Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok VI:
Riyan Setiawan Uki
Olis Sumalong
Een Huzainah
Zelin Yulistia
Yeni Susilawati
Indrawati Pamoras
A 241 13 064
A 241 13 155
A 241 13 013
A 241 13 072
A 241 13 120
A 241 13 034
Asisten:
Harianto Andi. M
PERCOBAAN V
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG
I.
TUJUAN
Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cembung.
II.
III.
DASAR TEORI
Cermin cembung mempunyai bagian-bagian yang terlihat seperti pada
Gambar di bawah ini. P adalah titik pusat kelengkungan cermin. O adalah titik
potong sumbu utama dengan cermin cembung. F adalah titik fokus cermin yang
berada di tengah-tengah antara titik P dan titik O. R adalah jari-jari kelengkungan
cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O dan f adalah jarak fokus cermin.
Jika bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari sebuah bola,
maka bentuk cermin cembung adalah bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk
cermin cembung pada gambar di atas. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan
kebalikan cermin cekung. Bagaimana pembentukan bayangan oleh cermin
cembung?
Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan
bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung.
Sinar-sinar istimewa itu ditunjukkan pada gambar di bawah ini, yaitu sebagai
berikut.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik fokus.
Berdasarkan gambar di atas maka dapat dilihat bahwa sifat bayangan yang
dihasilkan oleh cermin cembung adalah maya, tegak, dan diperkecil. Dari sifatsifat tersebut cermin cembung dimanfaatkan sebagai spoin pada kendaraan dan
sebagai alat keselamatan pengemudi pada tikungan jalan. Untuk menentukan jarak
tititk fokus, jarak bayangan dan jarak benda pada cernin cembung :
Hal yang harus di ingat ketika belajar cermin cembung adalah titik fokus
cermin cembung bernilai negatif (-). Perbesaran cermin cembung :
Keterangan :
M
= perbesaran bayangan
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Menyusun alat dan bahan seperti pada gambar berurutan sumber
cahaya, lensa, diafragma 5 celah, meja optic
2. Mengatur posisi sumber cahaya agar sinar datang pada garis celah
ketiga segaris/berimpit dengan sinar pantulnya.
3. Menandai setiap titik ujung sinar dengan pulpen lalu menggambar
jalannya sinar yang terjadi pada kertas HVS putih
V.
HASIL PENGAMATAN
VI.
PEMBAHASAN
Percobaan ini adalah percobaan peantulan cahaya pada cermin cembung.
Untuk mendapatkan hasil pengamatan dan data yang baik dilakukan percobaan
sesuai dengan prosedur kerja dengan menggunakan alat dan bahan seperti yang
tertera pada bagian alat dan bahan.
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil dan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Perpanjangan garis garis sinar pantul (dengan garis putus-putus) kea
rah belakang cermin cembung, sehingga berpotongan di suatu titik.
Titik perpotongan itu disebut titik focus.
2. Pada cermin cembung :
a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik focus.
DAFTAR PUSTAKA