Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Conventional Overbalance
Adalah kondisi dimana tekanan hidrostatik sumur lebih besar sedikit
dari tekanan formasi sumur, sehingga memungkinkan dilakukan perforasi,
pemasangan tubing dan perlengkapan sumur lainnya.
Underbalance
Adalah kondisi dimana tekanan hidrostatik lumpur komplesi lebih
kecil dibandingkan tekanan formasi.
Pada
sistem
ini gun diturunkan
kedalam
sumur
dengan
menggunakan wireline, biasanya menggunakan gun berdiameter besar.
Kondisi kerja perforasi dengan teknik ini adalah Overbalance, sehingga
tidak terjadi aliran setelah perforasi dan menara pemboran
dengan BOPmasih tetap terpasang untuk penyelesaian sumur lebih lanjut.
Wireline Conveyed Tubing Gun / Enerjet
Gun berdiameter
kecil
dimasukkan
kedalam
sumur
melalui XMastree dan tubing, setelah tubing dan packer terpasang diatas interval
perforasi. Penyalaan gun dilakukan pada kondisi Underbalance dan untuk
operasi ini umumnya tidak diperlukan menara pemboran tetapi cukup
dengan pressure control equipment.
Pengertian HSD
HSD (High Shoot Density) adalah salah satu kegiatan perforasi,
dimana
kegiatan
ini
dilakukan
pada
sumur
dengan
kondisi Overbalanceyaitu dimana tekanan hidrostatik lebih besar sedikit
daripada tekanan formasi.
Fungsi HSD
Selain untuki melubangi casing, semen dan formasi agar fluida pada
lapisan produktif bisa mengalir kedalam sumur untuk diproduksikan.
Peralatan-peralatan HSD
Untuk penjelasan mengenai peraalatan-peralatan HSD penulis
hanya akan menjelaskan nama dan fungsi peralatan yang digunakan
diperusahaan tempat penuliis melakukan praktek kerja.
1.
PEH-A/B
2. 10 to 1
3. CAL-B (Casing Anomaly Locator)
4.
Carrier
5.
Bottom Nose
Bahan Peledak
Bahan peledak yang digunakan pada kegiatan HSD terdiri dari dua
jenis yaitu Primary Explosive dan Secondary Explosive.
Primary Explosive
Memiliki karakteristik mudah meledak tetapi berdaya ledak rendah,
bahan peledak primary explosive pada HSD terdiri dari :
Detonator
Berfungsi sebagai pemicu dimana alat ini dapat meledak apabila
dialiri arus sebesar 0,4-07 ampere dan detonator tersebut memiliki
hambatan sebesar 52-54 0hm. Jenis detonator yang digunakan pada
kegiatan HSD disebut white deto.
Primacord
Sebenarnya
bahan
peledak
ini
berkarakteristik
secondary explosivetetapi karena pada kegiatan HSD peledak ini berperan
sebagai pemicucharge maka peledak ini dimasukkan pada primary
explosive. Bahan peledak ini berbentuk seperti kabel dan sensitif terhadap
tekanan yang besar.
Secondary Explosive
Memiliki karakteristik berlawanan dengan primary explosive dimana
alat ini tidak mudah meledak jika terkena tekanan kecil tetapi memiliki
daya ledak yang besar. Explosive tersebut berfungsi sebagai peledak
utama karena explosive inilah yang akan menembak casing, cement dan
formasi.Explosive tersebut memiliki berbagai macam jenis, diantaranya :
RDX
Yaitu explosive yang dapat digunakan pada lubang sumur dengan
temperature
dibawah
3500F. RDX adalah
tipe explosive yang
berkarakteristik low temperature.
HMX
Yaitu explosive yang
berkarakteristik high
temperature diatas
4000F.
2.2. Perforasi
Pembuatan lubang menembus casing dan semen sehingga terjadi
komunikasi antara formasi dengan sumur yang mengakibatkan fluida
formasi dapat mengalir ke dalam sumur, disebut perforasi.
2.2.1. Perforator