Вы находитесь на странице: 1из 7

2

kebijakan yang mengatur tentang penyimpanan Berkas Rekam


Medis telah diatur dalam PERMENKES No.269 MENKES/PER/III/2008
pasal 7, bahwa sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas
yang diperlukan dalam rangka menyelenggarakan Rekam Medis.
kegiatan Rekam Medis dimulai pada saat saat diterimanya pasien
di Puskesmas, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis oleh
tenaga kesehatan seperti dokter atau perawat atau tenaga kesehatan lainnya
memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada pasien dilanjutkan
dengan pengolahan berkas Rekam Medis yang meliputi indeksing, koding
(pemberian kode penyakit berdasarkan ICD), assembling (perakitan berkas
Rekam Medis), pelaporan ( baik pelaporan intern maupun external),
kegiatan peminjaman dan penyimpanan rekam medis oleh pihak yang
berkenpentingan.
Upaya mendapatkan

informasi

yang

bermanfaat

untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas, perlu di dukung oleh


adanya fasilitas yang lengkap, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya
untuk menegakkandiagnosis yang tepat. Diagnosis digunakan untuk
membuat data statistic dan laporan. Apabila data penunjang diagnosis yang
ditulis tidak benar atau tidak lengkap, maka akan berpengaruh dalam
penentuan diagnosis.
instalasi Gawat Darurat merupakan suatu pelayanan terdepan
sebelum pasien mendapatkan pelayanan atau penunjang lain. Di
Puskesmas Kopo Kota Bandung sendiri sudah menggunakan system
komputerisasi dalam menunjang kegiatannya, dengan system informasi
tersebut dapat menghasilkan sebuah data yang lengkap dan akurat.

Memudahkan untuk Unit Rekam Medis dalam mendapatkan laporan yang


dibutuhkan serta memudahkan dalam memperoleh informasi. Ketepatan
dan keakuratan dalam kegiatan kodifikasi dan morbabilitas rawat jalan
(RL 4b) tergantung dari yang menangani rekam medis tersebut.
Di Puskesmas Kopo Kota Bandung dalam memberian kode
diagnose sebab luar untuk pasien kecelakan

belum dilakukan karena

adanya system informasi untuk pasien gawat darurat. Belum adanya


prosedur kodifikasi untuk pasien kecelakaan di instalasi gawat darurat dan
tidak lengkapnya pengisian rekam medis oleh dokter jaga instalasi gawat
darurat.
Berdasarkan permasalahan-permasalah tersebut, penulis tertarik
untuk memperdalam pemahaman mengenai pelaksanaan pelaporan
morbidilitas RL4b, maka dari itu dalam skripsi ini penulis mengambil
judul :
PERANCANGAN

INSTALASI

SISTEM

GAWAT

DARURAT

INFORMASI
DENGAN

MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DI PUSKESMAS


KOPO KOTA BANDUNG
1.2Pokok Permasalahan
Berdasarkan

latar

belakang

penelitian

maka

pokok

permasalahannya adalah ;
A. kendala yang sering terjadi dalam menyelesaikan laporan
morbiditas RL4b adalah tidak lengkapnya berkas yang diisi
oleh dokter jaga pada instalasi gawat darurat.

B. Dalam pembuatan laporan RL4b petugas pelaporan hanya


menyertakan kode diagnosa saja tanpa disertai kode sebab luar
sehingga menghambat pelaporan morbiditas RL4b.
C. tidak adanya system informasi di isntalasi gawat darurat,
sehingga menghambat dalam pengolahan data pelaporan
morbiditas RL4b.

1.3 Ruang Lingkup penelitian


Mengingat luasnya permasalahan serta keterbatasan waktu yang
tersedia, maka dalam penulisan skripsi ini perlu membatasi dalam
penulisan

dengan

berfokus

pada

masalah

prosedur

kodifikasi

menggunakan ICD-10 dan adanya perancangan system informasi


kodifikasi guna menunjang pelaporan morbiditas rawat jalan (RL4b).

1.4 Pertanyaan Penelitian


A. Bagaimana system pelaporan Isntalasi Gawat Darurat guna menunjang
data morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) di Puskesmas Kopo Kota
Bandung?
B. Bagaimana prosedur Instansi gawat Darurat dalam pengolahan data
morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) di Puskesmas Kopo Kota
Bandung?
C. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam menyelesaikan laporan
Instansi Gawat darurat guna menunjang data morbiditas pasien rawat
jalan di Puskesmas Kopo Kota Bandung?

D. Upaya apa saja yang sudah dilakukan Puskesmas Kopo Kota Bandung
dalam menyelesaikan laporan Instansi Gawat darurat guna menujang
data morbiditas pasien rawat jalan di Puskesmas Kopo Kota Bandung?

1.5 Tujuan Penelitian


A. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum system informasi Instansi Gawat Darurat
dalam pengolahan data morbiditas rawat jalan (RL4b) di Puskesmas
Kopo Kota Bandung, yang sedang berjalan.
B. Tujuan Khusus
1. Membuat Aplikasi Instalasi Gawat Darurat guna menunjang
pelaporan data morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) di Puskesmas
Kopo Kota Bandung.
2. Mengetahui Proses Instalasi Gawat Darurat dalam pengolahan data
morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) di Puskemas Kopo Kota
Bandung.
3. mengetahui perancangan system Instalasi Gawat Darurat dalam
pengolahan data morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) di Puskemas
Kopo Kota Bandung.
4. Mengetahui permasalahan yang ditemukan di Instalasi Gawat
Darurat dalam pengolahan data morbiditas pasien rawat jalan
(RL4b) yang sedang berjalan di Puskemas Kopo Kota Bandung.
5. Membuat sebuah aplikasi untuk system informasi di instalasi gawat
darurat.
1.6 Kegunaan Penelitian
Adapun laporan ini berguna untuk :
1. Penulis
a. Sebagai bahan pengembangan dan mengimplementasian ilmu di
bidang rekam medis khususnya dalam pengolahan data kodifikasi
diagnosa dan pembuatan laporan Instalasi Gawat Darurat guna
menunjang data morbiditas pasien rawat jalan.

b. Mengembangkan kemampuan secara nyata dan menambah


pengalaman serta mampu meningkatkan keterampilan sehingga
dapat terjun dalam dunia kerja.

2. Akademik
Sebagai tambahan informasi dan referensi yang bermanfaat dalam
menyumbang ilmu pengetahuan bagi mahasiswa khususnya dalam
bidang rekam medis guna menunjang kegiatan studi pustaka.
3. Puskesmas
Dapat dijadikan referensi dan masukan bagi Puskesmas untuk
meringankan permasalahan yang terjadi di unit rekam medis
khususnya pada bagian pengolahan data rawat jalan di Puskemas Kopo
Kota Bandung.
1.7 metode Penelitian
Menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif
yaitu penelitian yan dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan
dari variabel penelitian
1.8 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dan di hitung mulai tanggal
September 2013 s/d 31 Desember 2013 yang bertempat di Puskesmas
Kopo Kota Bandung. Dengan teknis pengambilan di sela waktu prakterk
kerja yang dimulai dari jam 07.00 s/d 14.00 WIB.

1.9 Sistematika Penulisan

untuk mempermudah dan memperjelas pembahasan, maka skripsi


ini disusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
pada permulaan bab ini penulis menguraikan bagian dasar yang
melatar belakangi pembuatan skripsi ini. pembuatan skripsi ini terdiri dari
Sembilan sub bab didalamnya.
BAB II LANDASAN TEORI
pada bagian ini di uraikan teori teori yang menunjang dan
digunakan dalam penulisan Skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
pada bab ini penulis menguraikan metode yang di gunakan selama
penelitian beserta teknik yang dilakukannya untuk mengumpulkan data.
Dalam bab ini juga penulis menguraikan mengenai metodologi perangkat
lunak.
BAB IV ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
dalam bab ini di uraikan secara garis besar system yang berjalan
selama ini sesuai dengan pokok pembahsan di Skripsi ini. dari uraian
system yang berjalan tersebut, maka dapat menyebutkan hal-hal yang
menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan melakukan perancangan
system informasi.
BAB V PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
perancangan dan membuatan menggunakan Diagram Aliran Data
(DAD) dan implementasi system menggunakan Mc. Visual Basic.Net
2010.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan hasil penelitian, sebagai
jawaban singkat atas pernyataan singkat yang dikemukaan dalam

identifikasi masalah yang disajikan supaya menjadi bahan perkembangan


dan pertimbangan.

Вам также может понравиться