Вы находитесь на странице: 1из 3

Senin 29 Aug 2016, 17:19 WIB

Sibuk Adili Jessica hingga Sidang di MK, Ini Tips Hakim Binsar Atur Waktu
Kartika Tarigan - detikNews
Jakarta - Wajah hakim Binsar Gultom mulai familiar di publik karena mengadili
Jessica Kumala Wongso dengan jadwal sidang yang cukup padat. Waktu Binsar
semakin tersita karena ia juga harus bolak-balik sidang di Mahkamah Konsitusi
(MK). Tak hanya itu, ia juga harus mengajar di akhir pekan.
"Iya (minum vitamin). Kepadatan jadwal saya, memang kita harus pintar-pintar
menjaga kesehatan," kata Binsar di sela-sela sidang di Gedung MK, Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Binsar ke MK karena sedang menggugat UU MA. Ia meminta syarat hakim agung
dari jalur nonkarier diperberat karena dengan aturan yang sekarang, aturan itu
membuat peluangnya menjadi hakim agung semakin kecil. Akibat gugatan itu, Binsar
harus pandai-pandai mengatur waktu dengan sidang Jessica.
"Makanya tadi, saya izin kapada Yang Mulia hakim, tolong jangan diubah hari Rabu.
Karena sidang di PN Jakpus, Jessica ya hari Rabu. Kami sudah mengatur jadwal
sedemikian rupa," ujar hakim yang pernah mencoba mendaftar pimpinan KPK pada
2007 tapi gagal itu.

Ruwetnya agenda Binsar diperpanjang dengan tinggalnya ia di Depok.


"Rumah saya di Depok. Saya harus berangkat jam 05.30 WIB pagi. Supaya tidak
telat. Apalagi sekarang MA sedang berbenah. Reformasi birokrasi harus sampai jam
07.30 WIB. Dan dari kantor, pengadilan, walaupun ada sidang yang selesai jam
22.00 WIB, kadang jam 19.00 WIB, Jessica ya, saya tetap harus istirahat di PN
Jakpus," tutur Binsar.
Bila sidang tidak ramai, Binsar memilih istirahat di kantor sambil menunggu lalu
lintas Jakarta terurai. Jelang tengah malam, ia baru menyusuri jalanan kembali ke
rumahnya di selatan Jakarta.
"Dan itulah saya kesempatan setelah istirahat, tidur sebentar lalu belajar atau
membuat putusan. Karena perkara yang kami tangani tidak hanya Jessica. Nah jadi
jam 22.00 WIB akhirnya kita mensiasati pulang ke Depok. Kan tol sudah sepi tuh.
Sampai di Depok langsung tidur, bangun lagi jam 04.00 WIB," cerita Jessica.
Kepadatan Binsar bukannya berkurang di akhir pekan, sebab ia harus mengajar di
FH Universitas Esa Unggul, Jakarta.
"Ngajar itu buat saya refresing. Ketemu-ketemu mahasiswa. Ketawa-ketawa. Saya
nggak pernah lagi kasih mereka teori. Saya ceritakan saja tentang persidangan.
Cerita-cerita di situ," pungkas hakim karier yang pernah mencoba menjadi hakim
agung dari jalur nonkarier pada 2012 tetapi gagal.
(asp/rivki)

Sumarlam (2003:23) menegaskan bahwa berdasarkan tempatnya, apakah


acuan itu berada di dalam teks atau di luar teks, maka pengacuan dibedakan
menjadi dua jenis, Pengacuan Endofora dan Pengacuan Eksofora. Endofora terbagi
atas anafora dan katafora berdasarkan posisi (distribusi) acuannya (referensinya).
Waktu Binsar semakin tersita karena ia juga harus bolak-balik sidang di Mahkamah
Konsitusi (MK)
Pada kata ia beranafora dengan Binsar, karena kata ia membuat rujukan silang hal
atau kata yang telah dinyatakan sebelumnya. Dalam kalimat di atas kata ia
merupakan kata ganti personal yang merujuk pada Binsar yang telah dinyatakan
sebelumnya.
Kepadatan jadwal saya, memang kita harus pintar-pintar menjaga kesehatan," kata
Binsar di sela-sela sidang di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
Pusat, Senin (29/8/2016).
Pada kata saya berkatafora dengan Binsar, karena kata saya merujuk silang
dengan anteseden yang dibelakangnya. Dalam kalimat di atas kata saya merupakan
kata ganti personal yang merujuk pada Binsar yang dinyatakan dibelakang.
Menurut Kridalaksana (1994:92) demonstratif adalah jenis yang berfungsi
untuk menunjukkan sesuatu (anteseden) di dalam maupun di luar wacana. Dari
sudut bentuk, dapat dibedakan antara demonstratif dasar dan demonstratif turunan.
Pada kalimat berikut ini,
Waktu Binsar semakin tersita karena ia juga harus bolak-balik sidang di Mahkamah
Konsitusi (MK). Tak hanya itu, ia juga harus mengajar di akhir pekan.
Kata itu merupakan demonstratif dasar yang merujuk pada bolak-balik sidang di
Mahkamah Konsitusi (MK).
Sumarlam (2003:25) membagi pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk)
menjadi dua, yaitu pronomina demonstratif waktu (temporal) dan pronomina tempat
(lokasional).
Pada kalimat berikut ini,
Tak hanya itu, ia juga harus mengajar di akhir pekan.
Kata akhir pekan merupakan pronomina demonstratif waktu (temporal).
Ruwetnya agenda Binsar diperpanjang dengan tinggalnya ia di Depok.
Kata Depok merupakan pronomina demonstratif tempat (lokasional).
Inferensi deduktif dapat diklasifikasikan secara luas sebagai inferensi
langsung, dimana kesimpulan ditarik dari satu premis tunggal, dan inferensi
menengah, dimana kesimpulan ditarik dari dua premis atau lebih.

Waktu Binsar semakin tersita karena ia juga harus bolak-balik sidang di Mahkamah
Konsitusi (MK). Tak hanya itu, ia juga harus mengajar di akhir pekan.
Maka inferensi deduktif dari kalimat di atas adalah Binser sibuk.

Вам также может понравиться