Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
di SURAKARTA
dengan PENDEKATAN TEORI BENTUK MENURUT JEAN
NICHLAS LOUIS DURAND dan
TEORI SIRKULASI MENURUT JULIAN GUADET
1) TEORI-TEORI
A. JEAN NICHOLAS LOUIS DURAND
BENTUK ARSITEKTUR BISA TERWUJUD DENGAN
PENDEKATAN SISTEM.
Bentuk terwujud karena rangkuman dari:
a.
Elemen (dinding, atap, pondasi dsb)
b. Komposisi (tata letak ruang yang tercermin dalam denah)
c.
Program (Analisis Fungsional).
Hukum Estetika Fungsionalis Modern:
Keindahan diidentifikasikan dengan Disposisi Kegunaan
dengan menggunakan Elemen-elemen, dan mengidentifikasikan
Disposisi dengan tata letak fungsional dari aktifitas-aktifitas yang
telah diprogramkan yakni Denah.
Teori Durand mencerminkan Teori Analogi Pemecahan Masalah.
Analogi Pemecahan Masalah
Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran
daripada ilham, dan lebih banyak pengetahuan faktual daripada
semangat (Borgnis, 1823). Pendekatan ini sering juga disebut
dengan pendekatan rasionalis, logis, sistematik, atau parametrik.
Pendekatan ini menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan
lingkungan merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui
analisis yang seksama dan prosedur-prosedur yang khusus
dirumuskan untuk itu.
o
Merancang tidak dianggap sebagai proses intuitif yang
bercirikan ilham saja,
tetapi sebagai proses (langkah demi
langkah) yang tergantung pada informasi
yang padat.
o
Masalah harus dinyatakan secara baik dan khusus.
o
Prosedur yang seksama dan terpadu.
o
Prosedur yang rasional harus memuat minimal tiga tahapan :
Analisis, Sintesis
dan Evaluasi.
B. JULIEN GUADET
PADA SAAT MENGANALISIS DENAH, SEKALIGUS SEORANG
ARSITEK MEMBUAT PEMISAHAN ANTARA WILAYAH
SIRKULASI DAN WILAYAH KEGUNAAN.
Ruang makan
Kamar mandi/WC
Kamar tidur utama (+ WC/Kamar mandi)
Kamar tidur anak 1 dan 2 + KM/WC anak
Kamar tidur pembantu
Kamar mandi untuk servis
Ruang cuci+jemur+setrika
Garasi dan carport
Gudang
C. ANALISIS ZONASI
Zonasi merupakan pengelompokkan ruang-ruang yang dibagi
berdasarkan tingkat keprivasian suatu ruang tersebut. Zonasi juga
dipengaruhi oleh tingkat pencapaian dan tingkat kebisingan serta
jenis kegiatan user.
Kriteria :
Memperhatikan pencapaian
Memperhatikan tingkat kebisingan
Memperhatikan kegiatan user
F. ANALISIS STRUKTUR
a. Atap
Atap atau bisa dianalogikan sebagai kepala dari
bangunan yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari
hujan dan radiasi sinar matahari. Perlu diperhatikan pemilihan
bahan dan tipe atap yang sesuai dengan iklim pada site.
Kriteria :
Melindungi bangunan dari hujan dan radiasi matahari
Mampu menjadi elemen kontrol termal
b. Dinding
Dinding dianalogikan sebagai badan bangunan dapat
berfungsi hanya sebagai elemen pengisi atau juga sebagai
elemen pemikul beban. Dinding rumah tinggal pada umumnya
terbuat dari pasangan batu bata dan berfungsi sebagai
pengisi. Sementara elemen pemikul beban, khususnya dari
atap adalah kolom dan balok.
Selain itu, dinding juga dapat memberikan perlindungan
bagi user dari iklim luar, sekaligus dapat menjadi nilai estetik.
Kriteria :
Dinding sebagai elemen pengisi
Memberi perlindungan dari iklim
Memberi kesan estetis pada bangunan
c. Pondasi
Pondasi adalah bagian paling bawah atau kaki dari
bangunan . Pondasi harus mampu menahan beban seluruh
bangunan. Maka, pemilihan bahan serta penentuan jenis dan
dimensi pondasi sangatlah penting untuk stabilnya konstruksi
secara keseluruhan.
Umumnya, untuk rumah tinggal 1 lantai biasa
menggunakan pondasi menerus. Sedangkan, pada bagian 2
lantai dapat ditambahkan dengan pondasi footplat. Pada
teras, biasa menggunakan rabat betun dengan pondasi titik
untuk menopang pilar.
Kriteria :
Mampu menahan beban keseluruhan bangunan
Pada bagian 1 lantai menggunakan pondasi menerus
Pada bagian 2 lantai ditambahkan pondasi footplat
Pada teras, bisa menggunakan rabat beton dan pondasi
titik
G. ANALISIS FASAD
Fasad adalah wajah bangunan yang pertama kali dilihat dan
dinilai oleh orang yang melihat. Maka, harus menunjukkan kesan
yang baik dan dapat mencerminkan identitas penghuni rumah.
Kesan yang baik itu dapat ditunjukkan melalui penerapan prinsipprinsip estetika. Seperti komposisi, repitisi, proporsi,dll.
Komponen yang bisa diolah bisa berupa elemen jendela,
pintu, jalusi, tembok, kolom, teralis, serta atap. Tak lupa juga bagian
entrance, karena bagian inilah yang paling awal dituju. Entrance
harus bisa menjadi point of interest pada fasad.
Kriteria :
Fasad harus memberi kesan yang baik untuk yang melihat
diantaranya dengan tidak member elemen yang terlalu berlebih
Prinsip estetika harus bisa diterapkan pada elemen jendela,
pintu, jalusi, tembok, kolom, teralis, serta atap
Bagian entrance harus menojol dari bagian yang lain (menjadi
point of interest). Pengolahan bagian entrance bisa dengan
menonjolkan warna, tekstur, bentuk, dimensi, ornamen, dll.
H. ANALISIS UTILITAS
a. Listrik
Sumber listrik untuk rumah yang besar harus berdaya besar
juga agar bisa menanggung beban peralatan elektronik yang
digunakan. Sumber listrik utama biasanya bersumber dari PLN,
namun dapat pula diberi sumber listrik cadangan berupa diesel
pembangkit listrik jikalau sumber listrik dari PLN sedang mati.
Penempatan meteran listrik sebaiknya berada di luar agar petugas
PLN bisa dengan mudah melakukan pemantauan. Selain itu, perlu
juga diberi sekring untuk mengamankan jika terjadi hubungan arus
pendek. Sumber listrik ini pada akhirnya disalurkan ke berbagai
peralatan elektronik seperti : kulkas, dispenser, mesin cuci, televise,
lampu kamar, blender, dll. Maka dari itu, penempatan stop kontak
dan saklar juga harus memperhitungkan letak alat-alat elektronik
yang akan disaluri listrik.
Kriteria :
Sumber listrik harus berdaya besar
Penempatan meteran listrik sebaiknya di luar rumah
Diberi sekring untuk mengamankan jika terjadi konsleting
Penempatan saklar dan stop kontang harus memperhitungkan
letak alat elektronik yang akan digunakan.
b. Air Bersih
Sebaiknya menggunakan sumber air sendiri, berupa sumur
pompa, atau jika tidak ada sumber air bisa menggunakan sumber
PDAM. Jika menggunakan air PDAM, maka penempatan meteran air
adalah di luar rumah agar petugas PDAM bisa lebih mudah
3) KONSEP
A. TAPAK
a. Penentuan Entrance
Site
Main entrance
side
entrance
3,5 cm
4,0 cm
3,5 cm
3,0 cm
Kamar Pembantu
- Kamar mandi
1,5 cm
2,0 cm
1,5 cm
2,0 cm
3,0 cm
2,5 cm
Garasi
- Ruang Praktek
mobil
mobil
6,0 cm
5,0 cm
motor
5,0 cm
5,5 cm
Ruang Keluarga
- Ruang makan
3,0 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,0 cm
Ruang cuci+jemur
- Ruang tamu
1,5 cm
2,5 cm
3,0 cm
3,0 cm
Ruang Musik
- Dapur
3,0 cm
2,5 cm
3,5 cm
2,5 cm
Ruang setrika
1,5 cm
2,0 cm
C. ZONASI
Serv
privat
Semi publik
publik
Zona privat terletak jauh dari jalan raya yang merupakan sumber
kebisingan.
D. ORGANISASI RUANG
Untuk menjawab kriteria diatas, maka organisasi ruang dapat
dibuat seperti diagram di bawah ini :
Lantai 1 :
Lantai 2 :
E. MASSA BANGUNAN
Untuk menjawab kriteria di atas, maka massa bangunan akan
dipecah menjadi 3 massa, dengan satu massa utama dan dua massa
pendukung. Massa utama meliputi ruang tamu, ruang keluarga, kamar
tidur, dsb. Massa pendukung meluputi, ruang praktek, ruang tunggu,
garasi, dapur, kamar pembantu, dsb.
Massa utama diletakkan 6m dari badan jalan, 6m dari batas
site plan sebelah tenggara. Massa utama berada di tengah site plan,
sedangkan massa pendukung diletakkan di sebelah tenggara dan
barat laut site plan.
U
Massa Utama
Massa Pendukung 2
Massa Pendukung 1
Keterangan :
- Massa
-
Utama : Ruang
F. STRUKTUR
a. Atap
Penggunaan kuda-kuda kayu untuk menahan beban atap
dengan mempertimbangkan beberapa kelebihan dari kuda-kuda
kayu. Penempatan kuda-kuda diletakkan setiap jarak 3m.
Sedangkan untuk massa pendukung yang menggunakan atap
pelana menggunakan gunungan yang tersusun dari batu bata
untuk menahan beban atap.
G. FASAD
Bentuk fasad didasari oleh bentuk persegi karena bangunan ini
mengambil konsep minimalis, sehingga bentuk persegi
merupakan bentuk yang paling efisien digunakan pada
bangunan.
Terdapat teras yang menonjol dari massa utama.
Entrance pada massa utama terlihat dengan jelas, sedangkan
entrance pada tempat praktek dokter anak tidak terlihat dari luar
melainkan berada di samping dinding sehingga dapat
membedakan antara entrance utama untuk pemilik rumah dan
entrance satunya untuk pasien.
Menggunakan jendela dengan pintu dengan ukuran yang sama.
H. UTILITAS
a. Listrik
Sumber listrik adalah dari PLN, untuk itu meteran ditaruh di
teras depan rumah agar mudah diakses petugas PLN.
Diberi pula sumber listrik cadangan berupa diesel kecil
yang ditempatkan di garasi
Diberi sekring sebagai pengaman jika terjadi konsleting
b. Air Bersih
Sumber air bersih dari PDAM dan dari sumur pompa.
Semuanya disalurkan dulu ke tandon air.
Air dari tamdon disalurkan ke kran yang berada di kamar
mandi, dapur, taman, tempat wudhu, dengan pipa air.
c. Air Kotor
Air kotor dari dapur dan kamar mandi disalurkan ke parit
air hujan dengan pipa
Parit dibuat sedalam 50 cm dan lebar 20 cm agar bisa
mengalirkan debet air yang banyak, khususnya saat hujan.
Parit ini kemudian ditutup dengan besi agar tidak
mengganggu aktivitas
Parit air hujan dan air kotor ini mengarah langsung ke riol
kota.
I.