Вы находитесь на странице: 1из 29

Tugas Fisika Dasar

Resume Optik

Nama anggota Kelompok 1 :


1.Resty oktariyani (A1C416014)
2.Evrya nopricha (A1C416010)
3.Vera yulanda (A1C416034)
4.Ayu dwi cahyani (A1C416038)
5.Yuni faradila.A (A1C416070)
6.Fitrahtunnadiyah (A1C416028)
7.Silvilla P meli (A1C416064)

Dosen pengampu : Rahma Dani, S.pd., M.Pd


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI 2016

BAB 11. Optik


A. Cacat mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada
mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata
sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan
mata yang demikian disebut cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat
disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak
lahir.

1.Miopi atau Rabun Jauh


Mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya jauh
disebut mata miopi atau rabun jauh. Miopi terjadi karena bentuk bola mata terlalu
cembung dan tidak dapat memipih. Akibatnya, bayangan benda jatuh di depan
retina. Agar mata miopi dapat melihat dengan jelas benda yang letaknya jauh
digunakan lensa cekung atau lensa negatif.

Gambar diatas melukiskan pembentukan bayangan pada mata miopi sebelum dan
setelah menggunakan kacamata lensa negatif. Seperti yang telah kamu pelajari
pada bab sebelumnya, lensa cekung memiliki sifat menyebarkan cahaya. Dengan
bantuan lensa cekung, cahaya yang masuk ke mata akan disebarkan sehingga
bayangan benda dapat jatuh tepat di retina

Penderita rabun jauh atau miopi memiliki titik jauh terbatas di depan matanya
sehingga tidak dapat melihat bendabenda yang jauh dengan jelas. Bayangan
benda yang jauh dari mata miopi jatuh di depan retina. Cacat mata ini
disebabkan karena bola mata terlalu cembung (jarak fokus

lensa terlalu

pendek)
Rumus kekuatan lensa kacamata :

Keterangan: PR = punctum remotum(titik jauh)


2. Hipermetropi
Jika penglihatan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
jaraknya dekat maka orang tersebut dikatakan mengalami cacat mata hipermetropi
atau rabun dekat. Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih
sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata
hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar (a) pembentukan bayangan pada mata hipermetropi dan (b) pembentukan
bayangan pada mata hipermetropi setelah menggunakan kacamata lensa positif

Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki titik dekat lebih besar dari 25
cm di depan matanya sehingga tidak dapat melihat bendabenda yang dekat
dengan jelas.Bayangan benda yang dekat pada mata hipermetropi jatuh di
belakang retina. Hal ini disebabkan karena bola mata terlalu pipih (jarak fokus
lensa terlalu panjang)

Ilustrasi

Agar bayangannya jatuh tepat pada retina digunakan kacamata berlensa positif
atau lensa

cembung. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan

rumus berikut :
Rumus kekuatan lensa:

Keterangan : s = jarak (m)


PP = punctum proximum (titik dekat)
atau

c.

Mata Tua (Presbiopi)

Mata tua mempunyai kelemah

3. Presbiopi
Presbiopi biasa dialami oleh orang tua. Presbiopi sering disebut sebagai rabun tua.
Presbiopi terjadi karena menurunnya daya akomodasi mata. Daya akomodasi mata
penderita presbiopi menurun karena otot mata yang sudah melemah karena usia
tua. Orang yang menderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelasbenda yang
letaknya terlalu dekat atau terlalu jauh. Penderita presbiopi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata lensa rangkap. Bagian atas kacamata lensa rangkap
berupa lensa cekung atau negatif yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh.
Sedangkan bagian bawah kacamata lensa rangkap terbuat dari lensa cembung atau
positif yang berfungsi untuk melihat benda yang dekat.

4. Astigmatis
Astigmatis adalah cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang kurang
melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak
terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis
tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang
penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal maka garisgaris vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur.

B. Alat optik
Alat optik adalah alat yan bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang (misalnya
pembiasan dan pemantulan) yang dimiliki oleh cahaya. Alat optik merupakan
benda yang menggunakan cermin, lensa, atau gabungan yang keduanya utnutk
dapat melihat benda dengan jelas. Dengan bantuan alat optik benda brukuran kecil
seperti bakteri dan virus menjas terlihat lebih besar.
1. Mata
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata
merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu
kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di
sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba
bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia
ini terlihat gelap gulita.

Bagian-Bagian Mata

Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata
yang penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot
akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan
saraf mata.
Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan.
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta
melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar
cahaya dapat masuk ke dalam mata.
Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk
mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata
seseorang.
Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata
dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa
ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan
pada retina.
Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan.
Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang
berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.

Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai
tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
Bintik Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh
pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari
retina menuju ke otak.
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata
memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang
kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada
retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda
terkesan

Pembentukan Bayangan

a. Daya akomodasi mata.

melihat

benda.

Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap.
Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak
benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda
dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat
berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara
mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa
melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan.
Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum
bisa menirunya. Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara
otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang
letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan
sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks),
sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau
memipihkan

lensa

mata

disebbut

daya

akomodasi

mata.

Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan
mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum
= pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata ( 25
cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh
(punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas
oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih
maksimal

b. Tipuan mata
Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa
keterbatasan. Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak
selalu

memberikan

hal-hal

yang

benar.

Perhatikan

gambar

berikut!

2. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung.
Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan
jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan
dengan mata tak berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada
titik dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang

. Pada Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda


diletakkan antara titik O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak
pada titik dekat mata pengamat (s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi
lebih besar, yaitu , maka mata pengamat berakomodasi maksimum.

Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum


cepat menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup
sebaiknya dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang
kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.

Perbandingan antara sudut pandang dengan lup dan sudut pandang tanpa lup
disebut perbesaran anguler. Secara matematis dapat ditulis :
Ma =

Karena benda yang diamati kecil maka sudut dan juga kecil.
Untuk sudut kecil perbandinagn sudut dapat di anngap sama dengan perbadinga
tangen sudut :

Jadi,

Ma =

tan
tan

Ma =

sn
s

t
s
t
sn

( Perbesaran lup jika mata berakomodasi pada jarak tertentu)

Melihat dengan mata tak berakomodasi


Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan
di jauh tak berhingga.Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus
lup.Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah,
sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang
dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.Perbesaran anguler yang didapatkan adalah

Keterangan :
M = perbesaran bayangan
Sn = titik dekat mata
f = jarak fokus lup
Melihat dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP).Benda
yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu
lensa.Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan
keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan
maya, tegak dan diperbesar.Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :

Keterangan :
M = perbesaran bayangan
Sn = titik dekat mata
f = jarak fokus lup

3. Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada
film

negatif.

Pernahkah

Anda

menggunakan

kamera?

Biasanya

Anda

menggunakan kamera untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting.

Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain sebagai berikut :


Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar
negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.

Bagian dalam Kamera


Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk
bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan
terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata
manusia terdapat persamaannya, yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda
yang dilihat mata manusia berada di ruang tiga dan lensa kamera atau lensa mata.
Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.Pada
kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat
sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya
maka plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di
depan kamera. Plat ini masih peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka
terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan
kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia
tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat

film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang
sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini
kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar
pada kertas film merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera
tersebut dan disebut gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses
pembentukan bayangan pada plat film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini
kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak
jelas. Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser
maju mundur sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat,
kemudian Anda tekan tombol shutter. Pelat film menggunakan pelat seluloid yang
dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah
dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli)
pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis
kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada
bidang transparan disebut gambar diapositif.

Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan


mata adalah seperti berikut ini.

Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata

Persamaan antara mata dengan kamera


1. Sama-sama memiliki jenis lensa cembung
2. Sifat bayangan sama yaitu nyata, terbalik, diperkecil

Rumus perbesaran pada kamera

Keterangan :
M = perbesaran pada kamera
h= tinggi bayangan (hbernilai negative (-), karena bayangannya terbalik)
h = tinggi benda
s = jarak bayangan
s = jarak benda

4.Teropong
Terpong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda benda yang
jauh letaknya sehingga tampak lebih dekat dan tampak lebih jelas.
a. Teropong bintang
Teropong bias
Teropong bias menggunakan dua lensa positif yaitu lensa objektif dan
lensa okuler. Jarak lensa fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak
lensa okuler.
Pembentukan bayangan untuk mata tidak berakomodasi
Pengamatan benda-banda angkasa biasanya berlangsung lama,
karena itu mata mengamati dengan tidak berakomodasi. Lensa
objektif membentuk bayangan dari benda yang jaraknya jauh tak
terhingga dan jatuh di titik fokusnya

Perbesaran angular teropong bias dapat dirumuskan

Keterangan

Jarak lensa objektif dan lensa okuler


Bayangan akhir yang dibentuk teropong bintang adalah terbalik
teapi tidak menyulitkan kesan pengamata karena yang diamati
benda-benda angkasa.
Panjang teropong merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa
okuler
d = fob + fok

keterangan :
d = panjang teropong
fob=fokus objektif
fok=fokus okuler

Pembetukan bayangan untuk mata berakomodasi


Apabila pengamatan benda-benda nagkasa dilakukan dengan
mata berakmodasi maka bayangan dari lensa objektif harus jatuh
diantara titik fokus dan titik pusat optik lensa okuler (di ruang 1)
sehingga

lensa okuler memebentuk bayangan lensa maya,

diperbesar, dan terbalik

Perbesaran anguler

Panjang teropong ditumuskan


d = fob + sok
Teropong pantul
Teropong pantul atau sering disebut juga dengan teleskop refleksi.
Pada teropong pantul, objektif menggunakan cermin cekung,
sedangkan okuler mengunakan lensa positif. Antara objektif dan
okuler terdapat cermin datar.

Berkas sianar datang pada objektif dipantulkan jatuh pada cermin


datar dan dipantulkan oleh cermin datar ke lensa okuler. Apabila mata
pengmat tidak berakomadasi, berkas-berkas sinar yang yang
dipantulkan cermin datar brpotngan di titik fokus lensa okuler
sehingga sinar bias okuler sejajar

Perbesaran anguler mata tidak berakomadasi dirumuskan :


Ma =

fob
fok

b. Teropong bumi
Teropong bumi disebut juga teropong yojana atau teropong medan. Teropong
itu dipakai untuk mengamati benda-benda di bumi. Bayangan yang dibentuk
harus tegak agar tidak menggangu pengamatan. Teropong bumi menggunakan
tiga lensa positif yaitu objektif, okuler dan lensa pembalik

Pembentukan bayangan untuk mata tak berakomodasi


Jika mata pengamat berakamodasi, bayangan dari lensa pembalik
terletak dititik fokus lensa okuler

Perbesaran anguler
Jika benda yang diamati di ~ maka bayangan yang dibentuk lensa
objektif kedudukannya tepat di titik fokus :sob = fob
Sehingga persamaan dapat dituliskan menjadi :

Pembentukan bayangan untuk mata berakomadasi


Jika mata pengamat berakomadsi maka bayangan

dari lensa

pembalik terletak di antara di titik fokus dan pusat optik lensa


okuler.Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler nyata, tegak
dan

Perbesaran bayangan dirumuskan :

diperbesar.

Panjang Teropong Bumi

Mata berakomodasi

Mata tidak berakomodasi

c. Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong sandiwara atau teropong belanda
atau teropong galileo. Teropong itu menggunakan lensa positif dan lensa
negatif sebagai okuler. Bayangan nyata dari lensa objektif merupakan benda
maya untuk lensa okuler.

Pembentukan bayangan untuk mata tidak berakomodasi


Jika mata pengamat tidak berakomodasi maka bayangan nyata
yang dibentuk lensa objektif terletak di fokus lensa okuler.

Perbesaran angular teropong dirimuskan :


sob

Ma =
s ' ob

Jika benda yang diamati ~ maka sob = fok maka persamaan


menjadi :
Ma =

fob
fok

Pembentukan bayangan untuk mata berakomodasi


Jika mata pengamat berakomodasi maka bayangan dari lensa
pembalik terletak diantar fokus dan pusat optik lensa. Bayangan
yang dibentuk oleh lensa okuler nyata, tegak, dan diperbesar.

Perbesaran bayangan dirumuskan

Ma=

fob
sok

5. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa
cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut
lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.
Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa
ganda. Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa
objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif
lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar
benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat
lebih praktis (lebih pendek).

Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan
lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal
ini menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan

diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi


lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa
okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,
di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam
menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum
dan dengan mata tak berakomodasi.

Pembentukan bayangan pada mikroskop :

Pembentukan bayangan

Mata berakomodasi maksimum :


Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan
yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP)
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa
obyektif dan lensa okuler
yaitu:
M = Mob x Mok

M = (Si/So) x (PP/fokuler + 1)
Mata tidak berakomodasi :
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh
mata Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa
obyektif dan lensa okuler yaitu:
M = Mob x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)

Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler
dirumuskan:
Untuk mata berakomodasi :
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
Untuk mata tidak berakomodasi :
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar.
Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan
diperbesar.
Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan
diperbesar terhadap bendanya.

Soal dan Jawaban tentang Alat-alat Optik


1. Kamera
Soal
Focus kamera. Berapa jauh lensa kemera dengan panjang fokus 50,0 mm
harus digerakkan dari setelan takhingganya untuk memfokus dengan tajam
pada benda yang jauhnya 3,00 m?
Penyelesaian: Ketika terfokus pada takhingga, lensa berada 50,0 mm dari
film. Ketika terfokus pada d0 =3,00 m, jarak bayangan dinyatakan dengan
persamaan lensa
1/di = 1/f 1/d0 = 1/50,0 mm 1/3000 mm, kita selesaikan untuk di dan
menemukan di = 50,8 mm, sehingga lensa bergerak 0,8 mm
(Giancoli,2001:333).

2. Mata Manusia, Lensa Kolektif


Soal
Mata rabun dekat. Seorang yang rabun dekat memiliki titik dekat 100 cm.
berapa daya lensa yang harus di miliki kacamata baca agar orang ini dapat
membaca surat kabar padajarak 25 cm? Anggap lensa sangat dekat dengan
mata.
Penyelesaian : Ketika sebuah benda diletakkan 25 cm dari lensa, kita
menginginkan bayangan berada 100 cm pada sisi yang sama pada lensa,
sehingga bersifat maya. Dengan demikian, d0 = 25 cm. di = -100 cm, dan
persamaan lensa memberikan
1/f = 1/25 cm + 1/-100 cm = 4-1/100 cm = 1/33 cm,
Jadi f = 33 cm = 0,33 m. Kekuatan lensa P, adalah P = 1/f = +3,0 D. Tanda
(+) menunjukkan bahwa lensa ini konvergen (Giancoli,2001:336-337).

3. Kaca Pembesar
Soal
Lup tukang emas. Lensa konvergen dengan panjang fokus

8 cm

digunakan sebagai lup tukang emas, yang merupakan kaca pembesar.


Perkiraan (a) pembesaran ketika ketika mata rileks, dan (b) pembesaran
jika mata terfokus pada titik dekatnya N = 25 cm.
Penyelesaian
(a) Dengan mata rileks terfokus pada takhingga, M = N/f = 25 cm/8 cm
3x.
(b) pembesaran ketika mata terfokus pada titik dekatnya (N = 25 cm), dan
lensa berada dekat mata adalah:
M = 1 + N/f = 1 + 25/8 cm = 4x (Giancoli,2001:340).
4. Teleskop
Soal
Pembesaran teleskop. Teleskop pembias terbesar di dunia berada di Yerkes
Observatory di Wisconsin. Alat ini disebut sebagai teleskop 40 inci,
yang berarti bahwa diameter obyektif adalah 40 inci, atau 102 cm.
obyektif memiliki panjang fokus 19 m, dan okuler memiliki panjang fokus
10 cm.
(a) Hitung daya pembesaran total teleskop ini.
(b) Perkirakan panjang teleskop.
Penyelesaian
(a) Dari persamaan tersebut kita dapatkan
M = -f0/fe = -19 m/0,10 m = -190x.
(b) Untuk mata yang rileks, bayangan l1 berada pada titik fokus baik dari
okuler maupun lensa obyektif. Jarak antara kedua lensa dengan demikian
adalah

f0

fe

=19

m,

yang

merupakan

panjang

leleskop

(Giancoli,2001:342).
n
5. Mikroskop Gabungan
Soal
Mikroskop. Sebuah mikroskop gabungan terdiri dari okuler 10x dan
obyektif 50x dengan jarak 17,0 cm. Tentukan
(a) perbesaran total,

(b) panjang fokus setiap lensa, dan


(c) posisi ketika bayangan akhir berada dalam fokus dengan mata rileks.
Anggap mata benda normal, sehingga N = 25 cm.
Penyelesaian
(a) perbesaran total adalah 10 x 50 = 500x.
(b) panjang fokus okuler adalah fe = N/Me = 25 cm/ 10 =2,5 cm. Untuk
lensa obyektif, adalah lebih mudah jika berikutnya di cari d0 (bagian (c))
sebelum mencari f0 karena kita dapat menggunakan persamaan
m0 = h1/h0 = di/d0 = l fe/d0
Menyelesaikan untuk do, didapatkan
d0 = (l - fe)/m0 = (17,0 cm 2,5 cm)/50 = 0,29 cm.
Kemudian, dari persamaan lensa dengan di = l fe = 14,5 cm, maka

1/f0 = 1/d0 + 1/di = 1/0,29 cm + 1/14,5 cm =3,52;


Jadi f0 = 0,28 cm.
(c) Kita baru saja menghitung d0 = 0,29 cm, yang mana sangat dekat
dengan f0 (Giancoli,2001:345-346).

Вам также может понравиться

  • Bahan Tambahan
    Bahan Tambahan
    Документ2 страницы
    Bahan Tambahan
    resty
    Оценок пока нет
  • Metabolisme
    Metabolisme
    Документ2 страницы
    Metabolisme
    resty
    Оценок пока нет
  • Artikel C21
    Artikel C21
    Документ5 страниц
    Artikel C21
    resty
    Оценок пока нет
  • Egg Type Cleavage Shape Type and
    Egg Type Cleavage Shape Type and
    Документ36 страниц
    Egg Type Cleavage Shape Type and
    lusy
    Оценок пока нет
  • CLEAVAGE DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
    CLEAVAGE DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
    Документ15 страниц
    CLEAVAGE DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
    Dinda Tiara Sukma
    Оценок пока нет
  • Cover Ekolum
    Cover Ekolum
    Документ2 страницы
    Cover Ekolum
    resty
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ3 страницы
    Daftar Isi
    resty
    Оценок пока нет
  • Bahan
    Bahan
    Документ1 страница
    Bahan
    resty
    Оценок пока нет
  • Pengertian Kloning
    Pengertian Kloning
    Документ2 страницы
    Pengertian Kloning
    resty
    Оценок пока нет
  • Makalah Pancasila (Print)
    Makalah Pancasila (Print)
    Документ20 страниц
    Makalah Pancasila (Print)
    resty
    0% (1)
  • Bahan Ki 1
    Bahan Ki 1
    Документ12 страниц
    Bahan Ki 1
    resty
    Оценок пока нет
  • Isbd
    Isbd
    Документ14 страниц
    Isbd
    resty
    Оценок пока нет
  • Dafpus Anonim
    Dafpus Anonim
    Документ1 страница
    Dafpus Anonim
    resty
    Оценок пока нет
  • Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    Документ8 страниц
    Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    resty
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    resty
    Оценок пока нет
  • Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    Документ8 страниц
    Hukum Kloning Dalam Perspektif Agama
    resty
    Оценок пока нет
  • Pembiasan Cahaya
    Pembiasan Cahaya
    Документ26 страниц
    Pembiasan Cahaya
    resty
    Оценок пока нет
  • OPTIS DAN MATA
    OPTIS DAN MATA
    Документ29 страниц
    OPTIS DAN MATA
    resty
    Оценок пока нет