Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JUDUL
Perancangan Impeller Pompa Sentrifugal Ebara Model 100 x 80 FSJA
Dengan Fluida Kerja Air Gambut
2. LATAR BELAKANG
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan
dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan
tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan
kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
penggerak menjadi energi kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada disepanjang pengaliran [1].
PDAM Tirta Siak dalam pengerjaan pemompaan air, menggunakan pompa
sentrifugal tipe 100 x 80 FSJA dengan bentuk konstruksi dari impeller yaitu
closed impeller. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk merancang impeller pompa
sentrifugal tersebut dengan fluida kerja air gambut, yang mana air gambut
memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan air. Dalam hal ini perhatian
penulis dititik pusatkan pada pengaruh viskositas dari fluida kerja pompa.
Pompa sentrifugal yang dirancang untuk air jika digunakan untuk fluida
kerja yang lain seperti air gambut, Head pompa sentrifugal akan menurun [1].
Karena, viskositas yang lebih tinggi dapat menurunkan head pompa yang juga
akan mempengaruhi perubahan nilai flow rate aliran serta efisiensinya [3].
Perubahan nilai flow rate apakah mengalami penurunan ataupun peningkatan
dapat mengakibatkan pre rotasi pada pola aliran fluida [2]. Pre-rotasi disini
maksudnya adalah arah perputaran aliran fluida yang tidak sesuai dengan arah
perputaran impeller dan porosnya yang dapat mengakibatkan nilai kecepatan
relatif impeller mengalami penurunan.
Slip factor merupakan parameter lain selain pre-rotasiyang mempengaruhi
dalam perancangan impeller pompa sentrifugal [2]. Viskositas menyebabkan
timbulnya slip factor, dimana slip factor mengakibatkan turunnya kecepatan
absolut dalam komponen tangensial, hal ini menyebabkan fluida meninggalkan
impeller dengan sudut yang lebih kecil daripada sudut keluaran impeller [2].
Berdasarkan hal ini, maka dalam perancangan impeller dimana terdapat pengaruh
slip factor, dibutuhkan sudut keluaran impeller yang lebih besar. Slip factor dapat
dicari dengan menggunakan dua pendekatan, yang pertama adalah dari segitiga
kecepatan pada impeller outlet dan yang kedua adalah dengan impeller theoretical
head of 3D turbulent viscous fluid. Faktor tersebut secara signifikan juga
tergantung pada seberapa besar flow rate fluida kerjanya. Penulis dalam hal ini
akan menggunakan cara dengan menggunakan segitiga kecepatan.
Perancangan ulang pompa sentrifugal ini adalah dalam hal merancang ulang
jumlah dan besar sudut keluaran impeller. Dalam penelitiannya, Thoharudin, Arif
Setyo Nugroho dan Stefanus, memvariasikan jumlah impeller 6, 7, 8 dan 9 buah,
dimana impeller dengan jumlah sembilan buah memiliki head dan efisiensi yang
lebih tinggi [4]. Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak jumlah impeller
maka performanya akan semakin baik dan juga semakin besar sudut keluaran
impeller maka efisiensi akan semakin tinggi karena perubahan sudut keluaran
impeller tersebut akan mempengaruhi pola aliran didalam pompa walaupun dalam
head pompanya tidak berubah secara signfikan.
Berdasarkan beberapa tinjauan diatas, maka penulis ingin merancang ulang
impeller pompa EBARA tipe 100 x 80 FSJA dengan adanya pengaruh dari
viskositas fluida yang akan dipompakan, dalam hal ini adalah air gambut yang
memiliki viskositas yang berbeda dengan air. Setelah merancang impeller pompa
sentrifugal tersebut, penulis akan menganalisa seberapa besar head yang
dihasilkan dan perubahan flow rate serta efisiensi pompa yang dihasilkan setelah
perancangan ini.
3. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Berapakah nilai sudut keluaran impeller untuk memompakan air gambut
pada pompa sentrifugal di PT. PDAM Tirta Siak?
6.1.
menaikkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan kata lain pompa
adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengalirkan fluida dengan cara
menaikkan tekanan fluidanya. Hal ini dapat dicapai dengan membuat suatu
tekanan rendah pada sisi masuk (suction) dan tkanan tinggi pada sisi keluar
(discharge) pada pompa.
6.2.
atau sabuk transmisi. Fluida masuk melalui pusat impeller dan kemudian terjebak
diantara sudu impeller. Sudu impeller yang berisi fluida tersebut memberikan
kecepatan pada fluida yang bergerak dari pusat impeller ke diameter luar impeller.
Saat fluida mengalami percepatan, menimbulkan daerah yang bertekanan rendah
disekitaran pusat impeller, sesuai dengan prinsip Bernoulli, saat kecepatan naik,
tekanan menurun. Hal inilah yang menjadi alas an mengapa fluida yang masuk ke
dalam pompa harus memiliki energi yang cukup.
6.3.
untuk layanan head (tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua
impeller yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa
multitahap memiliki tiga impeller atau lebih terpasang seri untuk layanan
6.4.
: <20 m3/jam
: 20 60 m3/jam
: >60 m3/jam
sentrifugal dapat berupa open
6.5.
6.1.1.
yang direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani oleh
pompa seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 6. 4. Head total pompa dapat
ditentukan sebagai berikut :
H = ha + hp + hl +
Vd 2
2g
Dalam hal pompa menerima energi dari aliran yang masuk ke sisi
hisapnya, seperti pada pompa penguat (pompa booster), maka head pompa dapat
dihitung dalam rumus sebagai berikut :
H = ha + hp + hl +
1
2g
(Vd2 Vs2)
Head Kerugian
Head kerugian merupakan Kerugian energy per satuan berat fluida
dalam pengairan cairan dalam system perpipaan, Head loss atau head kerugian
dibagi menjadi 2, yaitu head loss minor dan head loss mayor :
1. Mayor Head Loss
Mayor head loss merupakan kerugian energy disepanjang saluran pipa,
adapun mayor head loss dapat dihitung dengan persamaan :
Hlp = f x
L
D
V2
2g
xV x D
Hlf = n x k x
V2
2g
10
xg
energy poros.
Fluida adalah ideal dan non viscous, sehingga tidak ada gesekan antara
3.
4.
jumlah sudu tak berhingga seperti pada Gambar 6. 7, maka dapat diturunkan
persamaan euler sebagai berikut :
H=
U 2 x C u 2U 2 x C u 2
g
=E=
W
mxg
11
Segitiga Kecepatan
Fluida mengalir kedalam pompa karena terhisap oleh impeller yang
berputar, dengan menganggap aliran fluida dalam bentuk aliran dua dimensi, dan
bahwa fluida mengikuti sudu-sudu impeller dengan tepat. Kecepatan masuk dan
keluar untuk suatu impeller yang mempunyai sudu-sud umengarah kebelakang
seperti ditunjukkan dalam Gambar 6. 8, maka u merupakan kecepatan suatu titik
pada impeller relatif terhadap tanah, w adalah kecepatan aliran fluida relatif
terhadap impeller, c adalah kecepatan absolut partikel fluida yang mengalir relatif
terhadap tanah. C merupakan penjumlahan secar vector antara u dan w.
6.8.
Kecepatan Spesifik
Kecepatan spesifik (ns) merupakan kecepatan secara geometrik yang
xQ
75 x H 3 /2
Efisiensi Pompa
13
th
2. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetric merupakan perbandingan antara Q actual dan Q
teoritis pompa
v =
Qa
Qth
Q = Qth - Qa
Qa+ H
Qth Q
Qa
=
Q th
th
=1-
Q
Q th
3. Efisiensi Mekanik
Efisiensi mekanik merupakan perbandingan antara daya actual dan daya
teoritis pompa.
m =
Na
N th
N th N
N th
N = Nth - Na
N a+ N
Na
=
=1
th
N
N th
xQ
xQx H
Constant
dan jika digunakan dalam bentuk Newton contoant bernilai 1.000 untuk
mendapatkan daya dalam satuan KW.
6.11. Fenomena Aliran Pada Pompa
14
15
gelembung uap tersebut akan terbawa masuk kedalam impeller. Didaerah yang
bertekanan tinggi disekitaran rumah pompa, gelembung-gelembung tersebut akan
pecah kembali karena tekanan pada daerah tersebut akan lebih tinggi daripada
nilai vapor pressurenya. Pecahnya gelembung uap ini akan mengakibatkan ketidak
beraturan pada pergerakan fluida cair sehingga menghasilkan gaya yang mampu
melepaskan partikel-partikel metal pada permukaan yang dilalui oleh fluida
tersebut. Pecahnya gelembung uap dengan gaya yang begitu besar ini
menyebabkan suara keras didalam pompa, yang dapat menjadi indikator
terjadinya kavitasi didalam pompa. Untuk menghindari kavitasi NPSH pompa
harus ditingkatkan [3].
7. METODOLOGI
Metodologi perancangan dalam tugas akhir ini didasarkan pada metode
klasik perancangan yang terdapat pada buku
16
17
8. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan oleh penulis mengacu pada metode
penyelesaian masalah yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu sebagai berikut
No
Kegiatan
Lokasi
1
1.
Studi Literatur
2.
Penentuan
Siak
PT. PDAM Tirta
3.
Parameter
Perancangan
Siak
Lab.
4.
Ulang
Energi
Analisa Hasil Lab. Konversi
5.
Perancangan
Pembuatan
Energi
Lab. Konversi
Laporan
Energi
Minggu Ke3
4
5
Konversi
9. BIAYA
Penelitian ini tidak memerlukan biaya karena penelitian ini hanya bersifat
perancangan, adapun yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan penelitian
ini merupakan software autodesk inventor professional 2015 dimana software ini
digunakan untuk membuat permodelan pompa sentrifugal dalam gambar 3
dimensi maupun 2 dimensi.
18