Вы находитесь на странице: 1из 5

BAHAN RAPAT DENGAN KTU PUSKESMAS SE-KABUPATEN CIANJUR

TENTANG PERSIAPAN RENCANA PENGADAAN CPNS DARI PEGAWAI TIDAK


TETAP (PTT) PUSAT

1. HASIL PERITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI TENAGA KESAHATAN DAN


TENAGA GURU TAHUN 2014;
a. DASAR HUKUM PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI;
i.
PERATURAN BERSAMA LIMA MENTERI:
Menteri pendidikan Nasional (Nomor 05/X/PB/2011)
Menpan dan RB (SPB/03/M.PAN-RB/10/2011)
Menteri Dalam Negeri (Nomor 48 Tahun 2011)
Menteri Keuangan (158/PMK.01/2011)
Menteri Agama (Nomor 11 tahun 2011) Negeri Sipil Tentang
Pemerataan Guru Pegawai
ii.
PERMENDIKNAS NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG PEMENUHAN BEBAN
KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN;
iii.
PERMENPAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEGAWAI BAGI PEMERINTAH DAERAH.
b. REKAPITULASI JUMLAH TENAGA KESEHATAN :

c. TABEL HASIL PERHITUNGAN TENAGA KESEHATAN MENURUT PERMENPAN


NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN
PEGAWAI BAGI PEMERINTAH DAERAH: (LIHAT DI DATABASE HASIL
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TAHUN 2014)

d. HASIL ANALISA ORNGANISASI PROFESI (IBI) TENTANG KEBUTUHAN BIDAN PTT


DI KABUPATEN CIANJUR:
i.
SURAT MENTERI KESEHATAN RI TANGGAL
ii.
05 JANUARI 2015, TENTANG PENGANGKATAN DOKTER, DOKTER GIGI DAN
BIDAN PTT DI PEMDA YANG MERUJUK PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH;
iii.
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEAHATAN BAB II pasal 4.b TENTANG TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH
DAN PEMERINTAH DAERAH BERKAITAN DENGAN PERENCANAAN,

iv.

v.
vi.

vii.

viii.

PENGADAAN, DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN SESUAI


DENGAN KEBUTUHAN;
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN CIANJUR SEKITAR 2.345.000 JIWA, RASIO
KEBUTUHAN BIDAN YAITU 1 : 1000, BERARTI DIBUTUHKAN 2000 BIDAN SEKEB CIANJUR.SEDANGKAN JUMLAH BIDAN PTT 452 DAN JUMLAH PNS 319
ORANG TOTAL 771 (DATA BKPPD KAB CIANJUR)
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESAHATAN TENTANG PERSALINAN HARUS OLEH
TENAGA KESEHATA DI FASILITAS KESEAHATAN SERTA 4 TANGAN (2 BIDAN);
KEBIJAKAN KEMENTRIAN KESEHATAN YAITU PERSALINAN HANYA
DILAKUKAN OLEH TENAGA KESEHATAN YANG KOMPETEN YAITU BIDAN,
DOKTER ATAU DOKTER SPESIALIS KEBIDANAN, SEDANGKAN PADA
KENYATAANNYA JUMLAH BIDAN (TENAGA KESEHATAN) LEBIH SEDIKIT
JUMLAHNYA DARI PARAJI (DUKUN BERANAK) YAITU SEKITAR 1:3;
MASIH TINGGINYA ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI (AKI/AKB) MAKA
DIBUTUHKAN TENAGA BIDAN UNTUK MEMBERIKAN PENYULUHAN TENTANG
4 TERLALU: TERLALU TUA, TERLALU MUDA, TERLALU BANYAK DAN
TERLALU SERING, DAN 3 TERLAMBAT:TERLAMBAT MENGAMBIL
KEPUTUSAN, TERLAMBAT SAMPAI DI FASILITAS KESEHATAN, DAN
TERLAMBAT MEMPEROLEH PERTOLONGAN TENAGA YANG KOMPETEN;
JUMLAH KEMATIAN IBU DI KABUPATEN CIANJUR PADA TAHUN 2013 YAITU
45 JIWA, DAN PADA TAHUN 2014 YAITU SEKITAR 49 JIWA MENGALAMI
PENINGKATAN TREND, SEDANGKAN JUMLAH KEMATIAN BAYI PADA TAHUN
2013 SEKITAR 234 DAN PADA TAHUN 2014 SEKITAR 179 MENGALAMI
PENURUNAN TETAPI MASIH MENJADI PENYUMBANG KEMATIAN BAYI 5
TERBESAR DI JAWA BARAT.

2. PROSES AWAL RENCANA PENGANGKATAN CPNS DARI PTT BIDAN


A. PROSES PENERBITAN SURAT REKOMENDASI DARI KEPALA DAERAH (BUPATI
CIANJUR) MENGENAI REKOMENDASI PENGANGKATAN PTT BIDAN MENJADI
CPNS DI LINGKUNGAN PEMKAB CIANJUR:
a. Surat Dari Organisasi Profesi Bidan (Ibi) Nomor: /Cab-Ibi/Cjr/Ii/2015
Tentanghasil Analisa Organisasi Profesi Tentang Kebutuhan Bidan Ptt Di
Kabupaten Cianjur Tanggal 23 Februari 2015;
b. Surat dari dinas kesehatan nomor:820/1058/sekr tentang rekomendasi
pengangkatan bidan ptt menjadi cpns tanggal 24 februari 2015;
c. Surat bupati cianjur yang ditujukan ke menteri pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi republik indonesia nomor:
800/233/bkppd/2015 tentang rekomendasi pengangkatan pegawai tidak
tetap (ptt) bidan menjadi calon pegawai negeri sipil di lingkungan
pemerintah kabupaten cianjur tanggal 02 maret 2015.
B. KESIMPULAN:
a. SURAT REKOMENDASI DISAMPAIKAN KE KEMENPAN DAN RB PADA HARI
RABU TANGGAL 11 MARET 2015 DAN KONSULTASI DITERIMA OLEH
BAPAK SAMMY (BIDANG SDM APARATUR), ADAPUN HASIL KONSULTASI
SEBAGAIMANA BERIKUT:
i.
Usulan rekomendasi pengangkatan CPNS dari PTT bidan akan
ditampung terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut;
ii.
Kemenpan dan rb akan melakukan analisa kebutuhan tenaga
kesehatan terutama tenaga bidan diseluruh wilayah republik
indonesia;
iii.
Terbitnya surat rekomendasi dari setiap kepala daerah
kabupaten/kota dari seluruh wilayah tidak secara otomatis ptt bidan
akan diangkat menjadi cpns karena tidak ada regulasi/payung
hukum tentang pengangkatan formasi khusus bidan;

iv.

Surat edaran dari kemenkes nomor: kp.01.03/ii/251/2015 tanggal


08 maret 2015 tentang klarifikasi terkait pengangkatan dokter,
dokter gigi dan bidan PTT sebagai cpns.
INTINYA MENPAN-RB MASIH BELUM MENETAPKAN KEBIJAKAN/
PERATURAN PENGANGKATAN DOKTER/ DOKTER GIGI/ BIDAN
PTT MENJADI CPNS.

3. MEKANISME PENGANGKATAN CPNS:


A. FORMASI UMUM:
UNTUK MEMPEROLEH FORMASI DARI UMUM SETIAP KABUPATEN/KOTA
HARUS MELAKSANAKAN PENYUSUNAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN
PEGAWAI. MULAI TAHUN 2015 PROSES PENYUSUNAN PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEGAWAI DILAKUKAN SECARA ON LINE MELALUI APLIKASI EFORMASI DARI KEMENPAN DAN RB BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA
(ABK) YANG DIPERLUKAN SETIAP INSTANSI.
ADAPUN PROSES PENGANGKATAN DARI FORMASI UMUM MENGACU
KEPADA PERKA BKN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL, SECARA
RINGKAS TAHAPAN MEKANISMENYA SEBAGAIMANA BERIKUT:
Pengadaan CPNS; (UJIAN TKD DAN TKB MENGGUNAKAN CAT)
Pengangkatan Menjadi CPNS;
Pengawasan dan Pengendalian;
Pembiayaan;
Evaluasi.

B. PROSES PENGANGKATAN DARI TENAGA HONORER


SEBAGAI CONTOH PENGANGKATAN DARI TH K2:
DASAR HUKUM:
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan
Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
MEKANISME PROSES PENGANGKATAN TH K2:
1. Sistem Seleksi
Seleksi secara tertulis untuk tenaga honorer dilakukan dengan Lembar
Jawaban Komputer (LJK) /ujian tertulis
2. Materi Tes
a. Tes Kompetensi Dasar (TKD)
b. b.Tes Kompetensi Bidang (TKB)
3. Penyusunan Soal TKD dan TKB
a. Tes Kompetensi Dasar oleh Panitia Pengadaan CPNS Nasional yang
dibantu Tim Konsorsium PTN
b. Bidang Kependidikan oleh Kemendikbud
c. Bidang Kesehatan oleh Kemenkes
d. Bidang Administrasi Umum oleh BKN
4. Penggandaan dan distribusi soal TKD & TKB
Penggandaan dan distribusi soal oleh Panitia Pengadaan CPNS Nasional
5. Pelaksanaan Tes
a. Dilaksanakan di instansi masing-masing oleh Panitia Pengadaan
CPNS instansi
i.
Pelaksanaan tes untuk Kabupaten/Kota dikoordinasikan oleh
Gubernur
ii.
Tes TKD dan TKB

b. Pengawasan pelaksanaan tes oleh instansi yang bersangkutan dan


Panitia Pengadaaan CPNS Nasional.
c. LJK hasil tes disampaikan kepada Panitia Pengadaaan CPNS
6. Pengolahan hasil Tes TKD dan TKB Pengolahan LJK hasil tes TKD
dilakukan oleh Panitia Seleksi Nasional dibantu Konsorsium PTN
7. Penentuan hasil seleksi
a. Penentuan kelulusan dengan nilai ambang batas tertentu (Passing
Grade)
b. Pengumuman hasil tes kompetensi dasar dan tes kompetensi bidang
oleh MenPANRB.
8. Alokasi formasi tenaga Honorer
a. Dialokasikan pada tahun 2013 apabila jumlah yang memenuhi
passing grade kurang dari jumlah PNS yang pensiun pada instansi
ybs
b. Dialokasikan pada tahun 2013 dan 2014 apabila jumlah yang
memenuhi passsing grade lebih besar dari jumlah PNS yang pensiun
pada instansi ybs alokasi didahulukan yang usia lebih tua Dalam
alokasi formasi juga memperhatikan prosentase belanja pegawai
dalam APBD
9. Pembiayaan
a. Biaya Penyusunan Soal dan LJK, Penggandaan Soal dan LJK,
Pengolahan LJK hasil Ujian TKD dan TKB untuk Honorer Kategori II
dibebankan pada APBN Tahun 2013, DIPA Kementerian PAN dan RB
b. Biaya pelaksanaan tes TKD dan TKB bagi Tenaga Honorer K-II oleh
masing-masing Instansi.
10.Lain-lain : Bagi tenaga honorer kategori II, yang telah dinyatakan lulus
kemudian hari diketahui tidak memenuhi ketentuan PP 48 tahun 2005
jo PP 56 tahun 2012, maka tidak dapat diproses atau dibatalkan
pemberian NIP

4. TAHAP KEDUA PROSES RENCANA PENGADAAN CPNS DARI PTT PUSAT


A. Surat dari Kemenkes Nomor : TU.02.02/11.1-3/0774/2016 tanggal 11
Februari 2016 tentang undangan pertemuan. Adapun pertemuan
dimaksud membahas :
1. Kementerian kesehatan Republik Indonesia akan menyelenggarakan
kegiatan sosilisasi dalam rangka upaya mendapatkan formasi CPNS
daerah dari PTT Pusat, yang kemudian akan dituangkan kedalam
memorandum of understanding (Mou) yang ditandatangani oleh Bupati
sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK);
B. Surat dari kemenkes Nomor : KP.03.01/II/324/2016 tanggal 10 Februari
2016 tentang Pemberitahuan rencana pengadaan Calon Pegawai Negeri
SIpil (CPNS) dari Pegawai Tidak Tetap (PTT). Adapun isi pokok dari surat
tersebut adalah sebagaimana berikut:
1. Setiap kabupaten/kota harus segera menyelesaikan Analisis (anjab)
dan Analisis BEban Kerja (ABK), untuk selanjutnya dilakukan pemetaan
kebutuhan PNS di setiap Kabupaten/kota yang mencakup kebutuhan,
keberadaan dan usul formasi CPNS daerah sampai dengan unit
penempatan terkecil;
2. Pemetaan kebutuhan PNS tersebut dientry kedalam system aplikasi eFormasi yang disediakan oleh Kemenpan-RB;
3. Dalam pengusulan formasi CPNS tersebut memprioritaskan tenaga PTT
untuk formasi Jabatan Dokter, Dokter gigi dan BIdan;

4. Entry kedalam aplikasi e-formasi tersebut harus sudah selesai pada


tanggal 29 Februari 2016.

5. KESIMPULAN
a. Kementerian kesehatan Republik Indonesia sedang berupaya untuk
mendapatkan formasi CPNS untuk tenaga PTT pusat untuk formasi
jabatan dokter, dokter gigi dan bidan dengan cara membuat nota
kesepahaman (Mou) antara Kemenkes RI dengan Bupati/Wali Kota sebagai
PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian)untuk memunculkan pemetaan
kebutuhan PNS khususnya untuk formasi tenaga kesehatan;
b. Pemetaan kebutuhan PNS khususnya untuk formasi jabatan dokter, dokter
gigi dan bidan di entry melalui aplikasi online yang disediakan oleh
Kemenpan RB sehingga kebutuhan untuk jabatan tersebut muncul;
c. Sejak bulan November 2014 BKPPD telah melaksanakan proses entry
pemetaan kebutuhan PNS seluruh Jabatan fungsional umum ataupun
jabatan fungsional tertentu dan proses entry baru mencapai 78 %
dikarenakan kendala-kendala antara lain:
i.
Analisis Beban Kerja (ABK) dan Analisis Jabatan (Anjab) sebagian
OPD belum selesai;
ii.
Kendala teknis, aplikasi e-formasi sering mengalami perbaikan
(maintenance);
iii.
Entry e-formasi secara online sejak tanggal 31 Desember 2015
telah ditutup
d. Sampai dengan saat ini tanggal 01 Maret 2016 aplikasi e-formasi
kemenpan RB belum dapat kami akses, dikarenakan Kemenpan RB sedang
melakukan rekapitulasi ;
e. Untuk proses entry pemetaan kebutuhan PNS khususnya tenaga
kesehatan kedalam aplikasi online e-formasi harus melakukan konsultasi
ke Kemenpan RB .

Вам также может понравиться