Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AMINOFUSIN
Aminofusin mengandung L-Ornithine L-Aspartate (LOLA), merupakan garam stabil
tersusun atas dua asam amino, bekerja sebagai substrat yang berperan dalam
perubahan amonia menjadi urea dan glutamin. LOL meningkatkan metabolisme
amonia di hati dan otot, sehingga menurunkan amonia di dalam darah.Selain itu,
LOLA juga mengurangi edema serebri pada pasien dengan EH. LOLA, yang
merupakan subtrat perantara pada siklus urea, menurunkan kadar amonia dengan
merangsang ureagenesis. L-ornithine dan L-aspartate dapat ditransaminase dengan
-ketoglutarate menjadi glutamat, melalului ornithine aminotrasnferase(OAT) dan
aspartate aminotransferase (AAT), berurutan. Molekul glutamate yang dihasilkan
dapat digunakan untuk menstimulasi glutamine synthetase, sehingga membentuk
glutamine dan mengeluarkan amonia. Meskipun demikian, glutamindapat
dimetabolisme dengan phosphate-activated glutaminase PAG), dan menghasilkan
amonia kembali.
FUROSEMID
Pemberian furosemid untuk mengatasi edema kaki. Furosemid bekerja pada
glomerulus ginjal untuk menghambat penyerapan kembali zat natrium oleh sel
tubulus ginjal. Furosemid akan meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, dan
kalium tanpa mempengaruhi tekanan darah normal. Dosis 0,1mg/kgBB
CEFTRIAXONE
Pasien dengan selulitis,memerlukan terapi antibiotic. Pemilihan antibiotic
ceftriakson sebagai antibiotic golongan sefalosporin generasi ke tiga sudah sesuai.
LAKTULOSA
Laktulosa merupakan lini pertama dalam penatalaksanaan EH. Sifatnya yang
laksatif menyebabkan penurunan sintesis dan uptake amonia dengan menurunkan
pH kolon dan juga mengurangi uptake glutamin.12,18,20 Selain itu, laktulosa
diubah menjadi monosakarida oleh flora normal yang diguna- kan sebagai sumber
makanan sehingga pertumbuhan flora normal usus akan menekan bakteri lain yang
menghasilkan urease. Proses ini menghasilkan asam laktat dan juga memberikan
ion hidrogen pada amonia sehingga terjadi perubahan molekul dari amonia (NH3)
menjadi ion amonium (NH4+). Adanya ionisasi ini menarik amonia dari darah
menuju lumen
LANSOPRAZOLE
Pasien dengan melena (BAB hitam seperti petis), berarti terjadi perdarahan pada
saluran makan bagian atas. Sebaiknya pasien dipuasakan, dilakukan pemasangan
naso gastric tube, untuk kemudian dilakukan gastric lavage secara berkala. Pasien
seharusnya mendapatkan terapi proton pump inhibitor intravena, seperti
Lansoprazole dengan bolus 60 miligram, dilanjutkan drip kontinyu 6 miligram per
jam via syringe pump selama 3 hari, dilanjutkan dengan bolus 30 miligram tiap 12
jam hari ke 4 s/d ke 14 (dengan tetap mengevaluasi tanda melena pada pasien).
Selain itu dapat ditambahkan sediaan antasida oral (sebaiknya syrup) 15 ml setiap
8 jam dan sediaan mukoprotector, sucralfat oral (sebaiknya syrup) 15 ml setiap 8
jam. Kondisi saluran cerna bagian atas yang normal, berperan penting dalam proses
absorbsi obat yang diberikan secara oral.
Jika pasien mengalami kenaikan suhu > 37,5, sebaiknya diberikan antipiretik
oral (via nasogastric tube) yang dikombinasikan dengan kompres air biasa
atau cool blanket. Obat yang dipilih adalah obat-obatan yang tidak
dimetabolisme di hepar dan tidak membahayakan kondisi perdarahan saluran
cerna atas. Sebaiknya dipilih non steroid anti inflammatory drug yang selektif
terhadap cyclooxygenase II, seperti Celecoxib.
Jika pasien mengalami kenaikan suhu > 39,5, sebaiknya diberikan antipiretik
intravena yang dikombinasikan dengan kompres air biasa atau cool blanket.
KONSELING
FUROSEMID
L-ORNITHIN L-ASPARTASE
LAKTULOSA
CEFTRIAXON