur tanah dapat
dipilahkan menjadi :
1. Menyudut (angular), sudut-sudut dan ujung-ujungnya tajam dan jelas.
Karena akar-akar tanaman dan mikrobia hidup di dalam ruang-ruang pori, maka
klasifikasi struktur tanah menurut ukuran porinya dapat diterima aka1. Persentase
agihan ruang pori dari berbagai ukuran dapat ditentukan dengan cara
menghilangkan air dari suatu contoh tanah yang telah dijenuhi dengan air. Data
yang dihasilkan bila diplot ke dalam suatu kurve pelepasan lengas tanah akan
memberikan suatu gambaran yang bagus tentang pola struktur suatu tanah.
3.4 Genesis Struktur Tanah
Di bawah ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan agregat tanah.
1. Lempung dan ion-ion tertukarkan
Pada umumnya lempung membantu dalam pembentukan agregat tanah denagn
bekerja sebagai perekat dan juga dengan kemampuannya membengkak dan
mengkerut akibat perubahan-perubahan lengas. Selaput-selaput tipis dari lempung
menyelimuti agregat-agregat kecil zarah-zarah tanah tertentu dan beperan dalam
mengikat agregat-agregat ini secara bersama-sama. Selaputselaput semacam ini
dinamakan kulit lempung (clay skins) dan dapat membantu pemilahan antar
kelompok jenis tanah. Pelindian (leaching) ke arah bawah terhadap lempung telah
berlanjut sedemikian rupa di dalam tanah Latosol sehingga kulit lempung seperti
ini tidak dijumpai. Sebagai akibat kecilnya potensial zeta maka lempung
kaolinitik lebih mudah terjonjot (terflokulasi) dibandingkan lempung-lempung
montmorillonitik Ion-ion terukarkan juga mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap penjonjotan lempung.
Pada umumnya, kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kalium (K) mempunyai
pengaruh menjonjotkan lempung, sedangkan hidrogen (H) dan
terutama sodium (Na) mempunyai pengaruh menceraib eraikan (mendispersikan).
Perlu diingat sekali lagi bahwa penjonjotan dan agregasi itu hal yang sama sekali
berbeda. Penjonjotan adalah gejala elektrokinetik yang biasanya kita pelajari di
dalam seduhan air (suspensi).
Massa-massa lempung yang terjonjot pada umumnya tidak lebih besar dari pada
ukuran debu. Ini berarti nahwa lempung yang terjonjot akan merupakan suatu
lingkungan yang sangat tidak dikehendaki oleh akar-akar tanaman, kecuali bila
lempung ini telah lebih jauh teragregasi. Sering terjadi bahwa kalsium dan sampai
batas-batas tertentu magnesium menyebabkan penjonjotan lempung, dan pada
waktu yang bersamaan ini sungguh penting bagi keharaan dan reaksi yang
menguntungkan bagi pertumbuhan akar-akar tanaman serta mikrobia tanah. Suatu
tanah tanpa bahan organik tidak akan mudah teragregasi walaupun ditambah
kapur.
Bahan Organik yang mana dalam pembentukan struktur tanah ini bahan
organi berfungsi sebagai perekatat aulem.
Tekstur
Tekstur menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liat dalam tanah. Tekstur
juga menunjukan keadaan kasar atau halusnya suatu tanah itu,dari penjelasan
diatas dilihat. hubungan antara struktur dengan tekstur tanah yaitu tekstur tanah
sangat butuh peran dalam menentukan struktur tingkat kesulitan dan kemudahan
daya oleh tanah dan drainase tanah. Tanah yang kemantapan rendah makin mudah
diolah karena kandungan liatnya sedikit dan sebaliknya. Tekstur tanah dengan
struktur tanah erat sekali hubungannya. Sebagai contohnya, bila tekstur tanahnya
pasir maka struktur tanahnya granuler.
Perakaran
kuat maka akan mengubah struktur dari tanah tersebut, yang semula gumpalan
menjadi gumpal bersudut.
Organisme
Dalam hal ini sama saja dengan factor aktivitas makhluk hidup, yakni bila di
dalam tanah banyak terdapat organisme maka tanah menjadi gembur dan
berakibat pada struktur tanahnya yang menjadi lemah.
Bahan Induk
Erosi
Tanah selalu peka terhadap erosi air. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di
lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin
terangkut sampai ke laut. Sehingga bila struktur tanahnya tidak mantap maka erosi
akan terjadi.
1. Bahan Organik
2. Aktivitas Makhluk Hidup
3. Tekstur
4. Perakaran
5. Organisme
6. Bahan Induk
7. Erosi
4.2 SARAN
Adapun saran dari pembahasan di atas adalah :
Pada pembahasan yang dijelaskan tentang Struktur Tanah, maka kami
menyarankan agar lebih mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud dari
Struktur Tanah, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Pembentukan Struktur
Tanah, dan apa saja macam-macam struktur tanah.
DAFTAR ACUAN
http://pustakapaktani.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-ilmu-tanahstruktur.html
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/struktur-tanah.html
http://mailman-sda.blogspot.com/2011/03/struktur-tanah.html