Вы находитесь на странице: 1из 10

Makalah PBL Blok 20

Sistem Urogenital II

Penatalaksanaan pada Pasien dengan Infeksi


Saluran Kemih

Catherine Dorinda
NIM 102011293-A2
Fakultas Kedokteran Ukrida

Sistem Urogenital II

Penatalaksanaan pada Pasien dengan Infeksi Saluran


Kemih
Catherine Dorinda
NIM 102011293
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida

* Alamat korespondensi
Catherine Dorinda
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
No. Telp 087889076189, e-mail : catherinedorindac@hotmail.com

Pendahuluan
Infeksi organ urogenitalia seringkali dijumpai pada praktek dokter sehari-hari mulai infeksi
ringan yang baru diketahui saat pemeriksaan urine, maupun infeksi berat yang dapat
mengancam jiwa. Pada dasarnya infeksi ini dimulai dari infeksi pada saluran kemih yang
kemudian menjalar ke organ genitalia bahkan sampai ke ginjal. Infeksi itu sendiri adalah
merupakan reaksi inflamasi sel urotelium yang melapisi saluran kemih. Infeksi akut pada
organ padat (testis, epididimis, prostat, dan ginjal) biasanya lebih berat daripada yang
mengenai organ berongga (buli-buli, ureter, atau uretra).

Anamnesis
Anamnesa merupakan suatu bentuk wawancara antara dokter dan pasien dengan
memperhatikan petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal mengenai riwayat penyakit pasien.
Anamnesis bisa dilakukan pada pasien itu sendiri yang disebut Auto Anamnesa apabila pasien
dalam kondisi sadar dan baik, bisa juga melalui keluarga terdekat atau orang yang bersama
pasien selama ia sakit apabila pasien dalam kondisi tidak sadar atau kesulitan berbicara
disebut dengan Allo Anamnesa.1
Dengan dilakukanya anamnesis maka 70% diagnosis dapat ditegakkan. Sedangkan 30%nya
lagi didapatkan dari pemeriksaan fisik, lab, dan radiologi (kalau diperlukan). Hal yang perlu
ditanyakan dokter pada saat anamnesis antara lain:1

Keluhan utama yakni gangguan atau keluhan yang terpenting yang dirasakan
penderita sehingga mendorong ia untuk datang berobat dan memerlukan
pertolongan serta menjelaskan tentang lamanya keluhan tersebut. Hal ini
merupakan dasar untuk memulai evaluasi pasien.

Riwayat pribadi merupakan segala hal yang menyangkut pribadi pasien seperti
data diri pasien seperti nama, tanggal lahir, umur, alamat, suku, agama, dan
pendidikan.

Riwayat sosial mencakup keterangan mengenai pekerjaan, aktivitas, perkawinan,


lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain.

Riwayat penyakit dahulu merupakan riwayat penyakit yang pernah di derita pasien
pada masa lampau yang mungkin berhubungan dengan penyakit yang dialami
sekarang.

Riwayat keluarga meliputi segala hal yang berhubungan dengan peranan herediter
dan kontak antara anggota keluarga mengenai penyakit yang dialami.

Pada riwayat penyakit sekarang dapat menanyakan mengenai:


sejak kapan muncul gangguan atau gejala-gejala tersebut
frekuensi serangan atau kualitas penyakit
sifat serangan atau kuantitas penyakit
lamanya penyakit tersebut diderita
perjalanan penyakitnya, riwayat pengobatan sebelumnya
lokasi sakitnya
akibat yang timbul
3

gejala-gejala yang berhubungan


Hasil dari pemeriksaan fisik :
-

Tekanan darah 120/80 mmHg


Nadi 105 x/menit
Frekuensi napas 20 x/menit
Suhu 38oC
Nyeri tekan supra pubic (+)

Working Diagnosis
Sistitis Akut
Etiologi
Sistitis akut adalah inflamasi akut pada mukosa buli-buli yang sering disebabkan oleh infeksi
bacteria. Mikroorganisme penyebab infeksi ini terutama adalah E coli, Enterococcus, Proteus,
dan stafilokokus aureus yang masuk ke buli-buli terutama melalui uretra. Sistitis akut mudah
terjadi jika pertahanan lokal tubuh menurun, yaitu pada diabetes mellitus atau trauma lokal
minor seperti pada saat senggama.2

Epidemiologi
Wanita lebih sering mengalami serangan sistitis daripada pria karena uretra wanita lebih
pendek daripada pria. Disamping itu getah cairan prostat pada pria mempunyai sifat
bakterisidal sehingga relative tahan terhadap infeksi saluran kemih. Diperkirakan bahwa
paling sedikit 10-20% wanita pernah mengalami serangan sistitis selama hidupnya dan
kurang dari 5% dalam satu tahun pernah mengalami serangan ini. 2

Patofisiologi
Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui cara ascending, hematogen, limfogen, atau
lansung dari organ sekitar yang telah terinfeksi. Sebagian besar mikroorganisme memasuki
saluran kemih dengan cara ascending. Kuman penyebab infeksi saluran kemih umumnya
adalah kuman yang berasal dari flora normal usus dan hidup secara komensal di dalam
introitus vagina, perpusium penis, kulit perineum, dan sekitar anus. Mikroorganisme masuk
ke saluran kemih melalui uretra-prostat-vasdeferens-testis-buli-buli-ureter-dan sampai ke
ginjal.3

Manifestasi klinis
Reaksi inflamasi menyebabkan mukosa buli-buli menjadi kemerahan(eritema), edema, dan
hipersensitif sehingga jika buli-buli terisi urine, akan mudah terangsang untuk segera
berkontraksi, hal ini menimbulkan gejala frekuensi. Kontraksi buli-buli akan menyebabkan
rasa sakit/nyeri di daerah suprapubik dan eritema mukosa buli-buli mudah berdarah dan
menimbulkan hematuria. Tidak seperti gejala pada infeksi saluran kemih sebelah atas, sistitis
jarang disertai demam, mual, muntah, badan lemah, dan kondisi umum yang menurun. Jika
disertai dengan demam dan nyeri pinggang perlu difikirkan adanya penjalaran infeksi ke
saluran kemih bagian atas.
Pemeriksaan urine bewarna keruh, berbau, dan pada urinalisisb terdapat piuria, hematuria,
dan bakteriuria. Kultur urin sangat penting untuk mengetahui jenis kuman penyebab infeksi.
Jika sistitis sering mengalami kekambuhan perlu difikirkan adanya kelainan lain pada bulibuli (keganasan, urolitiasis).2

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan urin merupakan salah satu pemeriksaan yang sangat penting pada infeksi
saluran kemih. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan urinalisis dan pemeriksaan kultur urine.
Pada urinalisis dicari kemungkinan adanya sel lekosit, eritrosit, ataupun bacteria.
Pemeriksaan kultur urine dimaksudkan menentukan keberadaan kuman, jenis kuman, dan
sekaligus menentukan jenis antibiotic yang cocok untuk membunuh kuman itu. Sel darah
putih (leukosit) dapat diperiksa dengan dipstick maupun secara mikroskopis. Urine dikatakan
mengandung leukosit atau piuria jika secara mikroskopis didapatkan >10 leukosit per mm 3
atau terdapat >5 leukosit per lapangan pandang besar.
Pada pemeriksaan kultur urine perlu diperhatikan cara pengambilan contoh atau sampel
urine. Untuk mencegah timbulnya kontaminasi sample urine oleh kuman yang berada di kulit
vagina atau prepusium, dikatakan bakteriuria jika didapatkan lebih dari 10 5 coloni per mL
pada pengambilan contoh urine porsi tengah, sedangkan pada pengambilan contoh urine
melalui aspirasi suprapubik dikatakan bakteriuria bermakna jika didapatkan >10 3 coloni per
mL

Pemeriksaan darah lengkap diperlukan untuk mengungkapkan adanya proses inflamasi atau
infeksi. Didapatkan leukositosis, peningkatan laju endap darah, atau didapatkan sel-sel muda
pada sediaan hapusan darah menandakan adanya proses inflamasi akut.
Foto polos abdomen, pembuatan foto polos berguna untuk mengetahui adanya batu radioopak pada saluran kemih atau adanya distribusi gas yang abnormal pada pielonefritis akuta.
Adanya kekaburan atau hilangnya bayangan garis psoas dan kelainan bayangan bentuk ginjal
merupakan petunjuk adanya abses renal.2

Penatalaksanaan
Pada uncomplicated sistitis cukup diberikan terapi dengan antimikroba dosis tunggal atau
jangka pendek (1-3 hari). Tetapi jika hal ini tidak memungkinkan dipilih antimikroba yang
masih cukup sensitive terhadap kuman E coli, antara lain nitrofurantoin, trimetroprimsulfametoksazol,

atau

ampisilin.

Kadang-kadang

diperlukan

obat-obatan

golongan

antikolinergik (propantheline bromide) untuk mencegah hiperiritabilitas buli-buli dan


fenazopiridin hidroklorida sebagai antiseptik pada saluran kemih.2

Batu saluran kemih


Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine,
gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih
belum terungkap2
Epidemiologi
Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di
Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di sebagian belahan bumi. Di negaranegara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih
banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas, hal ini karena ada nya pengaruh status gizi
dan aktivitas sehari-hari.Di amerika serikat 5-10% penduduknya menderita penyakit ini,
sedangkan di seluruh dunia rata-rata 1-12% penduduk yang menderita batu saluran kemih.
Penyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak di bidang urologi di samping infeksi saluran
kemih dan pembesaran prostat benigna.

Batu terdiri dari Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organic maupun anorganik
yang terlarut dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable
(tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan
terjadinya prespitasi krsital. Kristal-kristal yang saling mengadakan prespitasi membentuk
inti batu yang kemudian mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga
Kristal menjadi lebih besar. Lalu agregat menempel pada epitel saluran kemih (membentuk
retensi Kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan untuk agregat itu sehingga
membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.2
Manifestasi klinis
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu dan
penyulit yang terjadi. Pada batu ginjal dan batu ureter yang dirasakan pasiena dalah nyeri
pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi
karena aktivitas peristaltic otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha
mengeluarkan batu. Nyeri nonkolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidronefrosis agtau infeksi pada ginjal.
Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat
kencing atau sering kencing. Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma
pada mukosa saluran kemih yang disebabkan batu. Jika didapatkan demam harus dicurigai
suatu urosepsi 4
Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan sedimen urin ditunjukkan adanya leukosituria, hematuria, dan dijumpai
berbagai Kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urin mungkin menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea.
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radioopak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan aklsium fosfat bersifat radio opak
dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat non
opak
USG dikerjakan pada keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan
pada wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanyua batu ginjal atau di

buli-buli (yang ditunjukan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau


pengerutan ginjal.2
Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus dikeluarkan
agar tidak menimbulkan penyakit yang lebih parah. Indikasi untuk melakukan tindakan/terapi
pada batu saluran kemih adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi, infeksi, atau harus
segera diambil karena sesuatu indikasi social.
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri,
memperlancar aliran urine dengan pemberian diuretikum.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) adalah alat pemecah batu yang diperkenalkan
pertama kali oleh Caussy. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau nati
buli-buli tanpa melalui tindakan invasive.
Bedah terbuka antara lain pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada
saluran ginjal dan ureterolitotomi untuk batu di ureter.2
Hiperplasia Prostat Benigna
Etiologi
Hingg sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hyperplasia prostat,
tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hyperplasia prostate erat kaitannya dengan
peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses aging.
Epidemiologi
Pada usia lanjut beberapa pria mengalami pembesaran prostat benigna. Keadaan ini dialami
oleh 50% pria yang berusia 60 tahun dan 80% pria yang berusia 80 tahun. Pembesaran
kelenjar prostat mengakibatkan terganggunya urine sehingga menimbulkan gangguan miksi.
Patofisiologi
Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat
aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat
mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu.
8

Kontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomic buli-buli berupa
hipertrofi otot detrusor.
Manifestasi klinis
Keluhan pada saluran kemih sebelah bawah terdiri dari gejala storage, voiding, dan pasca
miksi. Keluhan akibat penyulit hyperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas berupa
gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang, atau demam. Tidak jarang
pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau hemoroid.
Timbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi sehingga
mengakibatkan peningkatan tekanan intra-abdominal.
Pemeriksaan penunjang
Sedimen urine diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi
pada saluran kemih. Pemeriksaan kultur urine berguna dalam mencari jenis kuman yang
menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa
antimikroba yang diujikan.
Faal ginjal diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya penyulit mengenai saluran kemih
bagian atas, sedangkan gula darah dimaksudkan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (bulibuli neurogenik). Jika curiga adanya keganasan prostat perlu diperiksa kadar penanda tumor
prostate specific antigen (PSA)
Penatalaksanaan
Tidak semua pasien hyperplasia prostat perlu menjalani tindakan medic. Kadang-kadang
mereka yang mengeluh LUTS ringan dapat sembuh sendiri tanpda mendapatkan terapi
apapun atau hanya dengan nasehat dan konsultasi saja. Tujuan terapi medikamentosa adalah
berusaha untuk mengurangi resistensi otot polos prostat sebagai komponen dinamik penyebab
obstruksi infravesika dengan obat-obatan penghambat adrenergic . Saat ini tindakan TURP
(Reseksi Prostat Trasuretra) merupakan paling banyak dikerjakan di seluruh dunia.
Pembedahan endourologi transuretra dapat dilakukan dengan memakai tenaga elektrik TURP
atau dengan memaki energy laser.
Tindakan invasive minimal dengan termoterapi. Termoterapi kelenjar prostat adalah
pemanasan dengan gelombang mikro pada frekuensi 915-1296 Mhz yang dipancarkan
9

melalui antenna yang diletakkan dalam uretra. Dengan pemanasan melebihi 44 oC


menyebabkan destruksi jaringan pada zona transisional prostat karena nekrosis koagulasi. 2

Daftar Pustaka
1. Santoso M. Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia; 2005.
2. Purnomo B. Dasar-dasar urologi.3rd ed.Jakarta: Sagung Seto; 2012.h. 51-7, 61-2, 87,
94-98, 125-139
3. Sukandar Enday. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Infeksi Saluran Kemih pada
dewasa. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI;
2009.p.1008-13.
4. Rani aziz, Soegondo sidartawan, Uyaninah anna, Nasir, Wijaya prasetya, Mansjoer
arif.

Panduan Pelayanan Medik PAPDI. Batu saluran kemih. Jakarta: Pusat

Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.p.179.

10

Вам также может понравиться