Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
R
DENGAN RADIKULOPATI DI RUANG XIII/CAKRA BUANA
RSU TK.II DUSTIRA CIMAHI
A; PENGKAJIAN
- Tanggal masuk
- Tanggal pengkajian
- No register
- Diagnosa Medis
: 26 Oktober 2016
: 27 Oktober 2016
: 047340
: RADIKULOPATI
1; Identitas Klien
Nama
: Ny. R
Jenis klamin
: Perempuan
Usia
: 29 Tahun
Pendidikan terakhir
: D3
Pekerjaan
: IRT
Status perkawinan
: Menikah
Suku bangsa
: Sunda / Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Asrama Yon Zipur 3 Jl. Dayeuh Kolot
Penanggung jawab klien
Nama
: Tn. D
Pekerjaan
: TNI AD
Alamat
: Asrama Yon Zipur 3 Jl. Dayeuh Kolot
Hubungan dengan klien : Suami
2; Riwayat Kesehatan
a; Keluhan Utama
:
Nyeri
b; Riwayat Penyakit Sekarang:
Saat dikaji
:
Pasien mengeluh nyeri, nyeri yang dirasa terus menerus, nyeri terasa dari pinggang
menjalar kebokong, paha sebelah kanan hingga telapak kaki kanan. Nyeri lebih terasa
jika digerakaan/berjalan, dan berkurang jika diistirahatkan. Skala nyeri pasien 6
dengan skala 1-10
c; Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa alasan beliau masuk rumah sakit karena mengangkat beban
berlebih dengan cara yang salah, lalu pasien mengalami nyeri pada bagian punggung,
setelah 3 hari nyeri dirasa menjalar ke bokong, paha, betis hingga telapak kaki.
d; Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mengidap penyakit DM,
Hipertensi, dan penyakit-penyakit genetik lainnya.
3; Riwayat Psikososial-Spiritual
a; Support system : Keluarga selalu mendukung pasien dalam melakukan aktivitas.
Dukungan yang diberikan berupa materil dan imateril. Ketika sakit pun keluarga
selalu terlihat menemani pasien saat dirawat dirumah sakit.
b; Komunikasi
: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien selalu berinteraksi
dengan keluarga dan tetangga dengan cara mengobrol atau berdiskusi serta aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan warga sekitar dan mesjid. Ketika sakit pasien hanya
berkomunikasi dengan keluarga yang sedang menunggu serta petugas kesehatan yang
sedang bertugas pada pasien.
c;
System nilai kepercayaan: Pasien mengatakan percaya pada para petugas kesehatan
dalam menjalankan tugas terkait kesembuhannya. Pasien juga mengatakan percaya
kepada Allah SWT bahwa penyakitnya ini merupakan cobaan dan akan disembuhkan
oleh-Nya.
d; Konsep diri
: Ideal diri: pasien berharap agar segera lekas sembuh. Gambaran
diri: pasien mengatakan wajar dengan tubuhnya yang membesar ini karena sudah
melahirkan 3 orang anak. Peran diri: pasien sadar bahwa pasien merupakan seorang
istri dan ibu bagi keluarganya namun saat sakit peran tersebut menjadi terganggu
karena tidak dapat merawat keluarga dan anaknya dengan maksimal. Identitas diri:
pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang ibu rumah tangga yang tegas, dan
ibu yang penyayang bagi anak-anaknya. Harga diri: pasien merasa belum puas
dengan hidupnya, pasien berharap dapat membimbing anak-anaknya hingga mampu
mandiri.
4; Lingkungan
1; Rumah
; Kebersihan : Bersih
; Polusi
: Hasil pembakaran dari dapur langsung ke jendela
; Bahaya
:2; Pekerjaan
; Kebersihan : ; Polusi
:; Bahaya
:5; Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
a; Pola Nutrisi
Sebelum masuk RS: Pasien mengatakan biasa makan melalui mulut menggunakan
sendok dan tangan. Frekuensi makan 3x1 porsi/hari dengan nafsu makan yang baik.
Pasien tidak melakukan diet tertentu. Pasien tidak ada alergi pada makanan.
Makanan yang pasien sukai adalah lalab, sambel, ikan-ikanan, tempe dan tahu.
Pasien kurang menyukai makanan modern seperti daging ayam tepung cepat saji,
burger dll. Berat badan pasien saat dirumah berkisar antara 50-53 kg.
Saat sakit: pasien mengatakan masih mampu makan melalui mulut dengan
menggunakan sendok meski dalam mempersiapkan makannya harus dibantu oleh
perawat ataupun keluarga. Frekuensi makan pasien 3xsetengah porsi/ hari dengan
nafsu makan baik. Tidak ada alergi pada makanan. Berat badan pasien 52kg
b; Pola Cairan
Sebelum masuk RS: pasien mengatakan biasa meminum air putih secara oral
dengan frekuensi 6-8x/hari atau 1500cc-2500cc/hari.
Saat sakit: pasien mengatakan minum air putih saja secara oral dengan frekuensi 67x/hari atau 1500cc-2000cc/hari. Terlihat terpasangnya cairan infus pada pasien
dengan jenis RL 500ml. 20x tpm.
c; Pola Eliminasi
BAK Sebelum masuk RS: pasien mengatakan buang air kecil di kamar mandi
frekuensi 3-4x/hari dengan jumlah output 1000cc/hari. Berwarna kuning jernih
tidak berbau menyengat dan tidak ada keluhan.
BAK saat sakit: pasien mengatakan buang air kecil di kamar mandi dibantu dengan
perawat/keluarga saat berjalan ke kamar mandi frekuensi 1-2x/hari dengan jumlah
d;
e;
f;
g;
h;
output 750cc/hari. Berwarna kuning jernih tidak berbau menyengat tidak ada
keluhan perkemihan
BAB Sebelum masuk RS: pasien mengatakan BAB di pagi hari dengan frekuensi
1x/hari. Warna kuning, tidak ada warna hitam/merah/darah, berbau normal,
konsistensi lembek, tidak cair, tidak susah keluar. Tidak menggunakan pencahar.
BAB saat sakit: pasien mengatakan pasien BAB dengan dibantu berjalan kekamar
mandinya. Frekuensi 1x/hari. Warna kuning, tidak ada warna hitam/merah/darah,
berbau normal, konsistensi lembekn dan cair, tidak susah keluar. Tidak
menggunakan pencahar.
Insensible Water Loss
IWL
=(10/15xBB)/24 jam
= (15x52)/24jam = 32,5cc/jam
IWL/24jam
=
32,5x24 = 780cc/24 jam
Pola Personal Hygiene
Sebelum masuk RS: pasien mengatakan mandi 2x/hari secara mandiri. Sikat gigi
2x/hari di pagi dan sore hari. Mencuci rambut 3x/minggu.
Saat sakit: pasien mandi dengan cara di waslap 1x/hari pagi hari dibantu oleh
keluarga. Sikat gigi 2x/hari di pagi dan sore hari dan belum pernah cuci rambut
selama di RS.
Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum masuk RS: pasien mengatakan tidur dimalam hari 4-6jam/hari dari jam 10
malam. Tidur siang biasanya dilakukan 1,5 jam/hari.
Saat sakit: pasien mengatakan sulit tidur di malam hari karena nyeri. Tidur biasanya
4-5jam/hari dari jam 10 malam. Tidur siang pasien ketika sakit 1-2jam/hari dan
biasanya terbangun karena harus makan/minum atau menerima tindakan medis.
Pola Aktivitas dan latihan
Sebelum masuk RS: pasien mengatakan tidak bekerja dan biasanya hanya
melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, jalan-jalan atau ngobrol, mengaji
dan berkebun bersama tetangga maupun keluarga serta mengantar anak kesekolah.
Pasien mengatakan berjalan-jalan merupakan olahraga yang dapat beliau lakukan di
pagi hari. Pasien mengatakan tidak ada keterbatasan dalam mandi, menggunakan
pakaian dan berhias.
Saat sakit: pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala karena nyeri
dan terdapat cairan infus yang terpasang pada tubuhnya. Pasien juga melakukan
peregangan atau ROM aktif yang dibantu oleh perawat maupun keluarganya. Pasien
mengatakan banyak keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena
keadaan nyeri dan terpasangnya cairan infus. Pasien juga mengatakan harus dibantu
dalam melakukan pemenuhan ADL dan menggunakan pakaian.
Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum masuk RS: pasien mengatakan bahwa dirinya tidak merokok, Pasien
mengatakan bukan pecandu minuman keras dan tidak mengkonsumsi jenis obatobatan tertentu yang dapat membahayakan bagi kesehatannya.
I; PENGKAJIAN FISIK
1; Pemeriksaan Umum
a; Kesadaran
: Compos Mentis
b; Tekanan darah : 120/80 mmHg
c; Nadi
: 80x/menit
d; Pernafasan
: 20x/menit
e; Suhu
: 36,5 derajat celcius
f; TB/BB
: TB: 150 cm.
; Sebelum masuk RS
: 50 Kg 53 Kg
; Saat dirawat di RS
: 52 Kg
2; Pemeriksaan Fisik Per System
a; Sistem Penglihatan
Posisi mata simetris, kelopak mata dapat berkedip secara normal, pergerakan
bola mata dapat bergerak keatas, kebawah, kekanan, kekiri dan memutar. Kornea
bening, pupil normal bereaksi pada cahaya. Lapang pandang normal. Ketajaman
pengelihatan tidak terganggu. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata untuk
membaca. Tidak ada tanda tanda peradangan.
b; Sistem Pendengaran
Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen berlebih, tidak terdapat
pengeluaran cairan pada telinga, fungsi pendengaran masih normal tidak memakai
alat bantu pendengaran. Hasil tes gesekan normal. Hasil tes webber tidak ada
lateralisasi, suara terdengar pada kedua telinga atau terfokus pada tengah kepala.
Hasil tes rinne positif. Hasil tes swabbach normal.
c; Sistem wicara
Berbicara jelas dan lantang.
d; Sistem Pernafasan
Bentuk hidung normal, simetris kanan dan kiri, jalan nafas bersih, RR
20x/menit, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada batuk, tidak
menggunakan alat bantu nafas, tidak ada nyeri tekan pada hidung, posisi trakhea
di tengah, warna kulit dada sama dengan warna kulit lainnya, pengembangan dada
simetris, taktil fremitus 77 99 normal, perkusi dada normal, resonan. Bunyi
nafas normal, bronkhial diatas trakhea, vesikuler pada paru.
e; Sistem Kardiovaskuler
Interpretasi EKG menunjukkan bahwa pasien Sinus Rhythm. Konjungtiva
merah muda, Nadi 80x/menit irama teratur, denyut kuat, temperatur kulit hangat,
warna kulit normal, tidak ada pembesaran jantung. Tidak ada udem. Bunyi jantung
s1-s2 lub-dub. Tidak ada bunyi jantung tambahan CRT <2detik.
f; Sistem Neurologi
Glascow Coma Scale 15 Eye 4, Motorik 6, Verbal 5, tidak ada tanda
peningkatan tekanan intra kranial, pemeriksaan Neurologis N1 olfaktori: normal,
dapat mencium bau-bauan dengan normal. N2 Optikus: pasien menggunakan
kacamata plus untuk membaca, lapang pandang normal. N3 Okulomotorikus:
normal dapat menggerakan bola mata, pupil berespon terhadap cahaya. N4
Trochealis: Normal, dapat menggerakan mata ke dalam dan kebawah. N5
trigeminus: normal, dapat menggerakan rahang kesegala sisi, sensasi wajah
normal/terasa, refleks berkedip normal. N6 Abdusen: normal deviasi mata ke
lateral normal. N7 Fasialis: ekspresi normal, dapat tersenyum, mengangkat lais
mata, menutup kelopak mata dengan tahanan. N8 Verstibulocochlearis: tes
pendengaran normal. N9 Glosofaringeus: normal, dapat merasakan garam, gula
dan kopi. N10 Vagus: Refleks menelan dan muntar normal. N11 Aksesorius:
terdapat gangguan. Dapat menggerakan bagian tubuh yang dapat digerakan dengan
otot namun terasa nyeri saat menggerakan bagian kaki. Dapat menahan tahanan
pada otot namun pada bagian kaki hanya dapat menahan tahanan yang ringan,
dapat menggerakan jari kaki. N12 Hipoglosus: tidak ada pembesaran lidah,
pergerakan lidah normal, tidak ada denyutan pada lidah.
g;
h;
i;
j;
k;
l; Sistem Muskuloskeletal
Ada keterbatasan gerak, ada sakit pada tulang sendi, tidak ada tanda-tanda
fraktur, klien mengatakan belum pernah patah tulang. Pasien mengeluh nyeri
terasa dari pinggang menjalar kebokong, paha sebelah kanan hingga telapak kaki
kanan Kekuatan tonus otot tangan kanan: 5. Tangan kiri:5. Kaki kanan: 3. Kaki
kiri:5. Nyeri terasa saat bangun dan duduk di tempat tidur. Pasien juga mengatakan
tidak seimbang saat berjalan, berjalan dengan cara kaki kanan di geser atau
diangkat sedikit karena nyeri.
II; PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab tanggal 27-10-2016
NO
NAMA
HASIL
HEMATOLOGI
1
HEMOGLOBIN 13,62
2
ERITROSIT
4,5
3
LEKOSIT
5,7
4
HEMATOKRIT 39,4
5
TROMBOSIT
311
DIABETES CITO
1
GULA DARAH87
PUASA
FUNGSI GINJAL
1
UREUM
14
2
CREATININ
0.5
3
ASAM URAT
5.5
SATUAN
g/dl
10^6/uL
10^6/uL
%
10^6/uL
mg/dl
mg/dl
mg/dl
RUJUKAN
KETERANGAN
13.0-18.0
4,0-5,5
4,0-10,0
38-51
150-450
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
<160
Normal
10-50
0,6-1,1
2,4-5,7
Normal
Tdk normal
Normal
LEMAK
1
2
3
4
Kolesterol total
Trigliserida
LDL Kolesterol
HDL Kolesterol
136
40
70
53
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
150-200
60-200
<115
>55
Normal
Tdk normal
Normal
Tidak normal
SYMPTOMS (S)
DS: pasien mengatakan
nyeri
pada
bagian
pinggang, bokong, kaki
kanan
DO: pasien terlihat
meringis ketika akan
duduk dan melakukan
pemenuhan ADL, Nyeri
berskala 6. Dari skala 110.
Pasien
terlihat
ETIOLOGY (E)
PROBLEM
(P)
Nyeri
Proses degeneratif
V
Kehilangan protein
V
Kandungan air menurun
V
Stress okupasi
V
HNP
V
Nukleus pulposus terdorong
V
Ujung saraf spinal tertekan
V
nyeri
Proses degeneratif
Gangguan
V
mobilitas fisik
Kehilangan protein
V
Kandungan air menurun
V
Stress okupasi
V
HNP
V
Nukleus pulposus terdorong
V
Ujung saraf spinal tertekan
V
Nyeri
V
Gangguan mobilitas fisik
Proses degeneratif
Resiko cedera
V
Kehilangan protein
V
Kandungan air menurun
V;
V
Stress okupasi
V
HNP
V
Nukleus pulposus terdorong
V
Ujung saraf spinal tertekan
V
Penurunan kerja refleks
V
Resiko cedera
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1; Nyeri berhubungan dengan masalah muskoloskeletal.
2; Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, spasme otot dan berkurangnya
kelenturan.
3; Resiko cedera berhubungan dengan menurunnya keseimbangan tubuh.
: Ny. R
: R. Cakra buana
: 047340
Diagnosa
Tujuan dan
Tindakan
Keperawatan
Kriteria Hasil
Rasional
(Operasional)
& Data penunjang
(SMART)
1 DS: pasien mengatakanTupan: nyeri hilang 1. observasi ttv 1. peningkatan ttv
nyeri
pada
bagian
dapat menjadi
pinggang, bokong, kakiTupen: Setelah
acuan dalam
kanan
dilakukan asuhan
identifikasi
keperawatan
DO: pasien terlihatselama 2x24 jam 2.kaji skala nyeri, 2.keadaan nyeri
meringis ketika akannyeri dapat teratasi durasi, frekuensi menjadi acuan data
duduk dan melakukandengan kriteria
dalam menentukan
pemenuhan ADL, Nyerihasil :
intervensi
berskala 6. Dari skala 1--nyeri berkurang
selanjutnya
10.
-nyeri dapat dapat 3. ajarkan pasien 3.membantu
dikontrol
teknik relaksasi mengurangi rasa
-pasien tampak
nyeri
rileks
4. berikan
-pasien tidak
lingkungan yang 4. lingkungan yang
terlihat meringis nyaman
nyaman dapat
atau memegang
memberikan rasa
bagian yang nyeri
rileks untuk
mengurangi rasa
nyeri
No
5. berikan
5. tindakan kep.
kompres hangat dalam mengurangi
rasa nyeri
6. kolaborasi
6. untuk
dalam pemberian mengurangi/
analgetik
Menghilangkan
rasa nyeri
2 DS: pasien mengatakanTupan: mampu
1. Ajarkan dan
sakit jika bergerak.
melaksanakan
pantau pasien
aktivitas fisik
dalam hal
DO: pasien terlihatsesuai dengan
penggunaan alat
lemas, saat bangun darikemampuannya. bantu
tidurnya pasien terlihat
meringis
danTupen: Setelah
memegang pinggang. dilakukan tindakan 2. ajarkan dan
keperawatan 2x24 dukung pasien
jam,
dalam latihan
pasien akan
ROM aktif dan
menunjukkan
pasif
peningkatan
mobilitas optimal.
Kriteria hasil :
- tidak terjadi
kontraktur sendi
-bertambahnya
kekuatan otot
- melakukan
pergerakkan dan
perpindahan.
- pasien
menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas.
3 DS: pasien mengatakanSetelah dilakukan 1. tingkatkan
tidak seimbang jikaasuhan
keamanan
berjalan karena nyeri keperawatan
disekitar pasien
selama 3x24 jam ,
DO: Pasien terlihatpasien tidak
selalu berbaring di tmptterjatuh dengan
2. bantu setiap
tdr
kriteria hasil :
aktifitas pasien
Pasien terlihat selalu-pasien tidak
dibantu
dalamcedera
melakukan aktivitas
3. berikan
pengetahuan
pada keluarga
pasien terkait
pasien dengan
resiko cedera
1. menilai batasan
kemampuan
aktivitas optimal
2. mempertahankan
dan atau
meningkatkan
kekuatan
ketahanan otot
1. mengurangi
kemungkinan
resiko cedera pada
pasien
2. memastikan
setiap aktifitas
pasien dapat
terpantau.
3. meningkatkan
pengetahuan
keluarga ttg resiko
cedera
VII;
Tanggal
No
Dx.
Kep
1
Tindakan
(Respon Subjektif/RS &
Objektif/RO atau Hasil)
1. mengobservasi ttv
Rs: Ro: Td: 120/80 mmHg
Nadi: 80x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5 derajat celcius
2.mengkaji skala nyeri,
durasi, frekuensi
Rs: pasien mengatakan nyeri,
skala nyeri 6 dari 1-10.
Ro: pasien terlihat meringis
ketika ingin bergerak
3. mengajarkan pasien teknik
relaksasi
Rs: pasien mengatakan
nyaman namun skala nyeri
masih 5
Ro: pasien terlihat dapat
melakukan teknik relaksasi
dengan benar
EVALUASI
Paraf
SOAP
Paraf
&
Tiap pergantian
&
Nama
dinas/SIP
Nama
S:
pasien
mengatakan
masih nyeri
O: pasien terlihat
tenang,
pasien
terlihat
dapat
mengendalikan
rasa nyeri
A:
masalah
belum teratasi
P:
lanjutkan
intervensi
4. memberikan lingkungan
yang nyaman
Rs: pasien mengatakan posisi
tidur sudah nyaman
Ro: pasien terlihat nyaman
5. memberikan kompres
hangat
Rs: pasien mengatakan
nyaman
Ro: pasien terlihat nyaman
6. memberikan obat
-dexketoprofen pada cairan
RL 100ml (IV)
-atorvastatin (P.O)
1. mengajarkan dan
memantau pasien dalam hal
S:
pasien
mengatakan
1. meningkatkan keamanan
disekitar pasien
Rs: pasien mengatakan tidak
seimbang jika berjalan karena
nyeri
Ro: Pasien terlihat selalu
berbaring di tmpt tdr
2. membantu setiap aktifitas
pasien
Rs: pasien meminta tolong
dalam memenuhi
aktifitasnya, pasien merasa
senang.
Ro: pasien selalu meminta
tolong dalam melakukan
aktifitas kepada keluarga dan
perawat.
3. memberikan pengetahuan
pada keluarga pasien terkait
pasien dengan resiko cedera
Rs: keluarga mengatakan
mengerti
Ro: keluarga terlihat
mengimplementasikannya
seperti membantu disetiap
aktivitas pasien
mulai
bergerak
berani
O: pasien terlihat
memerlukan
bantuan
dari
orang lain untuk
bantuan,
pengawasan, dan
pengajaran
A:
masalah
teratasi
P:
hentikan
intervensi
S: pasien dan
keluarga pasien
mengerti
ttg
resiko cedera
O: pasien terlihat
tidak ragu dalam
meminta
pertolongan
untuk
beraktifitas.
Keluarga pasien
terlihat
dapat
membantu setiap
aktivitas
A:
masalah
belum teratasi
P:
lanjutkan
intervensi
1. mengobservasi ttv
Rs: Ro: Td: 120/70 mmHg
Nadi: 80x/menit
RR: 21x/menit
Suhu: 36,8 derajat celcius
2.mengkaji skala nyeri,
durasi, frekuensi
Rs: pasien mengatakan nyeri,
skala nyeri 4 dari 1-10.
Ro: pasien terlihat meringis
3. menganjurkan pasien
untuk terus melakukan teknik
relaksasi
Rs: pasien mengatakan
nyaman skala nyeri 3
Ro: pasien terlihat dapat
melakukan teknik relaksasi
dengan benar ketika sedang
melakukan aktivitas
S:
pasien
mengatakan
masih nyeri
O: pasien terlihat
tenang,
pasien
terlihat
dapat
mengendalikan
rasa nyeri
A:
masalah
belum teratasi
P:
lanjutkan
intervensi
4. memberikan lingkungan
yang nyaman
Rs: pasien mengatakan posisi
tidur sudah nyaman
Ro: pasien terlihat nyaman
5. memberikan kompres
hangat
Rs: pasien mengatakan
nyaman
Ro: pasien terlihat nyaman
6. memberikan obat
-dexketoprofen pada cairan
RL 100ml (IV)
-atorvastatin (P.O)
3
1. meningkatkan keamanan
disekitar pasien memastikan
pasien tidak memakai sendal
yang licin, lantai tidak licin
dan basah.
Rs: pasien mengatakan tidak
seimbang jika berjalan karena
nyeri
Ro: Pasien terlihat berbaring
di tmpt tdr
S: pasien dan
keluarga pasien
mengerti
ttg
resiko cedera
O: pasien terlihat
tidak ragu dalam
meminta
pertolongan
untuk
beraktifitas.
Keluarga pasien
terlihat
dapat
membantu setiap
aktivitas
A:
masalah
belum teratasi
P:
lanjutkan
intervensi
S:
pasien
mengatakan
nyeri berkurang
O: pasien terlihat
tenang,
pasien
terlihat
dapat
mengendalikan
rasa nyeri
A:
masalah
belum teratasi
P:
lanjutkan
intervensi
-atorvastatin (P.O)
3
1. meningkatkan keamanan
disekitar pasien memastikan
pasien tidak memakai sendal
yang licin, lantai tidak licin
dan basah.
Rs: pasien mengatakan sudah
dapat berjalan namun masih
sedikit nyeri.
Ro: Pasien terlihat sudah
melakukan aktivitas namun
masih dibantu.
2. membantu setiap aktifitas
pasien
Rs: pasien meminta tolong
dalam memenuhi
aktifitasnya, pasien merasa
senang.
Ro: pasien selalu meminta
tolong dalam melakukan
aktifitas kepada keluarga dan
perawat.
S: pasien dan
keluarga pasien
mengerti
ttg
resiko cedera
O: pasien terlihat
tidak ragu dalam
melakukan
aktivitas.
Keluarga pasien
terlihat
dapat
membantu setiap
aktivitas.
A:
masalah
teratasi
P:
hentikan
intervensi