Вы находитесь на странице: 1из 15

STATOCYST

Berfungsi sebagai alat keseimbangan. Statocyst berbentuk kantong dan dinding kantong
tersebut tersusun atas zat kitin. Di dalam kantong terdapat suatu peninggian yang disebut
bantalan indera, dan terdapat tida set rambut dengan jumlah sekitar 200 buah rambut. Pada
setiap bantalan indera akan berhubungan dengan satu serabut saraf. Pada rambut-rambut itu
terdapat sejumlah butir-butir pasir yang disebut statolith. Statolith melekat pada rambutrambut dengan menggunakan zat hasil sekresi kelenjar-kelenjar yang terletah di bawah
bantalan indera. Kontak antara statolith dengan rambut-rambut tersebut akan menentukan
udang ketika berenang (Kastawi, 2001)

SISTEM OTOT
Otot-otot udang yang terdapat di dalam tubuhnya menempel pada permukaan sebelah
dalam eksoskeleton. Pada prinsipnya otot di dalam tubuh udang terletak di dalam abdomen.
Otot tersebut digunakan untuk membengkokkan bagian-bagian tubuh udang pada permukaan
ventral torak ke arah depan dan selanjutnya menghasilkan geak ke belakang saat berenang
(Kastawi, 2001)
SISTEM REPRODUKSI
Kebanyakan Crustacea memiliki alat reproduksi yang terpisah (dioceous) atau terdapat
individu jantan dan betina, namun pada Crustacea tingkat rendah ada yang bersifat
hermaphrodit. Alat reproduksi jantan terdiri dari organ internal yaitu sepasang testis, sepasang
vas deferens dan sepasang vesikula seminalis. Testis lunak berbentuk lonjong, berwarna putih
dan terletak di bawah sinus pericardii. Pada ujung posterior terdapat vas deferens. (Kastawi,
2001). Fungsi alat kelamin eksternal udang jantan adalah untuk menyalurkan sperma dan
meletakkan spermatophora pada alat kelamin betina (thelikum). (Agus, 1993). Alat kelamin
jantan terdapat pada pasangan kaki kelima

Gambar skematis organ reproduksi udang jantan

Gambar : Organ Reproduksi Udang jantan


Keterangan : Bagian kecil yang menonjol pada jantan (1) adalah
lubang genital (kelamin) pada bagian bawah sepasang kaki jalan ke
lima.

Pada udang betina, alat reproduksinya terdiri dari sepasang ovary dan oviduct. Ovari
berbentuk sabit dan terletak dibawah sinus pericardii. Bagian depan dan belakang dari kedua
ovary saling berhubungan. Ditengah kedua sisi setiap ovary keluar oviduk pendek yang
bermuara pada aperture genital (Kastawi, 2001). Alat kelamin betina terdapat pada pasangan
kaki ketiga

Gambar skematis organ reproduksi udang betina

Gambar : Organ reproduksi udang betina


Keterangan: Betina memiliki lubang genital (2) pada kaki jalan ke tiga
dan seminal receptacle (3) di pertengahan kaki jalan ke empat (jantan
tidak memiliki seminal receptacle).

Pembuahan terjadi diluar tubuh (fertilisasi eksternal). Ketika musim reproduksi, udang
jantan dan udang betina melakukan kopulasi. Pada saat kopulasi spermatozoa akan

ditampung dalam penampung sperma dari udang betina, kemudian kedua hewan terpisah.
Beberapa hari kemudian, udang membersihkan daerah abdomennya menggunakan kaki
renangnya. Kemudian udang betina membalikkan tubuhnya, melipat tubuh dan keluarlah
sekresi berupa lendir yang menyelaputi kaki renang. Lalu ovum keluar dari oviduk viduk
sekitar 200-400 buah dan akan dibuahi oleh spermatozoa yang keluar dari kantong
penampung spermatozoa. Telur tetap melekat pada kaki renang sampai menetas (Kastawi,
2001).

REGENARASI DAN AUTOTOMI


Udang memiliki daya regenerasi pada bagian-bagian tubuh yang rusak atau hilang.
Struktur baru tidak selalu sama dengan yang digantikan. Contohnya pada Orconectes
pellucidus testii memiliki mata yang tidak berfungsi. Namun setelah terjadi regenerasi
terbentuk bangunan seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Regenerasi semacam
ini disebut heteromorfis karena struktur baru tidak serupa dengan struktur yang digantikan.
Udang juga memiliki kemampuan autotomi yaitu pemutusan kaki pada titik tertentu
(Kastawi, 2001).

KELAS INSECTA
Insekta merupakan salah satu kelas dari filum Arthropoda yang jumlah spesiesnya paling
banyak dengan keanekaragaman yang tinggi pula. Kata Insecta berasal dari bahasa latin,
insecti yang artinya serangga. Serangga sering juga disebut Heksapoda yang berarti
mempunyai 6 kaki atau 3 pasang (Aziz. 2008). Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil
diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru ditemukan hampir setiap tahun.
(Borror., dkk, 1992). Beberapa ordo dari Kelas Insecta adalah sebagai berikut:
1. Ordo Thysanura: contohnya kutu buku (Lepisma)

2. Ordo Isoptera (Archiptera) : Contohnya rayap atau laron

(Archotermopsis), sibar-sibar afrika (Orthetrum farinosum), dan


sibar-sibar raja (Anax imperator).

3. Ordo Rynchota (Hemiptera): Contohya kutu busuk (Cimex),


walang sangit (Leptocoriza acuta), lembing cokelat (Podops
vermiculata), lembing hijau (.Nezar viridula), dan tonggeret.

4. Ordo Orthoptera: Contohnya belalang sembah (Tenodera


aridifolia),

kecoak

(Amblycorpha).

(Periplaneta

orong-orong

americana),

(Gryllotalpa),

belalang

jangkrik

kayu

(Acheta

domestica atau Homoeogryllus japonicus), belalang ranting


(Bactrocoderma aculiferum).

5. Ordo Lepidoptera: Contohnya kupu-kupu raja ungu (Sasakia

charonda), ngengat sutra (Bombyx mori), dan kupu-kupu gajah


(Attacus atlas), kupu-kupu jeruk sayap pan- jang (Papilio
machoon).

6. Ordo

Siphonoptera:

Contohnya

pinjjfli

kucing

(Ctenocephalus felis) hidup sebagai kutu kucing dan pinjal/kutu


tikus (Xenopsylla cheopsis).

7. Ordo Diptera: Contohnya lalat rumah (Musca domestica),

lalat pitak (Tabanus), lalat buah (Drosophila melanogaster), lalat


tse-tse (Glossina palpalis), nyamuk Aedes aegvpti, nyamuk
Anopheles, lalat hijau (Lucilia caesar), dan nyamuk Culex.

8. Ordo Coleoptera: Contohnya kumbang buas air (Dytisticus marginalis),


kumbang pada beras atau tepung (Calandra oryzae), kunang-kunang (Pteroptyx
malacae), kumbang penggerek kelapa (Orytes rhinoceros), kumbang rusa
(Prosopocoilus inclinatus), samber lilin (Chryochrosa fulminans), kumbang
emas (Coccinela sp.)

9. Ordo Hymenoptera: Contohnya semut (Monomorium), lebah madu besar


(Apis mellifera), semut merah (Occophylla smragdina), lebah madu yang
dipelihara manusia (Apis indica), dan lebah madu yang hidup di lubang kayu
(Apis dorsata).

10. Ordo Neuroptera: Contohnya


frontalis).

undur-undur (Mynneleon

11. Ordo Odonanta: Contohnya capung (Aeshna), capung besar

(.Epiophlebia), capung kecil (Zygopteran).

Menurut Hadi (2010) Ciri- ciri umum kelas ini adalah:


1. Tubuh terbagi atas kepala, toraks dan abdomen.
2. Mempunyai sepasang sayap kecuali Anoplura (kutu penghisap), Mallophaga (kutu
penggigit) dan Siphonaptera (kutu pada kucing)
3. Mempunyai sepasang antena.
4. Mempunyai tiga pasang kaki.
5. Perangkat mulut telah mengalami perkembangan dan
sehingga dikenal berbagai

ragam

tipe

seperti

penyesuaian sedemikian rupa

menggigit/mengunyah,

menusuk,

menghisap, menyerap dan sebagainya.


Dan menurut Hadi (2009) ciri-ciri umum serangga adalah mempunyai appendage atau
alat tambahan yang beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas, tubuh
terbungkus oleh zat khitin sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya ruas-ruas tersebut ada
bagian yang tidak berkhitin, sehingga mudah untuk digerakkan. System syaraf tangga tali,
coelom pada serangga dewasa bentuknya kecil dan merupakan suatu rongga yang berisi
darah.

MORFOLOGI LUAR
Pada belalang (Tenodera aridifolia)
Ruas yang membangun tubuh serangga terbagi atas tiga bagian yaitu, kepala (caput),
dada (toraks) dan perut (abdomen). Enam Ruas terkonsolidasi membentuk kepala, Dada
terdiri dari 3 ruas, dan pada dada tersebut terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Sayap

terdapat pada bagian ini dan pada umumnya ada dua pasang yang terletak dibagian dada ruas
kedua dan ruas ketiga. Perut terdiri atas 6 sampai 11 ruas (ruas belakang posterior digunakan
sebagai alat reproduksi) (Aziz,2008). Serangga memiliki skeleton yang berada pada bagian
luar tubuhnya (eksoskeleton). Rangka luar ini tebal dan sangat keras sehingga dapat menjadi
pelindung tubuh, yang sama halnya dengan kulit kita sebagai pelindung luar. (Hadi, 2009).
Eksoskeleton berupa kutikula yang terdiri dari zat kiin dan terbagi menjadi segmen-segmen.
Antara segmen yang satu dengan yang lainnya terdapat sutura yaitu bagian lunak dan
berfungsi untuk memudahkan pergerakan abdomen, sayap, kaki, antenna dan lainnya
(Kastawi, 2001).

KEPALA
Kepala serangga terdiri dari 3 sampai 7 ruas, yang memiliki fungsi sebagai alat untuk
pengumpulan makanan, penerima rangsangan dan memproses informasi di otak. Kepala
serangga keras karena mengalami sklerotisasi (Suheriyanto. 2008)
Pada bagian depan (frontal) apabila dilihat dari samping (lateral) dapat ditentukan letak
frons, clypeus, vertex, gena, occiput, mulut, mata majemuk, mata tunggal (ocelli), postgena
dan antenna (Boron., dkk. 1992)
Pada kedua sisi kepala terdapat mata majemuk berwarna hitam. Mata majemuk
dilindungi oleh bagian transparan dari kutikula yaitu cornea. Diantara beberapa serangga,
kemungkinan belalang mampu membedakan warna. Selain mata majemuk, belalang memiliki
mata sederhana atau ocellus didaerah bagian atas serta ditepi sebelah dalam mata majemuk
(Kastawi, 2001)
Selain mata, terdapat juga sepasang antena yang panjang dan sangat mobil (bergerakgerak) (Kastawi, 2001). Mata tunggal dapat dijumpai pada larva, nimfa, maupun pada
serangga dewasa (Hadi, 2010).

Antena belalang berbentuk benang dan tersusun atas

sejumlah besar segmen. Pada antena terdapat rambut-rambut sensori yang kemungkinan
berfungsi sebagai indera pembau.

Bagian-bagian kepala belalang: a:antenna; b:ocelli; c:vertex; d:compound


eye; e:occiput; f:gena; g:pleurostoma;h:mandible; i:labial palp; j:maxillary palps;k:maxilla; l:labrum; m:clypeus; n:frons

Menurut Hadi (2009), tipe kepala serangga berdasarkan posisi alat mulut terhadap
sumbu (poros tubuh) dapat dibedakan atas:
1) Hypognatus (vertical), apabila bagian dari alat mulut mengarah ke bawah dan
dalam posisi yang sama dengan tungkai. Contohnya : pada ordo Orthoptera
2) Prognatus (horizontal), apabila bagian dari alat mulut mengarah ke depan dan
biasanya serangga ini aktif mengejar mangsa. Contohnya : pada ordo Coleoptera
3) Opistognatus (oblique), apabila bagian dari alat mulut mengarah ke belakang dan
terletak di sela-sela pasangan tungkai. Contohnya pada ordo Himeptera

Ket : A. Hypognatus B. Prognatus C. Opistognatus

BAGIAN MULUT
Bagian mulut belalang adalah sebagai berikut:

Labrum atau bibir atas terletak di sisi ventral clypeus. Disebelah baah terdapat organ
yang bentuknya seperti lidah yaitu hypopharynx. Disetiap sisinya terdapat rahang keras

mandibula. Permukaan rahang ini bergigi untuk menggiling makanan. Disebelah bawah
mandibula terdapat maxilla. Setiap maxill terdiri atas cardo (bagian basal), stipes (bagian
tengah), lacinia (berbentuk kurva panjang), galea (bentuknya panjang sedikit bulat) dan
palpus maxillary. Labium dari bibir bawah terdiri atas submentum (bagian basal), mentum
(bagian tengah), ligula (berjumlah dua, merupakan penutup yang dapat bergerak_ dan palpus
labial yang terdapat pada tiap sisinya. Labrum dan labium berperan memegang makanan
diantara mandibula dan maxilla yang bergerak secara lateral untuk menggiling makanan.
Sedangkan palpus maxillary dan palpus labial berfungsi untuk membedakan jenis makanan
karena adanya organ-organ indera.

DADA (THORAX)
Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen yaitu prothorax (anterior), mesothoranx (tengah) dan
metathorax (posterior).

Tiap-tiap segmen tertutup oleh eksokskeleton, dibagian dorsal disebut tergum, disisi lateral disebut
pleura dan dibagian ventral disebut sternum. Pada mesothorax dan metathorax masing-masing terdapat
sepasang sayap. Sayap pada segmen mesothorax merupakan sayap anterior disebut tegmina atau elytra.
Sayap pada segmen methatorax merupakan sayap posterior. Sayap anterior berupa lembaran tebaltidak
tembus cahaya, sedang sayap posterior berupa lembaran tipis dan transparan. Disisi lateral mesothorax
dan methatorax terdapat spirakel yang merupakan lubang dari siste respirasi. Setiap segmen dada
membawa sepasang kaki.

Rujukan :
Agus Murtidjo, B, 1993. Budidaya Udang galah sistem monokultur. Penerbit Kanisius.
Aziz MIA. 2008. Rift valley fever: the storyunfolds. Sudanese J of Public Health 3(1): 5-10.
Borror et al. 1998. Pengenalan Pelajaran Serangga. 8th Ed. Terjemahan dari an Introduction to
Study of Insect oleh Soetiyono Partosoedjono. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Hadi, U. K. 2010. Pengenalan Arthropoda Dan Biologi Serangga. Bagian Parasitologi dan
Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
Hadi, H. M., Tarwotjo, U., dan Rahadian, R. 2009. Biologi Insecta ENTOMOLOGI. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Kastawi, Y., dkk. 2003. Zoologi Anvertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang
Suheriyanto, Dwi. 2008. Ekologi Serangga. Malang: UIN Press

Вам также может понравиться

  • Draft Kajian Pustaka
    Draft Kajian Pustaka
    Документ3 страницы
    Draft Kajian Pustaka
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Metodologi PST
    Metodologi PST
    Документ2 страницы
    Metodologi PST
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Cover Terato
    Cover Terato
    Документ2 страницы
    Cover Terato
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Dan Formlin
    Dan Formlin
    Документ2 страницы
    Dan Formlin
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Lampiran 1 NRC Grant
    Lampiran 1 NRC Grant
    Документ2 страницы
    Lampiran 1 NRC Grant
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Aka Pendahuluan (Seminar)
    Aka Pendahuluan (Seminar)
    Документ2 страницы
    Aka Pendahuluan (Seminar)
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Islam Masa Muhammad
    Islam Masa Muhammad
    Документ11 страниц
    Islam Masa Muhammad
    Hifni Mahmed
    Оценок пока нет
  • 1HK08988 PDF
    1HK08988 PDF
    Документ18 страниц
    1HK08988 PDF
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Tugas Analisis Jurnal
    Tugas Analisis Jurnal
    Документ3 страницы
    Tugas Analisis Jurnal
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Sejarah Hidup Rasulullah PDF
    Sejarah Hidup Rasulullah PDF
    Документ397 страниц
    Sejarah Hidup Rasulullah PDF
    Dian Muhtar Budiasa
    Оценок пока нет
  • Alat Peraga Sistem Reproduksi Wanita
    Alat Peraga Sistem Reproduksi Wanita
    Документ4 страницы
    Alat Peraga Sistem Reproduksi Wanita
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Ikan Betok
    Ikan Betok
    Документ15 страниц
    Ikan Betok
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • RQA Regulasi Eks. Gen. Pro
    RQA Regulasi Eks. Gen. Pro
    Документ1 страница
    RQA Regulasi Eks. Gen. Pro
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • 1HK08988 PDF
    1HK08988 PDF
    Документ18 страниц
    1HK08988 PDF
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Xdesign PDF
    Xdesign PDF
    Документ13 страниц
    Xdesign PDF
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Diskusi SPH
    Diskusi SPH
    Документ3 страницы
    Diskusi SPH
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Ran Cob
    Ran Cob
    Документ13 страниц
    Ran Cob
    richardson sitohang
    Оценок пока нет
  • Nikah Dini Sebagai Solusi Efektif Menjaga Iffah
    Nikah Dini Sebagai Solusi Efektif Menjaga Iffah
    Документ8 страниц
    Nikah Dini Sebagai Solusi Efektif Menjaga Iffah
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • 1HK08988 PDF
    1HK08988 PDF
    Документ18 страниц
    1HK08988 PDF
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Faktor Tunggal (RBSL) Edited Uds
    Faktor Tunggal (RBSL) Edited Uds
    Документ18 страниц
    Faktor Tunggal (RBSL) Edited Uds
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • 8 Put
    8 Put
    Документ15 страниц
    8 Put
    Diah
    Оценок пока нет
  • Teknik Statistika Untuk Analisis Data - Metpen
    Teknik Statistika Untuk Analisis Data - Metpen
    Документ18 страниц
    Teknik Statistika Untuk Analisis Data - Metpen
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • LKM Fiswan
    LKM Fiswan
    Документ3 страницы
    LKM Fiswan
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Toleransi Osmotik Eritrosit
    Toleransi Osmotik Eritrosit
    Документ3 страницы
    Toleransi Osmotik Eritrosit
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Individu Dan Populasi
    Individu Dan Populasi
    Документ4 страницы
    Individu Dan Populasi
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Kalong Besar (Pteropus Vampyrus)
    Kalong Besar (Pteropus Vampyrus)
    Документ4 страницы
    Kalong Besar (Pteropus Vampyrus)
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Air (Water)
    Air (Water)
    Документ11 страниц
    Air (Water)
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • 1a Dan 1b
    1a Dan 1b
    Документ4 страницы
    1a Dan 1b
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Bulu (Feathers)
    Bulu (Feathers)
    Документ20 страниц
    Bulu (Feathers)
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет
  • Air (Water) : Stress) Karena Kekurangan Pasokan Air Di Daerah Perakaran Dan Laju Evapotranspirasi Yang
    Air (Water) : Stress) Karena Kekurangan Pasokan Air Di Daerah Perakaran Dan Laju Evapotranspirasi Yang
    Документ8 страниц
    Air (Water) : Stress) Karena Kekurangan Pasokan Air Di Daerah Perakaran Dan Laju Evapotranspirasi Yang
    Chairil Akmal
    Оценок пока нет