Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JURNAL
OLEH
RIVALDI
NPM. 1010005301045
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TAMANSISWA
PADANG
2015
ABSTRAK
Percobaan dilaksanakan di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Naggalo
Kota Padang dari bulan Januari 2014 - juni 2014dengan tujuan untuk mengetahui
waktu dan tinggi penggenangan yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil padi
sawah sistem salibu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dalam faktorial dengan 2 faktor dan 3 kelompok. Faktor pertama adalah tinggi
genangan yang terdiri dari 3 taraf 0 cm dari permukaan tanah, 5 cm dari
permukaan tanah, dan 10 cm dari permukaan tanah. Faktor kedua adalah waktu
genangan yang terdiri atas 4 taraf yaitu 4 minggu setelah pemangkasan, 5 minggu
setelah pemangkasan, 6 minggu setelah pemangkasan dan 7 minggu setelah
pemangkasan. Berdasarkan kombinasi perlakuan diperoleh 12 kombinasi
perlakuan dan tiap kombinasi diulang 3 kali sehingga jumlah petak ppercobaan
menjadi 36 petak. Data yang diperoleh disidik ragan dengan uji F dan apabila F
hitung besar dari F tabel dilanjutkan dengan Duncans Multiple Range Test 5%.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuahan dan hasil tanaman padi
sistem salibu tidak dipengaruhi oleh interaksi antara tinggi dan waktu
penggenangan kecualu jumlah anakan maksimum dan jumlah gabah permalai
dipengaruhi oleh tinggi genangan.
Kata Kunci : Padi Salibu, Tinggi genangan, Waktu Penggenangan
PENDAHULUAN
Padi (Oryza sativaL.) merupakan
komoditas tanaman paling penting di
Indonesia. Produktivitas padi Indonesia
tahun 2013 sebesar 71,29 juta tonGKG
dengan luas panen 13.445.524 ha. Jumlah
penduduk Indonesia meningkat dengan laju
pertumbuhan 1,36% per tahun sementara
konsumsi beras pada tahun 2013 mencapai
130 kg per kapita, Itu artinyakebutuhan
beras nasional pada 2035 akan mencapai 43
juta ton atau setara dengan 76 juta ton GKG.
(Tatuhet al., 2013).
Pertumbuhan
penduduk
akan
meningkatkan kebutuhan beras nasional.
Sementra konversi sawah produktif ke
sektor non pertanian sulit untuk dihentikan,
hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi
Tabel 1. Tinggi tanaman padi Salibu dengan perlakuan tinggi genangan air dan waktu genangan
umur 9 minggu setelah pemangkasan (MSP).
Tinggi
Waktu Genangan (MSP)
Genangan (cm)
4
5
6
7
----------------------------------- cm ----------------------------------0
107,42
107,25
106,67
110,08
5
97,08
109,83
112,50
109,00
10
109,17
106,75
110,08
109,00
KK
3,45
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
55.63 68.54
42.71 56.08
71.50
43.92 55.79 68.02
43.61
80.00
84.77
79.98
91.81
93.19
90.25
99.50
99.79
102.81
107.85
107.10
108.75
0 Cm
5 Cm
10 Cm
42.58
43.29
44.22
43.56
56.50
51.28
58.28
57.28
66.17
69.36
70.36
71.53
80.64
81.42
81.97
82.31
90.92
91.00
92.83
92.25
97.89 104.56
100.03 107.94
103.94 109.75
100.94 109.36
4 MSP
5 MSP
6 MSP
7 MSP
10.56
11.24
10.67
18.63
20.62
19.44
29.33
32.83
30.65
51.98
55.10
49.71
40.71
45.39
40.31
60.69
61.88
56.71
68.06
64.78
59.98
0 Cm
5 Cm
10 Cm
70.00
51.44
53.06
51.31
53.25
60.00
50.00
29.85
31.75
31.06
31.08
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Gambar 4.
9.77
11.36
11.17
11.00
41.74
43.03
41.83
41.94
57.87
59.97
58.89
62.31
61.62
63.56
62.06
66.11
18.32
20.31
19.78
19.83
4 MSP
5 MSP
6 MSP
7 MSP
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah anakan tanaman padi varietas hibrid Hipa 5 minggu ke 3-9 setelah
pemangkasan pada beberapa waktu genangan.
7
Gambar 4 memperlihatkan grafik
genangan, hal ini berhubungan dengan
perkembangan jumlah anakan padi pada
ketersediaan ruang yang cukup bagi tanaman
waktu penggenangan, pada saat tanaman
dalam membentuk anak tanpa ada tekanan
berumur 3-6 MSP jumlah anakan yang
dari genangan air.
dihasilkan hampir sama antara satu
Dengan adanya batang padi yang
perlakuan dengan perlakuan yang lain,
tersisa
pada
padi
sistem
Salibu
memasuki
umur
7
MSP
waktu
menyebabkan pertumbuhan anakan menjadi
penggenangan 4 MSP dan 6 MSP
lebih cepat dikarenakan sistem perakaran
menunjukkan jumlah anakan yang lebih
masih berfungsi dengan baik dalam
rendah dari perlakuan yang lain, selanjutnya
menyuplai hasil asimilat, jadi pertumbuhan
pada saat tanaman padi berumur 8 MSP 9
anakan tidak terhambat walaupun tanaman
MSP jumlah anakan tertinggi diperoleh dari
digenangi setelah pemangkasan tanaman,
waktu penggenangan 7 MSP namun jumlah
waktu pertumbuhan ratun juga dapat
anakan tersebut berbeda tidak nyata dengan
dipengaruhi oleh tinggi pemotongan batang
waktu penggenangan yang lainnya.
utama.
Menurut Hardjowigeno dan Rayes
Jumlah Anakan Produktif
(2005), fase masa pertumbuhan anakan
Rata-rata hasil jumlah anakan
tanaman padi rata-rata mencapai umur 30-40
produktif disajikan pada Tabel 3.
hst, setelah fase tersebut pertumbuhan
anakan akan terhenti dan masuk pada
periode pemanjangan batang. Data hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan tanpa
genangan menunjukkan jumlah anakan yang
lebih baik daripada tanaman yang diberikan
Tabel 3. Jumlah anakan produktif tanaman padi Salibu dengan perlakuan tinggi genangan air dan
waktu genangan
Tinggi
Waktu Genangan (msp)
Genangan (cm)
4
5
6
7
---------------------------------- hari --------------------------------0
37,17
33,08
29,08
33,92
5
30,25
40,50
34,58
32,75
10
34,67
30,89
32,00
36,33
KK
13,51
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa tidak
terdapat perbedaan antara pemberian
perlakuan tinggi genangan dengan waktu
genangan pada jumlah anakan produktif
tanaman padi varietas hibrid Hipa 5.
Berdasarkan deskripsi varietas Hipa 5
(Lampiran 2) pada metode tanaman pindah,
anakan produktif hanya mencapai 7-15
batang saja, sedangkan hasil pengamatan
pada Tabel 3 menunjukkan bahwa anakan
produktif mencapai 40,50 batang, hal ini
menunjukkan bahwa sistem Salibu dapat
memacu pertumbuhan anakan produktif
melibihi sistem pertanaman normal (pindah).
KK
15,52
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
Pada Tabel 4 terlihat bahwa secara
anakan 25-35 batang, namun dari hasil
keseluruhan semua perlakuan memberikan
penelitian dengan menggunakan metode
dampak yang bepengaruh tidak nyata bagi
budidaya Salibu didapatkan hasil anakan
tanaman padi. Persentase anakan produktif
produktif yang lebih banyak dari metode
merupakan perbandingan anakan produktif
tanaman pindah hingga mencapai 60% dari
dengan jumlah anakan maksimal tanaman
jumlah anakan maksimum.
padi, menurut deskripsi tanaman (lampiran
Umur berbunga
2) tanaman padi hibrid varietas HIPA 5
Data umur berbunga tanaman padi
dengan sistem tanaman pindah hanya
dapat dilihat pada Tabel 5.
mampu menghasilkan anakan produktif
sebanyak 35-55 % dengan rata-jumlah
Tabel 5. Umur berbunga tanaman padi Salibu dengan perlakuan tinggi genangan air dan waktu
genangan.
Tinggi
Waktu Genangan (msp)
Genangan (cm)
4
5
6
7
---------------------------------- hari --------------------------------0
43,50
41,42
41,50
42,58
5
41,78
41,75
43,42
41,50
10
42,50
43,83
43,08
41,83
KK
3,17
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa
interval umur berbunga tanaman padi sistem
Salibu adalah pada saat tanaman berumur
41,42 sampai 43,83 hari, jika dirata-ratakan
umur berbunga tanaman padi hibrid varietas
HIPA 5 pada sistem Salibu adalah pada
umur tanaman 6 msp. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wibowo
(2010) padi hibrid virietas HIPA 5 mulai
berbunga rata-rata pada saat tanaman
berumur 71,25 hari (10 mst), selanjutnya
hasil penelitian Susilawati et al., (2012)
menunjukkan bahwa pertumbuhan ratun
padi hibrid varietas HIPA 5 dengan tinggi
pemotongan 10 cm-30 cm mulai berbunga
pada saat berumur 71 MSP 81 MSP.
Jika dibandingkan dengan data
yang didapatkan maka padi dengan sistem
salibu menunjukkan hasil umur berbunga
yang lebih cepat baik jika dibandingkan
dengan tanaman sistem pindah ataupun
sistem potong ratun, hal ini diduga karena
ketersediaan
asupan
makanan
serta
pemberian air pada sistem budidaya Salibu
yang masih tersedia bagi tanaman. Manurut
pengamatan penulis, yang membedakan
sistem salibu dengan sistem ratun biasa
adalah tinggi pemotongan, kelembapan
tanah serta penambahaan unsur hara
sehingga membantu tanaman untuk lebih
cepat dalam berproduksi.
Tabel 6. Panjang malai tanaman padi Salibu dengan perlakuan tinggi genangan air dan waktu
genangan.
Tinggi
Waktu Genangan (msp)
Genangan (cm)
4
5
6
7
---------------------------------- cm ----------------------------------0
27,56
27,11
27,44
27,22
5
27,33
27,67
26,94
26,78
10
27,56
27,89
27,11
28,06
KK
2,23
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa
pendek 20 cm, malai sedang antara 20-30
rata-rata panjang malai tanaman padi sistem
cm, dan malai panjang lebih dari 30 cm.
Salibu adalah 26,94 cm sampai 28,06cm,
(AAK, 2006). Dari penjelasan tersebut maka
pada tanaman padi tanpa genangan rata-rata
dapat dikategorikan panjang malai yang
panjang malai yang dihasilkan adalah sama
dihasilkan adalah tipe sedang.
yaitu 27 cm. Panjang malai tergantung pada
varietes padi yang ditanam dan cara
Jumlah Gabah Permalai
bercocok tanam. Dari sumbu utama pada
. Data jumlah gabah permalai
ruas buku yang terakhir inilah biasanya
tanaman padi setelah setelah dilakukan uji
panjang malai diukur. Panjang malai dapat
DNMRT dapat dilihat pada Tabel 7.
dibedakan menjadi tiga macam yaitu malai
Tabel 7. Jumlah gabah permalai tanaman padi Salibu dengan perlakuan tinggi genangan air dan
waktu genangan.
Tinggi
Waktu Genangan (msp)
Rataan
Genangan (cm)
4
5
6
7
--------------------------------- butir ---------------------------------0
211,25
219,83
209,75
208,58
212,35 b
5
237,25
227,50
232,08
222,33
229,79 a
10
239,00
213,08
240,17
233,50
231,44 a
KK
8,77
Angka selajur yang diikuti huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DMRT 5%
Dari Tabel 7 dapat dijalaskan
bahwa nilai rata-rata jumlah gabah yang
dihasilkan pada genangan 0 cm dari
permukaan tanah menghasilkan gabah
sebanyak 212,35 butir, pada genangan
setinggi 5 cm dan 10 cm menghasilkan
masing-masingnya 229,79 butir dan 231,44
butir. Perlakuan genangan 5 cm dan 10 cm
bepengaruh tidak nyata antara satu sama lain
namun berbeda nyata dengan tinggi
genangan 0 cm.
Tinggi genangan berhubungan
dengan ketersediaan air bagi tanaman
sehingga
dengan
tersedianya
air
menyebabkan hara lebih mudah terlarut dan
diserap oleh tanaman baik ketika waktu
pembentukan gabah ataupun pada vase
vegetatif, ketersediaan air yang terjamin
memungkinkan terjadinya perbedaan nilai
hasil jumlah gabah tanaman padi.
Jumlah
gabah
permalai
menggambarkan rata-rata total gabah yang
diperoleh dari satu malai padi. Berbeda dari
variabel pengamatan sebelumnya, jumlah
10
11
Tabel 9. Persentase gabah bernas permalai tanaman padi salibu dengan perlakuan tinggi genangan
air dan waktu genangan.
Tinggi
Waktu Genangan (msp)
Genangan (cm)
4
5
6
7
-------------------------------- % -----------------------------------0
80,88
79,77
81,97
75,44
5
68,74
78,97
72,51
73,90
10
81,81
70,23
72,96
79,59
KK
10,28
Angka pada lajur dan angka pada baris berpengaruh tidak nyata menurut uji F 5%
Tabel 9 menunjukkan bahwa
persentase gabah bernas rata-rara tanaman
padi mencapai berkisar antara 68,74%
80,88 % per malai. Persentase gabah bernas
permalai akan mempengaruhi hasil gabah
per tanaman dan per hektar nantinya. Sistem
budidaya salibu dapat meningkatkan
persentase gabah bernas permalai, hal ini
disebabkan karena sistem pertanaman yang
sudah baik dari awal, seperti yang diketahui
dengan sistem salibu perakaran tanaman
padi tidak terganggu sama sekali sehingga
serapan makanan dari tanah ke tanaman juga
dapat berlangsung secara maksimal,
disamping itu dengan sistem salibu dapat
mengurangi stress tanaman yang sering
terjadi pada sistem tanam pindah.
12
Saat
kondisi
pertumbuhan
optimum, ada hubungan positif antara
jumlah batang pertanaman, jumlah batang
yang menghasilkan malai, dan jumlah biji
gabah per malai. Ketiga faktor itu adalah
maksimalisasi jumlah anakan, maksimilisasi
pertumbuhan akar dan maksimilisasi
pertumbuhan dengan pemberian suplai
makanan, air dan oksigen yang cukup pada
tanaman padi (Kasim, 2004).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
percobaan
disimpulkan bahwa tinggi dan waktu
penggenangan
tanaman
padi
baik
faktortunggal maupun interaksi perlakuan
tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan
hasil tanaman padi salibu, kecuali jumlah
anakan maksimum dan jumlah gabah
permalai tanaman padi yang dipengaruhi
oleh tinggi genangan.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan
disarankan menggunakan penggenangan
pada umur yang lebih cepat
serta
penggunaan varietas yang lebih beragam.
DAFTAR PUSTAKA
;.
Anonim,2008. Definisi Padi Hibrida.
http://bbigondo.blogspot.com/
diakses pada 12 Maret 2014
13