Вы находитесь на странице: 1из 52

Makalah Kesehatan Penyakit dan Pencegahannya

Posted: December 22, 2013 in MAKALAH MATAKULIAH

MAKALAH

KESEHATAN, PENYAKIT, DAN PENCEGAHAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah IPA yang dibina oleh

Setyo Eko Atmojo, M.Pd.

Oleh

Ratna Wahyu Hendratni

(12144600130)

Briandika Doni Arnanda

(12144600132)

Diah Ayu Retnaningsih

(12144600140)

Windri Ratna Peni

(1214460015)

A4-12

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKATRA

2012/2013

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah IPA 1 ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan
pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memehuni tugas IPA 1.

Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Setyo Eko Atmojo, M.Pd. selaku dosen
pembimbing matakuliah IPA 1. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi
penulis pribadi maupun pihak yang membaca.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan tugas ini.

Yogyakarta, Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .

ii

DAFTAR ISI iii

BAB I

PENDAHULUAN1

1.

Latar Belakang . 1

2.

Rumusan Masalah 1

3.

Tujuan dan Manfaat.. 1


BAB II

PEMBAHASAN

1.

Kesehatan. 2

2.

Penyakit 5

3.

Macam penyakit 6

1.

Penyakit pada manusia dan pencegahannya. .6

2.

Penyakit pada hewan dan pencegahannya.. 35

3.

Penyakit pada tumbuhan dan pencegahannya.. 40

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN 47

1.

Kesimpulan.47

2.

Saran .

47

DAFTAR PUSTAKA.. 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.

A.

Latar Belakang

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, namun belum banyak
masyarakat yang mampu mengambil keputusan tentang perawatan kesehatan yang mereka

butuhkan, dan tanggung jawab untuk menjaga kesehatannya secara optimal. Betapa pentingnya
kesehatan, akan tetapi banyak orang yang mengabaikannya. Mereka tidak menyadari bahwa gaya
hidup, pola hidup, dan aktivitas keseharian bisa mempengaruhi kesehatan. Mereka merasa sehat
ketika tidak mengalami batuk, flu, atau penyakit menular lainnya. Padahal, ada bahaya yang
mengancam apabila pola hidup yang sehat tidak diterapkan dalam keseharian.

Saat ini banyak penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh kuman, virus, atau bakteri tetapi
lebih disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat.

B. Rumusan Masalah

1.

Apa yang definisi tentang kesehatan?

2.

Apa saja macam penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan serta pencegahannya?
C. Tujuan

1.

Untuk mengetahui definisi kesehatan.

2.

Untuk mengetahui berbagai macam penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan serta
pencegahannya
BAB II

PEMBAHASAN

A.

Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan istilah sehat dalam kehidupan seharihari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka
seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat.

Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang
dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.

Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah
keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan

Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995), sehat adalah keadaan yang sempurna
dari fisik, mental, social, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat
juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial seseorang.

Dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran:
1.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

3.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4.

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya


kesehatan.

5.

Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna


Dalam Kesehatan itu ada tujuannya:

1.

Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja

dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swastabersamasama.
2.

Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan
secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:
1.

Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
2.

Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam


upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

2. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat


dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau
wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau
pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:

1.

Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.

2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh
masyarakat.
2. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas
beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab
terjadinya perubahan ekosistem.
2. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah
sakit, dan lain-lain.
2. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
2. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
2. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
2. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama
sebagai berikut:
1.

Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang


kesehatan.

2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.


2. Peningkatan status gizi masyarakat.
2. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
2. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera.
Adapun dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1.

Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat
bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

2.

Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi


derajat kesehatan rakyat.

3.

Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan


secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.
A.

Penyakit

Kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita sehat
maka aktivitaspun akan lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita
lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh karena itu, kita
harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu tentang diri kita sendiri. Apabila kita
merasa sakit sebaiknya kita langsung memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk
mencegah agar rasa sakit yang kita rasakan tidak menjadi parah.

Jika seseorang merasa sakit, maka akan memberi tanda bahwa pada dirinnya ada sesuatu yang
tidak seharusnya atau mengganggu dirinya sehingga merasakan tidak enak, tidak nyaman atau
mengganggu. Penyebab seseorang merasa tidak enak, tidak nyaman, dan merasa terganggu maka
di sebut penyakit. Jadi, penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan
masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak
nyaman, sakit, menderita atau secara fisiologis atau atau anatomis tubuh orang tersebut
aktivitasnya terganggu sehingga menjadi tidak normal.

Penyakit ada yang menular dan ada juga yang tidak menular. Ada penyakit keturunan yaitu
penyakit yang diwariskan atau diturunkan memang dari keluarganya, ada pula penyakit yang tidak
di turunkan. Penyakit menular maupun penyakit karena keturunan, akan muncul dan menyerang
jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut. Agar penyakit tidak timbul
dan menyerang tubuh kita maka kita perlu menghindarinya atau mencegahnya. Usaha yang harus
dilakukan untuk mencegahnya agar tidak terjangkit penyakit menular adalah menjadikan tubuh
kita menjadi kuat, yaitu dengan selalu memakan makanan sehat dan bergizi seimbang,
mengusahakan tubuh dan lingkungan kita selalu bersih, memberikan vaksinasi pada balita. Untuk
penyakit yang karena keturunan, makanan sehat dengan gizi seimbang, cara hidup yang teratur,
sehat, dan menghindari sters yang berlebih atau yang terlalu berat merupakan cara untuk
mengindari atau mecegahnya.

B.

Macam-Macam Penyakit

1.

Penyakit Manusia dan Pencegahannya

a.

Penyakit Menular

Cara Penularan Penyakit

1)

Masuk melalui saluran pernafasan

Bibit penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui saluran pernafasan. Seorang
penderita mengeluarkan air ludah atau getah hidung, atau udara yang mengandung bibit
penyakit. Apabila titik titik ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit
tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan karena tubuhnya sedang lemah maka orang
tersebut akan sakit karena tertulari penyakit tersebut.

2)

Masuk melalui saluran pencernaan

Bibit penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui saluran pencernaan. Bibit penyakit
masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang di konsumsi. Hal ini akan terjadi

apabila seseorang memakan makanan atau minuman yang tidak bersih atau makan menggunakan
peralatan yang tidak bersih atau makan terttulari penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit
yang masuk tubuh melalui rongga mulut saluran pencernaan.

3)

Masuk melalui kulit

Penyakit yang dapat masuk melalui kulit mengakibatkan penyakit pada kulit dan penyakit bukan
pada kulit, penyakit pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung antara penderita
dengan orang lain. Dapat pula melalui hubungan tidak langsung, yaitu calon penderita
menggunakan peralatan yang telah digunakan oleh penderita. Sedangkan Penyakit bukan
penyakit kulit yang di tularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang tubuh melalui
pembuluh darah setelah kulit calon penderita di sengat atau digigit serangga. Cara penularannya
adalah serangga menyengat atau menggigit penderita, kemudian menggigit bukan penderita maka
melalui alat senggat atau alat penggigitnya bibit penyakit akan masuk ke tubuh calon penderita
melalui kulit lalu pembuluh darah.

Penyebab Penyakit Menular

Berikut ini beberapa makhluk hidup penyebab penyakit (Ichsan, Yuliati, Rejeki,1993).

1)

Serangga

Selain sebagai perantara untuk penyebaran penyakit, serangga dapat pula menyebabkan
timbulnya suatu penyakit. Contoh serangga sebagai perantara penyebaran penyakit adalah
nyamuk, ( penyakit malaria, demam berdarah), dan lalat ( penyakit pencernaan), selain itu
serangga juga sebagai penyebab penyakit Sarcoptes csab iei ( penyakit kulit scabies).

2)

Cacing

Berbagai macam cacing dapat menyebabkan pada manusia. Banyak di temukan di masyarakat
adalah penyakit yang penyebabnya seperti, cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, cacing
pita.

3)

Protozoa

Protozoa merupakan salah satu jenis bibit penyakit yang dapat menyerang manusia. Malaria
merupakan salah satu contoh penyakit yang di sebabkan oleh suatu jenis protozoa.

4)

Bakteri

Banyak penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri. Kita tentu sudah mengetahui tentang
penyakit TBC, kolera, difteri, dan lainnya. Penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri yang
menginfeksi tubuh.

5)

Virus

Virus merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit. Tentu kita mengetahui tentang
penyakit polio, campak, demamberdarah hepatitis, dan juga rabies, semua penyakit-penyakit
tersebut disebabkan oleh virus.

6)

Jamur

Ada beberapa jenis jamur yang menyerang kulit dan menyebabkan seseorang menderita penyakit
kulit. Penyakit yang di kenal dan banyak diderita orang adalah panu, dan kadas (ringworm).

Berbagai Penyakit Menular yang sering dialami manusia

1)

Enterobiasisi (infeksi cacing kremi)

Enterobiasisi atau oksiuriasis adalah penyakit infeksi usus oleh cacing kremi. Enterobus
Vemicularis atau Odeyuris Vermiicularis.

Cacing dewasa hidup ini didaerah sekum dan memakan isi usus serta bahan seluler

( usus )

setempat. Terkadang cacing berpindah tempat ke daerah serapan ( lambung, usus), osefagus atau
hidung. Penularan melalui saluran pencernaan, yaitu telur cacing yang infektif tertelanmelalui
rongga mulut. Umumnya, gejala dan keluhan jarang timbul dengan jelas pada penderita. Gejala

dan keluhan hanya timbul pada malam hari, yaitu jika cacing dewasa melakukan perpindahan
kedaerah anus atau alat kelamin jika akan bertelur. Gejalanya berupa gatal-gatal didaerah anus
sehingga penderita sukar tidur.

Usah-usaha yang dilakukan untuk pencegahan infeksi penyakit ini dilakukan adalah dengan :

a) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu, seperti memotong kuku, mencuci tangan
sesudah buang air besar, membersihkan daerah sekitar dubur, dan cuci tangan sebelum makan.

b) Memperhatikan kesehatn dan kebersihan lingkungan

c) Memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya

d) Menjemur, mencuci, dan menyetrika perlengkapan tidur dan pakaian

2)

Amebiasis (Disentri Amoeba)

Penyakit disentri amoeba atau amebiasis merupakan penyakit perut yang banyak dialami orang.
Amebiasis adalah penyakit infeksi yang terjadi terutama pada usus besar, dalam keadaan tertentu
infeksi dapat menyebar ke hati, otak, dan paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah sejenis protozoa
dari Rhizopoda, yaitu Entamoeba histolytica. Bentuk kista infektif masuk kedalam mulut bersama
dengan makanan atau minuman yang tercemar. Setelah melewati lambung didding kista akan
pecah. Selanjutnya di dalam jaringan submukosa usus besar bentuknya berkembang menjadi
tropozit. Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah dan lender pada tinja penderita.
Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan akut akan timbul nyeri di perut yang sangat hebat.
Penderita biasanya buang air besar sebanyak 68 kali dalam sehari. Tinja penderita berbau
menyengat, berwarna merah tua, berlendir dan berdarah.

Usaha-usaha untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan oleh individu maupun masyarakat.
Pecegahan yang dapat dilakukan oleh individu adalah:

a)

Memasak air minum dan makanan secara baik dan benar

b) Mencegah pencemaran makanan atau minuman dari lalat, lipas, atau tikus

c)

Menjaga kebersihan diri atau tubuh dan alat-alat makan dan minum.

Pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah:

a)

Mengadakan system pembuangan tinja dengan baik

b) Tidak menggunakan tinja suntuk dijadikan pupuk secara langsung tanpa ada proses terlebih
dahulu

c)

Menjaga sumber air minum dari pencemaran tinja

d)

Mengobati penderita yang terkena penyakit secara tuntas

3)

Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenis protozoa dari genus Plasmodium. Ada
empat spesies Plasmodium yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu Plasmodium
vivax , Plasmodium falciparum, Plasmodium malaria, dan Plasmodium ovale.

Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax, yaitu malaria tertian ringan. Plasmodium
falciparum menimbulkan malaria falciparum yaitu malaria tertian hebat), malaria pernisiosa, dan
blackwater fever; Plasmodium malariae menumbuhkan malaria malariae atau malaria
quartana.Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa sporozoid
infektif, penularan lainnya adalah melalui tranfusi darah, plasenta ibu atau jarum suntik. Penularan
yang bukan melalui gigitan nyamuk, protozoa menginfeksi penderita bukan dalam bentuk
sporozoid, tetapi dalam bentuk tropozoid. Setelah sporozoid masuk tubuh calon penderita, 5
sampai 7 hari kemudian, parasit berkembang biak di dalam sel-sel epitel hati dan kemudian akan
memasuki sel darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit berkembang menimbulkan
kerusakan sel darah merah. Sel darah merah yang tidak terinfeksi akan mengalami penguraian dan
mengakibatkan anemia. Anemia dapat menimbulkan kelainan jaringan dan kerusakan organ.
Adanya demam tinggi dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, otak, ginjal, dan hati.

Pigmen malaria dari hemoglobin menimbulkan pigmenrasi hitam atau cokelat pada hati, limfa, dan
sumsum tulang belakang. Gejala lain pada penyakit ini adalah adanya pembesaran limfa, terytama
jika penderita mengalami demam berulang-ulang.

Usaha pencegahan yang dapt dilakukan adalah:


a) Mengobati penderita dan orang yang didalam tubuhnya mengandung parasit malaria

b) Membrantas sarang nyamuk

c) Membrantas nyamuk

d) Mencegah gigitan nyamuk

4)

Hepatitis oleh virus

Hepatitis adalah penyakit sistematik akut yang disebabkan oleh virus. Ada 2 macam virus
hepatitis, yaitu virus hepatitis A dan virus hepatitis B penularan hepatitis A dapat terjadi karena
makan makanan tercemar tinja penderita, yang tidak di masak atau kurang sempurna cara
memasaknya. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat
gigi/alat makan dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja penderita yang tidak di
masak atau dimasak kurang sempurna. Gejala yang timbul pada masa prodromal tampak mirip
dengan influenza., misalnya capek, sakit kepala, dan ada ingus. Gejala yang timbul pada masa
ikterus adalah tidak ada nafsu makan, nyeri perut kanan atas, konjungtivis, pilek, dan faringitis.

Usaha-usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:

a)

Mencegah kontak dengan penderita

b) Menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang menularkan virus

c)

Menjaga kebersihan lingkungan

d) Mensterilkan peralatan kedokteran dan peralatan rumah tangga yang tercemar

Keluaran-keluaran drai penderita

e)

Memeriksa orang yang akan menjadi donor darah

f)

Memberikan gamma globulin atau vaksinasi

5)

Campak

Campak adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oeh virus rubela. Sebagian besar
penderita adalah anak-anak. Jika campak menyerang wanita hamil maka dapat mengganggu
kandungannya hingga terjadi keguguran. Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata,
hidung dan tenggorokan. Penyebaran virus melalui udra pada saat batuk, bersin, dan berbicara.

Gejala penyakit ini adalah :


Demam, sakit kepala, mata memerah, dan barair, batuk, pilek, serak, binik-bintik dan ruam pada
kulit. Ruam kulit mula-mula terjadi didaerah belakang telinga atau muka lalu menyebar keseluruh
badan dan akhirnya kebagian kaki dan tangan. Pencegahan dapat di lakukan dengan pemberian
vakisnasi atau pemberian gamma globulin. Pemberian globulin dapat mencegah atau
memperingan gejala klinis tetapi tidak memberikan imunitas yang efektif.

6)

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
{bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika
termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter
di atas permukaan air laut.

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah:

Masa tunas / inkubasi selama 3 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya
penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

a) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 40 derajat Celsius).

b) Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.

c) Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis),
Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lainlainnya.

d) Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).

e) Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.

f) Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 7 terjadi penurunan trombosit dibawah


100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal
(Hemokonsentrasi).

g) Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.

h) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.

i) Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.

j) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah:


Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada

penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk
disekitarnya.

Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue yaitu:


Pencegahan demam berdarah dapat di lakukan dengan 3M antara lain.

Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam. Sebab
bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa ikan kecil
kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.

Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan
telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat menyukai air
yang bening.

Mengubur. Kuburlah barang barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya
genangan air.

Pengobatan Penyakit Demam Berdarah yaitu:


Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Fokus pengobatan
pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan
syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2
liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Tindakan pengobatan yang umum
dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah Penambahan cairan tubuh
melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi
yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya
adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :

a)

Paracetamol membantu menurunkan demam

b)

Garam elektrolit ( oralit ) jika disertai diare

c)

Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa
tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang
umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah
dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan
intravena dan peningkatan nilai trombosit darah. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih
parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan
elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

7)

TBC

Penyakit tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dab bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24
Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikrobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh
yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh
sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ
tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

Gejala penyakit TBC:


Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai
dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,
sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnose secara klinis.

Gejala sistemik/khusus:

a)

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari diertai

keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

b)

Penuruna nafsu makan dan berat badan.

c)

Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)

d)

Perasaan tidak enak, lemah.

Gejala khusus:
a)

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkenaa, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara mengi, suara nafas melemahyang disertai sesak.

b)

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan

sakit dada.

c)

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat

dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.

d)

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran
dan kejang-kejang.

e)

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui

adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita
TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi
berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Penegakkan diagnosis

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakuakn untuk
menegakkan diagnosis adalah:

a)

Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarga.

b)

Pemeriksaan fisik.

c)

Pemeriksaan laboretorium (darah, dahak, cairan otak).

d)

Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

e)

Rontgen dada (thorax photo).

f)

Uji tuberculin.

Pencegahan
Pencegahan penyakit TBC kepada teman dan keluarga dari infeksi bakteri:
a)

Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain

selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk tbc aktif.

b)

Ventilasi ruangan. Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam ruang tertutup kecil di mana

udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, membuka jendela dan menggunakan
kipas untuk meniup udara dalam ruangan luar.

c)

Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika

di diagnosis tb merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa untuk
membuangnya secara tepat

d)

Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)

e)

Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan

f)

Menghindari udara dingin

g)

Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur

h)

Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari

i)

Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak

boleh digunakan oleh orang lain

j)

Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein

8)

Kolera

Kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus. Sifat kolera akut, penyebabnya bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Di dalam usus bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita
terserang diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut, penderita
kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang bisa mematikan.

Penularan:
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun
sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi
suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan
menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini
mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air
tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu
makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan
yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air
minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.

Gejala:
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum
merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan

muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis
diare yg dialami.

Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan,
antara lain ialah:

a)

Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.

b)

Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih

keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang
menusuk.

c)

Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan

gumpalan-gumpalan putih.

d)

Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.

e)

Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidak merasakan

mual sebelumnya.

f)

Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.

g)

Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-

tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lainlain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat
mengakibatkan kematian.

Pencegahan
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi
lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang
memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu,
cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air

bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang
dimasak setengah matang. Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya
diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja
penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas.
Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.

9)

Penyakit kulit (jamur kulit)

Ada beberapa macam penyakit kulit, yaitu:

a)

Kudis

Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies,
memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang
di selang jari tangan atau kaki.

Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan
pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.
b)

Kurap

Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap
mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran
merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga
kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.

Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.

c)

Panau

Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercakbercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada
penderita berumur tua.

Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan
dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obatobatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panau.
10)

Flu/pilek

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini termasuk jenis
penyakit yang cepat sekali menular. Gejala dari penyakit ini adalah menggigil, demam, sakit
kepala, nyeri otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah, berkeringat, kerongkongan terasa sakit,
batuk batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi.

Cara mengobati penyakit influenza adalah dengan cara mengkonsumsi air putih sebanyakbanyaknya dan istirahat yang cukup. Dan minum minuman perda pilek/obat flu.

Gejala Influenza dan Akibatnya


Gejala influenza dimulai secara cepat dalam satu hingga dua hari setelah terinfeksi. Biasanya
gejala pertama adalah bersin atau sensasi rasa kaku, demam juga umum terjadi di awal infeksi,
dengan suhu tubuh berkisar 38-39 C. Banyak orang yang sakit flu lebih memilih bertahan di
tempat tidur untuk beberapa hari. Sakit flu menimbulkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh
mereka, yang lebih parah di punggung dan kaki.

Gejala influenza yang mungkin bisa terjadi yaitu:

a)

Badan nyeri, terutama sendi dan tenggorokan

b)

Kedinginan dan demam yang ekstrim

c)

Kelelahan

d)

Sakit kepala (Headache)

e)

Mata berair

f)

Mata, kulit (terutama wajah), mulut, hidung dan tenggorokan memerah

g)

Abdominal pain/sakit perut pada anak-anak (dengan influenza B).

Dari gejala yang tercantum di atas, kombinasi demam dengan batuk, sakit tenggorokan dan/atau
keluarnya ingus dapat meningkatkan keakuratan diagnostic.

Sedangkan pada anak-anak, penyakit ini dapat menimbulkan panas yang tinggi hingga menyerupai
sepsis dan 20% dari anak-anak yang dirawat inap mengalami kejang demam.

Pencegahan Influenza
a)

Lindungi diri anda dari FLU

Anda dapat mencegah diri anda atau keluarga anda dari flu dengan cara sebagai berikut:

1.1 Hindari kontak yang terlalu dekat dengan orang yang sedang flu

1.2 Biasakan cuci tangan dengan teratur menggunakan air dan sabun atau hand rub terutama
setelah kontak dengan pasien flu atau permukaan benda / lingkungan yang mungkin
terkontaminasi

1.3 Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan orang

1.4 yang sedang flu

1.5 Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan atau rumah anda

1.6 Anda tidak perlu menggunakan masker bila anda tidak sedang sakit flu

1.7 Jaga pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi seimbang, istirahat / tidur yang cukup
dan olah raga

b)

Bila anda flu atasi dengan tepat

Anda dapat mengatasi flu dengan baik dan mencegah flu menular ke orang lain dengan cara
sebagai berikut:

1.1 Istirahat di rumah, hindari keramaian, dan cuti sementara dari pekerjaan atau sekolah

1.2 Minum cairan lebih banyak terutama bila demam

1.3 Tutuplah mulut dan hidung anda apabila batuk dan bersin, dan bila anda menggunakan tisu
maka buanglah tisu di tempat sampah. Segera cuci tangan anda dengan air dan sabun atau hand
rub

1.4 Gunakan masker untuk mencegah penularan

1.5 Informasikan ke keluarga atau teman anda bahwa anda sedang sakit flu dan hindari kontak
terlalu dekat dengan orang lain

1.6 Periksakan diri anda ke dokter untuk mengetahui diagnosis penyakit yang sedang anda alami
dan mendapatkan pengobatan yang tepat terutama apabila anda sedang hamil, penderita
diabetes, asma, penyakit paru, penyakit jantung, atau penyakit imunodefisiensi.

c)

Segera ke dokter apabila anda/keluarga anda mengalami: Sesak napas atau sakit dada, bibir

berwarna kebiru-biruan, muntah-muntah dan tidak dapat menerima cairan/minuman, dehidrasi,


kejang, penurunan kesadaran

d)

Vaksinasi

Vaksinasi merupakan pencegahan yang efektif terhadap influenza. Namun vaksin influenza A
(H1N1) saat ini belum tersedia. Vaksin influenza yang beredar saat ini merupakan vaksin terhadap
seasonal influenza dan tidak efektif mencegah influenza A (H1N1). WHO sedang mengembangkan
vaksin influenza A (H1N1) yang diperkirakan selesai 5 6 bulan sejak virus tersebut ditemukan.

e)

Imunisasi Influenza Untuk Pencegahan

Imunisasi influenza merupakan tindakan medis yang sering ditemukan dalam rangka
memberikan perlindungan terutama pencegahan influenza musiman. Influenza (flu) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Ada berbagai jenis virus flu, dimana mereka sering
ditularkan melalui batuk dan bersin.Gejala influenza suhu tinggi (demam), nyeri otot, batuk, sakit
kepala dan kelelahan yang ekstrim. Flu biasanya berlangsung selama antara dua dan tujuh hari
dan biasanya membaik secara spontan. Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya, tetapi
komplikasi, seperti infeksi dada atau pneumonia, berkembang di beberapa kasus.
6.Imunisasi Influenza Melawan Virus Musiman
Imunisasi influenza memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap flu musiman dan
berlangsung selama 1 tahun. Imunisasi influenza ini biasanya siap setiap tahun diharapkan pada
musim hujan atau dingin. Imunisasi Influenza tidak mencegah infeksi virus lainnya yang dapat
menyebabkan batuk, pilek dan penyakit lainnya. Imunisasi hanya melindungi terhadap virus flu
(seperti halnya kinerja vaksin influenza) yang diharapkan pada musim mendatang imunisasi benarbenar tidak mengandung virus influenza yang hidup. Ini berarti bahwa ia tidak dapat menyebabkan
influenza atau inveksi lainnya.

Strain virus influenza sebenarnya bervariasi dari tahun ke tahun dan imunisasi baru dikembangkan
setiap tahun untuk melindungi terhadap strain yang berlaku. Imunisasi flu akan melindungi 7-8 dari
10 orang terhadap infeksi dengan influenza. Dibutuhkan sampai 14hari untuk perliindungan penuh
akan dicapai setelah imunisasi. Perlindungan ini berlangsung selama sekitar satu tahun. Imunisasi
influenza juga telah ditunjukkan untuk mengurangi resiko komplikasi berkembang dari influenza.

Imunisasi terhadap virus influenza musiman biasanya tidak menyebabkan masalah. Seseorang
mungkin memiliki rasa sakit ringan sementara ditempat injeksi. Kadang-kadang hal ini dapat
menyebabkan demam ringan dan sakit otot sedikit untuk satu atau dua hari. Ini segera
mengendap dan tidak menyebabkan masalah flu atau lainnya. Reaksi berat telah dilaporkan tetapi
jarang terjadi. Misalnya,respon alergi yang parah,radang saraf dan radang otak adalah reaksi yang
sangat jarang. Imunisasi influenza dapat diberikan pada waktu yang sama dengan imunisasi
lainnya, sering diberikan pada waktu yang sama seperti imunisasi pneumonia.

11)

Cacar air

Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan
lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan
nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang
berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti
timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam
kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini
dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan
terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lamakelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam
sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas
luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam.
Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit
menghilang.

Waktu karantina yang disarankan


Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama
masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada
kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya
bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika
mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras.
Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga
mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang
memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol.
Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses
penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti
jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.

Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi
orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan
kekebalan tubuh.
Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan
tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan Asiklovir berupa tablet 800 mg per hari setiap
4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang
mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6
hari. Larutan PK sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.

Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang
ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah
mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar
seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari
plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung
pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih
lanjut.
b. Penyakit Tidak Menular

Penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang lain. Penyakit ini merupakan
penyakit non infeksi yang penyebabnya bukan mikroorganisme. Biasanya penyakit ini terjadi
karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, cacat fisik, penuaan usia, dan
gangguan kejiwaan.Jenis Penyakit Tidak Menular antara lain :
1)

Hipertensi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital
lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas
normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau
berolahraga.

Penyebab hipertensi:
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon,
termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman
yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
tekanan darah tinggi.

Pencegahan Hipertensi
Menurut US National High BP Education Program tahun 2002 pencegahan utama bagi hipertensi
adalah sebagai berikut:

a)

Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 2025 kg/m2).

b)

Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari (<6 g natrium

klorida atau <2,4 g natrium per hari).

c)

Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (30 menit per hari,

pada hampir setiap hari dalam seminggu).

d)

Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak lebih dari 2

unit/hari pada perempuan.

e)
hari).

Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya lima porsi per

2)

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut silent killer. Sering kali seorang penderita
tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis. Jika tidak segera ditangani dengan
cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan
produktivitas kerja si penderita.

Penyebab diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi. Pankreas tidak mampu
menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa di dalam darah menjadi zat gula
darah.

Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu,
tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi glukosa dari darah. Pada penderita
diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk di
dalam darah dan menyebabkan diabetes.

Tanda-tanda penyakit diabetes mellitus:


a)

Perasaan haus yang terus-menerus

b)

Berat badan turun secara drastis

c)

Sering buang air kecil dalam volume besar

d)

Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas

e)

Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun

f)

Koma, pada kasus tertentu.

Pencegahan diabetes:
a)

Berolahraga yang teratur.

b)

Tidak merokok

c)

Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas

d)

Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah

e)

Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit

f)

Memeriksakan mata secara teratur

g)

Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori

3)

Rematik

Rematik merupakan penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi 1 sampai 3
minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat, telah dikembangkan
antibiotik untuk mengatasi penyakit ini. Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya
masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.

Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa demam rematik lebih sering dialami oleh anak gadis
dibandingkan anak lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran tentang jenis kelamin mana
yang lebih sering terkena sudah mulai kabur. Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas
seseorang dan lingkungan mereka berada.

Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya sistem imunitas tubuh
seseorang. Penyakit ini bermula dari infeksi pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus.

Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang dan menyebabkan demam disertai flu.
Dalam banyak kasus, anak-anak lebih mudah terserang infeksi pada tenggorokan. Flu ini akan
berkembang menjadi demam rematik.

Tanda-tanda rematik:
a)

Panas

b)

Sakit sendi, terutama pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki, kemudian pada sendi

siku, Sendi-sendi membengkak, dan

c)

Seringkali terasa panas serta tampak merah.

d)

Garis-garis merah yang melengkung atau benjolan di bawah kulit.

e)

Pada kasus yang lebih berat, badan terasa lemah, napas pendek dan mungkin nyeri

jantung(heart pain).

Pengobatan:
a)

Jika anda mencurigai demam rematik, temui petugas kesehatan. Pada penyakit ini, terdapat

kemungkinan bahaya kerusakan jantung.

b)

Minumkan aspirirn dengan takaran besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun dapat minum

sampai 2 atau 3 tablet @ 300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin bersama-sama susu atau sedikit
soda bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada lambung. Jika mulai berdering, kurangi takaran.

c)

Berikan penicilin, 400.000 unit per tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama 10 hari.

Pencegahan:
a)

Untuk mencegah demam rematik, obati pharyngitis segera dengan penicilin selama 10 hari.

b)

Untuk mencegah kambuhnya demam rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak yang

pernah menderita demam rematik harus mendapatkan penicillin selama 10 hari, begitu ada tanda
pertama sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung telah terlihat, anak tersebut harus
mendapat penicillin secara teratur mendapatkan suntikan benzathin penicillin setiap bulan,
mungkin selama hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang dokter atau petugas kesehatan yang
berpengalaman.

4)

Penyakit jantung

Nama ini digunakan untuk semua gangguan yang terjadi pada organ jantung, gangguan terebut
tentunya berbeda dan memiliki efek yang berlainan antara satu dengan lainnya.

Salah satu contohnya adalah kardiovaskular, merupakan kondisi dimana terjadi penyempitan arteri
dan penyumbatan pada pembuluh darah. Gangguan ini dapat memicu stroke, angin duduk dan
nyeri dada.

Selain itu ada pula aritmia, suatu kondisi dimana detak jantung terlalu cepat, lambat atau tidak
beraturan. Semua gangguan pada organ tersebut lebih sering dinamakan dengan penyakit
jantung. Penyakit ini dilaporkan menjadi pembunuh nomor satu manusia di dunia dan paling
banyak diderita oleh penduduk bumi.

Cara pencegahan
a)

Pola makan sehat,

Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol
tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi
menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat
diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Sebisa mungkin, produk makanan yang kita
makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah
lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit
sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi
seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, karena dalam tubuh,
karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat
membantu menjaga jantung tetap sehat. Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari
kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih
besar terkena penyakit ini.
b)

Berhenti merokok

Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini
agar jantung tetap sehat.
c)

Hindari Stres

Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena
kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan
hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan
diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka,
sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.

d)

Hipertensi

Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi
dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan
meningkatkan penimbunan plak.
e)

Obesitas

Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak.
Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk
menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko
serangan jantung.
f)

Olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan
olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja
jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

g)

Konsumsi antioksidan

Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas
dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang
dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh,

perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh
dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
c.

Penyakit Keturunan/diwariskan

Penyakit yang diwariskan adalah penyakit atau suatu kelainan yang kemunculannya oleh factor
genetis ( keturunan ). Penyakit atau kelainan yang diwariskan ini dapat di bagi menjadi dua
macam, yaitu penyakit/kelainan yang muncul sejak lahi yang semata-mata Karen afaktor genetis
dan penyakit/kelainan yang muncul setelah usia dewasa yang dipengaruhi oleh factor genetis di
dukung oleh factor lingkungan.

Berikut ini beberapa penyakit keturunan / yang diwariskan

1)

Kebotakan

Kebotakan adalah suatu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukan dengan adanya
bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Kelainan ini umumnya lebih sering dialami oleh kaum
laki-laki. Diduga kelainan ini muncul karena pengaruhh gangguan hormon- hormon tertentu.

2)

Albinisme

Kelainan ini ditunjukan dengan tidak adanya pigmen pada kulit sehingga kulit tampak bule.
Kelainan ini diperoleh sejak lahir. Penderita kelainan ini memiliki orang tua yang tampak normal,
tetapi sebenarnya mereka mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut.

3)

Hemofilia

Hemofilia adalah sejenis kelainan yang ditunjukan dengan tidak dapatnya darah membeku jika
seseorang mengalami luka atau pendarahan. Laki-laki penderita hemophilia yang menika dengan
perempuan normal akan memepunyai anak perempuan yang mempunyai potensi tersimpan untuk
menderita hemofilia dan anak laki-laki yang normal. Kelainan hemophilia tidak pernah diwariskan
seorang laki-laki kepada anak laki-lakinya. Apabila perempuan yang mempunyai potensi tersimpan
untuk hemofilia menikah dengan laki-laki normal maka nak perempuannya kemungkinan normal
atau mempunyai potensi tersimpan untuk hemophilia dan anak laki-lakinya kemungkinan normal
atau hemophilia.

4)

Thalasemia

Thalasemia adalah sejenis penyakit yang diwariskan dari orang tua si penderita. Seseorang akan
memperoleh penyakit ini jika kedua orang tuanya mempunyai potensi tersimpan untuk thalasemia.
Thalasemia ditunjukan dengan adanya gangguan pembentukan sel darah merah. Sel darah merah
penderita mudah rusak, tidak tahan lama sehingga ia selalu kekurangan darah. Berdasarkan
tingkat keparahannya. Ada Thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor
memperhatikan adanya gejala gejala klinis sedangkan thalasemia minor tidak. Gejala pada
penderita thalasemia mayor mulai tampak sejak si penderita berusia 3 bulan atau pada masa
anak-anak awal.

5)

Asma

Asma adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma mengakibatkan saluran
pernafasan menyempit sementara. Umumnya hal ini disebabkan oleh peradangan di saluran
pernafasan yang menyebabkan saluran nafas bereaksi secara berlebihan terhadap suatu
rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.

Penyebab:
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak
penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma
belum disepakati oleh para ahli di dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran
pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan
(bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat
kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat
(misalnya; parfum), dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh
beberapa wanita di masa siklus menstruasi, namun hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan
penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita
penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma,
maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

Gejala:
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

a)

Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan napas

(exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang napasnya terdegar (wheezing) adalah penderita asma.

b)

Adanya sesak napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).

c)

Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.

d)

Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.

e)

Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena

kesulitannya dalam mengatur napas.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher. Selama
serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya.
Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pencegahan:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktorfaktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya
memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asma nya. Setelah
terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernapas lega akan tetapi
disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

6)

Buta warna

Buta warna adalah suatu keadaan yang tidak normal pada sel mata karena sel kerucut telah rusak
sehingga tidak mampu menangkap warna tertentu. Pada umumnya buta warna adalah disebabkan
oleh faktor genetik, dimana ansestornya memiliki penyakit buta warna. Penderita buta warna tidak
dapat mengenali satu atau beberapa warna sekaligus.

7)

Obesitas

Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan melebihi batas paling tinggi kelebihan berat
badan dan tubuh didominasi mayoritas lemak. Orang yang mengalami obesitas umumnya susah
mengendalikan nafsu makan. Salah satu penyebab obesitas adalah gen atau keturunan. Gen
tersebut menyebabkan fungsi menahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik, ditambah dengan
kebiasaan gaya hidup yang tidak baik dengan memakan-makanan yang tinggi lemak dan rendah
nutrisi seperti junk food.

Usaha Pencegahan Penyakit Keturunan yang dapat dilakukan adalah:

Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya kelainan/ penyakit yang hanya ditentukan
oleh faktor genetis adalah dengan cara menghindari menikah dengan orang yang menderita atau
mempunyai potensi untuk kelainan/penyakit tersebut , atau jika terlanjur telah menikah dengannya
berkonsultasilah dengan dokter. Selain itu cara untuk memperkecil kemungkinan penyakit yang
disebabkan karena keturunan dapat dengan cara memperkecil pengaruh lingkungannya yaitu
dengan memperhatikan gaya dan cara hidup termasuk cara makannya yang tidak sehat.

Pencegahan penyakit secara Umum

1)

Mempertinggi nilai kesehatan

Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara yaitu melalui usaha kesehatan
( hygiene ) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan ( sanitasi ).

Usaha Kesehatan (hygiene) Perseorangan yaitu lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan
nilai kesehatn perorangan.
Contoh dari kesehatan perorangan adalah:

a)

Dengan makan makanan yang memenuhi gizi,

b)

Merebus air hingga matang,

c)

Menggosok gigi secara teratur,

d)

Memasak makanan dengan memperhatikan gizinya,

e)

Mencuci tangan sebelum memegang makanan,

f)

Menutup tempat air yang ada di rumah,

g)

Tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup,

h)

Pemeriksaan kesehatan tubuh kita secara berkla (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).

Usaha Kesehatan Lingkungan (sanitasi) usaha yang lebih menitikberatkan kepada kepribadian
lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
perorangan atau masyarakat.
Contoh usaha kesehatan lingkungan dengan cara sanitasi adalah :

a)

Membuat jamban keluarga ( MCK )

b)

Penyediaan sumber air minum yang bersih

c)

Pembuatan tempat pembuangan sampah

d)

Pengendalian pencemaran tanah, udara dan air

e)

Serta pengawasan terhadap sector penyebar penyakit

2)

Memberikan vaksinasi/ imunisasi

Cara ini merupakan usaha untuk memberikan perlindungan khusus terhadap tubuh agar terhindar
dari penyakit. Jadi, metode ini merupakan upaya untuk pengebalan tubuh. Ada dua cara
pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pasif. Pengebalan aktif, yaitu cara pengebalan tubuh

dengan cara memasukan vaksin, yaitu bibit penyakit yang telah dilemahkan. Dengan adanya bibit
penyakit ini, tubuh orang diberi pengebalan akan dipaksa untuk membuat antibody. Apabila tubuh
orang tersebut diserang oleh penyakit yang bersangkutan maka antibody yang ada didalam tubuh
akan melawan penyakit tersebut sehingga ia akan terhindar dari sakit. Contoh pemberian
pengebalan aktif adalah pemberian vaksin BCG, DPT, campak dan hepatitis.

Pengebalan pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukan serum, yang telah
mengandung antibody. Serum ini didapatkan dengan cara menyuntikan bibit penyakit yang telah
dilemahkan kepada hewan percobaan sebelumnya, sehingga hewan tersebut membuat antitoksin.
Kemudian serum darah hewan percobaab yang mengandung antitoksin inilah yang diambil untuk
diberikan kepada seseorang agar ia dapat kebal dari penyakit. Contoh pemberian pengebalan pasif
yaitu dengan pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).

3)

Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehata secara berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau
menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini, kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi
sedini mungkin. Di samping itu, melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin
yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha empertinggi nilai
kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi ( Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).

4)

Pola Hidup Sehat

Nikmati hidup dengan selalu berpikir positif. Mulai melakukan pendekatan terhadap agama serta
tidak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu pasangan Anda.
2.

a.

Penyakit pada Hewan dan Pencegahannya

Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun,
dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus.
Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas
negatif RNA yang tidak bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan
sebagai perantara penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis.
Hewan-hewan yang diketahui dapat menjadi perantara rabies antara lain rakun (Procyon lotor)
dan sigung (Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan
anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin memiliki tingkat rabies
yang masih tinggi Hewan perantara menginfeksi inang yang bisa berupa hewan lain atau manusia
melalui gigitan. Infeksi juga dapat terjadi melalui jilatan hewan perantara pada kulit yang terluka.
Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang belakang dan otak
dan bereplikasi di sana. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf,
misalnya kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur. Hewan yang terinfeksi bisa mengalami rabies
buas/ ganas ataupun rabies jinak/ tenang. Pada rabies buas/ ganas, hewan yang terinfeksi
tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus menetes,
meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati. Pada rabies jinak/tenang, hewan yang
terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap,
mengalami kejang dan sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan
Meskipun sangat jarang terjadi, rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang
tercemar virus rabies. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini setelah mereka
terekspos udara yang mengandung virus rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua kasus rabies
terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana ada jutaan
kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka diduga tertular lewat udara karena tidak ditemukan
sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar.
Pencegahan
Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah
terkena gigitan Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi
terhadap terjangkitnya virus, yaitu:
1)

Dokter hewan.

2)

Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.

3)

Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies pada anjing

banyak ditemukan

4)

Para penjelajah gua kelelawar.

Vaksinasi idealnya dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu
kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies harus
mendapatkan dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies terhadap hewan
peliharaan seperti anjing juga merupakan salah satu cara pencegahan yang harus diperhatikan.
b. Penyakit Antraks
Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis
dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks paling sering menyerang
herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan, namun juga dapat menjangkiti manusia karena
terekspos hewan-hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau spora antraks
dalam kadar tinggi. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui
sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. Antraks bermakna batubara dalam
bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.

Pencegahan:
Bagi daerah bebas Anthrax, tindakan pencegahan didasarkan pada pengaturan yang ketat
terhadap pemasukan hewan ke daerah tersebut.

Anthrax pada hewan ternak dapat dicegah dengan vaksinasi pada semua hewan ternak di daerah
enzootik Anthrax yang dilakukan setiap tahun disertai cara-cara pengawasan dan pengendalian
yang ketat. Di Indonesia dipakai vaksin aktif strain 34 F2, yang dapat dipakai untuk semua hewan
ternak dan relatif aman, daya pengebalannya tinggi berlangsung selama 1 tahun. Dosis untuk
hewan besar 1 ml, SC. Untuk hewan kecil : 0,5 ml, SC. Untuk hewan tersangka sakit dapat dipilih
salah satu dari perlakuan sebagai berikut :

1)

Penyuntikan antiserum dengan dosis pencegahan (hewan besar, 20 30 ml, hewan kecil, 10

0 ml)

2)

Penyuntikan antibiotika

3)

Penyuntikan kemoterapetika

4)

Penyuntikan antiserum dan antibiotika atau antiserum dan kemoterapetika.

Cara penyuntikan antiserum homolog ialah IV atau SC, sedangkan untuk antiserum heterolog
SC. Dua minggu kemudian bila tidak timbul penyakit, disusul dengan vaksinasi.

c. . Tetelo atau ND
Jenis penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang kondang di Indonesia. Bahkan keberadaan bibit
penyakitnya telah dilihat oleh pakar Belanda tahun 1926 di Indonesia. Penyakit ini menyerang
semua unggas. Pada ayam ras petelur, penyakit ini menyerang anak ayam dan ayam remaja, dan
dalam kasus yang buruk juga pada ayam dewasa. Bila sudah menyerang dapat menimbulkan
kematianhingga 80%dari total ayam yang ada, bahkan bisa memusnahkan anak ayam dan ayam
remaja.

Gejala Klinis
Ayam yang sakit terkena tetelo menunjukan gejala sebagai berikut: sulit bernafas, batuk-batuk,
bersin lesu, mata mengantuk, sayap terkulai ke bawah, tidak aktif bergerak, jengger tampak biru
kehitaman, tinja encer, hijau, dan kadang-kadang mengandung darah

Penyebab
Tetelo ini disebabkan oleh virus dengan nama Myxovirus Multiforme. Penyakit ini menyerang
terutama pada pergantian musim ( pancaroba ) dan kotak langsung dengan ayam yang sakit
melalui udara atau binatang pembawa ( carrier ). Penyebaran penyakit dapat pula melalui burung
peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam kandang.

Pencegahan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat bertindak
sebagai sumber penyakit.

3. Penyakit pada Tumbuhan dan Pencegahannya

a.

Hama Tumbuhan

Hama tumbuhan adalah mikroorganisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya terganggu. Hama yang menyerang organ tumbuhan antara lain tikus, walang
sangit, wereng, tungau, dan ulat. Berikut ini akan dijelaskan tiap hama tersebut.

1)

Tikus

Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini disebabkan tikus sulit
dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak
yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang relatif singkat sangat tergantung dari makanan yang
tersedia. Tikus sangat akti di malam hari. Tikus menyerang berbagai jenis tumbuhan. Bagian
tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Tikus
membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindungdi semak-semak. Apabila
sawah pada bagian tengah rusak maka berarti sawah tersebut diserang tikus.

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut.

*Membongkar dan menutup lubang tempat persembunyian dan menangkap tikusnya.

*Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.

*Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula
sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.

*Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan
ubi jalar atau singkong yang telah direndam dengan fosforus. Peracun ini sebaiknya dilakukan
sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati-hati karena
juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.

2)

Wereng

Wereng adalah sejjenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang-lubang,
kemudian kering, dan pada akhirnya mati.

Hama wereng ini dapat dikendalikan melalui cara-cara sebagai berikut.

a)

Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun

dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng
dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1-2 bulan.

b)

Pengendalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba-laba

predator Lycosa pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang
Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.

c)

Pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak

mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikian rupa sehingga efektif,
eisien, dan aman bagi lingkungan.

3)

Walang Sangit

Walang sangit (Leptocorisa actua) merupakan salah satu hama yang juga meresakan petani.
Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil mengeluarkan bau. Serangga ini
bewarna hijau kemerah-merahan. Walang sangit menghisap butir-butir padi yang masih cair. Biji
yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak tua, atau liat. Kulit biji itu akan bewarna kehitamhitaman. Faktor-faktor pendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.

a)

Sawah dekat dengan daerah perhutanan

b)

Populasi gulma di sekitar perhutanan cukup tinggi

c)

Penanaman tidak serentak

Pengendalian terhadap hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut.

a)

Menanam tanaman secara serentak

b)

Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tubuh di sekitar sawah agar tidak

menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit

c)

Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap

d)

Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga

e)

Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan peredator alami berupa laba-laba

dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit

f)

Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan meggunakan insektisida Walang sangit muda

(nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih
hebat karena hidupnya lebih lama. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji-biji yang sudah
mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.

4)

Ulat

Kupu-kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan beraneka ragam. Kupu-kupu
meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas akan menjadi larva. Larva kupu-kupu disebut
juga dengan ulat. Pada fase ini, ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama
pada malam hari. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunnya saja.

Upaya pemberantasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a)

Membuang telur-telur kupu-kupu yang melekat pada bagian bawah daun.

b)

Menggenangi tempat pesemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan

bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.

c)

Apabila kedua cara di atas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan

menggunakan pestisida.

9)

Tungau

Tungau (kutu kecil) biasanya terdapat di sebelah bawah daun untuk menghisap daun tersebut.
Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang terserang kutu akan timbul
bercak-bercak kecil kemudian daun itu menjadi kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan
cara mengumpulkan daun-daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.

b.

Penyakit Tumbuhan

Jenis-jenis penyakit yang menyerang tumbuhan sangat banyak jumlahnya. Penyakit yang
menyerang tumbuhan banyak disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya jamur, bakteri, dan
alga.penyakit tumbuhan juga dapat disebabkan oleh virus.

1)

Jamur

Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian
tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buah. Penyebaran jenis penyakit
ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan. Penyakit ini menyebabkan
bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian
ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak-bercak kecokelatan. Dari bercak-bercak
tersebut akan keluar jamur bewarna putih atau orange yang dapat meluas ke seluruh permukaan
ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok. Jamur ini mengganggu proses
fotosintesis karena menutupi permukaan daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk,
mula-mula dari arah kulit kemudian menjalar kedalam, dan kemudian akan membusukan jaringan
kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan,
jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada diantaranya akan layu dan mati.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.

a)

Penyakit pada padi Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur

Pyricularia oryzae. Ruas-ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati. Selain
itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun padi menguning. Penyakit ini disebabkan oleh
jamur Magnaporthegrisea.

b) Penyakit embun tepung Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini
kadang-kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan dan
akhirnya mati. Jamur ini kadang-kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga
tumbuhan menjadi kerdi. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tetapi pada daun-daunnya dapat
bercak-bercak hitam. Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu
dengan pemberian fungisida pada tanaman yang terserang jamur.

2)

Bakteri

`Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tubuh tumbuhan yang
diserang bakteri akan mengeluarkan lender keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika
disentuh. Setelah membusuk lama-kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang terserang
bakteri dapat diatasi sengan menggunakan bakterisida. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
bakteri adalah penyakit menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration
atau CVPD). CVPD disebabkan oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun
menjadi kecil dan bewarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama-kelamaan akan mati.
Penyakit CVPD yang belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis
antibiotic.

3)

Virus

Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang tidak sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus.
Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke
seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk
disembuhakan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus TMV (tobacco mosaic virus) yang
menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk. Penularannya
melalui perantara serangga.

4)

Alga (Ganggang)

Keberadaan alga juga perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat merah pada daun
tumbuhan. Tumbuhan yang biasa diserang antara lain jeruk, jambu biji, dan rambutan. Bagian
tumbuhan yang diserang oleh alga biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak bewarna kelabu
kehijauan pada daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut bewarna cokelat kemerahan.

Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingg cukup merugikan. Langkahlangkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak terserang penyakit antara lain sebagai berikut.

a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehatt dengan cara tercukupi segala
kebutuhan zat haranya .

b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkalah sehingga seluruh bagian tumbuhan
mendapatkan sinar matahari yang cukup.

c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tangau, atau hewan lain yang sering membawa
bakteri dan jamur.

d) Usahakan lingkungan selalu bersih

e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkin sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.

f)

Jika terdapat gejala-gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting)

yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya.

g) Penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada
tumbuhan.

Secara umum dapat dilakukan pencegahan seperti

1)

Pemberantasan secara biologi

Pemberantasan hama tanaman dengan menggunakan organisme lain sebagai musuhnya (hewan
yang bersifat predator). Contoh:

a)
ulat.

Ulat yang merusak pohon padi dibasmi dengan melepaskan predator, yaitu burung pemakan

b)

Kutu loncat diberantas dengan semut rangrang

c)

Tikus diberantas dengan ular sawah

2)

Pemberantasan secara kimia

Pemberantasan hama dengan menggunakan zat-zat kimia atau pestisida Pestisida yang umum
digunakan, antara lain:

a)

Insektisida untuk membasmi serangga

b)

Fungisida untuk membasmi jamur

c)

Nematisida untuk membasmi cacing perusak tanaman

d)

Bakterisida untuk membasmi bakteri

e)

Rodentisida untuk membasmi hewan pengerat

3. Pemberantasan secara mekanik

Pemberantasan hama secara konvensional, misalnya;

a)

memotong bagian tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit.

b)

membakar tanaman yang diserang pengganggu

c)

mengusir gerombolan burung-burung pengganggu

d)

menangkap dengan perangkap hewan

e)

membunuh hewan pengganggu tanaman.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan
sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau
secara fisiologis atau atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu sehingga
menjadi tidak normal.

Penyakit ada yang menyerang

1.

Manusia (menular, tidak menular, keturunan)

2.

Hewan

3.

Tumbuhan
Pencegahan secara umum:

1.

Mempertinggi nilai kesehatan

2.

Memberikan vaksinasi/ imunisasi

3.

Pemeriksaan Kesehatan Berkala

4.

Pola Hidup Sehat


B. Saran

1.

Untuk pemerintah lebih meningkatkan infrastruktur dalam bidang kesehatan misal: lebih
meningkatkan kualitas pelanyanannya.

2.

Untuk pembaca sebaiknya harus menerapkan pola hidup sehat seperti olagraga, makan
yang bergizi, menjaga lingkungan dan sebagainya.
Share this:

Penyuntikan antibiotika

3)

Penyuntikan kemoterapetika

Вам также может понравиться