Вы находитесь на странице: 1из 14

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batuan yang melapuk lama kelamaan akan menjadi tanah soil. Tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta
proses erosi tidak termasuk batuan lagi,tetapi disebut dengan Aluvial deposit.
Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen. Pemakaian batuan
pada dasarnya tergantung pada fungsi dan kenampakan batuan tersebut. Tekstur
batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang
meliputi tingkatkristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan
antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan
mineralogi,

maka

tekstur berhubungan

dengan

sejarah

pembentukan

dan

keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil darirangkaian proses sebelum,dan sesudah


kristalisasi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai salah satu alluvial deposit ,
bahasan kita kali ini adalah mendeskripsikan batuan sedimen. Batuan Sedimen
adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang
sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi,
transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan
fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin.
Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut
partikel tersebut. Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas
dengan ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran
butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi
yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan
sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5%
dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu
lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn,
1975).Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang
terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi.
Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi.dan berikut akan
dibahas lebih lanjut tentang deskripsi batuan sedimen.

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan

endapan yang berupa bahan lepas. Menurut Pettijohn, 1975 batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah
ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut
Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi
batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen
tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya
mengandung 5% yang diketahui di litosfer dengan ketebalan 10 mil di luar tepian
benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara itu, kenampakan
di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen menempati luas bumi sebesar 75%,
sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan sedimen dimulai dari
lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. Ketebalan batuan sedimen antara 0
sampai 13 kilometer, hanya 2,2 kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua.
Bentuk yang besar lainnya tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang
berbeda dan singkapan umum yang terlihat ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di
dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu
selalu tidak pasti karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang
dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3
kilometer, sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer (Endarto, 2005 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan
antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang
termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen
hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung
adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang
terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi.
Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi, namun masih ada
energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang mengikis terumbu-terumbu
karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material sedimen
dapat berupa :
1. Fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya kerikil di
sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut atau di danau.
2. Material organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang organism air
dan vegetasi di rawa-rawa.
3. Hasil penguapan dan proses kimia seperti garam di danau
2.2

Asal Dan Pembentukan


Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah

pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya


tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah
lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi.
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh
media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan batuan sedimen
adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik secara
mekanik maupun secara kimia dan organik.
2.2.1

Secara mekanik
Terbentuk

dari

akumulasi

mineral-mineral

dan

fragmen-fragmen

batuan. Faktor-faktor yang penting antara lain :


a. Sumber material batuan sedimen :
Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh materialmaterial asalnya. Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan
waktu dan jarak transportasi, tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan
nonstabil.
b. Lingkungan pengandapan :
Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu:
Lingkungan Pengendapan Darat, Transisi dan Laut. Ketiga lingkungan pengendapan

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
ini, dimana batuan yang dibedakannya masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri
tertentu.
a. Pengangkutan (transportasi) :
Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki
peranan yang paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi
berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti
ukuran bentuk dan roundness. Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap
butir-butir sedimen akan memberi berbagai macam bentuk dan sifat terhadap batuam
sedimen.
b. Pengendapan :
Pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di
bawah titik daya angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara
sungai, dll.
a. Kompaksi :
Kompaksi terjadi karena adanya gaya berat/grafitasi dari material-material
sedimen sendiri, sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi poripori akan bermigrasi ke atas.
b. Lithifikasi dan Sementasi :
Bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap
material-material sedimen. Sehingga meningkat ke proses pembatuan (lithifikasi),
yang disertai dengan sementasi dimana material-material semen terikat oleh unsurunsur/mineral yang mengisi pori-pori antara butir sedimen.
c. Replacement dan Rekristalisasi :
Proses replacement adalah proses penggantian mineral oleh pelarutanpelarutan kimia hingga terjadi mineral baru. Rekristalisasi adalah perubahan atau
pengkristalan kembali mineral-mineral dalam batuan sedimen, akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang relatif rendah.
d. Diagenesis :
Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan
berlangsung, baik tekstur maupun mineral sedimen yang disebabkan mineneral
2.2.2

Secara Kimia dan Organik

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
Terbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan organisme atau akumulasi
dari sisa skeleton organisme. Sedimen kimia dan organik dapat terjadi pada kondisi
darat, transisi, dan lautan, seperti halnya dengan sedimen mekanik.
Masing-masing lingkungan sedimen dicirikan oleh paket tertentu fisik, kimia,
dan biologis parameter yang beroperasi untuk menghasilkan tubuh tertentu sedimen
dicirikan oleh tekstur, struktur, dan komposisi properti. Kita mengacu kepada badanbadan khusus seperti endapan dari batuan sedimen sebagai bentuk. Istilah bentuk
mengacu pada unit stratigrafik dibedakan oleh lithologic, struktural, dan karakteristik
organik terdeteksi di lapangan.
2.3

Proses Sedimentasi
Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan adalah batuan

sedimen. Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah
pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya
tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah
lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi. Proses sedimentasi pada batuan
sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni proses sedimentasi secara mekanik dan
proses sedimentasi secara kimiawi.
2.3.1

Proses sedimentasi mekanik


Proses sedimentasi secara mekanik merupakan proses dimana butir-butir

sedimen tertransportasi hingga diendapkan di suatu tempat. Proses ini dipengaruhi


oleh banyak hal dari luar. Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh air,
gravitasi, angin, dan es. Dalam cairan, terdapat dua macam aliran, yakni laminar
(yang tidak menghasilkan transportasi butir-butir sedimen) dan turbulent (yang
menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen). Arus turbulen ini
membuat partikel atau butiran-butiran sedimen mengendap secara suspensi, sehingga
butiran-butiran yang diendapkan merupakan butiran sedimen berbutir halus (pasir
hingga lempung). Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gravitasi dibagi menjadi
4, yakni yang dipengaruhi oleh arus turbidit, grain flows, aliran sedimen cair, dan
debris flows.

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
a. Arus turbiditi dipengaruhi oleh aliran air dan juga gravitasi. Ciri utama
pengendpan oleh arus ini adalah butiran lebih kasar akan berada di bagian bawah
pengendapan dan semakin halus ke bagian atas pengendapan.
b. Grain flows biasanya terjadi saat sedimen yang memiliki kemas dan sorting yang
sangat baik jatuh pada slope di bawah gravitasi. Biasanya sedimennya membentuk
reverse grading.
c. Liquified sediment flows merupakan hasil dari proses liquefaction.
d. Debris flows, volume sedimen melebihi volume ar, dan menyebabka aliran dengan
viskositas tinggi. Dengan sedikit turbulens, sorting dari partikel mengecil dan
akhirnya menghasilkan endapan dengan sorting buruk.
2.3.2

Proses sedimentasi kimiawi


Proses sedimentasi secara kimiawi terjadi saat pori-pori yang berisi fluida

menembus atau mengisi pori-pori batuan. Hal ini juga berhubungan dnegan reaksi
mineral pada batuan tersebut terhadap cairan yang masuk tersebut. Berikut ini
merupakan beberapa proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:
a. Dissolution (pelarutan), mineral melarut dan membentuk porositas sekunder.
b. Cementation (sementasi), pengendpan mineral yang merupakan semen dari
batuan, semen tersebut diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder.
c. Authigenesis, munulnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori batuan
d. Recrystallization, perubahan struktur kristal, namun kompsisi mineralnya tetap
sama. Mineral yang biasa terkristalisasi adalah kalsit.
e. Replacement, melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang
terbentuk dan menggantikan mineral tersebut
f. Compaction (kompaksi)
g. (bioturbasi), proses sedimentasi oleh hewan (makhluk hidup)
Dalam proses sedimentasi itu sendiri terdapat yang disebut dengan
diagenesis. Diagenesis memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Eoldiagenesis
Tahap ini merupakan tahap awal dari pengendapan sedimen. Dimana terjadi
pembebanan, yang menyebabkan adanya kompaksi pada tiap lapisan sedimennya.
Pada tahap ini proses kompaksi mendominasi
b. Mesodiagenesis = earlydiagenesis
c. Latelydiagenesis
ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
Tahap mesogenesis ini terjadi setelah melewati tahap eoldiagenesis. Pada
tahap ini, kompaksi yang sangat kuat disertai dnegan proses burial, menyebabkan
kenaikan suhu dan tekanan yang memicu terjadinya dissolution. Pada tahap ini
proses yang mendominasi adalah proses dissolution (pelarutan). Sampai dengan
proses ini, dikategorikan sebagai earlydiagenesis. Apabila setelah proses pelarutan,
masih terjadi burial, maka akan terjadi sementasi di sekitar butiran-butiran sedimen.
(inilah yang disebut dnegan latelydigenesis). Apabila kompaksi terus berlanjut,
hingga pada suhu 150 derajat celcius. Proses diagenesis akan berhenti dan digantikan
menjadi proses metamorfisme.
d. Telodiagenesis
Sedangkan jika setelah tahapan mesodiagenesis terjadi pengangkatan, dalam
proses pengangkatan ini, keberadaan berbagai jenis air (air meteorik, air tanah, dll)
mempengaruhi susunan komposisi kimia batuan, sehingga memungkinkan terjadinya
authigenesis (pengisian mineral baru).
2.4

Macam-Macam Batuan Sedimen

2.4.1

Batuan Sedimen Klastik


Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari

pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan
proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan
ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses
pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut.
Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari
ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga
diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut,
sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus
kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun
secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan
pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa
ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat,
Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau
pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen
itu sendiri. (Pettjohn, 1975). Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis,
terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar
butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik
yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang
ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan
gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan
dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan
danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar.
Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua
lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan
di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam. Fragmentasi batuan asal
tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian
tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni,
proses proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah
suatu sedimen menjadi batuan keras.
Proses diagenesa antara lain :
a. Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari
berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir
yang satu dengan yang lain menjadi rapat.
b. Sementasi
Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara
kimiawi mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila
derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.
c. Rekristalisasi

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang
berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya.
Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.
d. Autigenesis
Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya
mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini
yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain.
e. Metasomatisme
Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa
pengurangan volume asal.
2.4.2

Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk

sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga
(insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi,
biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia,
endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3.
Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuhtumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan
daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan
lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari
kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
reaksi organik (Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen
dibedakan menjadi enam golongan yaitu :
a. Golongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis.
Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir.
Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau
laut.
a. Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut
dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau,
serpih, batu lempung dan Nepal.
ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
b. Golongan Karbonat
Batuan

ini

umum

sekali

terbentuk

dari

kumpulan

cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang
merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan
disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik,
sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial.
Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material
penyusunnya.
c. Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan
kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert),
radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan
terbatas sekali.
d. Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan
kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau
atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsureunsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan
terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam
batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
a. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuhtumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh
suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya
pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus
memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk
menjadi satu di tempat tersebut.
4.5

Dua Tipe Utama Batuan Sedimen

4.5.1

Batuan Sedimen Klastik


Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari

pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan
proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan
ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses
pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut.
Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari
ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga
diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut,
sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus
kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara
kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan.
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosessproses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan
sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu pasir), dan
lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau
pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen
itu sendiri.
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara
terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk
dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti
breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan
disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan
batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas
tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus
halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang
termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut
dangkal sampai laut dalam.Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin
pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi
menuju suatu cekungan pengendapan.
ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni,
proses proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah
suatu sedimen menjadi batuan keras.
4.5.2

Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk

sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga
(insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi,
biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia,
endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3.
Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuhtumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan
daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan
lain-lain.

1.2Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum batuan sedimen ini adalah lanjutan dari
kurikulum praktek dilaboiratorium sebelumnya yaitu batuan beku. kita dapat
ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
mendefenisikan batuan sedimen secara keseluruhan dan agar menegtahui proses
terbentuknya suatu batuan sedimen dan mengetahui mineral penyusun batuan
sedimen smpai jenis-jenis batuan sedimen.
1.2.2 Tujuan
1. Praktikan dapat menjelaskan pembentukan batuan sedimen
2. Praktikan dapat membedakan jenis batuan sedimen(klastik dan Nonklastik)
3. Praktikan dapat mendeskripsikan jenis-jenis batuan sedimen
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1. Lap kasar dan lap halus
2. Loop (pembesaran 10x)
3. Alat tulis menulis (ATM)
1.3.2 Bahan
1. Problem set (min 5 lembar)
2. Skala Wentworth (print A4)
3. HCl 0,1 M

BAB III
PROSEDUR KERJA
Pertama-tama menggolongkan batuan sedimen tersebut kedalam golongan
klastik atau nonklastik kemudian menentukan warna batuan yaitu warna segar dan
warna

lapuknya

,setelah

itu

menentukan

fragmen

pembentuk

kemudian

matriknya,yang ke 4 semen yang kelima besar butir setelah itu pemilihan,bentuk


butir kemudian menentukan kemas apakah kemas terbuka atau tertutup kemudian
mineral sedikit yang terkandung dalam batuan setelah itu porositasnya dalam
batuan , kemudian kekompakan butir batuan tersebut setelah itu struktur sedimen

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN
apakah berlapis atau berlapis dan terakhir nama batuannya setelah di dapatkan
tekstur batuannya barulah di tentukan nama batuannya.
Kemudian setelah menentukan sedimen detritusnya/klastiknya barulah
mencari batuan sedimen Non Detritusnya/Non klastiknya pertama menentukan
warna apa yang sesuai yanng dilihat setelah itu menentukan mineral pembentuknya
apa yang terkandung dalam batuan,kemudian yang kedua pencampuran dari batuan
tersebut setelah itu kekompakan butirannya,kemudian lanjut dengan struktur
sedimennya apakah berlapis atau tidak setelah menentukan nama batuannya,alat
yang digunakan dalam proses deskrifsinya adalah kaca lop dan air HCL 0,1.

ALFI REZHA
09320150062

AYU LESTARI BUDIANI


09320140103

Вам также может понравиться

  • Swelling Factor
    Swelling Factor
    Документ5 страниц
    Swelling Factor
    Abu Sholeh
    100% (2)
  • BAB I Proposal Benar Fahmi C.,ST
    BAB I Proposal Benar Fahmi C.,ST
    Документ4 страницы
    BAB I Proposal Benar Fahmi C.,ST
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • LAPORAN EVALUASI Wpap
    LAPORAN EVALUASI Wpap
    Документ14 страниц
    LAPORAN EVALUASI Wpap
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • (PPT) Bahan Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
    (PPT) Bahan Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
    Документ101 страница
    (PPT) Bahan Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
    Ivan Rizki P-a
    Оценок пока нет
  • SK Pembimbing Penelitian
    SK Pembimbing Penelitian
    Документ2 страницы
    SK Pembimbing Penelitian
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Bukti Penyerahan Skripsi
    Bukti Penyerahan Skripsi
    Документ1 страница
    Bukti Penyerahan Skripsi
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Proses Pengolahan Telur
    Proses Pengolahan Telur
    Документ3 страницы
    Proses Pengolahan Telur
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Tugas Ilham
    Tugas Ilham
    Документ14 страниц
    Tugas Ilham
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Fly Ash 2 PDF
    Fly Ash 2 PDF
    Документ167 страниц
    Fly Ash 2 PDF
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • DAFTAR ISI Amirah
    DAFTAR ISI Amirah
    Документ5 страниц
    DAFTAR ISI Amirah
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Ilham Zainal
    Ilham Zainal
    Документ13 страниц
    Ilham Zainal
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • SARI Amirah
    SARI Amirah
    Документ1 страница
    SARI Amirah
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • BAB I Pendahuluan
    BAB I Pendahuluan
    Документ3 страницы
    BAB I Pendahuluan
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • SARI Amirah
    SARI Amirah
    Документ1 страница
    SARI Amirah
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Format Kampus
    Format Kampus
    Документ31 страница
    Format Kampus
    arief darmawan
    Оценок пока нет
  • BAB IV Renutup
    BAB IV Renutup
    Документ1 страница
    BAB IV Renutup
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Kajian Teknis Pemilihan Penyanggaan Pada PDF
    Kajian Teknis Pemilihan Penyanggaan Pada PDF
    Документ11 страниц
    Kajian Teknis Pemilihan Penyanggaan Pada PDF
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Jadwal Kuliah MHS 09320150103 2018-2019 2 20190327084453
    Jadwal Kuliah MHS 09320150103 2018-2019 2 20190327084453
    Документ1 страница
    Jadwal Kuliah MHS 09320150103 2018-2019 2 20190327084453
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Optimasi Suplai Energi
    Optimasi Suplai Energi
    Документ7 страниц
    Optimasi Suplai Energi
    Fadhil
    Оценок пока нет
  • Makala Nawwir Ganteng
    Makala Nawwir Ganteng
    Документ15 страниц
    Makala Nawwir Ganteng
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Teknik Terowongan Tentang Penyangga Fix
    Teknik Terowongan Tentang Penyangga Fix
    Документ17 страниц
    Teknik Terowongan Tentang Penyangga Fix
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Surya Lokasi KP-2 PDF
    Surya Lokasi KP-2 PDF
    Документ1 страница
    Surya Lokasi KP-2 PDF
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Sampullll
    Sampullll
    Документ1 страница
    Sampullll
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • BAB III Hasil Dan Kegiatan Ekskursi
    BAB III Hasil Dan Kegiatan Ekskursi
    Документ5 страниц
    BAB III Hasil Dan Kegiatan Ekskursi
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Tugas Teknik Terowongan
    Tugas Teknik Terowongan
    Документ16 страниц
    Tugas Teknik Terowongan
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Optimasi Suplai Energi
    Optimasi Suplai Energi
    Документ7 страниц
    Optimasi Suplai Energi
    Fadhil
    Оценок пока нет
  • SAMPULTEROWONGAN
    SAMPULTEROWONGAN
    Документ1 страница
    SAMPULTEROWONGAN
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Skripsi Peledakan
    Skripsi Peledakan
    Документ10 страниц
    Skripsi Peledakan
    simonpawa
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ5 страниц
    Bab Iii
    Ilham Zainal
    Оценок пока нет