Вы находитесь на странице: 1из 11

.

Kewajiban penanam modal asing (PMA)


Kewajiban adalah sesuatu yang

harus

dilaksanakan

atau

sebuah keharusan dalam melakukannya. Kewajiban penanam modal


asing adalah sesuatu yang harus dilakasanakan oleh penanam
modal asing atau investor untuk memenuhi kewajibannya.
Adapun kewajiban penanam modal asing berdasarkan undangundang no 25 tahun 2007 yang tercantum dalam pasal 15, yaitu
setiap penanam modal berkewajiban:1[1]
a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan
c.
membuat laporan tentang kegiatan penanaman

modal

dan

menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal


(BKPM)
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan
usaha penanaman modal
e.

mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

f.

menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik


Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yang
dimaksud pengolahan perusaan yang baik adalah struktur dan
proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan untuk
meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan
nilai

perusahaan

bagi

seluruh

pihak

yang

berkaitan

dan

berlandaskan peraturan dan perundang-undangan serta nila-nilai


etika. Ada 3 komponen penerapan tata kelola perusahaan yang baik
yaitu kinerja ekonomi, kepatuhan hukum dan kesesuaian dengan
norma etika.2[2]

1
2

Setiap penanaman modal di Indonesia mewajibkan penanam


modal untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan,
menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan
usaha

penanaman

modal

dan

mematuhi

semua

ketentuan

perundang-undangan.
Dalam

melakukan

usahanya

perusahan

tidak

hanya

mempunyai kewajiban yang bersifat ekonomis dan legal, namun


juga memiliki kewajiban yang bersifat etis. Etika bisnis merupakan
tuntunan perilaku bagi dunia usaha untuk bisa membedakan mana
yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan mana
yang tidak boleh dilakukan oleh komunitas dunia usaha.
Berdasarkan pasal 37 UU No.

25 tahun 2007 mengenai

ketentuan peralihan, undang-undang yang lama dinyatakan tetap


berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diatur dengan
peraturan pelaksanaan yang baru. Sehingga dengan adanya pasal
tersebut di dalam UU No.1 tahun 1967 tentang penanaman modal
asing tetap berlaku mengenai kewajiban-kewajiban penanam modal
asing. Di antaranya yaitu:3[3]
1. memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warga negara
Indonesia, kecuali dalam hal yang diatur dalam pasal 11 (pasal 10
UU PMA)
2. melakukan kerjasama antara modal asing dan modal Indonesia
3. mengurus dan mengendalikan perusahaanya sesuai dengan asasasas ekonomi perusahaan dengan tidak merugikan kepentingan
4.

negara (pasal 26 UU PMA)


memberikan kesempatan partisipasi bagi modal Nasional secara
efektif setelah jangka waktu tertentu menurut imbangan yang

5.

ditetapkan pemerintah (pasal 27 UU PMA)


wajib menyelenggarakan dan/atau menyediakan fasilitas latihan
dan pendidikan di dalam dan atau di luar negeri secara teratur dan
terarah bagi warga negara Indonesia. Tujuannya adalah agar tenaga
3

kerja warga negara asing dapat diganti oleh tenaga kerja warga
negara Indonesia (pasal 12 UU PMA)
Kewajiban lain dalam PMA, yang telah disebutkan dalam uu no 1
tahun 1967 seperti di atas.
Perusahaan-perusahaan dengan modal asing, wajib mengurus
dan mengendalikan perusahaanya sesuai dengan asas-asas ekonomi
perusahaan tanpa merugikan kepentingan Negara Indonesia. Di
samping

itu,

perusahaan-perusahaan

modal

asing

yang

bersangkutan wajib menyediakan fasilitas di bidang latihan dan


pendidikan.

Terdapat

pula

kewajiban

kesempatan

modal

nasional

untuk

lain

ikut

yaitu

memberikan

berpartisipasi

dalam

perusahaan tersebut.4[4]
Apabila seorang usahawan, baik usahawan asing maupun
usahawan dalam negeri akan menanamkan modalnya, maka bukan
hukum atau perundang-undangan yang pertama-tama dilihatnya.
Banyak faktor-faktor lain yang akan dipelajari terlebih dahulu
untuk mnentukan sikap dalam menanamkan modalnya tersenut.
Setiap penanaman modal asing terutama akan dipengaruhi oleh: 5[5]
1. Sistem politik dan ekonomi negara yang bersangkutan
2.

Sikap rakyat dan pemerintahnya terhadap orang asing dan modal


asing

3. Stabilitas politik, stabilitas ekonomi dan stabilitas keuangan


4. Jumlah dan daya beli pendududk sebagai calon konsumennya
5.

Adanya bahan mentah atau bahan penujang untuk digunakan


dalam pembuatan hasil produksi

6. Adanya tenaga buruh yang terjangkau untuk roduksi


7. Tanah untuk tempat usaha
4
5

8. Struktur perpajakan, pabean, dan cukai


9.

Kemudian perundang-undangan dan hukum yang mendukung


jaminan usaha
Jika diperhatikan tentang perundang-undangan dalam negaranegara

berkembang

di

Asia

yang

kini

berlomba-lomba

untuk

menarik penanam modal asing, maka dengan perundang-undang


tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian/kelompok
sebagai berikut:
a.

Bersifat membatasi (restrictive), yaitu:

1.
2.
3.
4.
5.

Membatasi
Membatasi
Membatasi
Membatasi
Membatasi

batas minimm dari modal yang ditanam


lapangan usaha yang boleh ditanam modal asing
daerah-daerah yang boleh dimasuki usaha PMA
jangka waktu berdirinya perusahaan PMA
masuknya tenaga asing

b. Bersifat memberi perangsang (incentive), yaitu:


1. Perundang-undangan yang lunak dan mudah
2. Perundang-undangan Agraria yang cukup terang dan menjamin
3.

kepastian hukum dalam hak-hak atas tanah


Perundang-undangan
buruh
yang
menjamin

ketenangan

perburuhan
4. Peraturan devisa yang menjamin kebebasan untuk repatriasi modal
yang ditanam dan keuntungan yang diperoleh
5.
Perangsang perpajakan dan bea cukai bagi industri-industri
diprioritaskan atau yang besar resikonya
6. Peraturan bea masuk untuk proteksi hasil-hasil dalam negeri
tertentu terhadap saingan luar negeri.

B. HAK PENANAMAN MODAL ASING (PMA)

Hak dan kewajiban penanaman modal asing telah ditentukan


dalam pasal 10,12,14,19,26 dan pasal 27 Undang-undang No 1
Tahun

1967

tentang

Penanaman

Modal

Asing.

Adapun

Hak

penanaman modal asing meliputi:


1.

Pemakaian atas tanah, seperti hak guna bangunan, hak guna


usaha, dan hak pakai (pasal 14 UU PMA)

2.

Hak

untuk

mendatangkan

atau

menggunakan

tenaga-tenaga

pimpinan dan tenaga kerja ahli warga Negara asing bagi jabatanjabatan yang belum dapat diisi dengan tenaga warga Negara
Indonesia (pasal 9 UU PMA)
3.

Hak transfer dalam valuasi asli dari modal atas dasar nilai tukar
yang berlaku untuk :

a.
b.

Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak dan


kewajiban pembayaran lain di Indonesia.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan

tenaga

kerja

yang

dipekerjakan di Indonesia.
c. Biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut.
d. Penyusutan atas alat-alat perlengkapan tetap.
e. Kompensansi dalam hal nasionalisasi (pasal 19 UU PMA)
Hak dan kewajiban penanaman modal, khususnya penanaman
modal asing telah ditentukan dalam pasal 8, 10, 14, 15 dan 18
Undang-undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Hak
Investor asing, disajikan berikut ini:
1.

Mengalihkan

asset

yang

dimilikinya

kepada

pihak

yang

diinginkannya.
2. Melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing. Hak transfer
merupakan suatu perangsang untuk menarik penanaman modal
asing. Repatriasi (pengiriman) dengan bebas dalam bentuk valuta
asing, tanpa ada penundaan yang didasarkan pada perlakuan

diskriminasi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku. Hak-hak transfer dan repatriasi ini meliputi:
a. Modal;
b. Keuntungan, bunga bank, dividen, dan pendapatan lain;
c. Dana-dana yang diperlukan, untuk:
1) Pembelian bahan baku dan penolong barang setengah jadi atau
2)

barang jadi; atau


Penggantian barang

modal

dalam

rangka

untuk

melindungi

kelangsungan hidup penanaman modal.


d.

Tambahan dana yang diperlukan bagi pembayaran penanaman

modal;
e. Dana-dana untuk pembayaran kembali pinjaman;
f. Royalty atau biaya yang harus dibayar;
g. Pendapatan dari perseorangan warga Negara asing yag bekerja
h.
i.
j.
k.
1)
2)
3)
4)
l.

dalam perusahan penanaman modal;


Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal;
Kompensasi atas kerugian;
Kompensasi atas pengambilalihan;
Pembayaran yang dilakukan dalam rangka;
Bantuan teknis;
Biaya yang harus dibayar untuk jasa teknis dan manajemen;
Pembayaran yang dilakukan di bawah kontrak proyek;; dan
Pembayaran hak atas kekayaan intelektual.
Hasil penjualan asset
Hak ini tidak mengurangi kewenangan pemerintah untuk :

a.

Memberlakukan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mewajibka pelaporan pelaksanaan transfer dana; dan


b.
Hak pemerintah untuk mendapatkan pajak dab/atau

royalty

dan/atau pendapatan pemerintah lainnya dari penanaman modal.


3.

Menggunakan tenaga ahli warga Negara asing untuk jabatan dan


keahlian tertentu;

4. Mendapatkan kepastian hak, hukum, dan perlindungan.


5.

Informasi
dijalankannya.

yang

terbuka

mengenai

bidang

usaha

yang

6. Hak pelayananan.
7. Berbagai bentuk fasilitas kemudahan.6[6]
C. Tanggung Jawab Penanaman Modal Asing (PMA)
Tanggung jawab penanaman modal dalam pasal 16 yang
menyatakan bahwa setiap penanaman modal bertanggung jawab
untuk:
1. Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Undang-undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal
disebutkan bahwa modal adalah segala asset dalam bentuk uang
atau bentuk lain yang bukan uang yang oleh penanaman modal
yang mempunyai nilai ekonomis.7[7]
Adapun sumber dari modal adalah:
(1) Modal dalam negeri yaitu modal yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia, perseorangan warga Negara Indonesia, atau
badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan
hukum.8[8]
(2) Modal Asing adalah modal yang dimiliki oleh Negara asing,
badan usaha asing, badan hukum asing, dan/ atau badan hukum
Indonesia yang sebagaian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak
asing.9[9]
Menurut Sunaryati Hartono, yang menjadi ukuran apakah
sesuatu termasuk modal asing atau dalam negeri yaitu:10[10]
a. Dalam hal valuta asing : apakah valuta asing itu merupakan bagian
dari kekayaan devisa atau tidak.
b. Dalam hal alat-alat atau keahlian : apakah alat, barang atau
keahlian tertentu itu merupakan milik asing atau tidak.

6
7
8
9
10

2.Menanggung dan menyelesaikan segala mininggalkan atau


menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penanaman
modal
meninggalkan
atau
menghentikan
atau
menelantarkan kegiatan usahanya. Penanaman modal harus
menyelesaikan kewajiban seperti membayar segaala utang yang
timbul selama kegiatan usahanya berjalan, membayar upah/gaji
tenaga kerja apabila belum dibayar dan serta memenuhi apa yang
terjadi hak tenaga kerja menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta mengembalikan segala fasilitas-fasilitas yang
diberikan pemerintahan sesuai dengan peraturan perndangundangan yang berlaku.
3.Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah
praktik monopoli, dan hal-hal lain yang merugikan negara.
Setiap penanaman modal menciptakan persaingan usaha yang
sehat artinya setiap penanaman modal/ berlaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau
jasa harus dilakukan dengan jujur atau tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penanaman
modal harus mencegah terjadinya praktek monopoli yaitu
pemusatan kegiatan oleh satu atau lebih pelaku usaha yang
mengakibatkan dikuasainya produksi atau pemasaran atas barang
dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha yang
tidak sehat yang tidak merugikan kepentingan umum. 11[11] Dan
setiap penanaman modal dilarang melakukan hal-hal yang
merugikan negara seperti: tindakan-tindakan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, melakukan kejahatan
korporasi berupa tindak pidana perpajakan, penggelembungan
biaya pemulihan, dan penggelembungan biaya lainnya untuk
memperkecil keuntungan sehingga mengakibatkan negara.
4.Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap penanaman modal
harus memperhatikan keadaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan
usaha tersebut.12[12] Seperti dalam hal pembuangan limbah/sisasisa barang yang diproduksi. Apakah limbah tersebut mencemari
lingkungan terutama kehidupan ikan dan biota di sungai, dan
mengenai cerobong asap dari perusahaan tersebut, disini
perusahaan harus berusaha mencegah terjadinya polusi udara
supaya tidak menimbulkan berbagai kerugian bagi perusahaan,
karena asap dari perusahaan sangat berbahaya bagi kesehatan dan

11
12

keselamatan manusia dan mahluk hidup lain yang hidup


disekitarnya.
5.Menciptakan
Keselamatan,
kesehatan
kenyamatan,
dan
kesejahteraan pekerja
Dalam hal menjalankan kegiatan usahanya, penanam modal
memerlukan tenaga kerja baik tenaga kerja terlatih dan terdidik.
Para tenaga kerja ini bekerja dengan diberikan upah/gaji dari
perusahaan yang memperkerjakan mereka, 13[13] dan perusahaan
juga harus menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kesejahteraan pekerja pihak perusahaan penanaman modal. 14[14]
Menurut
undang-undang
No.13
tahun
2003
tentang
ketenagakerjaan dan undang-undang No.21 tahun 2003 tentang
pengesahan
ILO
Convention
No.81
tentang
pengesahan
ketenagakerjaan dalam indistri dan perdagangan memberikan
keringanan-keringanan bagi tenaga berupa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari libur nasional


Cuti hamil bagi wanita
Syarat-syarat kerja bagi wanita dan anak dibawah umur
Syarat-syarat keselamatan kerja
Asuransi tenaga kerja
Biaya kesehatan
Tunjangan pensiun.
6.Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan
Dalam melakukan kegiatan usahanya, penanam modal harus
memperhatikan segala peraturan-peraturan yang terkait dengan
penanaman modal; setiap penanam odal harus mengetahui
tindakan-tindakan apa saja yang diizinkan san yang dilarang dalam
peraturan tersebut dan mereka harus tunduk terhadap peraturan
tersebut, karena apabila penanam modal dalam melakukan kegiatan
usahanya melanggar atau melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan maka mareka akan
memperoleh sanksi yang tegas sesuai yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan tersebut.
Undang-undang No.25 tahun 2007 tentang penanaman modal.
Hak, kewajiban, dan tanggung jawab diatur secara khusus guna
memberikan kepastian hukum, mempertegas kewajiban penanaman
modal terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang sehat
memberikan penghormatan terhadap tradisi budaya masyarakat,
dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
pengaturan tanggung jawab penanam modal diperlukan untuk
13
14

1.
2.
3.
4.

mendorong iklim persaingan usaha yang sehat, memperbesar


tanggungjawab lingkungan dan pemenuhan hak dan kewajiban
tenaga kerja, serta upaya mendorong ketaatan penanam modal
terhadap peraturan perundang-undangan.
Penanam modal tidak memenui kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana yang tertulis dalam pasal 15 dan 16 UUPM,
maka penanam modal mendapatkan sanks seperti yang tertulis
dalam pasal 34 UUPM yaitu dikenai sanksi administrative berupa:
Peringatan tertulis
Pembatasan kegiatan usaha
Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal
Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas modal
Selain sanksi administrative terhadap penanam modal juga
dikenakan sanksi pidana, namun dalam Undang-undang No.25
Tahun 2007 tentang penanaman modal tidak diatur secara tegas,
namun secara penafsiran dapat diperoleh suatu kondisi dimana
pidana pada hal suatu peraturan dalam bentuk undang-undang
harus menyebutkan dengan jelas criteria dan sanksi yang
dijatuhkan dan tidak menggantungan kepada peraturan perundangundangan yang lain, apalagi peraturan perundang-undangan yang
lebih rendah tingkatannya.
Dalam pasal 33 ayat (3) disebutkan dalam hal penanam modal
yang melaksanakan kegiatan usaha berdsarkan perjanjian kerja
atau kontrak kerja sama dengan pemerintah melakukan kejahatan
korporasi berupa tindak pidana perpajakan, penggelembungan
biaya pemulihan dan bentuk penggelembungan biaya lainnya untuk
memperkecil keuntungan yang mengakibatkan kerugian negara
berdasarkan temuan atau pemeriksaan oleh pihak pejabat yang
berwenang dan telah mendapat putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap. Pemerintah mengakhiri perjanjian atau
kontrak kerja sama dengan pihak-pihak yang bersangkutan
(penanam modal).

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan, pada


dasarnya suatu penanam modal baik itu asing maupun lokal semua
memiliki kewajiban, tanggung jawab, setelah melakukan kewajiban
serta tanggung jawabnya tentunya si penanaman modal (asing)
akan mendapatkan hak-haknya. Kewajiban adalah sesuatu yang
harus dilaksanakan atau sebuah keharusan dalam melakukannya.
Kewajiban penanam modal (asing) adalah sesuatu yang harus
dilakasanakan oleh penanam modal asing atau investor untuk
memenuhi kewajibannya. Sedangkan Hak penanaman modal asing
telah ditentukan dalam pasal 10,12,14,19,26 dan pasal 27 Undangundang No 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Adapun
Hak penanaman modal asing tersebut terealisasi setelah penanam
modal (asing) telah kewajiban dan melakukan tanggung jawabnya.
Selanjutnya mengenai dengan tanggung jawab penanam modal
(asing), penanam modal asing dituntut untuk bertanggung jawab
atas semua hal yang telah dilakukannya terkait dengan aktifitas
yang mereka jalani (sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku).

Вам также может понравиться