Вы находитесь на странице: 1из 5

A.

Pendahuluan
Tugas statistik baru dianggap selesai jika kita berhasil membuat kesimpulan
yang dapat dipertanggungjawabkan tentang sifat atau karakteristik populasi. Untuk
membuat kesimpulan tentang populasi ini, umumnya penelitian secara sampling
dilakukan. Jadi sampel yang representatif diambil dari populasi, lalu datanya
dikumpulkan dan dianalisis. Atas dasar hasil analisis ini dan berbagai pertimbangan
yang perlu, dibuat kesimpulan bagaimana karakteristik populasi tersebut. Jelas bahwa
kesimpulan yang dibuat, kebenarannya tidaklah pasti sehingga timbul persoalan
bagaimana keyakinan kita untuk mempercayai kebenaran kesimpulan yang dibuat.
Yakinkah 100 % bahwa kesimpulan yang dibuat itu benar, atau ragu-ragukah untuk
mempercayainya? Untuk itu diperlukan teori baru yang disebut peluang. Teori ini
antara lain membahas tentang ukuran atau derajat ketidakpastian sesuatu peristiwa.
B. Pengertian Peluang
Mengundi dengan sebuah mata uang logam atau sebuah dadu, membaca
temperatur udara tiap hari dari termometer, menghitung banyak barang rusakyang
dihasilkan tiap hari, dan lain-lain.

Dari eksperimen demikian semua hasil yang

mungkin terjadi bisa dicatat. Segala bagian yang mungkin didapat dari hasil ini
dinamakan Peristiwa.
Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event)
akan terjadi di masa mendatang. Peluang dapat juga diartikan sebagai harga angka
yang

menunjukkan

seberapa

besar kemungkinan

suatu peristiwa

terjadi,

di

antara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi. Peluang dilambangkan dengan P.


Contoh :

Ambil eksperimen mengenai mencatat banyak kendaraan yang melalui


sebuah tikungan setiapjam. Hasilnya bisa bisa terdapat 0,1,2,3,4, buah

kendaraan setiap jam yang melalui tikungan tersebut.


Beberapa peristiwa yang didapat misalnya; tidak ada kendaraan yang melalui
tikungan itu selama satu jam, lebih daritiga kendaraan melalui tikungan salama satu
jam,dsb.
Untuk menyatakan peristiwa digunakan huruf-huruf besar A, B, C, baik
disertai indeks ataupun tidak. Misalnya : A berarti tidak ada kendaraan yang melalui
tikungan selama satu jam, B berarti ada 10 kendaraan yang melalui tikungan selama
satu jam, dan sebagainya. Jadi dua peristiwa dinamakan saling ekslusif atau saling
asing jika terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya yang lain.

Contoh

Mata uang logam kita mempunyai dua sisi yang berlainan. Kita sebut saja
sisi A dan sisi B. kita lakukan undian dengan sebuah sisi mata uang lalu
perhatikan sisi mana yang nampak. Maka peristiwa-peristiwa sisi A
yangnampak dan sisi B yang nampak sebagai hasil undian dengan sebuah
mata uang merupakan dua peristiwa yang saling eksklusif

Menggunakan peristiwa, bagaimana peluang dapat dihitung ? Definisi klasik


untuk peluang berdasarkan peristiwa, misalkan sebuah peristiwa E dapat
terjadisebanyak n kali di antara N peristiwa yang salaing eksklusifdan masing-masing
terjadi dengan kesempatan yang sama,maka peluang peristiwa E terjadi adalah n/N
dandituliskan dalam bentuk P(E) = n/N
Jadi rumus peluang :
P (E) = n/N
P: Peluang
E: Event (Kejadian)
n: Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)
N: Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi
Contoh :

Ketika melakukan undian dengan sebuah mata uang,seluruh peristiwa N =


2, ialah muka G di atas dan muka Ydi atas, jika E = muka G di atas maka n
= 1, maka P(E) = P(muka G diatas) = P(G) = jelas bahwa juga P(G) =

P(Y) =.
Undian dengan sebuah dadu bermuka enammenghasilkan enam peristiwa
yang saling asing, jadi N = 6,jika E = muka bermata 4 di atas, maka n = 1,
maka peluangmuka bermata 4 di atas = P(E) = P(mata 4) = 1/6 ,
denganjalan yang sama didapat P (mata 1) = . = P(mata 6) = 1/6.3.
Sebuah kotak berisi 20 kelereng yang identik kecualiwarnanya. Terdapat 5
berwarna merah, 12 berwarna kuningdan sisanya berwarna hijau. Kelereng
dalam kotak itudiaduk baik-baik lalu diambil sebuah tanpa melihat
kedalam kotak, maka peluang mengambil kelereng berwarnamerah = 5/20
= 0,25; berwarna kuning 12/20 = 0,6 danberwarna hijau = 3/20 = 0,15.

Definisi dimuka bersifat samar-samar karena ada perkataan :

Masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama, yangnampaknya


sinonim dengan pengertian peluang yang sama. Jadidefinisi dimuka bersifat sirkuler,
karena seolah olahmendefinisikan peluang menggunakan istilah itu sendiri.Karenanya
definisi peluang empirik sering digunakan.
Definisi : Kita perhatikan frekuensi relatif tentang terjadinyasebuah peristiwa
untuk sejumlah pengamatan. Maka peluangperistiwa itu adalah limit dari frekuensi
relatif apabila jumlahpengamatan diperbesar sampai tak hingga banyaknya.
Contoh:

Lakukan undian dengan sebuah mata uang yang homogen 1.000kali;


didapat muka G sebanyak 519 kali, maka frekuensi relatifmuka G = 0,519.
sekarang lakukan 2.000 kali dimana didapat muka G = sebanyak 1.020
maka frekuensi relatifnya = 0,510; jikadilakukan 5.000 kali dimana muka
G terdapat 2.530, maka frekuensi relatifnya 0,506, jika proses
demikianditeruskan, nilai frekuensi relatif lambat laun makin dekatke
sebuah bilangan yang merupakan peluang untuk muka G, dalam hal ini

bilangan tersebut adalah 0,5.2.


Produksi semacam barang diperiksa 500 dan terdapat yangrusak 22.
frekuensi relatif kerusakan produksi = 0,044.selanjutnya periksa 2.000
dimana terdapat yang rusak 82,frekuensi relatifnya = 0,041. Bilangan yang
didapatmerupakan peluang kerusakan barang yang diproduksi,misalkan
0,04. hal ini sering pula dikatakan bahwa kerusakan hasil produksi 4 %.
Artinya dalam proses produksi yang cukup lama dengan kondisi yang
sama maka dari setiap 100 barang yang dihasilkan terdapat 4 kerusakan.

C. Beberapa aturan peluang


Dari definisi klasik kita dapat bahwa untuk peristiwa E,
P(E) = n/N, dimana paling kecil n = 0, yakni dalam peristiwa E tidak ada dan
paling besar n = N, yakni dalam hal semua yang terjadi merupakan peristiwa E; Jadi
didapat batas-batas peluang 0 P(E) 1.
Jika P(E) = 0 maka diartikan peristiwa E pasti tidak terjadi
Jika P(E) = 1 maka diartikan peristiwa E pasti terjadi.
Jika P(E) = mendekati sekali 0 maka pikatakan praktis tidak terjadi.
Jika P(E) = mendekati sekali 1 maka dikatakan praktis peristiwa E terjadi.
Selanjutnya dari definisi bahwa P(E) = n/N, Jika menyatakan bukan
peristiwa E, maka di dapat :
P() = 1 P(E) atau berlaku hubungan P(E) + P() = 1. Peristiwa E dan dikatakan
saling berkomplemen.

Contoh :
Kalau peluang mendapatkan hadiah 0,61 maka peluang tidak mendapatkan
hadiah 0,39.
Untuk dua peristiwa atau lebih akan terjadi empat buah hubungan yakni:
1. Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif dihubungkan dengan kata atau hal ini
berlaku aturan :
P(E1 atau E2 atau atau Ek ) = P(E1) + P(E2) + + P(Ek)
Contoh :
enam peristiwa pada mata dadu, P(mata 1) =P(mata 2) = = P(mata 6) =
1/6 maka P(mata 1 atau mata2 atau atau mata 6) = 1
2. Hubungan bersyarat, dua peristiwa dikatakan mempunyai hubungan syarat jika
peristiwa yang satu menjadi syarat peristiwa yang lainnya, kita tulis A | B untuk
menyatakan

peristiwa A terjadi

dengan

didahului

terjadinya

peristiwa

B.Peluangnya ditulis P (A | B) disebut peluang bersyarat untuk terjadinya


peristiwa A dengan syarat B.
3. Peristiwaperistiwa bebas atau independen jika terjadinya atau tidak terjadinya
peristiwa B tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa A, maka A dan B disebut
peristiwaperistiwa bebas atau independen. Maka peluangnya dinyatakan dalam
peluang bersyarat diperoleh:
P (A dan B) = P (B) . P (A | B)
Jika A dan B independen maka :P (A | B) = P (A),
Maka P (A dan B) = P (A) . P (B)
Untuk K buah peristiwa E1 , E2 , , Ek yang independenrumusnya
adalah :P(E1 dan E2 dan dan Ek ) = P(E1 ) . P(E2 ) P(Ek )4.
4. Hubungan inklusif, untuk dua peristiwa A dan B yangmempunyai hubungan
inklusif . Berlaku hubungan atau A atauB atau kedua duanya terjadi dan untuk ini
berlaku :P(A dan atau B) = P(A) + P(B) P(A dan B).
Contoh :

Tumpukan kartu bridge ada 52 terdiri atas 4 macam :spade, heart, diamond
dan club, tiap macam terdiri atas 13 kartu,jelas bahwa peluang menarik
spade, menarik heart, menarikdiamond dan menarik club dari tumpukan
kartu itu masing-masing = 0,25. Misalkan E = menarik kartu A dari
tumpukan itudan F = menarik kartu spade. Maka E dan F 2 peristiwa yang
saling tidak eksklusif, karena kita dapat menarik kartu A dari spade
maka :P (E dan Atau F) = P(E) + P(F) P(E dan F)= 4/52 + 13/52 1/52 =
4/13.

D. EKSPEKTASI
Misalkan kita mempunyai sebuah eksperimen yang menghasilkan k buah
peristiwa dapat terjadi. Peluang terjadinya setiap peristiwa masing-masing p1, p2, ,
pk dan untuk tiap peristiwa dengan peluang tersebut terdapat satuan-satuan d1, d2,
, dk . Satuan satuan ini bisa nol,positif atau negatif dan tentulah p1 + p2 + + pk
= 1 maka ekspektasi ekperimen itu adalah ditulis didefinisikan sebagai berikut :
= p1.d1 + d2.p2 + + dk .pk
=x pi . di
Contoh :
Si A dan si B bertaruh dengan melakukan undian menggunakan sebuah
mata uang. Jika dalamundian itu nampak sisi X, si A membayar kepada si
B sebanyak Rp 5,-. Jika yang nampak sisi Z, si B membayar Rp 5,- kepada
si A. dari permainan (eksperimen) ini, maka untuk siA menang Rp 5,dengan peluang kalah Rp 5,- dengan pekluang menang. Maka
ekspektasi taruhan itu adalah :
(untuk si A) = (Rp 5) + (- Rp 5) = Rp 0,-

Вам также может понравиться