Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu cara memenuhi fungsi
pendidikan nasional yang mana untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas, beriman dan percaya
kepada Tuhan yang Maha Esa.
Usaha yang nantinya dapat dilakukan oleh seorang pendidik yang berkualitas adalah
memahami bagaimana peserta didiknya.
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah subjek dan objek dari kegiatan pengajaran.
Kegiatan pengajaran akan tercapai bila peserta didik berusaha aktif untuk mencapainya.
Belajar-mengajar adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dan guru. Peranan
guru sebagai pembimbing mengacu pada banyaknya peserta didik yang bermasalah (Hamiyah
dan Jauhar, 2014:14).
Masing-masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang
lain. Peserta didik dapat dilihat dari perbedaan kemampuan masing-masing anak.
Perbedaan perilaku ini bisa dikarenakan perbedaan kemampuan.Perbedaan kemampuan
ini ada yang menganggap disebabkan oleh kemampuan manusia yang ditakdirkan tidak sama,
ada pula yang beranggapan karena perbedaan cara menyerap informasi dari suatu gejala
(Bangsawan, 2006:4). Atau dengan kata lain kecerdasan menjadi salah satu penyebab masingmasing peserta didik memiliki perbedaan. Entah pembawaan sejak lahir atau pendidikan serta
pengalaman.
Betapa tingginya nilai keberhasilan seorang pendidik, program pengajara yang dilakukan
secara baik dan sistematik tidak dapat berjalan dengan baik jika pendidik tidak mengetahui
bagaimana perkembangan peserta didik yang dihadapinya.
Oleh sebab itu, secara spesifik pendidik harus mengetahui bagaimana anak didiknya
secara mendalam. Perlu dilakukannya evaluasi terpusat dari bagaimana memahami dimensi,
tugas-tugas, tahapan perkembangan bahkan sampai pada problema peserta didik yang sering
terjadi.
Sebagai pedoman dalam pencapaian setiap kegiatan belajar-mengajar, pengajar
diwajibkan mampu merumuskan tujuan pembelajarannya serta memahami karakteristik perilaku
dan kemampuan peserta didiknya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa sajakah dimensi perkembangan peserta didik?


Apakah tugas-tugas perkembangan?
Apakah problema yang dapat mempengaruhi perkembangan?
Bagaimanakah perkembangan peserta didik dan praktik pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ialah sebagai berikut:
1.
2.
3.
didik.
4.

Untuk memaparkan dimensi perkembangan peserta didik.


Untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan.
Untuk memahami problem yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta
Untuk menjelaskan perkembangan peserta didik dan praktik pembelajaran.

.D. Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan ini adalah untuk menambah referensi mengenai mata kuliah
kewarganegaraan terkhusus Mata kuliah Hukum Adat dan bidang lain yang ingin mengaitnya
dengan topik yang diangkat dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Dimensi Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan manusia dapat dilihat dari multidimensi, baik fisik maupun nonfisik.
Perkembangan itu umumnya berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkelanjutan. Dan
untuk hal-hal yang bersifat nonfisik, bisa saja sifat perkembangannya berlangsung secara acak.
Dimensi-dimensi perkembangan individu, termasuk peserta didik dapat digolongkan menjadi :
1.
Perkembangan fisik. Perkembangan fisik individu mencakup aspek-aspek anatomis dan
fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantiatif pada struktur tulang, tinggi dan
berat badan, dan lain-lain. Misalnya konstraksi otot-otot, peredaran darah dan pernafasan,
persyarafan sekresi kelenjar, dan pencernaan. Perkembangan keduanya biasanya berjalan relatif
seirama.
2. Perkembangan perilaku psikomotorik. Perkembangan ini menuntut koordinasi
fungsional
antara sistem syaraf dan otot, serta fungsi-fungsi psikis.
3. Perkembangan bahasa. Manusia memiliki potensi dasar berbahasa, tergantung pada dimana
dia bermukim dan berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya.
4. Perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif sama dengan perkembangan kapasitas nalar
otak atau inteligensi. Dan perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa
remaja.
Banyak versi teoritis mengenai tahap perkembangan kemampuan berpikir atau kognitif
anak. Teori tahap perkembangan kognitif dikemukakan oleh psikolog Swiss, Jean Piaget (18961980). Menurut Piaget ada empat tahap perkembangan kognitif manusia :
a. Tahap sensorimotorik (sensorymotor stage), yang berlangsung sejak manusia
dilahirkan
sampai kira-kira berusia 2 tahun.
b. Tahap praoperasional (praoperational stage), yang berlangsung sejak kira-kira anak berusia
2-7 tahun.
c. Tahap operasional kongkrit (cuncrete operational stage), yang berlangsung kira-kira pada
usia 7-11 tahun.
d. Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terjadi antara usia 11-15 tahun
atau seusia sekolah menengah pertama hingga kelas bawah sekolah menengah atas.
5.
Perkembangan perilaku sosial. Manusia merupakan makhluk sosial, begitupula dalam
perilaku sosial tampak dalam peran yang ditampilkan, respon interpersoanal yang berkaitan
dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu lain ataun respon ekspresif yaitu ciri-ciri respon
interpersonal yang berkaitan dengan ekspresi diri, kebiasaan-kebiasaan yang khas dan
sebagainya.
6.
Perkembangan moralitas. Dalam tahap perkembangan moral ini adalah ukuran dari tinggi
atau rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya.
3

7.
Perkembangan bidang keagamaan. Manusia meyakini bahwa ada kekuatan yang Serba
Maha di luar dirinya. Sehingga inilah penghayatan dibidang keagamaan, dalam apapun agama
yang dianutnya.
8. Perkembangan konatif. Konatif merupakan perilaku yang berkaitan dengan motivasi atau
faktor penggerak perilaku yang berkaitan dengan motivasi atau faktor penggerak perilaku
seseorang yang bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya. Dan motivasi ini bisa bersumber dari
dorongan internal dan eksternal.
9. Perkembangan emosional. Dalam perkembangan emosional melibatkan banyak variabel,
seperti rangsangan yang menimbulkan emosi, perubahan fisiologis, suasana lingkungan, kondisi
kesehatan, ketersediaan kebutuhan, iklim interaksi dengan lingkungan dan orang lain.

B. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik


Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap, perilaku dan keterampilan idealnya.
Harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia perkembangannya. Tugas-tugas
perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor kematangan fisik, tuntutan kultural
kemasyarakatan. Cita-cita dan norma-norma agama. Di bawah ini dikemukakan Havighurat
(1948) mengenai tugas-tugas perkembangan. Selanjutnya, dikemukakan juga tugas-tugas
Perkembangan Peserta Didik Usia sekolah. Materinya dikembangkan dari berbagai sumber.
Adapun Periode Perkembangan dan Tugas-tugas Perkembangan:

N
o
1

Periode
Perkembangan

Tugas-tugas Perkembangan

Masa bayi dan kanak1.


Belajar berjalan pada usia 9.0-15.0 bulan.
kanak awal (0,0-6,0
2.
Belajar memakan makanan padat.
tahun)
3.
Belajar berbicara.
4.
Belajar mengenali perbedaan jenis kelamin.
5.
Mancapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
6.
Dll
Masa
kanak-kanak
1.
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya
berakhir
dan
anak sendiri sebagai makhluk biologis.
sekolah (6.0-12.0,usia
2.
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
SD/sederajat)
3.
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis
kelaminnya.
4.
Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
5.
Mengembangkan kata hati.
Masa Remaja (12.0 1.

Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman


21.0)
sebaya.
2.
Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.
3.
Menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif.
4.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
4

5.
6.

Masa dewasa awal

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

dewasa lainnya.
Mencapai perilaku yang bertanggungjawab secara sosial.
Memperoleh seperangkat nilai sitem etika sebagai Petunjuk
atau pembimbing dalam berperilaku.
Memilih pasangan.
Belajar hidup dengan pasangan.
Memulai hidup dengan pasangan.
Memelihara anak.
Mengelolah rumah tangga.
Mulai bekerja.
Menemukan suatu kelompok yang serasi.

Dari berbagai sumber, berikut ini juga dikembangkan tugas-tugas perkembangan anak
sejak usia prasekolah sampai dengan sekolah menengah atas. Pemahaman ini penting bagi guru
dalam rangka memberikan layanan pembelajaran dan bimbingan konseling/karier:

1.

Masa Usia Prasekolah

a. Menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.


b. Masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu atau masa oral (mulut) , karena
mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan
eksplorasi dan belajar.
c.
Belajar berjalan sehungga anak belajar menguasai ruang, mulaidari yang paling dekat
sampai yang paling jauh.
d.
Pembiasaan terhadap kebersihan.
e. Perkembangan rasa keindahan.

2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Masa Usia Sekolah


Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan dengan prestasi.
Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
Membandingkan dirinya dengan orang lain.
Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
Amat realitis, rasa ingin tahu dan ingin belajar.
Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus
sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.
Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi
sekolahnya.

3.

Tingkat SMP(Depdiknas,2003)

a.

g.

Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan
Yang Maha Esa.
Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik
dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
Mencapai pada hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
atau wanita.
Menatap nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas.
Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni.
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karier serta berperan dalam
kehidupan masyarakat.
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai sebagai, anggota masyarakat dan minat manusia.

4.

Tingkat SMA/Sederajat(Depdiknas,2003)

a.
b.

Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya
sebagai pria atau wanita.
Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang besar.
Mengembangkan pengetahuan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program
kurikulum persiapan karier dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam
kehidupan masyarakat yang lebih luas.
Mencapai kematangan dalam pilihan karie
Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, intelectual dan ekonomi.

b.
c.
d.
e.
f.

c.
d.

e.
f.

C. Problema Peserta Didik


Problema yang dihadapi peserta didik atau anak usia sekolah esensinya sama dengan
anak-anak pada umumnya. Oleh karena mereka memiliki multiperhatian, sangat mungkin
masalah mereka lebih sedikit atau ssedikitnya dalam hal-hal tertentu berbeda dengan yang tidak
bersekolah. Masa usia sekolah, yang ketika mereka berada pada satuan pendidikan disebut
peserta didik, khususnya antara umur 12 tahun sampai dengan 18/20 tahun, atau disebut juga
masa remaja ditandai dengan adanya aneka perubahan.
Perubahan itu nampak pada dimensi fisik dan psikis, yang dapat menimbulkan
masalah tertentu bagi mereka yang sedang bersekolah.problema yang mungkin timbul pada diri
peserta didik atau masa sekolah disajikan berikut ini:

a.

Problema fisik dan motorik. Pada usia sekolah khususnya setelah anak menyelesaikan
sekolah dasar, ditandai dengan pertumbuhan fisik yang cepat. Kitaka perkembangan fisik dan
motorik ini tidak sesuai harapan, dan menimulkan rasa tidak puas dan kurang perca diri. Rasa
tidak puas bisa melahirkan tindakan anti-sosial, mencari-cari perhatia dan sebagainya.
Kematangan organ reproduksi pada masa usia sekolah, secara alami pasti membutuhkan
upaya pemuasan. Jika orang tua dan guru tidak memberi bimbigan serta norma-norma tidak
dimiliki, hal ini dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.
b.
Problema perkembangan kognitif dan bahasa. Ketika memasuki bangku sekolah, anak tidak
mampu atau tidak berkesempatan mengoptimasi perkembangan intelektual, sangat mungkin
potensi intelektuanya tidak akan berkembang optimal. Dengan serba keterbatasan yang ada,
bukan tidak mungkin potensi anak tidak berkembang, yang kemudian memuramkan masa
depannya atau menimbulkan frustasi.
c.
Problema perkembangan prilaku sosial, moralitas dan keagamaan. Pada usia sekolah
disebut pula sebagai masa kehausan sosial. Hal ini ditandai dengan timbulnya keinginan
bergaul dan diterima oleh anggota kelompoknya. Penolakan dari kelompok mereka dapat
menimbulkan frustasi dan terisolasi, bahkan merusak diri. Problem itu juga sering muncul
pada dimensi moralitas dan keagamaan. Karena pada usia ini mereka sangat rentah
kehilangan identitas.
d.
Problema perkembangan kepribadian dan emosional. Masa usia sekolah merupakan waktu
yang tepat untuk menemukan identitas dirinya. Usah menemukan identias ini dapat berupa
tindakan coba-coba, mengidentifikasikan diri, atau melakukan imitas. Anak yang gagal
menemukan identitasnya, kelak akan mengalami krisis identias, akan gagal menjasdi diri
sendiri. Usia ini pun kondisi emosionalnya msih sangat labil dan belum terkendali. Hal ini
dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya.

D. Perkembangan Peserta Didik dan Praktik Pembelajaran


Tidak cukup mudah bagi prikolog pedidikan, guru BP/BK, apa lagi guru pada umumnya
untuk memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan rentang usia
karakteristiknya. Beberapa implikasi perkembangan anal bagi praktik pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.

Implikasi Pralayanan

Guru harus memahami teori perkembangan peserta didik menurut rentang usia.
Guru harus memahami latar belakang siswa.
Guru harus mengenali nama-nama peserta didik.
Guru harus memahami esensi pelayanan individu peserta didik.
Guru harus bertindak impersonal, tanpa mendiskriminasi.
Guru tidak boleh berputus asa ketika berhadapan dengan peserta didik yang perilakunya
menyimpang.

Implikasi Layanan Pendidikan dan Pembelajaran

Guru dan orang tua harus berusaha menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan
psikis yang sebaik-baiknya bagi proses perkembangan peserta didik.
Layanan pendidikan kepada peserta didik oleh orang tua dan guru harus sesuai dengan
tingkat kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmaiah.
Tuntutan gerakan fisik kepada peserta didik harus disesuaikan dengan karakteristik khusus
dan kematangan jasmani peserta didik.
Guru hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan
rohani peserta didik dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
Orientasi dan tujuan pembelajaran harus mengarah ke multiranah, seperti kognitif, afektif
dan psikomotorik peserta didik.
Guru harus mengemas kegiatan yang memungkinkan peserta didiknya untuk mengalami
dunia realita

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

perkembangan manusia dapat dilihat dari multidimensi, baik fisik maupun nonfisik.
Dimensi-dimensi perkembangan individu, termasuk peserta didik dapat digolongkan menjadi:
perkembangan fisik, perkembangan perilaku psikomotorik, perkembangan bahasa,
perkembangan kognitif, perkembangan perilaku sosial, perkembangan moralitas, perkembangan
bidang keagamaan, perkembangan konatif dan perkembangan emosional.

Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap, perilaku dan keterampilan idealnya.


Harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia perkembangannya. Tugas-tugas
perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor kematangan fisik, tuntutan kultural
kemasyarakatan.

Problema yang dihadapi peserta didik atau anak usia sekolah esensinya sama dengan
anak-anak pada umumnya. Oleh karena mereka memiliki multiperhatian, sangat mungkin
masalah mereka lebih sedikit atau ssedikitnya dalam hal-hal tertentu berbeda dengan yang tidak
bersekolah. Masa usia sekolah, yang ketika mereka berada pada satuan pendidikan disebut
peserta didik, khususnya antara umur 12 tahun sampai dengan 18/20 tahun, atau disebut juga
masa remaja ditandai dengan adanya aneka perubahan.

B.

Saran

Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penulis masih perlu kritik
dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1.

Bagi remaja hendaknya mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan


baik. Sehingga bisa menerapkan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan sebaikbaiknya.

2.

Bagi orang tua dan , hendaknya mengontrol tugas-tugas perkembangan anak yang belum
diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta mengantarkan ke arah yang lebih
positif.

3.

Masyarakat hendaknya menjadi kontrol sosial bagi para remaja yang mengalami
degradasi moral

DAFTAR PUSTAKA
Ali Mohammad, dkk. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara
Rosmawati. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Pekanbaru : Universitas Riau
http://amriawan.blogspot.com/2010/07/pentingnya-pendidikan-karakter-di-usia.html
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-fisik-anak-usia-dini/
http://cahayamuslimah.com/blog/prinsip-prinsip-perkembangan-anak/
http://ruangpsikologi.com/perkembangan-moral-anak/
www.batikyogya.wordpress.com/2008/09/09/perkembangan-peserta-didik/
www.id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan/
www.infoanak.com/category/perkembangan-anak/
www.psikologianakindonesia.wordpress.com/category/perkembangan-anak/

10

11

Вам также может понравиться

  • Rahmi Jalan
    Rahmi Jalan
    Документ10 страниц
    Rahmi Jalan
    Sartika
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Siklus Hidroogi
    MAKALAH Siklus Hidroogi
    Документ12 страниц
    MAKALAH Siklus Hidroogi
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Rahmi Jalan
    Rahmi Jalan
    Документ10 страниц
    Rahmi Jalan
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Pegertian Dan Profil Tanah
    Pegertian Dan Profil Tanah
    Документ5 страниц
    Pegertian Dan Profil Tanah
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Bangunan Pelimpah
    Bangunan Pelimpah
    Документ21 страница
    Bangunan Pelimpah
    Hage Maru
    0% (1)
  • Hukum Meninggalkan Shalat
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Документ9 страниц
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Sartika
    Оценок пока нет
  • 2 - GRK Parabola&Melingkar
    2 - GRK Parabola&Melingkar
    Документ14 страниц
    2 - GRK Parabola&Melingkar
    anon_694566911
    Оценок пока нет
  • Makalah Psda
    Makalah Psda
    Документ16 страниц
    Makalah Psda
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Tugas Teknik Jalan Raya
    Tugas Teknik Jalan Raya
    Документ22 страницы
    Tugas Teknik Jalan Raya
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Baru
    Makalah Baru
    Документ12 страниц
    Makalah Baru
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Pegertian Tanah Dan Profil Tanah
    Pegertian Tanah Dan Profil Tanah
    Документ5 страниц
    Pegertian Tanah Dan Profil Tanah
    Sartika
    Оценок пока нет
  • SAVANA PADANG RUMPUT
    SAVANA PADANG RUMPUT
    Документ12 страниц
    SAVANA PADANG RUMPUT
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Hukum Meninggalkan Shalat
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Документ9 страниц
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Hukum Meninggalkan Shalat
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Документ9 страниц
    Hukum Meninggalkan Shalat
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Sistem Pankreas Dan Endokrin
    Sistem Pankreas Dan Endokrin
    Документ11 страниц
    Sistem Pankreas Dan Endokrin
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Filogenetik Molekuler PDF
    Makalah Filogenetik Molekuler PDF
    Документ9 страниц
    Makalah Filogenetik Molekuler PDF
    Putri Ani
    Оценок пока нет
  • Tugas Individu Irvan
    Tugas Individu Irvan
    Документ13 страниц
    Tugas Individu Irvan
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Skema Pengelompokan Jalan Benar
    Skema Pengelompokan Jalan Benar
    Документ5 страниц
    Skema Pengelompokan Jalan Benar
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Kelompok
    Makalah Kelompok
    Документ10 страниц
    Makalah Kelompok
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Dalipa
    Makalah Dalipa
    Документ13 страниц
    Makalah Dalipa
    Sartika
    Оценок пока нет
  • ID None PDF
    ID None PDF
    Документ14 страниц
    ID None PDF
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Dalipa
    Makalah Dalipa
    Документ13 страниц
    Makalah Dalipa
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Nama
    Nama
    Документ2 страницы
    Nama
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Dalipa
    Makalah Dalipa
    Документ13 страниц
    Makalah Dalipa
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Hasriani
    Hasriani
    Документ9 страниц
    Hasriani
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makalah Baru
    Makalah Baru
    Документ12 страниц
    Makalah Baru
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Nama
    Nama
    Документ2 страницы
    Nama
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok (Kelas C)
    Tugas Kelompok (Kelas C)
    Документ3 страницы
    Tugas Kelompok (Kelas C)
    Sartika
    Оценок пока нет
  • Makala H
    Makala H
    Документ1 страница
    Makala H
    Sartika
    Оценок пока нет