Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batuan yang melapuk lama kelamaan akan menjadi tanah soil. Tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta
proses erosi tidak termasuk batuan lagi,tetapi disebut dengan Aluvial deposit.
Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen. Pemakaian batuan
pada dasarnya tergantung pada fungsi dan kenampakan batuan tersebut. Tekstur
batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang
meliputi tingkatkristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan
antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan
mineralogi,
maka
tekstur berhubungan
dengan
sejarah
pembentukan
dan
ALFI REZHA
09320150062
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan lepas. Menurut Pettijohn, 1975 batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah
ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut
Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi
batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen
tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya
mengandung 5% yang diketahui di litosfer dengan ketebalan 10 mil di luar tepian
benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara itu, kenampakan
di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen menempati luas bumi sebesar 75%,
sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan sedimen dimulai dari
lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. Ketebalan batuan sedimen antara 0
sampai 13 kilometer, hanya 2,2 kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua.
Bentuk yang besar lainnya tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang
berbeda dan singkapan umum yang terlihat ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di
dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu
selalu tidak pasti karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang
dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3
kilometer, sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer (Endarto, 2005 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan
antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang
termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen
hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung
adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).
ALFI REZHA
09320150062
Secara mekanik
Terbentuk
dari
akumulasi
mineral-mineral
dan
fragmen-fragmen
ALFI REZHA
09320150062
ALFI REZHA
09320150062
Proses Sedimentasi
Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan adalah batuan
sedimen. Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah
pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya
tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah
lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi. Proses sedimentasi pada batuan
sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni proses sedimentasi secara mekanik dan
proses sedimentasi secara kimiawi.
2.3.1
ALFI REZHA
09320150062
menembus atau mengisi pori-pori batuan. Hal ini juga berhubungan dnegan reaksi
mineral pada batuan tersebut terhadap cairan yang masuk tersebut. Berikut ini
merupakan beberapa proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:
a. Dissolution (pelarutan), mineral melarut dan membentuk porositas sekunder.
b. Cementation (sementasi), pengendpan mineral yang merupakan semen dari
batuan, semen tersebut diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder.
c. Authigenesis, munulnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori batuan
d. Recrystallization, perubahan struktur kristal, namun kompsisi mineralnya tetap
sama. Mineral yang biasa terkristalisasi adalah kalsit.
e. Replacement, melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang
terbentuk dan menggantikan mineral tersebut
f. Compaction (kompaksi)
g. (bioturbasi), proses sedimentasi oleh hewan (makhluk hidup)
Dalam proses sedimentasi itu sendiri terdapat yang disebut dengan
diagenesis. Diagenesis memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Eoldiagenesis
Tahap ini merupakan tahap awal dari pengendapan sedimen. Dimana terjadi
pembebanan, yang menyebabkan adanya kompaksi pada tiap lapisan sedimennya.
Pada tahap ini proses kompaksi mendominasi
b. Mesodiagenesis = earlydiagenesis
c. Latelydiagenesis
ALFI REZHA
09320150062
2.4.1
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan
proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan
ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses
pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut.
Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari
ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga
diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut,
sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus
kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun
secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan
pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa
ALFI REZHA
09320150062
ALFI REZHA
09320150062
sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga
(insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi,
biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia,
endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3.
Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuhtumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan
daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan
lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari
kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
reaksi organik (Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen
dibedakan menjadi enam golongan yaitu :
a. Golongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis.
Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir.
Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau
laut.
a. Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut
dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau,
serpih, batu lempung dan Nepal.
ALFI REZHA
09320150062
ini
umum
sekali
terbentuk
dari
kumpulan
cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang
merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan
disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik,
sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial.
Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material
penyusunnya.
c. Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan
kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert),
radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan
terbatas sekali.
d. Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan
kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau
atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsureunsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan
terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam
batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
a. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuhtumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh
suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya
pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus
memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk
menjadi satu di tempat tersebut.
4.5
4.5.1
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
ALFI REZHA
09320150062
sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga
(insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi,
biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia,
endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3.
Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuhtumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan
daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan
lain-lain.
BAB III
PROSEDUR KERJA
Pertama-tama menggolongkan batuan sedimen tersebut kedalam golongan
klastik atau nonklastik kemudian menentukan warna batuan yaitu warna segar dan
warna
lapuknya
,setelah
itu
menentukan
fragmen
pembentuk
kemudian
ALFI REZHA
09320150062
ALFI REZHA
09320150062