Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh
Siti Maulindah Suwanda
P2.31.31.0.13.062
DIII-B GIZI
Kegunaan
Untuk mengaduk dan
mengambil bahan
dalam bentuk serbuk.
Nama Alat
Kertas lakmus
merah
Kegunaan
Untuk menentukan sifat
suatu zat (asam/basa)
Pinset
Untuk menjepit
sesuatu.
Indikator pH
universal
Jangka sorong
Untuk mengukur
panjang, lebar, tebal,
diameter, dan
kedalaman sesuatu.
Mikroskop
Penjepit testube
Kaca penutup
Gelas arloji
Untuk meletakkan
Kaca benda
Untuk meletakkan
Untuk menghaluskan
bahan.
Kawat kasa
Ceratester
Untuk mengetahui
kadar air dari suatu
bahan.
Corong kaca
Untuk menyaring
ekstrak jika di alasi
kertas saring.
Hand
refraktometer
Untuk mengetahui
kadar gula dari suatu
bahan.
Gelas kimia
Untuk meletakkan
suatu zat dalam bentuk
cair.
Higrometer
Neraca ohauss
Untuk menimbang
bahan.
Cetakan sosis
Untuk memasukkan
adonan sosis ke
selongsong sosis.
Neraca digital
Untuk menimbang
bahan.
Termometer
Sieve
Batang pengaduk
Untuk mengaduk
larutan.
Candling
Pipet tetes
Vortex mixer
Untuk
menghomogenkan
larutan dalam tabung
reaksi.
Penggiling adonan
Untuk menggiling
adonan menjadi lebih
tipis dan untuk
membuat mie/pasta.
Mixer
Kulkas
Untuk menyimpan
bahan pangan dalam
suhu dingin.
Botol semprot
(aquades)
Untuk menyemprot
aquades.
Oven
Untuk mengeringkan
bahan makanan.
Turbidimeter
Untuk mengukur
tingkat kekeruhaan
minyak.
Kompor
Penetrometer
Untuk mengukur
tingkat kekerasan/
tekstur bahan
makanan.
Fermentor
Untuk
memfermentasikan
bahan makanan,
khususnya untuk
membuat yoghurt.
Tabung reaksi
Untuk meletakkan
larutan yang akan diuji
dalam jumlah yang
Ice cream
maker
sedikit.
Hidrometer
Coffee maker
Untuk menghasilkan
ekstrak kopi / untuk
membuat kopi.
Gelas ukur
Autoklaf
Untuk mengolah
makanan dengan suhu
tinggi, alat sterilisasi,
untuk membuat bahan
makanan menjadi
lunak.
Waring blender
Untuk menghaluskan
bahan makanan
dengan suhu tinggi.
Blender
Untuk menghaluskan
bahan makanan dengan
suhu normal atau
dingin.
Chopper
Untuk mencincang
bahan makanan.
Food processor
Untuk menghaluskan
bahan makanan.
Sieve atau saringan yang berfungsi untuk mengukur tingkat kehalusan tepung ini
memiliki tingkat yang berbeda-beda, ada yang ukuran 20-100 mesh. Dan beberapa
ukuran sudah rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk mengayak tepung. Selain
itu kulkas juga sempat rusak dan itu sangat menyulitkan mahasiswa, karena pada
semester 2 pada mata kuliah Ilmu Pangan Lanjut kami mempelajari cara
penyimpanan bahan pangan yang baik dan benar sehingga memiliki daya simpan
yang lama dan kualitasnya tetap terjaga. Pada saat penyimpanan daging, ayam,
dan ikan, kami tidak dapat melakukan praktikum dengan maksimal karena
kulkasnya rusak, sehingga penyimpanan bahan pangan tersebut tidak maksimal,
padahal sebenarnya jika disimpan di dalam freezer bisa bertahan hingga 2 bulan,
tetapi ini hanya bertahan selama 3 minggu saja.
Selama semester 2 ini laboratorium pangan memiliki aroma yang tidak sedap
karena menjadi tempat penyimpanan bahan pangan hingga menjadi busuk dan
tidak layak dikonsumsi. Apalagi ketika digunakan untuk menyimpan daging, ayam,
dan ikan, baunya benar-benar menyengat hingga ketika melewati laboratorium
pangan pasti tercium bau yang tidak sedap tersebut.
Selama semester 2 ini laboratorium teknologi pangan juga terlihat tidak rapi, karena
dijadikan sebagai tempat penyimpanan bahan pangan selama berminggu-minggu
bahkan sampai berbulan-bulan. Seharusnya untuk materi penyimpanan bahan
pangan, laboratorium ini memiliki ruangan khusus agar tidak menimbulkan
ketidaknyamanan mahasiswa saat melakukan praktikum.
Saran untuk peningkatan layanan laboratorium :
1. Sebaiknya dilakukan inventaris alat-alat yang ada di laboratorium, dan
diharapkan mengganti peralatan yang sudah tidak layak untuk digunakan
demi menunjang praktikum. Peralatan yang sudah agak retak juga
seharusnya
langsung
diganti
dengan
yang
baru
karena
dapat
membahayakan mahasiswa yang melakukan praktikum.
2. Untuk praktikum penyimpanan bahan pangan, sebaiknya dipersiapkan
dengan baik fasilitas untuk tempat penyimpanan seperti kulkas dan lemari
penyimpanan agar penyimpanan bahan makanan tersebut bisa maksimal.
Dan sebaiknya disiapkan ruangan atau tempat khusus untuk penyimpanan
bahan pangan tersebut agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap di
dalam laboratorium dan tidak mengganggu kenyamanan mahasiswa dalam
melakukan praktikum.
3. Lakukan perbaikan pada bagian-bagian yang perlu diperbaiki dan alat-alat
yang rusak juga sebaiknya secepatnya diperbaiki agar tidak menyulitkan
mahasiswa dalam melakukan praktikum.
4. Sebaiknya peralatan yang ada di laboratorium ditata dengan rapi dan rak-rak
penyimpanannya pun dibersihkan agar laboratorium terlihat rapi dan bersih,
sehingga peralatan tersebut mudah untuk dicari ketika akan digunakan.
Laboratorium
Teknologi
Perguruan Tinggi Negeri
Pangan
di
beberapa
Sejarah PSPG
Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG), merupakan salah satu pusat studi di
lingkungan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. PSPG didirikan untuk
mendukung pengembangan tridarma perguruan tinggi terutama dalam
melakukan penelitian-penelitian bidang pangan dan gizi serta memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Pusat Studi ini didukung oleh para pakar di
bidang pangan dan bidang-bidang terkait di lingkungan UGM. Para pakar
sebagian besar berderajat Doktor lulusan universitas terkemuka baik dalam
maupun
luar
negeri, dan
teknisi-teknisi
laboratorium
terlatih
dan
berpengalaman. Fasilitas yang tersedia berupa laboratorium yang dilengkapi
dengan peralatan analisis dan pengujian, serta penunjang penelitian dan
pendidikan
lainnya.
fasilitas
Laboratorium PSPG
Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM dilengkapi dengan beberapa laboratorium
yang cukup lengkap dengan didukung teknisi-teknisi yang berpengalaman.
Laboratorium Gizi Pangan dan Gizi Klinis
Penelitian di laboratorium ini meliputi aspek gizi
eksperimental, rancangan pengelolaan menu,
diagnosa gizi, gizi tumbuh kembang, gizi
pengolahan pangan dan lainnya. Pelatihan dan
pelayanan
yang
dapat
diberikan
meliputi
pembuatan
ransum
hewan
percobaan,
pemeliharaan dan perlakuan hewan coba, evaluasi nilai gizi pangan (protein,
vitamin, dan resistant starch, dan survai status gizi dan perencanaan intervensi
gizi masyarakat.
3. Universitas Brawidjaya
Laboratorium Nutrisi Pangan
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Nutrisi pangan merupakan komponen yang penting bagi kesehatan manusia. Nutrisi
yang buruk dapat menyebabkan penurunan fungsi beberapa sistem organ dalam
tubuh. Mengingat pentingnya peranan nutrisi dalam kehidupan manusia maka
diperlukan adanya penelitian berkesinambungan yang memfokuskan pada bidang
nutrisi pangan. Oleh karena itu Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya Malang mendirikan Laboratorium Nutrisi
Pangan yang saat ini diketuai oleh Dr. Ir. Yunianta, DEA.
Laboratorium ini mempunyai cakupan substansi keilmuan
yang berkaitan dengan nutrisi dan gizi pangan seperti
bioavailabilitas nutrisi, bioassay, gizi masyarakat dan
pangan fungsional.