Вы находитесь на странице: 1из 4

KIMIA AIR TANAH

Tanah merupakan tubuh alam yang bebas yang tersusun oleh komponen
organik maupun anorganik. Diseluruh permukaan bumi terdapat beraneka
macam tanah mulai dari yang paling gersang sampai yang paling subur. Mulai
dari warna yang paling gelap himgga yang warna cerah. Keanekaragaman tanah
itu memiliki sifat dan kandungan yang berbeda dalam komponennya. Antara lain
sifat kimia yang merupakan komponen inti dalam tanah. tanah satu dengan yang
lain memiliki perbedaan sifat kimia yang tentunya mempengaruhi tingkat
kesuburan dalam tanah tersebut. Kesuburan itu sendiri pada akhirnya erat
kaitannya dengan pertumbuhan suatu tanaman. Untuk mempermudah mengkaji
dan menganalisisa keadaan itu maka diperlukan kemampuan untuk mengenal
beragam komponen kimia dalam masing-masing jenis tanah.
Geokimia air sebagai ilmu yang mempelajari sifat kimia air tanah dan air
permukaan, terutama hubungan antara sifat sifat kimia dan kualitas air dengan
kondisi geologi wilayah tempat airtanah dan air permukaan tersebut berada.
Dengan demikian geokimia airtanah dapat didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu geokimia air yang khusus mempelajari sifat sifat kimia dan kualitas
airtanah yang berkaitan dengan kondisi geologi wilayah tempat airtanah tersebut
berada.
Sifat kimia airtanah merupakan salah satu sifat utama air yang
mempengaruhi kualitas airtanah selain sifat fisik, biologi dan radioaktif. Sifat
kimia airtanah sangat berguna untuk penentuan kualitas airtanah. Sifat kimia
airtanah antara lain adalah kesadahan/kekerasan (total hardness), jumlah
padatan terlarut (total dissolved solid), daya hantar listrik (electric conductance),
keasaman dan kandungan ion. Sifat kimia airtanah yang akan dibahas lebih rinci
dalam pembahasan ini adalah kandungan ion.
Kandungan ion dalam air yang penting antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Mn, Cu, Fe,
Zn, Cl, SO4, CO2, CO3, HCO3, H2S, F, NH4, NO3, NO3, NO2, KMNO4, SiO2
dan Boron. Selain itu ion ion logam yang biasanya jarang tapi bersifat racun
antara lain As, Pb, Se, Cr, Cd, Hg, CO.

Kandungan ion ion mayor yang akan dibahas yaitu magnesium (Mg), kalsium
(Ca), Potassium (K), Sodium (Na), sulfat (SO4), nitrat (NO3), klorida (Cl) dan
alkalinitas (HCO3).
Hasil analisis kimia air tanah sering disajikan dalam bentuk diagram,
disesuaikan dengan

maksud

dari

analisis kimia tersebut. Misalnya untuk

mengetahui pemberian nama jenis air tanah, biasanya digunakan Diagram


Segitiga Piper. Untuk memetakan wilayah yang mempunyai jenis air tanah sama,
digunakan Diagram Stiff, juga dikenal Diagram Bar Vertikal, Diagram Vertikal,
Diagram Vector, Diagram Lingkaran, Diagram Schoeller semilog, yang masingmasing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri di dalam menggambarkan hasil
analisisnya untuk maksud tertent.

Sumber: pab.bgl.esdm.go.id

Gambar 1
Contoh Penggunaan Diagram Stiff

Sumber: pab.bgl.esdm.go.id

Gambar 2
Contoh Penggunaan Diagram piper

pH dalam air tana, ph adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda
yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam
mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH antara 7
hingga 14. pH tanah menunjukan derajat keasaman tanah atau keseimbangan
antara konsentrasi H+ dan OH dalam larutan tanah. Apabila konsentrasi H+
dalam larutan tanah lebih banyak dari OH, maka suasana larutan tanah menjadi
asam. Sebaliknya bila konsentrasi OH lebih banyak dari konsentrasi H+ maka
suasana menjadi basa. pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting
karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti nitrogen (N), Kalium (K),
Phospor (P), dan unsur lain yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah tertentu
untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan dari penyakit. pH tanah merupakan
salah satu sifat kimia tanah. Banyak petani yang sudah mendengar tentang pH
tanah, akan tetapi belum bisa mengerti pentingnya mengetahui pH tanah dan
bagaimana cara mengukurnya. Apalagi untuk mengukur pH tanah dibutuhkan
alat yang mahal, sehingga petani tidak pernah memiliki kesempatan untuk
mengukur langsung pH tanah mereka. Padahal dengan mengetahui pH tanah
yang ada di dalam lahan, mereka dapat menjaga kesuburan tanah.
Penyebab pencemaran tanah diantaranya:
LIMBAH DOMESTIK
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat
dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong plastik,
bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
LIMBAH INDUSTRI
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya
sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah,
ikan daging dll.

2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.
LIMBAH PERTANIAN
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea , Pestisida pemberantas hama tanaman,
misalnya DDT.

Вам также может понравиться