Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Uraian Tanaman Labu Air (Lagenaria siceria)
Klasifikasi Tanaman
Gambar 1. Gambar Buah Labu Air (Lagenaria siceria)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo: Cucurbitales
Famili :Cucurbitaceae
Genus : Lagenaria
Spesies : Lagenaria siceria

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1

Definisi kapsul
1.
Menurut FI III, hal. 5
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangakang kapsul keras atau
2.

lunak. Cangkang dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain.
Menurut FI IV, hal. 2
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, bisa

3.

juga dari pati atau bahan yang lain yang sesuai.


Menurut Ansel, hal. 217
Kapsul dapat didefenisikan sebagai bentuk sediaan padat, di mana satu
macam bahan obat atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang
dimasukkan kedalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat
dari gelatin yang sesuai.

4.

Menurut DOM Marthin, hal. 512


Kapsul adalah sediaan obat yang padat, dikemas dalam wadah larut atau
lunak atau cangkang yang bentuknya sesuai.

5.

Menurut RPS 18, hal. 1658


Kapsul adalah sediaan padat di mana obat terbungkus di dalam suatu
cangkang yang keras atau lunak, yang dapat larut yang berasal dari gelatin.

6.

Menurut Parrot, hal. 66


Kapsul adalah cangkang gelatin yang diisi dengan serbuk.

7.

Menurut Pharmaceutical Practice, hal. 232


Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang digunakan secara peroral yang
dibuat dari cangkang gelatin yang keras atau lunak.

8.

Menurut Scovilles, hal. 56


Kapsul adalah cangkang gelatin yang mengandung dosis tunggal yang
berupa bahan obat.

Kesimpulan
Kapsul sediaan yang digunakan secara oral maupun secara rectal yang
berisi serbuk, cairan atau semi padat, campuran kental, dalam granul atau pelet,
dengan atau tanpa bahan inert lainnya yang merupakan dosis tunggal yang
terbungkus dalam cangkang lunak atau keras dengan bentuk yang sesuai yang
dibuat dari gelatin, elastis, berongga dan dapat larut.
2.1.2

Macam-Macam Sediaan Kapsul


1.

Menurut Ansel, hal. 218-239


a.

Kapsul gelatin yang keras


Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh
ahli farmasi masyarakat dalam menggabungkan obat-obat secara
mendadak dan di lingkungan para pembuat sediaan farmasi dalam
memproduksi kapsul umumnya. Biasanya kapsul keras gelatin
mengandung uap air antara 9-12%.
Cangkang kapsul keras gelatin harus dibuat dalam dua bagian
yaitu badan kapsul dan bagian tutupnya yangh lebih pendek. Kedua
bagian saling menutupi bila dipertemukan, bagian tutup akan

b.

menyelubungi bagian tubuh secara tepat dan ketat.


Kapsul gelatin lunak
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau
alkohol poliven dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis
seperti plastik. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai macam
bentuk antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lainlainnya.

Penerapan pemakain kapsul gelatin lunak kapsul gelatin lunak


dapat digunakan untuk mengisi macam,-macam jenis bahan, bentuk cair
dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin
lunak termasuk:
1)
Yang tidak tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan
tidak menguap, seperti minyak menguap dan minyak nabati,
hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang
2)

diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam organik.


Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti

polietilen glikol dan surfaktan nonionik seperti polisorbat 80.


3)
Yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak
menguap seperti propilen glikol dan isopropil alkohol, tergantung
pada faktor-faktor seperti konsentrasi yang diperlukan dan keadaan
kemasannya.
4)
Zat padat dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak dalam
bentuk larutan dalam cairan pelarut yang cocok sebagai suspensi atau
sebagai serbuk kering, granul atau bahan yang berbentuk pelet.
2.
Menurut Lachman, hal. 795
a.
Kapsul keras
Metode unutk memproduksi kapsul gelatin yang terdiri dai satu
bagian, berbentuk lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin
panas sesudah diisi. Kapsul saling menutup (telescoping capsule) dibuat
terutama dari campuran gelatin, dan dapat mengandung sedikit zat
warna yang diizinkan, bahan pengeruh, bahan pelentur, dan bahan
pengawet. Telah dibuat kapsul dengan metilselulosa, polivinil alkohol,
dan gelatin terdenaturasi untuk modifikasi kelarutan atau untuk
b.

menghasilkan efek enterik.


Kapsul gelatin lunak
Karena sifat-sifat yang khusus dan kelebihan-kalebihannya,
kapsul gelatin lunak digunakan dalam berbagai industri secara luas,
terutama dalam industri farmasi. Penggunaannya di bidang farmasi:
1)
Sebagai bentuk sediaan oral dari obat-obat paten untuk manusia
2)

dan hewan.
Sebagai bentuk sediaan supositoria yang digunakan secara rektal
atau vaginal. Bentuk sediaan rektal menjadi lebih disukai untuk
penggunaan pediatrik atau geriatrik. Penggunaan vaginal ditujukan
untuk aplikasi terapeutis yang memerlukan pengobatan yang

dimasukkan pada waktu hendak tidur. Karena gerakan otot sfinkter,


penggunaan rektal tidak dibatasi.
3)
Sebagai kemasan khusus berbentuk tube untuk penerapan takaran
tunggal salep kulit, salep mata, tetes telinga, atau salep rektal untuk
manusia dan hewan.
Pada industri kosmetik, kapsul ini dapat digunakan sebagai
kemasan khusus untuk obat-obat penyegar pernapasan, parfum, minyakminyak untuk mandi, minyak untuk di sinar matahari, dan berbagai krim
3.

untuk krim.
Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi merupakan suatu teknologi yang berkembang
pesat. Sebagai suatu proses, mikroenkapsulasi merupakan suatu cara
penggunaan penyalut yang relatif tipis pada partikel-partikel kecil zat padat
atau tetesan cairan dispersi. Mikroenkapsulasi meliputi penyalutan partikel
dengan dimensi yang berkisar dari puluhan mikron sampai 500 mikron

2.1.3

dalam ukuran.
Komposisi Granul
1.
Zat aktif
Hampir semua zat berkhasiat yang dibuat dalam farmasi dapat
diproses baik itu zat berkhasiat yang berbentuk serbuk halus, kristal, cairan
seperti hormon atau vitamin B12. Data yang diperlukan dari zat khasiat.
Sifat fisika atau kimiawinya seperti kelarutan, kestabilan, dll. Sifat
absorbilitanya

seperti

pka

glanulometri.

Farmakokinetika,

bioavailabilitasnya.
2.
Zat pengisi
Zat khasiat kadangkala memiliki dosis efektif sangat kecil hanya
beberapa microgram saja. Untuk zat khasiat yang demikian ini perlu
adanya pengisi untuk memperoleh hasil dengan ukuran yang cocok.
Contoh : laktosa, amylum (sebagai penghancur dalam 5-10 %), manitol,
sorbitol, avicel, kalsium sulfat, kalsium fosfat, kaolin, NaCl, NaSO4,
eksikat.
3.

Zat pengikat
Untuk mempermudah kemudahan dalam pencerahan akibat daya
perekat yang demikiannya pemilihan bahan pengikat pada dasarnya
tergantung dari sifat fisika, kimia. Pada kebutuhan besarnya gaya kohesif
yang diinginkan. Contoh : gelatin (1-4%), dibutuhkan daya ikatnya yang
lebih besar (10-20%), akasia (kombinasinya dengan tragacent akan

mempertinggi kekerasan yang dihasilkan dimana 3% gom arab, 0,5-2,5%


tragakan, tragasenta sukrosa (sirup 50-67%), pati (5-10%), nat alginate (35%), natrium karboksimetil selulosa (1-4%), etil selulosa (0,5-2%),
polivinilpisolidon (0,5-5%).
4.

Bahan lubrikan
Ada 3 masalah yang sering terjadi dalam proses pencetakan:
a.
Aliran granul massa cetak
b.
Lengketnya massa cetak
pada punch dan die
c.

Pembebasan secara utuh dari

cetakan.
Lubrikan memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a.

Lubrikan

sejati

untuk

mencegah terjadinya gesekan.


b.

Glidan untuk mempebaiki

aliran granul/massa cetak dengan kemampuannya untuk menekan


timbulnya muatan elektrostatik sehingga mencegah kecendrungan
bergabungnya granul yang mampu manghambat aliran.
c.
Antiadherent untuk mencegah
5.

menempelnya granul/massa cetak pada permukaan punch dan die.


Bahan pewarna
a.
Meningkatkan nilai estetis
b.
Memudahkan control selama
pembuatan
c.
produk dengan produk yang lainya
d.

Membedakan antara satu


Menutupi

warna

yang

terbentuk akibat terurainya zat khasiat.


Contoh : FD dan C (Food Drug dan Cosmetik), D dan C (Drug dan
Cosmetik) laktes alam ataupun sintesis.
Bahan pewarna ditambahkan melalui dua cara yang umumnya
digunakan :
a.
Cara basah : bahan pewarna dilarutkan terlebih dahulu dalam
larutan pengikat baru ditambahkan kedalam campuran serbuk yang
b.

akan digranulasi.
Cara kering : bahan pewarna dicampurkan dalam keadaan kering
kedalam campuran serbuk yang juga dalam kondisi kering. (Solida,

hal. 12)
2.1.4 Keuntungan dan Kerugian Kapsul
1.
Menurut Lachman, hal. 795

a.

Kelebihan kapsul
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan seperti keindahan, kemudahan
pemakaian, dan kemudahan dibawa, kapsul telah menjadi bentuk takaran
obat yang populer karena memberikan penyalutan obat yang halus, licin,
mudah ditelan, dan tidak memiliki rasa, terutama menguntungkan untuk
obat-obat yang mempunyai rasa dan bau yang tidak enak.
b.
Kerugian kapsul
Biasanya kapsul tidak digunakan untuk bahan-bahan yang sangat mudah
larut seperti kalium klorida, kalium bromida, atau amonium klorida,
karena kelarutan mendadak dari senyawa-senyawa seperti itu dalam
lambung dapat mengakibatkan konsentrasi yang menimbulkan iritasi.
Kapsul tidak boleh digunakan untuk bahan-bahan yang sangat mudah
mencair dan sangat mudah menguap. Bahan yang mudah mencair dapat
memperlunak

kapsul,

sedangkan

yang

mudah

menguap

akan

mengeringkan kapsul dan menyebabkan kerapuhan.


2. Menurut Syamsuni, hal. 71
a.
1)
2)

Keuntungan kapsul
Bentuknya menarik dan praktis
Dapat diisi cepat karena tidak memerlukan bahan tambahan seperti

pada pil dan tablet.


Kerugian
1) Tidak dapat digunakan untuk zat yang mudah menguap
2) Tidak untuk bahan higroskopik
3) Tidak dapat untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
4) Tidak dapat dibagi-bagi
Bobot dan Ukuran Kapasistas Sediaan Kapsul
1.
Menurut Lachman, hal. 817
Kapsul kosong dijual berdasarkan ukuran. Kapsul yang biasa
b.

2.1.5

digunakan untuk manusia berkisar dari ukuran 0 yang terbesar sampai


ukuran 5 yang terkecil. Ukuran 00 kadang-kadang diperlukan karena
volume bahan pengisi, tetapi ukuran ini tidak digunakan secara komersial
pada volume luas. Meskipun ukuran kapsul berubah sampai batas tertentu
disebabkan variasi kondisi/kelembapan yang dialami sebelum digunakan
kapasitas isi kapsul kosong.

Ukuran

Vol.kira- kira

Kinin Sulfat

Na.

Asam Salisilat

kapsul

(ml)

(g)

Bikarbonat (g)

(g)

Bismuth
Subnitrat
(g)

0
1
2
3
4
5

0,75
0,55
0,4
0,3
0,25
0,15

0,33
0,23
0,2
0,12
0,1
0,07

0,68
0,55
0,4
0,33
0,25
0,12

ambar. Bentuk bentuk dan ukuran


kapsul gelatin lunak (1 cc = 16,23)
2.

Menurut Ansel, hal. 225

0,55
0,33
0,25
0,2
0,15
0,1

0,8
0,65
0,55
0,4
0,25
0,12

Untuk diberikan pada manusia, kapsul kosong ukuran berkisar dari


000 yang terbesar sampai nomor 5 yang terkecil di pasaran, baik yang
berwarna maupun tidak. Ukuran kapsul yang lebih besar diapaki dalam
kedokteran hewan.
3.
Menurut FI IV, hal. 2
Ukuran cangkang kapsul keras barvariasi dari nomor paling kecil (5)
sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan.
Umumnya ukuran nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan
kepada pasien.
4.
Menurut Pharmaceutical Practice, hal. 233
Ukuran dan kapasitas kapsul :

2.1.6

000 :

kapasitasnya 980

00

kapasitasnya 650

kapasitasnya 450

kapasitasnya 300

kapasitasnya 250

kapasitasnya 200

kapasitasnya 150

kapasitasnya 100

Cara Pengisian Kapsul


1.
Menurut Ansel, hal. 229
Dalam pengisian kapsul dalam jumlah kecil di bidang farmasi biasanya
digunakan metode punch:
a.

Mengambil sejumlah tertentu dari

kapsul untuk diisi obat dari wadah persediaanya,


b.
Serbuk yang akan dimasukkan ke
dalam kapsul diletakkkan di atas selembar kertas bersih atau lempeng
gelas atau lempeng porselen dan dengan sudip dijadikan seperti barang
yang tingginya -1/3 dari bagian badan kapsul,
c.
bagian badan kapsul yang kosong
dipegang antara jempol dan telunjuk tangan lalu dipukul-pukulkan atau
ditekan-tekankan (punch) secara vertikel kepada serbuk dengan bentuk
padatan tadi sehingga terisi penuh.
2.
Menurut Syamsuni, hal. 72
Ada 3 cara pengisian kapsul yaitu dengan:
a.
Tangan
Cara ini paling sederhana, hanya menggunakan tangan tanpa alat bantu
lain. Untuk memasukkan obat dalam cangkang kapsul dapat dilakukan

dengan membagi serbuk sesuai jumlah kapsul yang diminta, selanjutnya


tipa serbuk dimasukkan dalam badan kapsul dengan cara ditotolkan lalu
b.

ditutup.
Alat bukan mesin
Yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia.
Alat ini terdiri darii 2 bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang

bergerak, dimana cara pengisiannya:


1)
Buka bagian-bagian kapsul,
2)
Badan kapsul dimasukkan dalam lubang pada bagian alat yang
3)
4)
5)

c.

tidak bergerak atau tetap,


Taburkan serbuk yang akan dimasukkan ke dalam kapsul,
Ratakan dengan bantuan alat seperti kertas film,
Tutup kapsul dengan cara menggerakan bagian alat yang bergerak.

Alat mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjaga
keseragaman kapsul, perlu digunakan alat otomatis mulai dari

2.1.7

membuka, mengisi sampai menutup kapsul.


Syarat-syarat Kapsul
1.
Menurut FI III, hal. 6
Kapsul harus memenui syarat sebagai berikut:
a.
Keseragaman bobot
Cara untuk kapsul yang berisi obat kering. Timbang 20 kapsul.
Timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan isi semua kapsul,
timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan
bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaaan dalam persen bobot isi, tiap
kapsul terhdap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari
yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari
yang ditetapkan kolom B
Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
Bobot rata-rata
A
120 mh atau lebih
10%
20%
Lebih dari 120 mg

7,5%

15%

Cara untuk kapsul yang berisi bahan obat cair


atau pasta. Timbang 10 kapsul. Timbang lagi kapsul
satu

per

satu,

keluarkan

isi

semua

kapsul,

cuci

cangkang kapsul dengan eter P. Buang cairan cucian,


biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh
bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan
bobot rata-rata tiap isi kapsul perbedan dalam persen
bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi
kapsul tidak lebih dari 7,5%.
b.
Waktu hancur
Lakukan pengujian waktu hancur menggunakan
alat seperti pada compressi, kecuali dinyatakan lain,
waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima
kapsul tidak boleh dari 15 menit.
2.1.8
Cara Penyimpanan Kapsul
1.
Menurut Ansel, hal. 242
Kapsul biasanya dikemas dalam wadah dari plastik,
beberapa berisi kantung bahan pengering untuk mencegah
terjadinya absorpsi kelebihan uap air oleh kapsul. Kapsul
lunak

mempunyai

kecenderungan

yang

lebih

besar

dibandingkan dengan kapsul keras untuk melunak dan


melekat

satu

sama

lainnya.

Kapsul-kapsul

ini

harus

disimpan pada tempat yang dingin dan kering. Pada


kenyataannya semua kapsul tahan lama disimpan dalam
wadah yang tertutup dengan segel di tempat dingin karena
dengan kelembapan rendah.
2.

Menurut Lachman, hal. 855


Kapsul
gelatin
lunak

dapat

dikemas

eceran

menggunakan segala macam alat pengemasan modern,


termasuk tipe elektronik. Kapsul dapat dikemas dalam
kotak kaca atau plastik atau dalam kemasan strip, selama
kemasan tersebut
3.

memiliki tutup yang kuat dan plastik

mempunyai laju pemindahan uap air yang rendah.


Menurut FI III, hal. 6
Penyimpananya yaitu dalam wadah tertutup rapat,

sebaiknya berisi zat pengering dan di tempat yang sejuk.


2.1.9
Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Kapsul
1.
Untuk bahan zat aktif , ukuran partikel terutama memiliki
sifat atau kelarutan yang rendah

2.

Untuk bahan pengisi, jumlah yang mungkin dimasukkan


dalam cangkang sesuai dengan jumlah bahan berkhasiat

3.

yang akan digunakan


Untuk bahan penghancur, pemilihan bahan penghancur

4.

sangat ktu hancur mempengaruhi waktu hancur obat.


Untuk bahan pelicin, koefisien fruksisonal semakin kecil

maka sediaan semakin baik.


5.
Bahan yang dapat merusak kapsul ( cangkang ) seperti;
a.
Sebuk denagn bobot jenis ringan ( krisrtal) harus
dimasukkan
b.

dulu

dalam

kapsul.

Contohnya,

amidozom, garam kina.


Serbuk mudah mencair (KI,NaI, dan NaNO2) dapat
merusak

c.

lebih

dinding

kapsul

harus

ditimbang

bahan

inertnya.
Campuran bahan yang memiliki titik lebur lebih
rendah dapat ditambahkan bahan inert atau dimasukkan

d.

dalam kapsul kecil


Cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan

e.

dengan penambahan bahan inert.


Untuk minyak lemak dapat langsung diimasukkan

dalam kapsul kemudian ditutup.


Tujuan dasar terapi dalam pemberian obat adalah mencapai
masa tunak dalam darah atau tingkat jaringan yang efektif secara
teraupetik dan tidak menyebabkan efek lokal bila digunakan dalam
waktu lama. Kontrol aksi obat melalui formulasi juga termasuk
mengontrol bioavabilitas untuk mengurangi laju absorbsi obat
(Lachman, 1996)
Agar dapat berada dalam tubuh jangka waktu yang lama
tanpa memberikan efek toksik, maka dibuatlah sediaan sustained
released. Konsep pemberian obat sustained released adalah
pelepasan

berkelanjutan,

pelepasan

terkontrol

dari

sistem

pengiriman obat yang dirancang untuk mencapai efek terapi yang


berkepanjangan dengan terus melepaskan obat selama jangka
waktu setelah pemberian dosis tunggal dengan efek samping yang
minimal.
V. Alasan Penambahan Bahan
1.
Asam Askorbat

Merupakan vitamin larut dalam air dan penting untuk

sintesis kolagen.
Vit. C diberikan dengan dosis 30 mg- 100 mg sebagai

kebutuhan harian bagi orang dewasa.


Dosis diatas 100 mg akan langsung di ekskresi melalui
urin, kecuali dalam keadaan defisiensi vitamin C, maka
vitamin C dapat diberikan dalam dosis besar (mega dosis)

2.
-

yakni 500-1000 mg. (martindale, 1985)


HPMC
HPMC sangat luas digunakan dalam aplikasi sebagai
matriks sustained release HPMC merupakan polimer semi
sintetik yang bersifat hidrofilik, non ionik, dan merupakan

polimer hidrogenable.
Pelepasan obat dapat terjadi melalui difusi dan atau erosi

dari matriks.
Tingkat viskositas yang tinggi dapat digunakan untuk
memperlambat pelepasan obat yang mudah larut dalam

matriks.
Konsentrasi sebagai matriks sustained released yaitu 10-

3.
-

80 % dalam sediaan tablet.


Magnesium Stearat
Memilih daya lekat lebih bagus khususnya garam-garam

stearat dibandingkan asam stearat.


Dalam formulasi sebagai lubrikan konsentrasi 0,25-5%.
VI. Uraian bahan
1.
Asam Askorbat (FI III : 47)
Nama resmi : ACIDUM ASCORBICUM
Nama lain
: Asam askorbat/ Vit. C
Rm/Bm
: C6H8O6 / 176,13
Pemerian
: Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning,
tidak berbau, rasa asam oleh pengaruh cahaya
lambat laun menjadi jelas. Dalam keadaan
kering, mantap diudara, dalam larutan cepat
Kelarutan

teroksidasi.
: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol

(95%)

P;

praktis

tidak

larut

dalam

kloroform P, dalam eter P dan benzen P.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya.

Kegunaan
2.
HPMC
Nama resmi
Nama lain
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
3.

: Zat aktif
: HYDROXYPROPYL METHYL CELLULOSA
: HPMC
: Bubuk granul, putih, ringan
: Larut dalam air, tidak larut dalam minyak.
: Matriks hidrofilik

Mg Stearat (FI III : 354)


Nama resmi : MAGNESIL STEARAT
Nama lain
: Magnesium stearat
Pemerian
: Serbuk hablur, putih, licin dan mudah melekat
Kelarutan

pada kulit; bau lemah khas


: Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)

P dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: Lubrikan
4.
Amilum (FI III : 95)
Nama resmi : AMYLUM MANIHOT
Nama lain
: Pati singkong
Pemerian
: Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan
Kelarutan

kecil, putih; tidak berbau; tidak berasa.


: Praktis tidak larut dalam air, dingin dan dalam

etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari
cahaya.
Kegunaan
: Pengikat
5.
Sukrosa (FI IV : 762)
Nama resmi : SUCROSUM
Nama lain
: Sakarosa
Rm/Bm
: C12H27O11 / 242,30
Pemerian
: Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur
atau berbentuk kubus; atau serbuk hablur putih;
tidak
Kelarutan

berbau;

rasa

manis;

stabil

diudara,

larutannya netral terhadap lakmus.


: Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut
dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol;
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Kegunaan
: Pengikat
2.

PVP

a.

Merupakan turunan alkohol

yang bagus dan stabil, sehingga dalam pencampuran


menghasilkan granul yang baik dan merata.
b.
Konsentrasi yang digunakan
3.

0,5- 5%
Eudraginat FS 30D
a.

Terutama digunakan dalam

kapsul oral sebagai film agen penyalut


b.
Tersusun

atas

methyl

metacrilat dan asam metacrilat, yang merupakan polimer


dengan
4.

fleksibilitas

yang

tinggi

dan

didesain

untuk

penggunaan sebagai bahan penyalut/ coating.


Avicel
a.
Dalam sediaan kapsul, avicel
dapat digunakan sebagai pengisi/ filler, dan juga sebagai
bahan pelicin/ lubrikan.
b.

Konsentcrasi yang digunakan

20-90% (Excipient, hal 131).


Uraian Bahan

V.
1.

Lanzoprazole (RPS, hal 1226)


Nama resmi :

Lanzoprazolum

Sinonim

Lanzoprazole

RM/BM

C16H14F3N2O2S /369,36

Pemerian

kristal putih sampai putih kekuningan, tidak


berbau.

Kelarutan

Mudah larut dalam metanol, sedikit larut


dalam etil asetat, asetonitrit,. atau metilen
klorida dan oraktis tidak larut dalam eter,
tidak larut dlam air dan heksan.

Penyimpanan

:
rapat

Dalam wadah yang baik dan tertutup

Kegunaan
2.

Sebagai penghambat pompa proton

PVP (FI Ed III, hal. 510)


Nama resmi

Povidonum

Sinonim

Polivinil pirolidon, povidon

Pemerian

Serbuk

berbau

kristal

putih

atau

kekuningan,

lemah atau tidak berbau, higroskopik

.
Kelarutan

Mudah larut dalam air, dalam etanol (95 %)


P,

dan

dalam

klorofom.

Kelarutan

tergantung pada bobot molekul rata-rata,


praktis tidak larut dalam eter P.
Penyimpanan
Kegunaan
3.

:
:

Dalam wadah tertutup rapat

Sebagai pengikat

Avicel (Excipient, hal. 129)


Nama resmi

Mycrocristalline cellulose

Nama lain

avicel

BM/RM

(C6H10O5)n

Pemerian

Serbuk kristal, putih tidak berbau, tidak


berasa

Kelaruatan

Sedikit larut dalam 5% w/w larutan NaOH,


praktis tidak larut dalam air, larut dalam
asam dan pelarut organik

Penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan
VI.

Sebagai bahan pengisi dan lubrikan.

Perhitungan Bahan
Kapsul lanzoprazole dibuat 10 kapsul dan dilebihkan 10%
a.
Lanzoprazole : 30 mg x 10 kapsul = 2860 mg
b.
PVP
: 100 mg x 110/5 = 2750 mg
c.
Eudraginat FS 30D : 0,005 % x
110/5 =0,001 mg
d.
Avicel
: 20% x 110/5
= 440 mg

VII. Prosedur kerja


1.

Disiapkan

alat

dan

bahan

serta

timbang,
2.

Dibuat terlebih dahulu eudraginat FS

30D dengan mencampurkan methyl metacrilat dan asam


metacrilat dan larutan PVP,
3.

Dibuat

granul

basah

dengan

mencampurkan lanzoprazole bersama dengan larutan PVP


serta avicel, kemudian dikering selama beberapa menit di
dalam oven.
4.

Granul yang telah kering dikeluarkan

dan diayak menggunakan pengayak no. 14


5.

Granul kemudian disalut menggunakan

Eudraginat FS 30D
6.

Masukkan granul ke dalam cangkang

kapsul yang sesuai, dimana untuk menentukan no. cangkang


kapsul menggunakan gelas ukur. Dimasukkan campuran obat
ke dalam gelas ukur timbang, lalu hasilnya dibagi dengan
banyaknya kapsul yang akan dibuat, yakni sebanyak 10
kapsul.
7.
beri etiket.

Masukkan kapsul ke dalam wadah dan

Talk (FI III : 591)

Pemerian

Nama resmi

: Talkum

Nama lain

: Talk

RM

: H8Mg3

: Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit bebas dari butiran,
warna putih atau serbuk hablur, hablur kelabu.
Kelarutan

: Tidak larut dalam hampir semua pelarut

Khasiat

: Antasidum.

Kegunaan

: Zat tambahan.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

2.1.2 Bobot Jenis


a.

Bobot jenis sejati


BJ sejati dapat dilakukan dengan menggunakan alat piknometer, yaitu dengan cara
ditimbang bobot piknometer kosong, masukka 1 gram granul pada piknometer yang telah
ditimbang tadi, kemudian masukkan 1 gram granul dan cairan pendispersi pada piknometer
yang kedua, dan berikutnya masukkan cairan pendispersi pada piknometer ketiga, catat hasil
yang diperoleh kedalam rumus sebagai berikut :
Bj = (B a) x Bj cairan pendispersi
(B+d)(a+c)
a = Bobot piknometer kosong
B = Bobot piknometer 1 gram granul
c = Bobot piknometer 1 gram granul dan cairan pendispersi
d = Bobot piknometer cairan pendispersi.

b.

Bobot jenis nyata


BJ nyata dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu gelas ukur, dengan cara ditimbang
bobot granul, misalnya 50 gram dimasukkan kedalam gelas ukur. Kemudian dimasukkan
kedalam rumus sebagai berikut :
P= W
V
W = Bobot granul setelah ditimbang

V = Volume granul tanpa pemampatan


c.

Obat jenis nyata setelah pemampatan


BJ mampat dapat dilakukan dengan alat gelas ukur, dengan cara ditimbang bobot ganul
yang akan dilakukan evaluasi, kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur, dan lihat volume
granul setelah dilakukan 500 kali katuk pada gelas ukur tersebut. Dengan rumus sebagai
berikut :
Pn = W
Vn
W = Bobot granul setelah ditimbang
Vn = Bobot granul setelah dilakukan pemampatan

2.1.3 Kadar Pemampatan


%T = Vo V500

dikali 100%

Vo
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 atau ^V<20 m granul memiliki aliran yang baik
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran. Alat dan metode nya hampir
sama seperti pada saat melakukan BJ mampat.
2.1.4 Aliran
a. Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai.
Metode corong dapat dilakukan dengan 2 cara :

cara bebas

cara tidak bebas (paksa) digetarkan


Menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian tertentu.
Awalnya granul ditimbang, berat granul dicatat sebagai m. Lalu granul tersebut dialirkan
melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Waktu yang diperlukan granul untuk
b.

melewati corong dicatat sebagai t.


Metode sudut istirahat ()
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong) kemudian tampung granul di atas
kertas grafik. Hitung . Jika

25 30
30 40
40 45

Sifat alir
sangat mudah mengalir
mudah mengalir
mengalir

>45
kurang mengalir
Menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian tertentu.
Kemudian granul dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya.
Gundukan yang tertampung lalu diukur tinggi (dicatat sebagai h) dan diameternya (dicatat
sebagai d).
2.1.5 Kompresibilitas
Merupakan pengukuran persen kemampatan. Pada uji ini menggunakan gelas ukur
bervolume besar, kemudian seluruh granul dimasukkan ke dalam gelas ukur. Tinggi awal
granul dicatat, kemudian gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali ketukan dengan
kecepatan konstan. Tingginya lulu diukur lagi dan dicatat Diukur persen (%) kemampatan
(K) dengan rumus :
% K = BJ mampat Bj nyata x 100%
Bj mampat
% K = 5-15 % aliran sangat baik
16-25% aliran baik
>/ 26% aliran buruk
2.1.6 Uji Kadar Air
Susut pengeringan diukur dengan alat Moisture Balance. Kadar air yang baik untuk granul
tablet adalah 2 5 %. Atau menggunakan oven ( gravimetri ).

Kapsul yang diproduksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


1. Keseragaman Bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 20 kapsul sekaligus dan
ditimbang lagi satu persatu isi tiap kapsul. Kemudian timbang seluruh cangkang kosong dari
20 kapsul tersebut. Lalu dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul.
Perbedaan bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul, tidak boleh melebihi
dari yang ditetapkan pada kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang
ditetapkan pada kolom B (Depkes RI, 1979).
Persyaratan :
Bobot rata-rata isi kapsul
120 mg atau lebih
Lebih dari 120 mg
2. Disolusi

Perbedaan bobot isis kapsul dalam %


A
B
10%
20%
7,5%
15%

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak persentasi zat aktif dalam obat yang
terabsorpsi dan masuk ke dalam peredaran darah untuk memberikan efek terapi. Persyaratan
dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada
etiket (Depkes RI, 1979).
3. Kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan zat berkhasiat yang
terdapat dalam kapsul telah memenuhi syarat dan sesuai dengan yang tertera pada etiket.
Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan zat aktif yang terkandung dalam
sediaan kapsul. Caranya ditimbang 10-20 kapsul, isinya di gerus dan bahan aktif yang larut
diekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai menurut prosedur yang sudah ditetapkan.
Secara umum rentang kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110% dari
pernyataan pada label (Agoes, 2008).

Вам также может понравиться

  • Makalah Kapsulkelompok
    Makalah Kapsulkelompok
    Документ13 страниц
    Makalah Kapsulkelompok
    nur rizka maulida
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Документ18 страниц
    Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Ayu Rukmini
    Оценок пока нет
  • Rangkuman Fts Solid
    Rangkuman Fts Solid
    Документ14 страниц
    Rangkuman Fts Solid
    Fitry Ana Utam
    Оценок пока нет
  • Kapsul Gelatin Lunak (Fts Padat)
    Kapsul Gelatin Lunak (Fts Padat)
    Документ18 страниц
    Kapsul Gelatin Lunak (Fts Padat)
    Luh Putu Santi Agustini
    100% (2)
  • Sediaan Kapsul
    Sediaan Kapsul
    Документ20 страниц
    Sediaan Kapsul
    B-071 Sevia Susantri
    Оценок пока нет
  • KAPSUL - Kirim
    KAPSUL - Kirim
    Документ7 страниц
    KAPSUL - Kirim
    Yayan Fadhliano
    Оценок пока нет
  • Teksol Kapsul
    Teksol Kapsul
    Документ27 страниц
    Teksol Kapsul
    rindiani intan kirana
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Документ18 страниц
    Laporan Praktikum Sediaan Padat
    Dea Yf
    Оценок пока нет
  • Tekfar Lita Fixxxx
    Tekfar Lita Fixxxx
    Документ38 страниц
    Tekfar Lita Fixxxx
    Theresia Dian Feehily
    Оценок пока нет
  • Teori Kapsul
    Teori Kapsul
    Документ5 страниц
    Teori Kapsul
    prilly146
    Оценок пока нет
  • Penggunaan Gelatin Rumput Laut Pada Pembuatan Kapsul
    Penggunaan Gelatin Rumput Laut Pada Pembuatan Kapsul
    Документ12 страниц
    Penggunaan Gelatin Rumput Laut Pada Pembuatan Kapsul
    Dealya Adira
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ19 страниц
    KAPSUL
    Fajar Ṣỉ Ṅặgh BMp
    Оценок пока нет
  • MAkalah Sediaan Solid
    MAkalah Sediaan Solid
    Документ26 страниц
    MAkalah Sediaan Solid
    fghjhgfx
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ19 страниц
    KAPSUL
    fajar
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ30 страниц
    KAPSUL
    Indah C. Kadullah
    100% (2)
  • Kapsul
    Kapsul
    Документ69 страниц
    Kapsul
    putri anisyah
    Оценок пока нет
  • Laporan 9 Capsule
    Laporan 9 Capsule
    Документ31 страница
    Laporan 9 Capsule
    Leon Pio
    Оценок пока нет
  • BAB 1 FD Yusril
    BAB 1 FD Yusril
    Документ20 страниц
    BAB 1 FD Yusril
    yusril
    Оценок пока нет
  • Soal Solid + Rangkuman
    Soal Solid + Rangkuman
    Документ11 страниц
    Soal Solid + Rangkuman
    Fany
    Оценок пока нет
  • Kapsul 1
    Kapsul 1
    Документ12 страниц
    Kapsul 1
    Rosita Bachrudin
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ9 страниц
    KAPSUL
    Nanang Abdul Rohman
    Оценок пока нет
  • HPE Edisi 6-307
    HPE Edisi 6-307
    Документ1 страница
    HPE Edisi 6-307
    Fifin Nadifah
    Оценок пока нет
  • Rizki Tilana
    Rizki Tilana
    Документ42 страницы
    Rizki Tilana
    Dina Lestari
    Оценок пока нет
  • Sediaan Kapsul
    Sediaan Kapsul
    Документ36 страниц
    Sediaan Kapsul
    AdityaNoviadi
    Оценок пока нет
  • Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    Документ11 страниц
    Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    bella
    Оценок пока нет
  • Kelompok 7 - Kapsul Cangkang Lunak - F.Industri
    Kelompok 7 - Kapsul Cangkang Lunak - F.Industri
    Документ19 страниц
    Kelompok 7 - Kapsul Cangkang Lunak - F.Industri
    siti hardianti
    Оценок пока нет
  • BAB 2 Sediaan Solid
    BAB 2 Sediaan Solid
    Документ30 страниц
    BAB 2 Sediaan Solid
    Fanny Puspitasari
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ31 страница
    KAPSUL
    Paul Hutapea
    Оценок пока нет
  • 20-145 - Neisa Luciarahma Rasyidi - Resume Bahan Penyusun Kapsul
    20-145 - Neisa Luciarahma Rasyidi - Resume Bahan Penyusun Kapsul
    Документ15 страниц
    20-145 - Neisa Luciarahma Rasyidi - Resume Bahan Penyusun Kapsul
    Neisa Luciarahma Rasyidi Neisa Luciarahma Rasyidi
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ22 страницы
    Bab I
    Dewi Anjani
    Оценок пока нет
  • Laporan Sementara FTS Solid Kapsul
    Laporan Sementara FTS Solid Kapsul
    Документ17 страниц
    Laporan Sementara FTS Solid Kapsul
    Dani Riszki Amanda
    Оценок пока нет
  • Tugas Infar
    Tugas Infar
    Документ3 страницы
    Tugas Infar
    Yustika Sri
    Оценок пока нет
  • Makalah Teksol Kapsul Keras
    Makalah Teksol Kapsul Keras
    Документ15 страниц
    Makalah Teksol Kapsul Keras
    sintia hyemi
    Оценок пока нет
  • Kapsul 1
    Kapsul 1
    Документ28 страниц
    Kapsul 1
    Alfred Roosevelt Jacobus
    Оценок пока нет
  • Fiks MAKALAH FTS OA
    Fiks MAKALAH FTS OA
    Документ16 страниц
    Fiks MAKALAH FTS OA
    Dani Riszki Amanda
    Оценок пока нет
  • Bahan Materi Kapsul
    Bahan Materi Kapsul
    Документ4 страницы
    Bahan Materi Kapsul
    Desy Apriani
    Оценок пока нет
  • Minggu 11 Kapsul
    Minggu 11 Kapsul
    Документ54 страницы
    Minggu 11 Kapsul
    Pudjiastuti
    Оценок пока нет
  • F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    Документ33 страницы
    F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    amelia said
    Оценок пока нет
  • Makalah Sediaan Kapsul
    Makalah Sediaan Kapsul
    Документ7 страниц
    Makalah Sediaan Kapsul
    PutraSamherianor
    75% (4)
  • Laporan Kapsul
    Laporan Kapsul
    Документ16 страниц
    Laporan Kapsul
    Anonymous 2QKvYcQ
    Оценок пока нет
  • Kapsul Adalah Sediaan Padat Yang Terbungkus Dalam Cangkang Keras
    Kapsul Adalah Sediaan Padat Yang Terbungkus Dalam Cangkang Keras
    Документ4 страницы
    Kapsul Adalah Sediaan Padat Yang Terbungkus Dalam Cangkang Keras
    aulia
    Оценок пока нет
  • Sediaan Kapsul
    Sediaan Kapsul
    Документ11 страниц
    Sediaan Kapsul
    dheariizky
    Оценок пока нет
  • Kapsul
    Kapsul
    Документ19 страниц
    Kapsul
    yuuahra
    Оценок пока нет
  • Kapsul
    Kapsul
    Документ2 страницы
    Kapsul
    Riska Nurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ12 страниц
    Bab Ii
    Trie mulia Hanumsari
    Оценок пока нет
  • Dokumen
    Dokumen
    Документ6 страниц
    Dokumen
    Dimas Prayogo P
    Оценок пока нет
  • Farmasetika
    Farmasetika
    Документ24 страницы
    Farmasetika
    ike wulandari
    Оценок пока нет
  • Lapres Kapsul Non Granul (Kel. 5)
    Lapres Kapsul Non Granul (Kel. 5)
    Документ32 страницы
    Lapres Kapsul Non Granul (Kel. 5)
    M Fatih
    Оценок пока нет
  • Kapsul Paracetamol
    Kapsul Paracetamol
    Документ12 страниц
    Kapsul Paracetamol
    Natalino Nunu Pote
    Оценок пока нет
  • Kapsul
    Kapsul
    Документ28 страниц
    Kapsul
    Sunarti Duwila
    Оценок пока нет
  • Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    Документ10 страниц
    Makalah Kapsul Dan Tablet (Elsa)
    bella
    Оценок пока нет
  • Makalah Cangkang Kapsul
    Makalah Cangkang Kapsul
    Документ16 страниц
    Makalah Cangkang Kapsul
    Elvarina Permata Sari
    Оценок пока нет
  • Kapsulteksol
    Kapsulteksol
    Документ12 страниц
    Kapsulteksol
    LiaAmura
    Оценок пока нет
  • Laporan Teknologi Sediaan Padat Kapsul
    Laporan Teknologi Sediaan Padat Kapsul
    Документ32 страницы
    Laporan Teknologi Sediaan Padat Kapsul
    aya
    Оценок пока нет
  • KAPSUL
    KAPSUL
    Документ13 страниц
    KAPSUL
    Fika Ardiani
    Оценок пока нет
  • P 1
    P 1
    Документ26 страниц
    P 1
    Amalia Jahrina
    Оценок пока нет
  • Solida Kapsul
    Solida Kapsul
    Документ55 страниц
    Solida Kapsul
    farmasetika stifa
    Оценок пока нет
  • Laporan Kapsul
    Laporan Kapsul
    Документ27 страниц
    Laporan Kapsul
    Fdlahapy
    Оценок пока нет