Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB IV

IMPLEMENTASI
4.1 Implementasi Ruang MPKP
Kelompok atau tim atas petunjuk dari pembimbing akademik maka memulai untuk menerapkan metode
MPKP di ruang Tulip RS Graha Juanda Bekasi Timur pada minggu ketiga dimulai dari jam 08.00-12.00
WIB.
4.1.1.1 Minggu III
Hari I tanggal 8 November 2016

Team bersama-sama dengan perawat RS Graha Juanda mengikuti serah terima dari dinas malam
ke sore kemudian tim membagi kelompok untuk menyusun tenaga yang berjumlah 4 orang untuk
menjadi kepala ruangan, perawat ketua tim, perawat anggota tim I, perawat anggota tim II dimana
pasien kelolaan saat itu berjumlah 13 orang pasien yang terdiri 1 orang anak dan 12 pasien

dewasa
Team dibimbing oleh pembimbing akademik dari STIKES Abdi Nusantara Jakarta memulai

untuk melakukan Pre Conference


Pre Conference dilakukan dengan dibuka oleh Kepala Ruangan dengan jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan pasien kemudian perawat Ketua Tim menyebutkan nama pasien/ anak-anak,
tanggal/bulan/tahun, Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan yang akan dilakukan.
Perawat Ketua Tim akan memberikan delegasi kepada anggota tim nya untuk ikut serta

mengelola pasien yang akan dikelolanya bersama-sama dengan Perawat Ketua Tim.
Perawat Anggota Tim akan dilakukan supervise oleh Perawat Ketua Tim bertujuan untuk
memastikan atau menilai kemampuan Perawat Anggota Tim baik pengetahuan, keterampilan dan
sikapnya dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan.

Hari kedua tanggal 9 November 2016

Tim tetap menerapkan manajemen keperawatan dengan dibimbing oleh pembimbing akademik

dengan tetap menerapkan manajemen metode MPKP.


Tim secara bergantian membagi kelompok/anggotanya baik menjadi Kepala Ruangan, Perawat

Ketua Tim, dan Perawat Anggota Tim.


Kepala Tim membagi kelompok untuk mengelola 10 pasien yang terdiri dari 3 pasien anak-anak
dan 7 pasien dewasa sesuai dengan tugasnya masing-masing dengan perawat Anggota Tim.

4.1.2 Minggu ke Empat

Tim mulai melakukan Pre Conference, Post Conference, Pendelegasian, Ronde Keperawatan dan

Supervisi.
Sebelum melakukan Ronde Keperawatan maka Tim membuat proposal Ronde Keperawatan
kemudian perawat, Ketua Tim berdiskusi dengan kepala ruangan membahas masalah-masalah
keperawatan yang belum teratasi. Tim mencoba memecahkan masalah keperawatan dan
berkolaborasi dengan pembimbing. Ronde keperawatan berhasil dilakukan sehingga asuhan

keperawatan yang bermutu diharapkan dapat ditingkatkan


Supervisi, Kepala ruangan menilai kegiatan dari Perawat Ketua Tim dengan melihat laporan
asuhan keperawatan dan memperhatikan intervensi keperawatan apabila perlu diperbaiki maka

segera dibahas.
Supervisi, Perawat Ketua Tim menilai kegiatan Perawat Anggota Tim dengan
memperhatikan bagaimana Perawat Anggota Tim bekerja meliputi Pengetahuan,
Keterampilan, dan Sikap.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari identifikasi masalah berdasarkan analisa situasi dan rencana strategis operasional di
Ruang Tulip RS Graha Juanda Bekasi Timur, didapatkan rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Management Keperawatan MPKP
a. Sistem perencanaan management keperawatan ruang Tulip sebagian besar sudah
cukup baik.
b. Sistem Pengorganisasian ruang Tulip terhadap pelayanan keperawatan di ruang Tulip
sebagian besar sudah baik.
c. Perilaku perawat di ruang Tulip tentang sistem pengarahan terhadap pelayanan
keperawatan di ruang Tulip sebagian cukup termotivasi.
d. Sistem pengendalian keperawatan di ruang Tulip sebagian besar sudah baik.
2. Ruang Tulip
a. Tingkat pengetahuan perawat ruang Tulip tentang berbagai Diagnosa Keperawatan
sebagian cukup baik.
b. Sebagian besar sikap perawat ruang tentang perawatan umum untuk anak

dan

dewasa terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan cukup mendukung.


c. Sebagian besar perilaku perawat ruang Tulip dalam pelayanan perawatan umum
cukup optimal.
Dari rumusan masalah diatas, mahasiswa program profesi ners STIKES ABDI
NUSANTARA JAKARTA stase manajemen telah menawarkan dan melaksanakan intervensi
untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di ruang Tulip RS Graha Juanda Bekasi Timur,
kemudian dilakukan penyusunan POA (Planing Of Action) berdasarkan kesepakatan antar
perawat ruang Tulip dengan dilakukan 2 kegiatan utama yaitu :
1. Mengadakan pelatihan model keperawatan dengan berbasis MPKP.
2. Mengadakan seminar dan pelatihan perawatan umum di Ruang Tulip

B. SARAN
Berdasarkan program dan kegiatan yang telah dilaksanankan oleh kelompok, maka kami
dapat memberikan saran:

1. Bagi manajemen RS GRAHA JUANDA agar dapat menerapkan dan memfasilitasi


kegiatan pembentukan ruang MPKP di Ruang Tulip sebagai proyek percontohan metode
MPKP.
2. Bagi perawat Ruang Tulip agar dapat terus melaksanakan dengan sungguh-sungguh
metode penugasan MPKP dan pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan
NANDA, NIC, NOC.
3. Bagian bidang keperawatan RS GRAHA JUANDA hendaknya terus memantau
pelaksanaan metode penugasan MPKP dan pendokumentasiannya dan memperjuangkan
adanya reward yang harus diterima oleh perawat di ruang yang melaksanakan metode
penugasan MPKP.
4. Bagian Diklat memberikan pelatihan kepada perawat RS Graha Juanda tentang metode
MPKP.
5. Bagi STIKES ABDI NUSANTARA hendaknya dapat meningkatkan bimbingannya dan
memotivasi kelompok mahasiswa profesi ners stase management untuk melanjutkan
pelaksanaan MPKP dan pelatihan-pelatihan yang belum terlaksana dan pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana dalam penerapan model MPKP di RS Graha Juanda.
6. Bagi mahasiswa program profesi ners stase management agar dapat meningkatkan IPTEK
di bidang manajemen keperawatan, meningkatkan disiplin dan dapat menjadi role model
bagi diri sendiri dan perawat lain demi majunya profesi keperawatan.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan sebagai laporan, segala kekurangan yang
terjadi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami ucapkan terima kasih kepada RS
GRAHA JUANDA BEKASI TIMUR khususnya perawat Ruang Tulip yang telah
bekerjasama dengan baik.

Вам также может понравиться