Вы находитесь на странице: 1из 28

3.

KLASIFIKASI
Tingkat
Hiperemesis
Gravidarum

Tanda dan gejala


1. muntah yang terus menerus disertai dengan intoleransi terhadap makan
dan minum.
2. penurunan berat badan
3. nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esofagus
4. Pertama-tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta
sedikit cairan empedu, dan kalau sudah lama bisa keluar darah.

Tingkat
Pertama

pada pemeriksaan fisik :


a.

mata cekung

b. lidah kering
c.

turgor kulit menurun

d. urin sedikit berkurang.


5. Frekuensi nadi meningkat sampai 100 kali/menit
e. tekanan darah sistolik menurun
1. pasien memuntahkan segala yang dimakan dan diminum
2. berat badan cepat menurun
3. ada rasa haus yang hebat
pemeriksaan Fisik :
a.

Pasien terlihat apatis

Tingkat Keduab. Pucat


c.

lidah kotor

d. kadang ikterus karena fungsi ginjal terganggu


e.

ditemukan aseton dan bilirubin dalam urin.

f.

Frekuensi nadi 100-140 x/i

g. tekanan darah sistolik < 80 mmHg

1.berkurangnya muntah atau bahkan berhenti


2. kesadaran menurun (delirium sampai koma)
Pemeriksaan Fisik :
Tingkat ketigaa.

Pasien mengalami ikterus

b. Sianosis
c.

Nistagmus

d. gangguan jantung
e.

ditemukan bilirubin dan protein.

4. PATOFISIOLOGI
Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual muntah terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokeoremia, penurunan klorida urin selanjutnya terjadi
hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbulnya zat
toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak
sempurna sehingga terjadi ketosis, hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan
selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan
lambung dapat robek (Sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal.
Jantung atrofi, kecil di biasanya. Terdapat perdarahan pada otak, terdapat degenerasi lemak pada
tubuh kontorfi serta ginjal tampak pucat
Dari otopsi wanita yang meninggal (menurut Manuaba, 1999. hal: 102) karena
hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh
sebagai berikut :
1. Hepar : Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.
Kelainan lemak ini nampaknya tidak menyebabkan kematian dan dianggap sebagai akibat
muntah teru-menerus.
2. Jantung : jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub-endokardial,
ini sejalan dengan lamanya penyakit, kadang-kadang ditemukan perdarahan sub-endokardial.

3. Otak : terdapat perdarahan pada otak dan kelainan seperti pada ensefalopati wernicke dapat
dijumpai (dilatasi kapiler dan perdarahan kecil-kecil didaerah korpora mamilaria ventrikel ketiga
dan ke empat).
4. Ginjal : tampak pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.
5. DIAGNOSIS
Diagnosis hiperemesis gravidarum ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang.
a.

Anamnesis

Dari anamnesis didapatkan amenorea, tanda kehamilan muda, mual, dan muntah. Kemudian
diperdalam lagi apakah mual dan muntah terjadi terus menerus, dirangsang oleh jenis makanan
tertentu, dan mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Selain itu dari anamnesis juga dapat
diperoleh informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan terjadinya hiperemesis
gravidarum seperti stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat penyakit
sebelumnya (hipertiroid, gastritis, penyakit hati, diabetes mellitus, dan tumor serebri).
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perhatikan keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, tanda dehidrasi, dan
besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan tiroid dan abdominal untuk
menyingkirkan diagnosis banding.
c.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan


diagnosis banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah lengkap, urinalisis, gula darah,
elektrolit, Ultra Sonographic (USG) (pemeriksaan penunjang dasar), analisis gas darah, tes
fungsi hati dan ginjal.2 Pada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita hipertiroid dapat
dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T4. Pada kasus hiperemesis
gravidarum dengan hipertiroid 50-60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika dicurigai terjadi
infeksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori. Pemeriksaan
laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan pemeriksaan berat jenis urin,
ketonuria, peningkatan blood urea nitrogen, kreatinin dan hematokrit. Pemeriksaan USG penting
dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.

6. DIAGNOSISI BANDING
Selain hiperemesis gravidarum, ada beberapa penyakit yang harus dipikirkan jika terjadi
mual dan muntah yang berat dan persisten pada ibu hamil, yaitu:

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum pada ibu hamil biasanya adalah penyakit ulkus peptikum kronik yang
mengalami eksaserbasi. Gejalanya adalah nyeri epigastrik yang berkurang dengan makanan atau
antasid dan memberat dengan alkohol, kopi, atau OAINS. Nyeri tekan epigastrik, hematemesis,
dan melena dapat ditemukan.

Kolestasis obstetrik
Gejala yang khas untuk kolestasis adalah pruritus pada seluruh tubuh tanpa adanya ruam. Ikterus,
warna urin gelap, dan tinja terkadang pucat juga dapat ditemui walaupun jarang. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan kadar enzim hati atau peningkatan bilirubin.

Acute fatty liver


Pada penyakit ini ditemukan perburukan fungsi hati yang terjadi cepat disertai dengan gejala
kegagalan hati seperti hipoglikemia, ganguan pembekuan darah, dan perubahan kesadaran
sekunder akibat ensefalopati hepatik. Penyebab kegagalan hati akut yang lain harus disingkirkan,
misalnya keracunan parasetamol dan hepatitis virus akut.

Apendiksitis akut
Pasien dengan apendiksitis akut mengalami demam dan nyeri perut kanan bawah. Uniknya,
lokasi nyeri dapat berpindah ke atas sesuai usia kehamilan karena uterus yang semakin
membesar. Nyeri dapat berupa nyeri tekan dan nyeri lepas. Dapat ditemukan tanda Bryan (timbul
nyeri bila uterus digeser ke kanan) dan tanda Alder (pasien berbaring miring ke kiri dan letak
nyeri tidak berubah).

Diare akut
Gejal diare akut adalah mual dan muntah disertai dengan peningkatan frekuensi buang air besar
di atas 3 kali per hari dengan konsistensi cair.
7. KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum alntara lain:
a.

Komplikasi ringan:

Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia,
kelemahan otot, kelainan elektrokardiografik, tetani, dan gagguan psikologis.
b.

Komplikasi yang mengancam kehidupan:

Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat, encephalophaty wernickes,


mielinolisis pusat pontine, retinal haemorage, kerusakan ginjal, pneumomediastinum secara
spontan, keterlambatan pertumbuhan didalam kandungan, dan kematian janin.

8. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum
dengan cara :
1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu
makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang
banyak mengandung gula.
9. PENATALAKSANAAN
Apabila keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan :
1. Obat obatan
a. Sedativa : phenobarbital
b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks
c. Anti histamin : Dramamin, avomin
d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin

Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2. Isolasi
a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
b. Catat cairan yang keluar masuk.
c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah
berhenti dan penderita mau makan.
d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.
Kadang kadang dengan isolasi saja gejala gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
3. Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik
4. Cairan parenteral
a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan fisiologis (2 3 liter/hari)
b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat
diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair
Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala gejala akan berkurang dan keadaan akan
bertambah baik
5. Menghentikan kehamilan (terminasi)
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium,
koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.
6. Diet

a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.


Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat zat gizi, kecuali vitamin C,
karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.

Secara

berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
10. PROGNOSIS
Kriteria keberhasilan pengobatan dapat di tentukan sebagai berikut:
1. Rehidrasi berhasil dan turgor kulit pulih kembali
2. Dieresis bertambah banyaknyansehingga benda keton semakin berkurang
3. Kesadaran penderita seamkin baik yang ditandai dengan kontak bertambah meyakinkan
4. Keadaan ikterus semakin berkurang
B. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan maslah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasi pikiran serta tindakan berdasarkan teri ilmiah. Penemuan-penemuan
keterampilan dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
Asuhan ini adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien atau pasien yang
pelaksanaannya dilakukan dengan cara bertahap dan sistematis dan melalui suatu proses yang
disebut Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997 .
Proses manajemen menurut varney (1997) terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana
setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar
dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap
yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun.
yaitu:

1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pasien secara lengkap.


2. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar dari data tersebut .
3. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosa lainnya yang mungkin terjadi karna masalah
atau diagnosa yang telah diidentifikasi .
4. Mengevaluasi perlunya intervensi segera oleh bidan dan dokter.
5. Mengembangkan rencana asuhan yang menyeluruh.
6. Mengembangkan rencana asuhan tersebutsecara efisien dan aman.
7. Mengevaluasi keefektifan dan asuhan yang telah diberikan.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan pada dasarnya jelas, akan tetapi dalam pembahasan singkat
mengenai langkah-langkah tersebut mungkin akan lebih memperjelas proses pemikiran dalam
proses klinis yang berorientasi pada langkah ini. Penulis membatasi hanya pada kasus
hiperemesis gravidarum.
Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Langkah I : Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan seismatis untuk mengumpulkan data, menelompokkan data
dan menganalisa data sehingga dapat diketahui masalah dan keadaan klien. Pada langkah
pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien.
Data-data yang dikumoulkan meliputi :
I. Data subjektif
a.

Biodata atau Identitas klien dan suami


yang perlu dikaji :
nama

: untuk membedakan antara klien satu dengan yang lain agar tidak
keliru dalam memberikan asuhan

umur

: untuk mengetahui usia klien tidak akan berpengaruh resiko


terhadap kehamilannya. Jika usia ibu terlalu muda saat hamil maka
akan kemungkinan terjadi emesis gravidarum, atau bahkan
hiperemesis gravidarum grade I

agama

: untuk menentukan cara kita memberikan asuhan dan motivasi


kepada klien sesuai dengan agama yang dianutnya

suku

: untuk menentukan cara kita memberikan asuhan kepada klien

sesuai dengan adat istiadat klien


pendidikan

: dikaji untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga


mempermudah dalam memberikan pendidikan kesehatan. Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan perlaku klien terhadap
hiperemesis gravidarum grade I

pekerjaan : untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan


kesehatan, serta dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi
keluarga
alamat

: untuk mengetahui daerah atau lokasi tempat klien tinggal dan


mempermudah pemantauan.

b. Keluhan utama
merupakan alasan utama klien datang ke pelayanan kesehatan dan apa-apa saja yang dirasakan
klien.
kemungkinan yang ditemui pada hiperemesis grade I: ibu mengalami mual muntah secara terus
menerus hingga menjadi letih dan lemas serta nafsu makan tidak ada
c.

Riwayat perkawinan
kemungkinan diketahui status perkawinan, umur waktu kawin dan berapa lama setelah kawin
baru hamil

d. Riwayat Menstruasi
yang ditanyakan :
HPHT, siklus, lama, banyaknya, bau, warna dan apakah nyeri waktu haid dan kapan
mendapatkan haid pertama kalinya.
maksud pertanyaan ini adalah untuk menentukan tafsiran persalinan dan usia kehamilan,dimana
dari sini merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah siklus mentruasi pasien normal.
e.

Riwayat Obstetric yang lalu


- kehamilan yang lalu, untuk mengetahui berapa usia kehamilan yang lalu
- persalianan yang lalu kemungkinan klien pernah mengalami persalinan spontan atau dengan
tindakan, ada perdarahan, waktu persalinan ditolong siapa, dimana tempat melahirkan
- nifas yang lalu, untuk mengetahui apakah ada komplikasi pada masa nifas sebelumnya untuk
mencegah komplikasi timbul kembali

f.

Riwayat Kehamilan sekarang


- kemungkinan klien merasa mual, muntah, perdarahan
- kemungkinan apakah ada pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan, mendapatkan
imunisasi TT dan tablet Fe
Pada hiperemesis gravidarum grade I,ibu akan mengalami:

1. Gangguan aktifitas sehari-hari


2. Dehidrasi
3. Nafsu makan berkurang
4. Mata cekung dan lidah kering
5. Tampak lemas dan letih
Dan ini juga berlaku jika ibu tidak menginginkan kehamilannya serta adanyan masalah keluarga
g. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Kesehatan sekarang : untuk mengetahui penyakit yang diserita saat ini yaitu ibu
mengalami hiperemesis gravidarum grade I
- Riwayat kesehatan yang lalu : kemungkinan klien menderita penyakit jantung, DM, hipertensi,
dll
h. Riwayat Kesehatan Keluarga
untuk menhetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit turunan seperti jantung,
DM, hipertensi, dll
i.

Riwayat kontarsepsi
untuk mengetahui apakah klien pernah menggunakan alat kontraepsi lain atau tidak dan apa ada
keluhan saat menggunakan kontrasepsi

j.

Riwayat Seksualitas
untuk mengetahui berapa kali klien melakukan hubungan seksualitas dalam seminggu, ada
keluhan atau tidak

k. Psikososial Budaya
dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani kehamilan ini, dukungan
keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau tidak. Adakah
pantangan makanan selama kehamilan, kebiasaan atau adapt istiadat selama kehamilan.
pada kasus hiperemesis gravidarum grade I yang takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut

tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual
dan muntah.
l.

Kebutuhan Dasar
dikaji untuk mengetahui kebutuhan bio-psiko yang meliputi
pemenuhan nutrisi : dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan
selama hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi
makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan,
serta berapa banyak klien minum dalam 1 hari. Pada klien
hiperemesis gravidarum grade I asupan makan dan minum
berkurang, ibu mengalami mual dan muntah setelah makan.
eliminasi

: dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK klien


sebelum dan selama hamil. BAB meliputi frekuensi,
jumlah, konsistensi, dan bau. Serta kebiasaan BAK
meliputi frekuensi, warna, dan jumlah. Pada kasus
hiperemesis gravidarum grade I frekuensi urin berkurang
diakibatkan karena adanya dehidrasi.

aktifitas

: dikaji untuk mengetahui pola aktifitas sehari-hari. Pada


pasien hiperemesis gravidarum grade I, aktifitas
menjaditerganggu.

istirhat

: dikaji untuk mengetahui pola istirahat tidur pasien. Berapa


lama waktu pasien tidur siang dan tidur malam. Pada klien
hiperemesis gravidarum grade I kebutuhan istirahat akan
berkurang karena adanya gangguan rasa nyaman klien
mengalami mual dan muntah.

2. Data Objektif
Data dikumpulkan melalui pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.
a.

Pemeriksaan Umum
- keadaan umum : untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, lemah atau
buruk. Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien
lemah.
- kesadaran : untuk mengkaji tingkat kesadaran klien. Pada klien hiperemesis

gravidarum grade I tingat kesadarannya yatu apatis


- tekanan darah : untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dan hipotensi. Pada
klien hiperemesis gravidarum grade I tekanan darah terjadi penurunan
- suhu : untuk mengetahui suhu badan pasien kemungkinan demam atau febris
yang menunjukkan tanda-tanda infeksi. Pada hiperemesis gravidarum
grade I suhu mengalami kenaikan karena mengalami dehidrasi.
- nadi : untuk mengetahui nadi klien dalam hitungan 1 menit penuh. Pada klien
hiperemesis gravidarum grade I nadi meningkat.
- pernapasan : untuk mengetahui frekuensi pernapasan dalam 1 menit penuh. Pada
klien hiperemesis gravidarum grade I frekuensi pernapasan menjadi
meningkat
- berat badan : untuk mengetahui status gizi klien. BB bumil bertanbah
0,5kg/minggu. Bila kurang perhatikan malnutrisi, malabsorbsi, pemakaian
alkohol, obat-obatan atau merokok dan jika lebih kemungkinan DM,
kehamilan ganda, hidramion atau oedema. Pada hiperemesis gravidarum
grade I BB menurun dari sebelumnya karena asupan nutrisi yang
berkurang atau
tidak ada.
- tinggi badan : untuk mengetahui tinggi badan pasien
b. Pemeriksaan Khusus
1. secara inspeksi yaitu pemeriksaan secara melihat yang dimulai dari kepala sampai kaki.
yang dinilai adalah kemungkinan bentuk tubuh yang normal. Kebersihan kulit, rambut, muka,
conjunctiva, sklera, hidung dan telinga. Mulut apakah ada caries dentis, stomatis, karang gigi.
Leher apakah ada pembesran kelenjer gondok. Payudara apakah simetris kanan dan kiri, keadaan
puting susu menonjol atau tidak, colostrum ada atau tidak, perut membesar sesuai usia
kehamilan. Apakah ada bekas luka operasi, vulva apakah bersih, ada varises atau tidak, oedema
dan pengeluaran dari vagina. Apakah ada hemoroid, ekstremitas bawah dan atas apakah ada
kelainan.
untuk klien hiperemesis gravidarum garde I, pemeriksaan khusus (inspeksi) yang harus
diperhatikan yaitu :

- muka : pada klien hiperemesis gravidarum grade I muka terlihat pucat


- mata : pada klien hiperemesis gravidarum grade I mata terlihat cekung dan ikterik
- mulut : pada pasien hiperemesis gravidarum grade I mulut berbau aseton dan lidah kering
- kulit : pada kasus hiperemesis gravidarum grade I tugor kulit berkurang
2. secara palpasi
dengan menggunakan cara leopold, kemungkinan yang ditemukan yaitu :
Leopold I

: untuk menentukan TFU dan bagian janin pada fundus

Leopold II

: untuk menentukan bagian kanan dan kiri pada perut klien

Leopold III

: untuk menentukan bagian janin yang terdapat pada bagian bawah perut ibu dan

apak bagian terbawah tersebut telah masuk PAP


Leopold IV

: untuk menentukan apakah bagian terbawah telah masuk PAP dan seberapa besar

masuknya.

3. secara auskultasi
pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya DJJ karena merupakan tanda pasti kehamilan
4. secara perkusi
pemeriksaan untuk mengetahui reflek patela kiri dan kanan positif
5. pemeriksaan ukuran panggul
untuk mengetahui keadaan normal ukuran panggul dengan pengukuran jangka panggul
c.

Pemeriksaan penunjang
1. labolatorium
darah : hb, haemotokrit, golongan darah, kadar estriol
urin : kemungkinan ditemui protein, aceton dan kadar estriol yang berkurang, reduksi.
pada pemeriksaan hiperemesis gravidarum grade I yang dilakukan :
elektrolit darah dan urinalisis.
pada hiperemesis gravidarum urin terdapat aseton
2. USG
untuk mengetahui keadaan janin hidup, intrauterine, tunggal, cairan amnion berkurang, derajat

kematangan plasenta
3. pemeriksaan cardiotokografi (CTG)
untuk mengetahui DJJ yang abnormal
4. pemeriksaan Amnioskopi
untuk mengetahui air ketuban berkurang, bercampur mekonium dan mengandung sel-sel
5. pemeriksan sitosol vaginal
untuk mengetahui adanya tanda-tanda post-term

2. Langkah II : Intepretasi Data


Berdasarkan kasus hiperemesis gravidarum grade I, maka kemungkinan intepretasi data yang
tinbul adalah :
a.

Diagnosa kebidanan
diagnosa yang ditegakkan untuk kasus hiperemesis gravidarum :
Ny. X, usia 19 th, G1P0O0H0, UK 3-4 minggu, janin hidup, intarauterine,KU ibu kurang baik
dengan hiperemesis gravidarum gradeI
Dasar :
data subjektif :
- ibu mengatakan HPHT pada tanggal 5 april 3013
- ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
- ibu mengatakan badannya lemas
- ibu mengatakan mual muntah terus menerus
- ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- ibu mengatakan BAK berkurang
data objektif :
- KU kurang baik
- BB menuturun
- TD menurun (rendah)
- turgor kulit berkurang
- mata cekung

- lidah kering
- nafas berbau aseton
b. Masalah
kemungkinan masalah yang timbul pada hiperemesis gravidarum grade I adalah ibu merasa
cemas dengan kehamilannya
c.

Kebutuhan
kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belun teridentifikasi dalam diagnosa dan
masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.
kebutuhan pada kasus hiperemesis gravidarum grade I : memberikan konseling dan motivasi
dukungan pada ibu.
3. Langkah III : Masalah atau Diagnosa Potensial
pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengamati klie. Bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Kemungkinan masalah atau diagnosa potensial yang timbul pada kasus ini yaitu :
hiperemesis gravidarum grade II
4. Langkah IV : identifikasi Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsulkan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain yang sesuai dengan kondisi klien.
Kemungkinan tindakan segera pada kasus hiperemesis gravidarum grade I yaitu :
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan seperti vit B1, B6, sedative, anti emetik,
anti histamin dan motivasi.
5. Langakah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Suatu rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak baik bidan maupun klien agar
perencanaan dapat dilakukan dengan efektif. Semua keputusan harus bersifat rasional dan valid
berdasarkan teori serta asumsi yang berlaku tentang apa yang akan dilakukan.
Perencanaan tindakan yang dilakukan yaitu :

1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu

2. Jelaskan pada ibu tentang masalah yang di hadapinya.


3. Timbang berat badan dengan menggunakan alat yang sama.
4. Observasi mual dan muntah
5. Anjurkan kepada ibu untuk :
a. Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan.
b. Memperbanyak minum air
c. Mengurangi makanan yang berlemak dan berbumbu.
d. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
e. Makan makanan selingan seperti biscuit dan roti kering.
6. Anjurkan ibu mengkomsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint untuk
mengurangi rasa mual dan muntah.
7. Bantu ibu memilih posisi yang menyenangkan.
8. Observasi pengeluaran urine.
9. Lanjutkan pemberian cairan secara intravena yaitu infuse RL : Dextrose 5% = 1 : 2
10. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan batasi pengunjung.
11. Ciptakan ruangan yang bersih, nyaman dan kurangi rangsangan bau.
12. Berikan dukungan psikologis pada ibu dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya.
13. Libatkan keluarga dalam perawatan ibu.
14. Tindakan yang diberikan :
a. Antasida sirup 3x1 sdt
b. Ondensetron (injeksi Intra Vena per 8 jam)
c. Ranitidine (injeksi Intra Vena per 8 jam)
6. Langkah VI : Pelaksanaan rencana

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang merupakan kelanjutan terhadap
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Bidan bertugas merumuskan rencana asuhan
yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh yang rasional dan benar-benar-benar valid
berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date.
langkah perencanaan pada hiperemesis gravidarum grade I yaitu :
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu yaitu
Tanda - tanda vital :
TD : 90/70 mmHg
N : 89 x/menit
S : 37,50C
P : 24 x/menit
2.

Menjelaskan pada ibu tentang masalah yang dihadapinya

3.

Mengobservasi mual dan muntah

4.

Menimbang berat badan dengan menggunakan alat yang sama.

5.

Menganjurkan kepada ibu untuk :


a. Mengkomsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan.
b. Memperbanyak minum air.
c. Mengurangi makanan yang berlemak dan berbumbu.
d. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
e. Makan makanan selingan seperti biscuit dan roti kering.

6.

Menganjurkan ibu mengkomsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint untuk
mengurangi rasa mual dan muntah.

7.

Membantu ibu memilih posisi yang menyenangkan

8.

Mengobservasi pengeluaran urine

9.

Melanjutkan pemberian cairan secara intravena yaitu RL : dextrose 5% = 1 ; 2


Cairan Dextrose dan RL dapat membantu mengganti cairan dan elektrolit yang keluar melalui

muntah karena setiap 1000 ml larutan dextrose 5 % mengandung glukosa 55,0 % gr sedangkan
RL mengandung natrium laktat 6,1 gr, natrium klorida 6,0 gr dan kalium klorida 0,4 % gr.
10. Menganjurkan pada ibu untuk beristirahat dan batasi pengunjung.
11. Menciptakan ruangan yang bersih, nyaman dan kurangi rangsangan bau.

Dengan ruangan yang bersih,nyaman dan tenang (dijauhkan dari kebisingan) akan mengurangi
stimulasi mual dan muntah sehingga gejala akan membaik dan rangsang bau tertentu yang cukup
tajam dapat memicu terjadinya mual dan muntah.
12. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan

perasaanya.
Komunikasi terbuka membantu ibu untuk mengontrol, mengurangi kecemasan dan
menghilangkan reaksi terhadap stress dan ambivalen yang dirasakannya sehingga menciptakan
ketenangan batin, dan ibu dapat lebih tenang.
13. Melibatkan keluarga dalam perawatan ibu.
14. Tindakan yang di berikan:

a. Cairan yang terpasang dextrose 5% 28 tetes/ menit botol ke empat pada tangan kanan.
b. Antasida 1 sdt
c. injeksi Ondensetron dan ranitidine.

7. Langkah VII : Evaluasi


Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses menandakan seberapa jauh
rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Pada langkah ini dilakukan
evaluasi kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana
tersebut dianggap efektif jika memang efektif dalam pelaksanaannya.
1. ibu merasa cemas dengan kesehatan dan kehamilannya
2. ibu mengerti dan memahami keadaannya.

3. Ibu muntah sebanyak 6 kali


4. BB ibu sekarang 48 kg.
5. a. Ibu bersedia mengkomsumsi makanan yang bernutrisi untuk kesehatannya dan untuk
pertumbuhan serta perkembangan janin yang dikandungnya.
b. Ibu minum air putih 1000 ml.
c. Ibu bersedia untuk tidak makan makanan yang berlemak dan banyak bumbu.
d. Ibu makan makanan yang di berikan rumah sakit dan porsi tidak di habiskan.
e. ibu bersedia mengkomsumsi makanan yang dianjurkan.
6. ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
7. Ibu memilih posisi setengah duduk untuk mengurangi rasa mual
8. Pengeluaran urine sebanyak 150 ml
9. Terpasang cairan Dextrose 5 % 28 tetes/ menit, botol keempat pada tangan kanan
10. Ibu bersedia untuk melaksanakan anjuran yang diberikan.
11. Ruangan dalam keadaan bersih, nyaman dan segar.
12. ibu merasa lebih baik dan lebih tenang dengan kondisinya saat ini.
13. Keluarga bersedia untuk membantu dalam penyembuhan ibu.
14. ibu bersedia diberikan tindakan yang berguna untuk memulihkan keadaan umum ibu

8. SOAP
Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah manajemen varney, sebagai
catatan perkembangan dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Sistim
pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP yaitu :

S (subjektif)

: menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien


melalui anamnesa sebagai langkah satu varney.
pada ibu hiperemesis gravidarum :
- ibu mengalami mual muntah secara terus menerus hingga menjadi letih
dan lemas serta nafsu makan tidak ada
- ibu mengatakan usianya 19 tahun dan ini kehamilannya yang pertama
- ibu mengatakan HPHT 5 april 2013

O (objektif)

: menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil


labolatorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan langkah satu varney.
pada ibu hiperemesis gravidarum :
pada pemeriksaan umum :

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah.
2. Kesadaran : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I tingat kesadarannya yatu apatis
3. Suhu

: Pada hiperemesis gravidarum grade I suhu mengalami kenaikan karena mengalami

dehidrasi
4. Nadi : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I nadi meningkat.
5. Pernapasan : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I frekuensi pernapasan menjadi
meningkat
6. Berat badan :Pada hiperemesis gravidarum grade I BB menurun dari sebelumnya karena asupan
nutrisi yang berkurang atau tidak ada.
misalnya :
Tanda-tanda Vital
: 90/70 mmHg

a.

TD

b.

: 89 x/menit

c.

: 37,50C

d.

: 24 x/menit

e.

TB/BB

: 160 cm/48 kg

f.

BB sebelum hamil

: 49 kg

g. HPHT

: 5 april 2013

h. TP

: 12 januari 2014

i.

UK

: 3-4 minggu
pada pemeriksaan fisik :

untuk klien hiperemesis gravidarum garde I, pemeriksaan khusus(inspeksi) yang harus


diperhatikan yaitu :
muka : pada klien hiperemesis gravidarum grade I muka terlihat pucat
mata : pada klien hiperemesis gravidarum grade I mata terlihat cekung dan ikterik
mulut : pada pasien hiperemesis gravidarum grade I mulut berbau aseton dan lidah kering
kulit : pada kasus hiperemesis gravidarum grade I tugor kulit berkurang
Misalnya:
muka

: tidak ada oedem, pucat, ada cloasma


gravidarum
: conjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
mulut
: tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah sedikit kering
pemeriksaan penunjang :
Labolatorium : pada pemeriksaan hiperemesis gravidarum grade I yang
dilakukan elektrolit darah dan urinalisis.
pada hiperemesis gravidarum urin terdapat aseton
HB darah : 8 gr%
A (assesment) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan intepretasi dan
subjektif dan objektif suatu identifikasi :
1. diagnosa atau masalah
2. antisipasi diagnosa atau masalah
3. perlunya tindakan segera, konsultasi atau kolaborasi atau rujukan sebagai langkah II, III, IV
varney
pada kasus hiperemesis gravidarum misalnya :
Ny. X, usia 19 th, G1P0O0H0, UK 3-4 minggu, janin hidup, intarauterine,KU ibu kurang baik
dengan hiperemesis gravidarum gradeI
masalah atau diagnosa potensia : hiperemesis gravidarum grade II
tindakan segera : kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan seperti vit B1, B6,
sedative, anti emetik, anti histamin dan motivasi.
P (planning)

: menggambarkan pendokumentasian dari tindakan dan evaluasi,


perencanaan berdasarkan assasment sebagai langkah V, VI, VII varney

Pada kasus hiperemesis gravidarum, misalnya :


Intervensi :
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Jelaskan pada ibu tentang masalah yang di hadapinya.
3. Timbang berat badan dengan menggunakan alat yang sama.
4. Observasi mual dan muntah
5. Anjurkan kepada ibu untuk :
a.

Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan.

b. Memperbanyak minum air


c.

Mengurangi makanan yang berlemak dan berbumbu.

d. Makan sedikit-sedikit tapi sering.


e.

Makan makanan selingan seperti biscuit dan roti kering.

6. Anjurkan ibu mengkomsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint untuk
mengurangi rasa mual dan muntah.
7. Bantu ibu memilih posisi yang menyenangkan.
8. Observasi pengeluaran urine.
9. Lanjutkan pemberian cairan secara intravena yaitu infuse RL : Dextrose 5% = 1 : 2
10. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan batasi pengunjung.
11. Ciptakan ruangan yang bersih, nyaman dan kurangi rangsangan bau.
12. Berikan dukungan psikologis pada ibu dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya.
13. Libatkan keluarga dalam perawatan ibu.
14. Tindakan yang diberikan :
a.

Antasida sirup 3x1 sdt

b. Ondensetron (injeksi Intra Vena per 8 jam)


c.

Ranitidine (injeksi Intra Vena per 8 jam)


implementasi :

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu yaitu


Tanda - tanda vital :
TD : 90/70 mmHg

N : 89 x/menit
S : 37,50C
P : 24 x/menit
2.

Menjelaskan pada ibu tentang masalah yang dihadapinya

3.

Mengobservasi mual dan muntah

4.

Menimbang berat badan dengan menggunakan alat yang sama.

5.

Menganjurkan kepada ibu untuk :

a.

Mengkomsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan.

b.

Memperbanyak minum air.

c.

Mengurangi makanan yang berlemak dan berbumbu.

d.

Makan sedikit-sedikit tapi sering.

e.

Makan makanan selingan seperti biscuit dan roti kering.

6.

Menganjurkan ibu mengkomsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint untuk
mengurangi rasa mual dan muntah.

7.

Membantu ibu memilih posisi yang menyenangkan

8.

Mengobservasi pengeluaran urine

9.

Melanjutkan pemberian cairan secara intravena yaitu RL : dextrose 5% = 1 ; 2


Cairan Dextrose dan RL dapat membantu mengganti cairan dan elektrolit yang keluar melalui
muntah karena setiap 1000 ml larutan dextrose 5 % mengandung glukosa 55,0 % gr sedangkan
RL mengandung natrium laktat 6,1 gr, natrium klorida 6,0 gr dan kalium klorida 0,4 % gr.

10. Menganjurkan pada ibu untuk beristirahat dan batasi pengunjung.


11. Menciptakan ruangan yang bersih, nyaman dan kurangi rangsangan bau.

Dengan ruangan yang bersih,nyaman dan tenang (dijauhkan dari kebisingan) akan mengurangi
stimulasi mual dan muntah sehingga gejala akan membaik dan rangsang bau tertentu yang cukup
tajam dapat memicu terjadinya mual dan muntah.
12. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan

perasaanya.
Komunikasi terbuka membantu ibu untuk mengontrol, mengurangi kecemasan dan
menghilangkan reaksi terhadap stress dan ambivalen yang dirasakannya sehingga menciptakan
ketenangan batin, dan ibu dapat lebih tenang.
13. Melibatkan keluarga dalam perawatan ibu.

14. Tindakan yang di berikan:


a.

Cairan yang terpasang dextrose 5% 28 tetes/ menit botol ke empat pada tangan kanan.

b.

Antasida 1 sdt

c.

injeksi Ondensetron dan ranitidine.


Evaluasi :
1. ibu merasa cemas dengan kesehatan dan kehamilannya
2. ibu mengerti dan memahami keadaannya.
3. Ibu muntah sebanyak 6 kali
4. BB ibu sekarang 48 kg.
5. a. Ibu bersedia mengkomsumsi makanan yang bernutrisi untuk kesehatannya dan untuk
pertumbuhan serta perkembangan janin yang dikandungnya.
b. Ibu minum air putih 1000 ml.
c. Ibu bersedia untuk tidak makan makanan yang berlemak dan banyak bumbu.
d. Ibu makan makanan yang di berikan rumah sakit dan porsi tidak di habiskan.
e. ibu bersedia mengkomsumsi makanan yang dianjurkan.
6. ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
7. Ibu memilih posisi setengah duduk untuk mengurangi rasa mual
8. Pengeluaran urine sebanyak 150 ml
9. Terpasang cairan Dextrose 5 % 28 tetes/ menit, botol keempat pada tangan kanan
10. Ibu bersedia untuk melaksanakan anjuran yang diberikan.
11. Ruangan dalam keadaan bersih, nyaman dan segar.
12. ibu merasa lebih baik dan lebih tenang dengan kondisinya saat ini.

13. Keluarga bersedia untuk membantu dalam penyembuhan ibu.


14. ibu bersedia diberikan tindakan yang berguna untuk memulihkan keadaan umum ibu

C. DATA FOKUS
1. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
2. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan
konsentrasi urine.
3. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan
(5 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
4. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
5. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
6. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
7. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga
yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
8. kebutuhan dasar
a.

Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama

b. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
c.

Turgor kulit, lidah kering

d. Adanya aseton dalam urine


D. PEMBAHASAN
Hiperemesis Pada Wanita Hamil dengan Usia Muda

Umur ibu mempunyai pengaruh yang erat dengan perkembangan alat reproduksi. Hal ini
berkaitan dengan keadaan fisiknya dari organ tubuh ibu di dalam menerima kehadiran dan
mendukung perkembangan janin. Seorang wanita memasuki usia perkawinan atau mengakhiri
fase tertentu dalam kehidupannya yaitu umur repoduksi (Yunita, 2005).
Kehamilan dikatakan beresiko tinggi adalah kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun.
Usia dibawah 20 tahun bukan masa yang baik untuk hamil karena organ-organ reproduksi belum
sempurna, hal ini tentu menyulitkan proses kehamilan dan persalinan. Sedangkan kehamilan
diatas usai 35 tahun mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan antara lain perdarahan, gestosis, atau hipertensi dalam kehamilan, distosia dan partus
lama (Manuaba, 2003).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan A dan Wahidudin (2007) umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. kehamilan diusia kurang 20 tahun dan
diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara
biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah
mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya. sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di
usia ini (Ridwan dan Wahiduddin, 2007).
Hiperemesis Gravidarum di bawah umur 20 tahun lebih di sebabkan oleh karena belum
cukupnya kematangan fisik, mental dan fungsi sosial dari calon ibu tentu menimbulkan keraguan
jasmani cinta kasih serta perawatan dan asuhan bagi anak yang akan di lahirkannya. Hal ini
mempengaruhi emosi ibu sehingga terjadi konflik mental yang membuat ibu kurang nafsu
makan. Bila ini terjadi maka bisa mengakibatkan iritasi lambung yang dapat memberi reaksi
pada impuls motorik untuk memberi rangsangan pada pusat muntah melalui saraf otak kesaluran
cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke diafragma dan otot abdomen sehingga terjadi
muntah. Permasalahan dari segi psikiatri dan psikologis sosial banyak di ulas akan menekankan
pentingnya usah usaha untuk melindungi anak- anak yang di lahirkan
kemudian (www.Bkkbn.co.id).
Sedangkan Hiperemesis Gravidarum yang terjadi diatas umur 35 tahun juga tidak lepas
dari faktor psikologis yang di sebabkan oleh karena ibu belum siap hamil atau malah tidak
menginginkan kehamilannya lagi sehingga akan merasa sedemikian tertekan dan menimbulkan

stres pada ibu. Stres mempengaruhi hipotalamus dan memberi rangsangan pada pusat muntah
otak sehingga terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang disertai dengan penurunan
diafragma menyebabkan tingginya tekanan dalam lambung, tekanan yang tinggi dalam lambung
memaksa ibu untuk menarik nafas dalam-dalam sehingga membuat sfingter esophagus bagian
atas terbuka dan sfingter bagian bawah berelaksasi inilah yang memicu mual dan muntah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan
sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu hamil pun akan menjadi buruk.
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi kehamilan usia muda pada umur
kehamilan trimester satu sampai dengan memasuki trimester ke dua, begitu hebat dimana segala
apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum ibu yang
sedang hamil dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam
urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya namun karena adanya
ketidak normalan ibu dalam menjalani kehamilan ini.
Oleh karena itu pada ibu hamil yang sedang mengalami mual munta pada kehamilannya
jangan dianggap biasa, karena mual muntah yang berlebihan pada saat ibu hamil akan
mengakibatkan keadaan ibu menjadi lemah dan perkembangan janin terganggu.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengenali mual
muntah pada ibu hamil yang berlebihan dan dapat mengganggu kesehatan ibu dan perkembangan
janin.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan
disertainya makalah mengenai hiperemesis gravidarum ini mampu memberikan referensi yang

berguna untuk meningkatkan penanganan dan pengetahuan bagi petugas medis untuk merawat
ibu hamil yang mengalami mual muntah berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih.2010.Masalah yang dialami ibu hamil trimester satu . Jakarta: EGC


Dwana Estiwidani, DKK, Konsep Kebidanan, 2008
Ayu, Ida. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Hlm 41-53.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.

Вам также может понравиться

  • Daftar Tilik BHD
    Daftar Tilik BHD
    Документ3 страницы
    Daftar Tilik BHD
    Sri Oktavia Erlina
    Оценок пока нет
  • Tugasbukdykuret
    Tugasbukdykuret
    Документ5 страниц
    Tugasbukdykuret
    rafika ridha
    Оценок пока нет
  • Laporan Tutorial Skenario B Blok 24
    Laporan Tutorial Skenario B Blok 24
    Документ43 страницы
    Laporan Tutorial Skenario B Blok 24
    itartika
    Оценок пока нет
  • Kompresi Aorta Abdominalis
    Kompresi Aorta Abdominalis
    Документ6 страниц
    Kompresi Aorta Abdominalis
    Iin Restu Amanda
    Оценок пока нет
  • Materi KPSP Dan KPAP
    Materi KPSP Dan KPAP
    Документ9 страниц
    Materi KPSP Dan KPAP
    Miss-Amanda Shady
    Оценок пока нет
  • Daftar Tilik Sungsang Bracht
    Daftar Tilik Sungsang Bracht
    Документ1 страница
    Daftar Tilik Sungsang Bracht
    Richard Andre Lantemona
    Оценок пока нет
  • MENGHITUNG SDM KEPERAWATAN
    MENGHITUNG SDM KEPERAWATAN
    Документ36 страниц
    MENGHITUNG SDM KEPERAWATAN
    Nur Fadyla Pelu
    Оценок пока нет
  • Partograf
    Partograf
    Документ8 страниц
    Partograf
    Fickry Adiansyah
    Оценок пока нет
  • SILABUS Kewirausahaan
    SILABUS Kewirausahaan
    Документ5 страниц
    SILABUS Kewirausahaan
    Julina Br Sembiring
    100% (1)
  • Modul 1
    Modul 1
    Документ23 страницы
    Modul 1
    Bennika Ardina
    Оценок пока нет
  • Kasus Kebidanan
    Kasus Kebidanan
    Документ99 страниц
    Kasus Kebidanan
    emilli ericks
    Оценок пока нет
  • Ujian
    Ujian
    Документ9 страниц
    Ujian
    Nandraa
    Оценок пока нет
  • Sap Puskesmas
    Sap Puskesmas
    Документ13 страниц
    Sap Puskesmas
    RestuBs
    Оценок пока нет
  • TUMBUH KEMBANG NEONATUS
    TUMBUH KEMBANG NEONATUS
    Документ40 страниц
    TUMBUH KEMBANG NEONATUS
    Rahendra Wijaya Jonni
    100% (1)
  • Distosia Bahu
    Distosia Bahu
    Документ11 страниц
    Distosia Bahu
    Theresia Witayosi
    Оценок пока нет
  • Latihan Bimbel
    Latihan Bimbel
    Документ7 страниц
    Latihan Bimbel
    melia agustina praharti
    Оценок пока нет
  • Kondom Kateter
    Kondom Kateter
    Документ5 страниц
    Kondom Kateter
    Anonymous gkWPgFqvY
    Оценок пока нет
  • Septum Vagina
    Septum Vagina
    Документ3 страницы
    Septum Vagina
    ZaraManda18
    Оценок пока нет
  • Kebutuhan Nutrisi Rekayasa untuk Remaja SMP
    Kebutuhan Nutrisi Rekayasa untuk Remaja SMP
    Документ46 страниц
    Kebutuhan Nutrisi Rekayasa untuk Remaja SMP
    Windy Yuandari
    Оценок пока нет
  • Tugas Pak Thalib
    Tugas Pak Thalib
    Документ4 страницы
    Tugas Pak Thalib
    Mirna Yuliantiantina Yuli Imoet
    Оценок пока нет
  • METRITIS
    METRITIS
    Документ7 страниц
    METRITIS
    risaputriirma
    Оценок пока нет
  • BAB I Kala 1 Memanjang
    BAB I Kala 1 Memanjang
    Документ29 страниц
    BAB I Kala 1 Memanjang
    Bayu Ghifary
    Оценок пока нет
  • Metode tampon kondom untuk menghentikan perdarahan post partum
    Metode tampon kondom untuk menghentikan perdarahan post partum
    Документ15 страниц
    Metode tampon kondom untuk menghentikan perdarahan post partum
    husnulkhh
    Оценок пока нет
  • ASUHAN
    ASUHAN
    Документ75 страниц
    ASUHAN
    memi
    Оценок пока нет
  • Postpartum
    Postpartum
    Документ8 страниц
    Postpartum
    Mia Roza
    Оценок пока нет
  • Presentasi Bokong
    Presentasi Bokong
    Документ7 страниц
    Presentasi Bokong
    Endro SusiLo Putro Sakau
    Оценок пока нет
  • 8.engagement, Synclistismus, Asynclistismus
    8.engagement, Synclistismus, Asynclistismus
    Документ16 страниц
    8.engagement, Synclistismus, Asynclistismus
    Anggri Septyan
    Оценок пока нет
  • Perawatan Vulva Dan Perineum
    Perawatan Vulva Dan Perineum
    Документ2 страницы
    Perawatan Vulva Dan Perineum
    Fachryh Konduwes
    0% (1)
  • Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Документ13 страниц
    Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Yohana Mikaela Dwi Cahya
    75% (4)
  • Pemeriksaan Fisik Dasar Ibu Bersalin
    Pemeriksaan Fisik Dasar Ibu Bersalin
    Документ21 страница
    Pemeriksaan Fisik Dasar Ibu Bersalin
    018Tri Sulistya Wardani
    Оценок пока нет
  • KONTRAK PRAKTIK KLINIK
    KONTRAK PRAKTIK KLINIK
    Документ3 страницы
    KONTRAK PRAKTIK KLINIK
    Tutuk Yulianti
    Оценок пока нет
  • Himen Infeforata Dan Atresia Labia Minora
    Himen Infeforata Dan Atresia Labia Minora
    Документ10 страниц
    Himen Infeforata Dan Atresia Labia Minora
    Frederica Tyas
    Оценок пока нет
  • Tanda Bahaya Kehamilan
    Tanda Bahaya Kehamilan
    Документ4 страницы
    Tanda Bahaya Kehamilan
    Rana Yuda Stira
    Оценок пока нет
  • Prolapsus Funikuli Penanganan
    Prolapsus Funikuli Penanganan
    Документ19 страниц
    Prolapsus Funikuli Penanganan
    nahdliaaula
    Оценок пока нет
  • Daftar Tilik PEB
    Daftar Tilik PEB
    Документ2 страницы
    Daftar Tilik PEB
    MAWAR RSUD CILEGON
    Оценок пока нет
  • Cara Melakukan KBI
    Cara Melakukan KBI
    Документ1 страница
    Cara Melakukan KBI
    nurdinda
    Оценок пока нет
  • Soal Phantom Kebidanan
    Soal Phantom Kebidanan
    Документ13 страниц
    Soal Phantom Kebidanan
    Virginia Sambur
    Оценок пока нет
  • OSCE-SOAL-PRE-POST-TEST-ALARM
    OSCE-SOAL-PRE-POST-TEST-ALARM
    Документ11 страниц
    OSCE-SOAL-PRE-POST-TEST-ALARM
    Rizky Agustria
    100% (1)
  • PELATIHAN PPGDON
    PELATIHAN PPGDON
    Документ15 страниц
    PELATIHAN PPGDON
    sunarti
    Оценок пока нет
  • EKLAMPSIA
    EKLAMPSIA
    Документ10 страниц
    EKLAMPSIA
    Ahmad Baihaqi
    Оценок пока нет
  • Lampiran Persyaratan TPMB
    Lampiran Persyaratan TPMB
    Документ11 страниц
    Lampiran Persyaratan TPMB
    Andi Wawan
    Оценок пока нет
  • Analisis Situasi Kespro (13)
    Analisis Situasi Kespro (13)
    Документ25 страниц
    Analisis Situasi Kespro (13)
    luqyana fauzia hadi
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Di Luar Haid Ratih
    Perdarahan Di Luar Haid Ratih
    Документ22 страницы
    Perdarahan Di Luar Haid Ratih
    khanina_
    0% (1)
  • KEHAMILAN SUNGSANG PERTAMA
    KEHAMILAN SUNGSANG PERTAMA
    Документ56 страниц
    KEHAMILAN SUNGSANG PERTAMA
    nanda
    Оценок пока нет
  • Vignette Yuliana 1610104122
    Vignette Yuliana 1610104122
    Документ3 страницы
    Vignette Yuliana 1610104122
    yuliana
    Оценок пока нет
  • Pentabio
    Pentabio
    Документ6 страниц
    Pentabio
    Qatrunnada N Khusmitha
    Оценок пока нет
  • Template Bendungan Asi...
    Template Bendungan Asi...
    Документ4 страницы
    Template Bendungan Asi...
    Naya Pebriana
    Оценок пока нет
  • Abortus Insipiens
    Abortus Insipiens
    Документ9 страниц
    Abortus Insipiens
    Dyna Amani Fadillah
    Оценок пока нет
  • DISTOSIA PK II
    DISTOSIA PK II
    Документ33 страницы
    DISTOSIA PK II
    Alfa Septiano
    Оценок пока нет
  • Manajemen Aktif Kala III Osca Uns 2012
    Manajemen Aktif Kala III Osca Uns 2012
    Документ4 страницы
    Manajemen Aktif Kala III Osca Uns 2012
    Rofi'ah Muwafaqoh
    Оценок пока нет
  • Ponek
    Ponek
    Документ32 страницы
    Ponek
    milda
    Оценок пока нет
  • Kbi Kbe Kaa
    Kbi Kbe Kaa
    Документ10 страниц
    Kbi Kbe Kaa
    nurmala
    Оценок пока нет
  • 60 Langkah Apn KLP 10
    60 Langkah Apn KLP 10
    Документ19 страниц
    60 Langkah Apn KLP 10
    Anggitiara
    Оценок пока нет
  • Soal Komplikasi BBL
    Soal Komplikasi BBL
    Документ1 страница
    Soal Komplikasi BBL
    DeyanneDhee
    Оценок пока нет
  • Definisi Sisa Plasenta
    Definisi Sisa Plasenta
    Документ1 страница
    Definisi Sisa Plasenta
    Aisyah Fadilah Andoko
    100% (1)
  • Kematian Janin
    Kematian Janin
    Документ16 страниц
    Kematian Janin
    putrimanullang
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ7 страниц
    Bab Iii
    Suwek
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
    ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
    Документ20 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
    Asti edomeko
    Оценок пока нет
  • Materniras 1
    Materniras 1
    Документ21 страница
    Materniras 1
    jania
    Оценок пока нет
  • HG PENGOBATAN
    HG PENGOBATAN
    Документ11 страниц
    HG PENGOBATAN
    vetri lusiana
    Оценок пока нет
  • Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Документ1 страница
    Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • STROKE Adalah Kondisi Yang Terjadi Ketika Pasokan Darah Ke Otak Terputus Akibat Penyumbatan Atau Pecahnya Pembuluh Darah
    STROKE Adalah Kondisi Yang Terjadi Ketika Pasokan Darah Ke Otak Terputus Akibat Penyumbatan Atau Pecahnya Pembuluh Darah
    Документ4 страницы
    STROKE Adalah Kondisi Yang Terjadi Ketika Pasokan Darah Ke Otak Terputus Akibat Penyumbatan Atau Pecahnya Pembuluh Darah
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Seperti Mentari Yang Bersinar
    Seperti Mentari Yang Bersinar
    Документ1 страница
    Seperti Mentari Yang Bersinar
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Buku Notulen JKN
    Buku Notulen JKN
    Документ1 страница
    Buku Notulen JKN
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Pengertian Tenses
    Pengertian Tenses
    Документ4 страницы
    Pengertian Tenses
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Darahnya Amat Kuasa
    Darahnya Amat Kuasa
    Документ7 страниц
    Darahnya Amat Kuasa
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Документ1 страница
    Arti Dalam Bahasa Indonesia
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Jadwal Piket Ruangan
    Jadwal Piket Ruangan
    Документ1 страница
    Jadwal Piket Ruangan
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Buku Notulen JKN
    Buku Notulen JKN
    Документ1 страница
    Buku Notulen JKN
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Pancasila Dan Implementasi Sila Kedua Dan Ketiga
    Pancasila Dan Implementasi Sila Kedua Dan Ketiga
    Документ4 страницы
    Pancasila Dan Implementasi Sila Kedua Dan Ketiga
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Jika Terjadi Kebakaran
    Jika Terjadi Kebakaran
    Документ2 страницы
    Jika Terjadi Kebakaran
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Sop Kosong
    Sop Kosong
    Документ2 страницы
    Sop Kosong
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Hut HKN Ke 52
    Hut HKN Ke 52
    Документ1 страница
    Hut HKN Ke 52
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Kau Temanku Ku Temanmu
    Kau Temanku Ku Temanmu
    Документ3 страницы
    Kau Temanku Ku Temanmu
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Sop Ketersedian Apar
    Sop Ketersedian Apar
    Документ3 страницы
    Sop Ketersedian Apar
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Документ1 страница
    Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Kartu Rawat Jalan
    Kartu Rawat Jalan
    Документ2 страницы
    Kartu Rawat Jalan
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Sop Ketersedian Apar
    Sop Ketersedian Apar
    Документ3 страницы
    Sop Ketersedian Apar
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Humor Natal
    Humor Natal
    Документ26 страниц
    Humor Natal
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • TATAH IBADAH
    TATAH IBADAH
    Документ11 страниц
    TATAH IBADAH
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Sop Ketersedian Apar
    Sop Ketersedian Apar
    Документ3 страницы
    Sop Ketersedian Apar
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Документ1 страница
    Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Asalkan Yesus Bersama Kita
    Asalkan Yesus Bersama Kita
    Документ3 страницы
    Asalkan Yesus Bersama Kita
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Документ1 страница
    Hipertensi Adalah Meningkatnya
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Lonceng Natal
    Lonceng Natal
    Документ1 страница
    Lonceng Natal
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Jadwal Turun
    Jadwal Turun
    Документ4 страницы
    Jadwal Turun
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Документ1 страница
    Jenis Penyakit Yang Termasuk Program Rujuk Balik
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет
  • SK Sasaran Keselamatan Pasien
    SK Sasaran Keselamatan Pasien
    Документ8 страниц
    SK Sasaran Keselamatan Pasien
    ratna
    83% (6)
  • Buku Notulen JKN
    Buku Notulen JKN
    Документ1 страница
    Buku Notulen JKN
    Lili Hutagalung
    Оценок пока нет