Вы находитесь на странице: 1из 17

METODE PELAKSANAAN

Untuk
PENINGKATAN JALAN SIMPANG MAMBES SEI. MELAHAM
KABUPATEN MAHAKAM ULU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2016

PROGRAM

: PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN

KEGIATAN

: PENINGKATAN JALAN SIMPANG MAMBES SEI. MELAHAM

LOKASI

: KABUPATEN MAHAKAM ULU

TAHUN ANGGARAN : 2016


WAKTU PELAKSANAAN:

160 ( SERATUS ENAM PULUH ) HARI KALENDER

A. PENDAHULUAN
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi
sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang
efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing.
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun
untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi
lingkungan yang dihadapi
Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan keselamatan kerja
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Adapun lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
1) Divisi I. U M U M
1.1Mobilisasi dan Demobilisasi
1.2Pematokan dan Pengukuran
2) Divisi II. D R A I N A S E
2.2.1 Pasangan Batu dengan Mortar
2.3.5 Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang
3) Divisi III. PEKERJAAN TANAH
3.1.1 Galian Biasa
3.1.2 Galian Batu
3.2.1a Timbunan Biasa
3.3.1 Penyiapan Badan Jalan

4) Divisi V. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B
5) Divisi VII. STRUKTUR
7.6.6 Penyediaan Tiang Pancang Kayu Ulin Tanpa Pengawetan
7.6.13Pemancangan Tiang Pancang Kayu
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, maka Pihak Kontraktor akan menyiapkan
Personil / tenaga kerja yang memadai dan sesuai dengan keahliannya yang
terdiri dari :

a) Site Manajer
Seorang Sarjana Teknik Sipil ( S1 Teknik Sipil ) dengan pengalaman
minimal 14 tahun dan memiliki SKA Ahli Teknik Jalan Madya, Ahli K3
Konstruksi Madya, dan Ahli Manajemen Proyek Madya serta memiliki
KTP, NPWP dan Curiculum Vitae ( CV )
b) Safety Officer
Seorang Sarjana Teknik Sipil ( S1 Teknik Sipil ) dengan pengalaman
minimal 8 tahun dan memiliki SKA Ahli Teknik Jalan Madya dan Ahli
Sistim Manajemen Mutu Madya serta memiliki KTP, NPWP dan
Curiculum Vitae ( CV )
c) Pelaksana
Seorang Sarjana Teknik Sipil ( S1 Teknik Sipil ) dengan pengalaman
minimal 5 tahun dan memiliki SKA Ahli Teknik Jalan Madya dan Ahli
Sistim Manajemen Mutu Madya serta memiliki KTP, NPWP dan
Curiculum Vitae ( CV )
d) Pelaksana
Berpendidikan minimal STM dengan pengalaman minimal 5 tahun dan
memiliki SKT Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan serta memiliki KTP
dan Curiculum Vitae ( CV )
e) Pelaksana

Berpendidikan minimal STM/S1 dengan pengalaman minimal 5 tahun


dan memiliki SKT Juru Gambar / Drafter - Arsitek serta memiliki KTP
dan Curiculum Vitae ( CV )
f) Pelaksana
Seorang Sarjana dengan pengalaman minimal 5 tahun dan memiliki
SKA Ahli Keselamatan Jalan Muda serta memiliki KTP, NPWP dan
Curiculum Vitae ( CV )
g) Pelaksana
Seorang Sarjana dengan pengalaman minimal 5 tahun dan memiliki
SKA Ahli Sistim Manajemen Mutu serta memiliki KTP, NPWP dan
Curiculum Vitae ( CV )
h) Pelaksana
Seorang Sarjana dengan pengalaman minimal 8 tahun dan memiliki
SKA Ahli Pelaksana Jalan Madya serta Ahli Manajemen Proyek Madya
serta memiliki KTP, NPWP dan Curiculum Vitae ( CV )
i) Admin
Berpendidikan minimal SMA dengan pengalaman minimal 5 tahun
serta memiliki KTP dan Curiculum Vitae ( CV )

C. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


1. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini ditetapkan selama 160 ( seratus enam
puluh ) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
( SPMK )
2. Setelah diterimanya SPMK, selanjutnya dilakukan membuat jadwal
pelaksanaan yang berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang
direncanakan yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kontrak.
D. PERALATAN UTAMA YANG AKAN DIGUNAKAN
Kami akan menyiapkan / menyediakan perlatan utama yang akan digunakan
dalam kegiatan ini, untuk dapat memenuhi hasil kualitas pekerjaan yang
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Adapun alat-alat yang akan
digunakan dalam kegiatan ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Dump Truck sejumlah minimal 5 Unit


Concrete Mixer sejumlah 1 Unit
Stamper sejumlah 1 Unit
Buldozer sejumlah 2 Unit

5. Excavator sejumlah 5 Unit


6. Motor Grader sejumlah 1 Unit
7. Vibratory Roller sejumlah 1 Unit
8. Water Tanker sejumlah 1 Unit
9. Wheel Loader sejumlah 1 Unit
10.Xcentric Ripper sejumlah 1 Unit
11.Tandem Roller sejumlah 1 Unit
12.Survey Equipment sejumlah 1 Unit

E. METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan yang Kami sajikan ini bertujuan untuk memberikan
gambaran singkat mengenai urutan pekerjaan yang akan dikerjakan di
lapangan yang berdasarkan gambar rencana, jadwal kegiatan, serta kondisi
lapangan yang ada sehingga urutan metode pelaksanaan yang akan kami
sajikan adalah sebagai berikut :
1. U M U M
1.1Mobilisasi dan Demobilisasi
Volume
Peralatan
Material
Personil

:
:
:
:

1.00
Ls
Dump Truck dan alat bantu lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan
a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Mobilisasi akan diselesaikan dalam jangka waktu minimal 60
( enam puluh ) hari kalender terhitung mulai tanggal kerja yang
ditetapkan dalam SPMK, kecuali untuk penyediaan fasilitas dan
pelayanan pengendalian mutu yang harus diselesaikan dalam
waktu 45 hari.

Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan


semua peralatan yang diperlukan di lapangan. Mobilisasi akan
dilaksanakan secepatnya segera setelah SPMK dan Kontrak di
tanda tangani. Mobilisasi akan dilakukan secara bertahap yang
diawali dengan peralatan yang diperlukan pada pekerjaan awal
dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan
lainnya sesuai kebutuhan lapangan. Peralatan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga mampu melayani / mendukung
pelaksanaan pekerjaan. Selain mobilisasi peralatan juga
dilakukan mobillisasi personil dan perlengkapan kerja lainnya.

1.2Pematokan dan Pengukuran


Volume
Peralatan
bantu
Material
Personil

: 20
KM
: Survey Equipment, Theodolited, Waterpass dan alat
lainnya
: disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan
: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )

Lingkup Pekerjaan :
Yang menjadi lingkup pekerjaan pengukuran meliputi Traverse
Survey, Center Line Survey, Profile leveling cross section survey
and existing services survey pada lokasi yang menjadi lingkup
pekerjaan di bawah kontrak untuk persiapan pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut. Semua hasil pengukuran dan informasi
ketinggian harus di transfer dalam bentuk gambar dan
disampaikan ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk
mendapatkan persetujuan. Apabila hasil pengukuran dan
gambar sudah betul/akurat dan memuaskan maka Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis serta Kontraktor akan menanda

tangani gambar tersebut, dimana gambar tersebut harus


menjadi acuan pelaksanaan konstruksi.
Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan oleh personil yang
mendapat kendali langsung oleh tenaga ahli pengukuran dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
System koordinat X dan Y sesuai dengan gambar rencana
Diusahakan Terdapat beberapa Bench Marks di lokasi proyek
seperti yang terdapat pada gambar rencana yang dapat dipakai
sebagai acuan
Kontraktor menyampaikan proposal metoda pelaksanaan
pengukuran dimana metoda tersebut harus dilaksanakan
mengikuti standar internasional. Pelaksanaan pengukuran belum
dapat dimulai sebelum proposal metoda pelaksanaan tersebut
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
Semua ukuran dimulai dan berakhir pada bench mark yang
pertama.
Pengukuran jarak dilakukan dua kali. Rata-rata dari dua
pengukuran yang diambil sebagai ukuran jarak. Hal ini apabila
dua ukuran tersebut tidak berbeda melebihi dari toleransi
standard
Levelling survey dimulai dan berakhir pada bench mark yang
permanen
Kontraktor menyediakan patok dari kayu kaso ukuran 4-6 cm,
tinggi 200 cm atau sesuai kebutuhan, dicat warna putih dan
hitam, tiap satu km dibutuhkan 80 buah patok
Pengukuran dilakukan Kontraktor bersama Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis, dari mulai Sta. awal sampai Sta. akhir

2. DRAINASE
2.2.1 Pasangan Batu dengan Mortar
Volume
Peralatan

: 1.716,60M3
: Concrete Mixer dan alat bantu lainnya

Material

: Pasir Pasang, Batu, dan Semen

Personil

: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )

g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )


h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini mencakup pelapisan sisi atau dasar selokan dan
saluran air, dan pembuatan "apron" (lantai golak), lubang masuk
(entry pits) dan struktur saluran kecil lainnya dengan
menggunakan pasangan batu dengan mortar yang dibangun di
atas suatu dasar yang telah disiapkan memenuhi garis,
ketinggian dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Sebelum mulai digunakan setiap bahan batu yang diusulkan
untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar, Kami akan
mengajukan kepada Direksi Pekerjaan dua contoh batu yang
mewakili, masing-masing seberat 50 kg. Satu dari contoh batu
akan disimpan oleh Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama
periode Kontrak. Hanya batu yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar tidak akan dimulai
sebelum Direksi Pekerjaan menyetujui formasi yang telah
disiapkan untuk pelapisan.
Membuat Shop Drawing, Metode Kerja dan request
Melakukan pengukuran / pemasangan bouwplank serta
memasang rambu pengaman.
Melakukan penggalian / pemotongan sebagaimana diperlukan
secara manual dan diharuskan mengikuti garis dan kelandaian
yang ditunjuk pada gambar potongan memanjang dan sesuai
dengan profil type drainase
Material batu yang akan digunakan dibersihkan agar tidak
mengurangi kelekatan pada adukan campuran spesi.
Pemasangan batu mortar dilakukan secara manual dengan
menggunakan tenaga mandor, tukang dan pekerja dengan
bantuan alat bantu seperti sekop, pacul, sendok aduk, ember,
dan gerobak dorong serta alat tukang batu lainnya.
Menyiapkan landasan dari adukan semen dengan tebal minimal
3 cm untuk pemasangan batu sehingga permukaan batu selalu
tertanam pada adukan dengan kuat satu sama lainnya serta
bersinggungan untuk mendapatkan tebal yang disyaratkan.
Perapihan dan pembersihan lokasi
2.2.2 Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang
Volume
Peralatan

: 69,09
Ton
: Tamper dan alat bantu lainnya

Material
Porus dan
Personil

: Pipa Baja Gelombang/Gorong-gorong Baja, urugan


Timbunan Pilihan /Material Pilihan
: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Gorong-gorong Baja diterima dari distributor atau pemasok di
lokasi pekerjaan.
Sebelum diterima , pihak Direksi akan melakukan pemeriksaan
bahan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan atau cacat
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Dasar gorong-gorong digali sesuai dengan gambar rencana,
kemudian material backfill dipadatkan dengan menggunakan
tamper.
Sebelum gorong-gorong dipasang, dilakukan urugan porus
dengan ketebalan 0,15 m.
Pipa logam bergelombang (corrugated)/ Gorong-gorong baja
dapat dirakit di lokasi penempatannya atau dirakit di dalam
galian parit yang telah disiapkan.
Pipa logam bergelombang (corrugated) yang telah dirakit lebih
dahulu diturunkan ke tempatnya dengan tali baja (slings) yang
dapat diterima dan pipa tidak boleh terlalu panjang karena
dapat menyebabkan tertekuknya sambungan. Perhatian khusus
diberikan untuk menghindari kerusakan pada ujung pipa dan
kemungkinan jatuhnya pipa selama pengangkutan dan
pemasangan.
Semua pipa logam bergelombang (corrugated) yang telah dirakit
dibaut dengan tepat dan alur sambungan harus terpasang
dengan benar untuk menghindari adanya regangan yang
berlebihan
Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara
manual dengan menggunakan alat bantu
3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1 Galian Biasa

Volume
Peralatan

: 42.807,08
M3
: Excavator, Dump Truck dan alat bantu lainnya

Material
Personil

: : a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan
atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak.
Galian tanah biasa dilakukan dengan menggunakan alat berat
berupa excavator sampai batas lebar dan kedalaman yang
disyaratkan.
Sebelum melakukan penggalian, maka terlebih dahulu juru ukur
yang dibantu oleh sekelompok pekerja akan melakukan
pengukuran dan pematokan.
Tanah yang akan digali atau dipotong umumnya berada pada
bagian sisi jalan yang akan dikerjakan.
Setelah batas-batas galian dan kedalaman ditetapkan,
selanjutnya excavator akan melakukan penggalian
yang
kemudian hasil galian akan dituangkan ke dalam dump truck
untuk dibawa keluar lokasi pekerjaan.
Semua bahan galian tanah yang dapat dipakai dalam batasbatas dan lingkup kegiatan bilamana memungkinkan harus
digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau
penimbunan kembali.
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi
yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi
Pekerjaan dan mencakup pembuangan semua material/bahan
dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu
bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan
perkerasan lama.

3.1.2 Galian Batu


Volume
Peralatan
bantu lainnya

: 42.350 M3
: Xcentric Ripper, Excavator, Dump Truck dan alat

Material
Personil

: : a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan
atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak.
Galian tanah batu dilakukan dengan menggunakan alat berat
berupa Xcentric Ripper dan excavator sampai batas lebar dan
kedalaman yang disyaratkan.
Sebelum melakukan penggalian, maka terlebih dahulu juru ukur
yang dibantu oleh sekelompok pekerja akan melakukan
pengukuran dan pematokan.
Tanah yang akan digali atau dipotong umumnya berada pada
bagian sisi jalan yang akan dikerjakan.
Setelah batas-batas galian dan kedalaman ditetapkan,
selanjutnya excavator akan melakukan penggalian
yang
kemudian hasil galian akan dituangkan ke dalam dump truck
untuk dibawa keluar lokasi pekerjaan.
Semua bahan galian tanah yang dapat dipakai dalam batasbatas dan lingkup kegiatan bilamana memungkinkan harus
digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau
penimbunan kembali.
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi
yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi
Pekerjaan dan mencakup pembuangan semua material/bahan
dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu,
batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan
perkerasan lama.

3.2.1a

Timbunan Biasa

Volume
Peralatan

: 20.000 M3
: Vibro Roller dan alat bantu lainnya

Material
Personil

: Bahan Timbunan ( Timbunan Biasa )


: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan
ini
mencakup
pengadaan,
pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan
kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang
yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Material timbunan yang dibawa oleh leveransir ke lokasi
pekerjaan diarahkan ke lokasi penghamparan timbunan.
Setelah material timbunan dihampar, sekelompok pekerja akan
meratakan permukaan hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
Setelah diratakan, kemudian hamparan material dipadatkan
dengan menggunakan vbro roller sampai mendapatkan
kepadatan yang disyaratkan.
Pemadatan dilakukan secara berlapis dengan ketebalan tiap
lapisnya sebesar 15 cm.
Selama pemadatan sekelompok pekerja dengan menggunakan
alat bantu merapikan tepi hamparan dan level permukaan.

3.3.1 Penyiapan Badan Jalan


Volume
Peralatan
bantu lainnya

: 12.000 M3
: Motor Grader, Water Tank ,Vibro Roller dan alat

Material
Personil

: : a. Site Manajer

b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen
Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan
permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk
penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa
Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi
Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat
perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai
Pekerjaan Pengembalian Kondisi.
Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi 2
sentimeter atau lebih rendah 3 sentimeter dari yang disyaratkan
atau disetujui
Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta
memiliki kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya
aliran bebas dari air permukaan.
Pekerjaan dilaksanakan hanya pada tanah galian
Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
Vibro
Roller
memadatkan
permukaan
yang
telah
dipotong/diratakan oleh Motor Grader
Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan
dengan alat bantu
4. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.2

Lapis Pondasi Agregat Klas B

Volume
Peralatan
Tank

: 2.400
M3
: Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Water
,Tandem Roller dan alat bantu lainnya

Material
Personil

: Material Agregat Klas B


: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )

g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )


h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan,
pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan
agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara
lapis pondasi agregrat yang telah selesai sesuai dengan yang
disyaratkan
Bilamana agregat kasar berasal dari kerikil maka untuk Lapis
Pondasi Agregat Kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai 60
% berat agregat kasar dengan angularitas 95/90*
Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke dalam Dump
Truck di Base Camp
Dump Truck kemudian mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan
dan dihampar dengan menggunakan Motor Grader.
Hamparan Agregat kemudian dibasahi dengan Water Tank truck
sebelum dipadatkan dengan menggunakan tandem roller.
Selama pemadatan , para pekerja akan membantu merapikan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu.

5. STRUKTUR
7.6.6
Penyediaan
Volume
:
Peralatan
:
Material
:
Personil
:

Tiang Pancang Kayu Ulin Tanpa Pengawetan


16,40
M1
Alat bantu
Kayu Ulin atau Cerucuk
a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin
Lingkup Pekerjaan :
Paling lambat 2 bulan sebelum dimulainya pekerjaan ini, kami telah
melakukan order atau pemesanan untuk pengadaan cerucuk ini.

Sebelum diterima , pihak Direksi akan melakukan pemeriksaan


bahan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan atau cacat
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Bahan bahan kemudian ditempatkan sedemikian rupa di lokasi
pekerjaan untuk memudahkan dalam proses pemancangan.
7.6.13

Pemancangan Tiang Pancang Kayu

Volume
Peralatan
Material
Personil

: 1640

M1

: Pile Driver dan Alat bantu


: Kayu Ulin atau Cerucuk
: a. Site Manajer
b. Safety Officer
c. Pelaksana ( Teknik Jalan dan Sistim Manajemen

Mutu )
d. Pelaksana ( Juru Ukur / Teknik Survey Pemetaan )
e. Pelaksana ( Juru Gambar/Drafter )
f. Pelaksana ( Keselamatan Jalan )
g. Pelaksana ( Sistim Manajemen Mutu )
h. Pelaksana Jalan dan Manajemen Proyek
i. Admin

Lingkup Pekerjaan :

Pelaksanaan pemancangan baru bisa dimulai setelah as-as


ditetapkan
secara
cermat
dan
disetujui
oleh
direksi
lapangan/pemberi tugas.
Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer
jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap
patok
Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang
pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan
pegangan kepala tiang.
Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok
pancang yang telah ditentukan.
Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang
backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh
posisi yang betul-betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai,
bagian bawah tiang diklem dengan center gate pada dasar driving

lead agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan,


terutama untuk tiang batang pertama
Sebelumnya terlebih dahulu dipasang Galam/Kaca puri penahan
tanah 10x2 buah panjang 1 m setelah itu setiap balok ulin yang
akan digunakan sebagai pancang dipasang sunduk ulin 3/8 panjang
50 cm setinggi/sedalam tanah keras yaitu 4m.
Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan
hammer secara kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas
kepala tiang, menggunakan pancang ulin 10/10 kedalaman 4-8 m,
pancang ulin 12/12 kedalaman 4-8 m
Lakukan kegiatan pemancangan yang sama pada tiang-tiang
pancang berikutnya dengan kedalaman yang sama.
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang,
memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus
dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah
penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus
sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan.
Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk
memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada
sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang
pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada
tempatnya.
Apabila selama pelaksanaan pemancangan terjadi kelongsoran/
penurunan tanah, pemborong harus mencegahnya misalkan
dengan casing dan lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa
menambah biaya pelaksanaan
Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk peyambungan
batang berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level
muka tanah sedangkan level tanah keras yang diharapkan belum
tercapai. Pada struktur bangunan atas air kayu ulin ini
menggunakan sambungan bibir lurus berkait dengan 2 baut.
Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti
yang dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat
diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan.
Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah
mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.

Demikian Metode Pelaksanaan ini Kami Buat, agar dapat menhadi gambaran umum
mengenai pelaksanaan pekerjaan PENINGKATAN JALAN SIMPANG MAMBES SEI. MELAHAM , mungkin masih banyak kekurangan pada pemaparan metode
pelaksanaan ini, namun setidaknya bisa sedikt menjelaskan tahap-tahap pekerjaan
yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini.
Setiap saran dan masukan terkait dalam pelaksanaan pekerjaan akan sangat kami
harapkan, agar semua pihak terkait bisa bersinergi demi terlaksananya kegiatan ini.

Bulukumba, 20 Mei 2016

PT. GUNUNG RAYA BULUKUMBA

ANDI HAMKA MAKKASAU


Direktur

Вам также может понравиться