Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan
merupakan Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga
berperan sebagai pengemban Pancasila dan Universitas pembina di Indonesia Pada saat
didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18
Fakultas, satu sekolah Pascasarjana (S-2 dan S-3), dan satu Sekolah Vokasi. Universitas
Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus
Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada
terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah
Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan
dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaraka
Meski Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, tidak
menyurutkan minat semangat belajar bagi mahasiswa baru yang ada diberbagai daerah
dimana cabang UGM berdiri. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah
Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi.
Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Sehingga semua alumni dari UGM sangat bermanfaat jika terjun dikalangan masyarakat.
Tidak menutup kemungkinan, merekalah yang menjadi pemimpin di setiap kelompok
masyarakat.

B. Rumusan masalah
Bagaimana proses pengelolaan aset pada universitas gajah mada (UGM)?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atau sering dikenal dengan UGM adalah kampus
dedengkotnya jogja. Karena banyak guru guru besar yang lulusar dari universitas ini.
Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan
Universitas yang bersifat nasional. Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas, satu
sekolah Pascasarjana (S-2 dan S-3), dan satu Sekolah Vokasi. Universitas Gadjah Mada
termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta
B. Visi
Menjadi University Residence berkelas dunia yang memberikan kebanggaan kepada
pemangku kepentingan melalui pemberian kualitas layanan yang prima dan kegiatan yang
bernilai tambah kepada penghuni.
C. Misi

Mendukung terwujudnya Visi Universitas Gadjah Mada menjadi universitas riset


kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat dan dengan dijiwai Pancasila dan
mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa

Menjadi tempat hunian yang nyaman dan bernilai tambah bagi para pemangku
kepentingan

Menjadi tempat berkarya yang nyaman bagi karyawan yang bekerja didalamnya

D. Tujuan

Menciptakan komunitas pendidikan yang inklusif, berdasarkan pada adab,


kepercayaan, integritas, saling menghargai dan kebhinekaan dalam lingkungan yang
aman dan bersahabat;

Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang cerdas dan bernurani melalui
penyediaan program pendidikan yang jelas dan terfokus sehingga dapat menerapkan,
mengembangkan, memperkaya, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kebudayaan;

Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan


serta mengupayakan penerapannya untuk meningkatkan martabat dan kehidupan
masyarakat, dan memperkaya kebudayaan nasional;

Mendorong dan menguatkan pengembangan ilmu-ilmu yang telah ada, maupun ilmuilmu dan kajian baru dalam bidang monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin, demi
menjawab tantangan persoalan kehidupan yang makin kompleks;

Mendorong dan mendukung peran serta aktif sivitas akademika dalam pembangunan
dan pengabdian kepada masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan beradab sebagai
kekuatan moral yang mandiri;

Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, dan bekerjasama dengan


lembaga dan asosiasi profesi, sehingga lulusan dapat memperoleh keahlian pada
tingkat professional;

Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kepada bangsa, negara, dan dunia
melalui kolaborasi, kemitraan, dan kesempatan untuk pengayaan budaya dan
pendidikan berkelanjutan.

E. Strategi Pengelolaan Aset


1.perencanaan aset
Dalam PP 6 2006, perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah disusun dalam
rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
setelah memperhatikan ketersediaan barang milik negara/daerah yang ada, serta disusun
berdasarkan strandar barang, kebutuhan dan harga. Di UGM, perencanaan kebutuhan aset
tetap diusulkan dalam Draft Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT)
universitas dan/atau satuan/unit kerja yang ada. Namun, belum ada sistem perencanaan
kebutuhan BMN tersendiri yang terpisah dari kebutuhan anggarannya.
2.pengadaan aset
Pengadaan barang milik negara/daerah menurut PP 6 tahun 2006 dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak
diskriminatif dan akuntabel dan disesuaikan dengan Perpres terkait (PP 54 Tahun 2010).
Dalam hal ini, UGM telah memenuhi prinsip-prinsip pengadaan yang baik dengan adanya
Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang
dikelola Subdit Logistik. Ini menunjukkan telah ada sebuah sistem yang terintegrasi
dengan baik untuk mengelola pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di UGM.Menurut
PP 38 tahun 2008, Jika BMN sudah tidak digunakan untuk untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi K/L, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib
menyerahkan tanah dan/atau bangunan tersebut ke pengelola barang. Dalam hal ini, UGM
menginduk kepada Kementerian pendidikan dan kebudayaan sehingga apabila barang
tidak digunakan lagi, harus dikembalikan kepada Kemendikbud. Khusus pengelolaan dan
pemeliharaan gedung-gedung di fakultas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab fakultas
masing-masing. Hanya saja, kalau fakultas tidak berkemampuan dalam perawatan jalan,
gedung dan taman, maka secara teknis bisa melapor ke Direktorat Pengelolaan dan
Pemeliharaan Aset UGM.

3.penggudangan aset
1. Unit Kerja mengoreksi status kondisi barang dalam SIMAK BMN sesuai dengan
kondisi nyata barang yang akan dikembalikan.
2. Unit Kerja memilah barang-barang yang akan dikembalikan sesuai kondisi (Baik,
Rusak Ringan, Rusak Berat).
3. Unit Kerja mengirimkan Surat Permohonan Pengembalian Barang, Daftar
Pengembalian Barang (DPB) berupa print out kondisi barang dari SIMAK BMN,
ke Dit Aset.
4. Direktur Aset mendisposisi Surat Permohonan Pengembalian Barang kepada Sie
IPP untuk memeriksa kelengkapan DPB.
5. Sie Inventarisasi Pendayagunaan dan Penghapusan (IPP) mengoreksi kelengkapan
DPB dan melakukan survey kondisi barang yang akan di kembalikan.
6. Apabila DPB tidak lengkap maka Dit Aset membuat surat jawaban untuk unit
kerja pemohon untuk dilengkapi.
7. Apabila DPB lengkap, Dit Aset membuat surat jawaban untuk unit kerja pemohon
agar mengirimkan barang ke Gudang UGM sesuai kondisi barang yang
dikembalikan (tidak dicampur antara kondisi baik, rusak ringan, rusak berat).
8. Unit kerja mengirim barang ke gudang UGM disertai Daftar Pengembalian
Barang (DPB) berupa form mutasi barang inventaris (F-01), selanjutnya pengurus
barang unit kerja melakukan transaksi transfer keluar di SIMAK BMN
9. Gudang UGM menerima barang, menandatangani DPB/ form mutasi barang
inventaris (F-01), dan mengentry kan pada akun PPB/ Gudang di SIMAK BMN
pada transaksi transfer masuk.
10. Kasubdit Sarana menandatangani DPB/ form mutasi barang inventaris (F-01) dan
mengirim salinan DPB/ form mutasi barang inventaris (F-01) ke Pengurus Barang
Universitas, Pengurus barang unit kerja, Koordinator Gudang UGM
4. Kodifikasi aset
Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiap barang inventaris milik
universitas gajah mada yang menyatakan kode lokasi dan kode barang.Tujuan pemberian
kodefikasi adalah untuk mengamankan dan memberikan kejelasan status kepemilikan dan
status penggunaan barang pada masing-masing pengguna.
5.Optimalisasi aset
Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan
untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal, dan ekonomi
yang dimiliki aset tersebut. Pada tahap ini aset-aset yang dimiliki universitas gajah mada

yang bernilai jual tinggi bila di kelola dengan baik diidentifikasi dan dikelompokkan
berdasarkan potensi dari aset tersebut.dari sudut pandang organisasi hrus memperhatikan
tiga faktor yaitu perencanaan, pembangunan dan pengelolaan sebagai kesatuan proses.
pemanfaatan aset adalah hubungan antara kegunaan layanan dan imbalan keuntungan.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa optimalisasi aset merupakan
pengoptimalan pemanfaatan dari sebuah aset dimana dapat menghasilkan manfaat yang
lebih atau juga mendatangkan pendapatan.
6. sumber daya manusia (sdm) dalam penanganan aset
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi.
Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia. Begitu pula dalam pelaksanaan misinya maka dikelola dan diurus
oleh manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor yang sangat strategis dalam
semua kegiatan organisasi. Agar dapat mengatur dan mengurus sumber daya manusia
berdasarkan visi organisasi sehingga tujuan organisasi tercapai maka dibutuhkan ilmu,
metoda dan pendekatan pengelolaan sumber daya manusia atau yang sering disebut
dengan manajemen sumber daya manusia. Ini berarti bahwa manajemen sumber daya
manusia juga menjadi bagian dari ilmu manajemen (management science) yang mengacu
kepada fungsi manajemen yang dalam pelaksanaannya meliputi proses-proses
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Peran sumber
daya manusia dari waktu ke waktu akan semakin strategis terhadap perkembangan dan
dinamika organisasi, seperti yang diungkapkan oleh (Foulkes, 1975).
7.penilaian aset
Penilaian Aset diartikan sebagai proses penilaian seorang penilai dalam memberikan
suatu opini nilai suatu aset baik berwujud maupun tidak berwujud, berdasarkan hasil
analisa terhadap fakta-fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode dan
prinsip-prinsip penilaian yang berlaku pada saat tertentu.
8. penghapusan aset
Menurut PP 38 tahun 2008, Pengahapusan BMN dapat dilakukan dari daftar barang
pengguna dan/atau kuasa pengguna; dan penghapusan dari daftar. Pembedaannya
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, UGM tidak
diperkenankanMenurut PP 38 tahun 2008, Kuasa pengguna (UGM) hanya dapat
mengajukan usulan pemindahtanganan karena pengelola barang atau pengguna barang
(atas persetujuan pengelola barang) yang telah disetujui DPR atau Presiden, yang dapat
melakukan pemindahtanganan. Dalam hal ini, Seksi Inventarisasi, Pendayagunaan dan
Penghapusan berkewajiban memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penghapusan
barang inventaris.
9. Sistim informasi aset

Palawa UGM adalah layanan yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk
mengakses data-data akademik secara online, meliputi Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu
Hasil Studi (KHS), Transkrip Nilai, Riwayat Registrasi, Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa
(EDoM), Mata Kuliah yang ditawarkan , Bimbingan Akademik serta Informasi lainnya yang
terkait dengan UGM. Akun yang dipergunakan untuk mengakses Palawa UGM bagi
mahasiswa adalah Nomor Induk Universitas (NIU) adalah bagian dari NIM (Nomor Induk
Mahasiswa) yang menunjukkan urutan registrasi di tingkat universitas, dengan password
yang diterima setelah registrasi. Username dan password ini berlaku selama mahasiswa
tersebut menempuh pendidikan di UGM.
Isian Rencana Studi (IRS/KRS) dilakukan oleh mahasiswa berdasarkan mata kuliah yang
ditawarkan pada semester tersebut dengan mengacu pada batas maksimum pengambilan
SKS. Persetujuan Isian Rencana Studi (IRS/KRS) dilakukan oleh Dosen Pembimbing
Akademik (PA), jika IRS belum disetujui Dosen PA secara online, maka mahasiswa tersebut
dianggap tidak mengambil kelas tersebut/ tidak muncul pada presensi kelas.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan
antara pengelolaan aset menurut PP 38 tahun 2008 dengan penerapan di Universitas Gajah
Mada. Namun begitu secara umum aspek-aspek pengelolaan BMN telah dilaksanakan oleh
UGM. Terkait ke depannya, sebaiknya pemerintah membuat petunjuk teknis yang mengatur
kerangka pengelolaan BMN di BLU bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan secara umum
masalah dan situasi yang dihadapi mengandung sejumlah kemiripan. Dengan standarisasi
tersebut, diharapkan pengelolaan BMN pada BLU bidang pendidikan dapat lebih optimal
dengan fleksibilitasnya, namun tetap patuh pada kerangka pengelolaan BMN utamanyaPada
bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan yang ditarik dari pembahasan yang
telah disajikan pada bab sebelumnya. Selain kesimpulan, pada bab ini penulis akan
memberikan saran berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik dan diharapkan dapat menjadi
solusi dari permasalahan yang dialami instansi.

Вам также может понравиться