Вы находитесь на странице: 1из 11

MATA KULIAH BIOLOGI

UNIV.PEJUANG REPUBLIK INDONESIA


FAK.KESEHATAN MASYARAKAT (Semester 1)
1. Konsep dan Metode Biologi
a. Konsep Dasar Biologi
Biologi sebagai ilmu
Biologi merupakan suatu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
yang lebih dikenal dengan istilah sains yang mempelajari objek berupa
makluk hidup dan gejala-gejala yang ditimbulkan. Objek biologi
tersebut meliputi, tumbuhan,hewan dan manusia.
Objek
Objek kajian biologi meliputi seluruh makluk hidup yang terbagi
menjadi 5 kingdom (kerajaan)/tingkatan yaitu monera, protista, jamur,
tumbuhan,hewan,dan manusia.
Dunia
(Kingdom)
Monera

Organisasi

Cara

memperoleh Ciri-ciri Lain

Uniseluler

Makanan
Ada yang

sederhana

dan

ada

heterotrof
Protista

Cakupan

aututrof Prokarotik,

Archaebacteria

yang reproduksi

secara dan Eubacteria

aseksual, ada yang

Uniseluler

memiliki flagelata
Ada yang heterotrof Eukariota,reproduksi Protozoa,

kompleks,

dan

terkadang

fotoautotrof

ada

yang nya secara seksual ganggag


dan

protista

multisesluler

aseksual,memiliki

jamur

dalam

flagella,dan silia

bentuk

flament

mirip

atau

Jamur

koloni
Sebagian

(Fungi)

anggotanya
multiseluler

dan

besar Heterotrof
cara
dan makaan

dengan Tidak

menyerap flagella,memiliki
spora

berbentuk flament

berperan

denga

reprodiksi

sel-sel

kompleks, namun

memiliki Zygomycota,az
omycota,basidi

yang omycota,

dan

dalam deuteromycota
seksual

dan aseksual

beberapa
anggotanya
Tumbuhan

uniseluler
Multiseluler

(Plantae)

dengan

Autotrof,yaitu mampu Eukariota


sel-sel menyintesis

kompleks

jaringan

dengan Tumbuhan
yang lumut,

makanannya sendiri berkembangbiak,um


dari senyawa organic umnya

tumbuhan

bergerak paku,

da

sederhana

menjadi aktif.

tumbuhan

senyawa

organic

berbiji

kompleks

dengan

bantuan

sinar

matahari
Hewan

Multisesluler

(Animalia)

dengan
kompleks

(fotosintesis)
Heterotrof,yaitu tidak Eukariota

sel-sel mampu mensintesis jaringan

dengan Semua

filum

yang hewan

mulai

makanannya sendiri. berkembangbiak,um


Organisme

ini umnya

memperoleh
makanan

aktif.

dari

porifera

bergerak sampai dengan


mammalian.

dari

organism lain
b. Ciri-ciri kehidupan, meliputi:
1. Keteraturan
2. Reproduksi
3. Pertumbuhan dan perkembangan
4. Pemanfaatan energy
5. Respons terhadap lingkungan
6. Homeostatis
7. Adaptasi evolusioner
Kehidupan tersusun sangat teratur, dalam hierarki yang terdiri dari tingkatantingkatan structural,setiap tngkatan merupakan pengembangan dari tingkatan
dibawahnya. Diawali ditingkat paling rendah, atom-atom disusun menjadi
molekul-molekul biologis yang kompleks yang kemudian tersusun menjadi
organel yang kemudian komponen-komponen sel. Terdapat organisme yang
terdiri dari sel tunggal, dan terdapat pula organism lainnya yang merupakan

agregat multiseluler daribanyak tipe sel yag terspesialisasi dan saling bekerja
sama. Pada organism multiseluler, sel-sel yang sama dikelompokan menjadi
jaringan, susunan spesifik dari jaringan-jaringan yang berbeda membentuk
organ, dan organ-organ bergabung membentuk system organ. Individu organism
dari spesies yang sama dan hidup di tempat tertentu dapat berkelompok
membentuk suatu populasi; populasi-populasi dari berbagai species berbeda
yang hidup di daerah yang sama membentuk suatu komunitas biologis, dan
interaksi-interaksi komunitas yang juga menyertakan unsure-unsur abiotik dari
lingkungan membentuk suatu ekosistem. Setiap tingkatan struktur biologis
terseut mempunyai sifat-sifat baru yang tidak dijumpai pada tingkat organisasi
dibawahnya yang dihasilkan dari interaksi antarkomponen pada suatu tingkat.
c. Metode Ilmiah Dalam Mempelajari Biologi
1. Perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui, tanpa
menghiraukan apa itu benar atau salah dan darimana datangnya
pengetahuan itu
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya
dengan metode ilmiah
2. Metode Ilmiah
a. Apa itu metode ilmiah?
b. Bagaimana langkah kerja dalam metode ilmiah?
c. Apa saja sikap ilmiah itu?
d. Apa saja kriteria metode ilmiah?
a. Pengertian Metode Ilmiah
Metode

ilmiah

adalah

metode

pemecahan

masalah

yang

merupakan

penggabungan antara teori dan data, rasionalisme dan empirisme, deduksi dan
induksi, serta justifikasi dan verifikasi.
- Rasionalisme

: berupa penjelasan

- Empirisme

: sesuai kenyataan yang ada

- Deduksi

: penyimpulan dari umum ke khusus

- Induksi

: penyimpulan dari khusus ke umum

- Justifikasi

: penyimpulan dengan menggunakan statistik

- Verifikasi

: melakukan pengujian untuk mendapat fakta

b. Langkah-Langkah Metode Ilmiah


Langkah langkah metode ilmiah menurut Jujun S.S
a. Merumuskan masalah
b. Menyusun kerangka berpikir dalam pembuatan hipotesis
c. Merumuskan hipotesis
d. Menguji hipotesis
e. Menarik kesimpulan
c. Sikap sikap ilmiah:
a. Memiliki hasrat ingin tahu
b. Rendah hati
c. Jujur
d. Bersikap terbuka
e. Teliti
f. Mampu melakukan pendekatan positif pada kegagalan
g. Mau mempertimbangkan data baru
h. Objektif
d. Kriteria Metode Imiah:
a. berdasarkan fakta
b. bebas dari prasangka
c. menggunakan prinsip-prinsip analisis
d. menggunakan hipotesis
e. menggunakan ukuran objektif
f. menggunakan data kuantitatif
e. Ruang Lingkup Biologi
Biologi adalah imu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup,
seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari bios=KEHIDUPAN dan
logos=ILMU.
Biologi mempelajari makhluk hidup, aspek yang dipelajari biologi sangat luas.
Karena itulah biologi dibagi menjadi banyak cabang, yaitu berdasarkan:
1.
2.
3.
4.

satuan organisasi kehidupan


kelompok organisasi kehidupan
terkait aspek kehidupan
terkait dengan ilmu lain

Cabang cabang biologi, antara lain:


1. genetika -> mempelajari gen dan penurunan
2. biologi molekular -> mempelajari molekul-molekul atau atom

3. sitologi -> mempelajari sel


4. histologi -> mempelajari jaringan
5. anatomi -> mempelajari struktur tubuh makhluk hidup
6. fisiologi -> mempelajari fungsi dari tubuh makhluk hidup
7. botani -> mempelajari tentang tumbuhan
8. zoologi -> mempelajari tentang hewan
9. ekologi -> mempelajari tentang lingkungan
10. sanitasi -> mempelajari kebersihan lingkungan
11. virologi -> mempelajari tentang virus
12. mikrobiologi -> mempelajari berbagai makhluk renik
Penerapan/manfaat dari biologi:
Bidang pertanian
1. menemukan bibit unggul
2. melakukan rekayasa genetika untuk mendapatkan tumbuhan anti hama
3. dengan kultur jaringan menghasilkan tumbuhan yang unggul
Bidang kesehatan
1.
2.
3.
4.

melalui cabang biologi genetika, mampu memprediksi penyakit keturunan


dengan mikrobiologi, mampu menciptakan berbagai obat-obatan
melalui virologi, mampu menciptakan vaksin-vaksin anti virus
pembuatan bayi tabung

Bidang makanan
mendayagunakan mikroorganisne untuk membuat makanan seperti tempe,
tahu, oncom, keju, kecap, dll.
Bidang peternakan
1. melakukan kloning
2. melakukan vertilisasi in vitro

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


A. Sejarah dan Teori Sel
Sejarah penemuan sel diawali pada 1665. Saat itu, Robert Hooke seorang ahli
biologi kebangsaan Belanda mengamati sebuah sayatan gabus batang tanaman
Quercus suber menggunakan mikroskop rancangannya. Dari pengamatan itu, ia
kemudian menemukan adanya banyak ruang kosong dengan dinding tebal sebagai
pembatasnya. Ruang-ruang kosong yang ditemukan Hooke ini, olehnya kemudian
dinamai dengan istilah cellulae atau sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke sebetulnya
adalah sel-sel gabus mati. Kendati begitu, hasil kerja Hooke inilah yang kemudian
membuka sejarah penemuan sel sehingga menjadi pioner dalam perkembangan teori
dan

teknologi

sel

dimasa

kini

Hasil kerja Hooke telah menarik minat Antonie van Leeuwenhoek (16321723)
untuk mempelajari lebih dalam tentang rahasia kehidupan terkecil di muka bumi. Ia
merancang mikroskop kecil berlensa tunggal untuk memuluskan niatannya. Mikroskop
tersebut ia gunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Dari pengamatan yang
dilakukannya, Antonie menemukan adanya organisme yang bergerak-gerak dalam air
yang diamatinya itu. Organisme tersebut kemudian dinamai dengan istilah bakteri.
Karena pengamatan tersebut Antonie van Leeuwenhoek dianggap sebagai orang
pertama yang menemukan sel hidup dalam sejarah penemuan sel

Perkembangan Teori dalam Sejarah Penemuan Sel

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah

beberapa

teori

tentang

sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi
sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi,
antara lain seperti berikut

Robert Hooke (1635-1703)


Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika
dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga
tersebut dinamakan sel.

Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)


Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan
bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap
hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun
dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan
adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.

Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek
dan

melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama

inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala
proses yang terjadi di dalam sel.

Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama
protoplasma.

Max Schultze (1825-1874)


Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa
ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;

c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;


d. sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir
semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Dan untuk secara singkatnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Antoni van Leeuwenhoek (1600) ; penemu mikroskop untuk melihat sel


Robert Hooke (1665) ; sel berarti bilik keci
Robert Brown (1831) ; gerakan isi sel tidak teratur / zig zag
Felix Dujardin (1835) ; isi sel berupa cairan
Johannes Purknjee ; cairan sel disebut protoplasma
Theodor Schwann & Matthias Jakob Schleiden (1839) ; sel merupakan kesatuan

structural
7. Max Schultze (1825 1974) ; sel merupakan kesatuan fungsional
8. Hanstein (1880) ; sel merupakan kantong yang berisi organel
9. Rudolph Virchow ; sel sebagai kesatuan reproduksi
10. Eduard Strasburger & Walter Fleminggo ; sel sebagai unit reproduksi makhluk
hidup
11. Ernst Ruska (1931) ; penemu mikroskop TEM sehingga dapat mlihat sel lebih jelas
12. Watson dan Crick (1953) ; materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya
13. Lynn Margulis (1981) ; terdapat simbiosis di dalam evolusi sel
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas
indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal
tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan
mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat
dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:
Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis
dari mata serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang
mencatat

hasil

pengamatan

biologi

melalui

mikroskop.

Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu
kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil),
asal

mula nama sel.

Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 26 Agustus 1723), menggunakan lensalensa

untk

melihat

beragam

spermatozoa,

bakteri

dan

protista.

Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus

untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari
jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.
Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang
erat

antara

nukleus

dan

perkembangan

sel.

Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organisme


Rudolf Virchow (1821-1902) seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel membelah
menjadi dua sel. Sel berasal dar sel yang sudah ada.
B. Sifat-sifat Sel
Sifat dasar sel:
1. Hidup
2. Sel sangat kompleks dan terorganisasi Sel mempunyai tata letak organel
yang konsisten dan bentuknya pun konsisten
3. Sel memiliki program genetik Organisme terbentuk berdasarkan informasi
yang dikode oleh gen.
4. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri Sel dihasilkan dari
pembelahan.
5. Sel memerlukan dan menggunakan energy
6. Sel melakukan berbagai reaksi kimia Keseluruhan reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel mewakili metabolisme sel tersebut.
7. Sel melakukan berbagai aktivitas mekanik Materi di transport dari satu
tempat ke tempat lain, struktur dibangun dan secara cepat dibongkar.
8. Sel mampu memberikan respon terhadap stimulan Sebagian besar sel
memiliki reseptor yang dapat berinteraksi dengan substansi lingkungan
dengan cara yang sangat spesifik
C. Fungsi Sel
Secara umum fungsi sel adalah unit penyusun dari semua makluk hidup yang
ada dimuka bumi ini. Ada sebagian makluk hidup terdiri atas sel tunggal
Uuniseluler) dan ada juga sebagian makluk hidup yang terdiri atas sel bayak
(multiseluler).

Sel

mempunyai

fungsi

masing-masing

demi

menjaga

kelangsungan makluk hidup tersebut.


Fungsi-fungsi sel:
1. Mencari dan mendapatkan O2 serta zat gizi dari lingkungan internalnya
2. Membuang zat sisa dan CO2 yang dihasilkan dari reaksi kimia

3. Melakukan berbagai reaksi kimia seperti merubah O2 dan zat-zat gizi


menjadi energy bagi sel
4. Sensitive dan responsifakan perubahan di lingkungan sekitar sel
5. Sebagian besar sel dapat memproduksi hingga akan terjadi kerusakan
pada sel,maka bias diganti oleh sel yang baru
6. Melakukan pertukaran zat yang terjadi antara sel dan lingkungan sekitar.

Вам также может понравиться